CILEGON, BANPOS – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Cilegon, Heni Anita Susila, menegaskan bahwa pembangunan SD Negeri Bojong Baru telah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cilegon Tahun 2023.
Pernyataan tersebut sebagai tanggapan atas pernyataan Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Pentamarta, setelah kunjungannya ke SDN Bojong Baru yang terletak di Kelurahan Randakari, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, pada Kamis (13/7).
“Harus menganggarkan. Padahal sebelumnya, pembangunan tersebut sudah pernah direncanakan dan akan dilaksanakan pada tahun ini. Semua pihak sudah mengetahuinya,” ujar Heni.
Heni juga menyebut bahwa sebelumnya, Walikota Cilegon, Helldy Agustian, telah mengumpulkan Kepala SD Negeri di seluruh Kota Cilegon untuk mengumpulkan data mengenai kebutuhan perbaikan sekolah yang rusak.
“Kami akan mengumpulkan kembali Kepala SD Negeri untuk menyerahkan data mengenai kerusakan di masing-masing sekolah. Pak Wakil tidak perlu khawatir karena kami sudah menganggarkan dan merencanakan sejak tahun lalu,” tambah Heni.
Heni juga menjelaskan bahwa perbaikan SD Negeri Bojong Baru sebenarnya bisa menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jika kerusakan yang terjadi bersifat kecil.
“Tidak hanya SD Negeri, tapi juga SMP Negeri. Meubelernya juga akan diperbarui,” ungkapnya.
Seperti diketahui sebelumnya, tiga ruang kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bojong Baru, Kelurahan Randakari, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon kondisinya memprihatinkan. Selain nyaris roboh, sekolah itu pun kekurangan mebeler dan ruang kelas.
Kepala Sekolah SDN Bojong Baru, Aca menuturkan, gedung sekolah itu dibangun sejak tahun 1994 dan hingga kini belum pernah mendapatkan bantuan untuk perbaikan dari Pemerintah Kota Cilegon.
Aca menyampaikan, bangunan SDN Bojong Baru masih menggunakan bahan bangunan zaman dulu yang tidak menggunakan bahan semen, melainkan bahan tanah kapur.
“Semuanya tiga kelas, Inpres tahun 1994 belum pernah Rehab sampai sekarang.
Makanya itu nggak ada istilahnya pakai Slug Besi gitu kan jadi bata semua ini adukannya juga kapur,” kata Aca saat ditemui di lokasi sekolah yang nyaris roboh, Kamis (12/7).
Dikatakan Aca, saat ini jumlah siswa SDN Bojong Baru sebanyak 410 siswa yang dibagi menjadi 14 Rombongan Belajar (Rombel). Namun, kapasitas ruang kelasnya hanya mampu menampung untuk 9 Rombel dari 14 Rombel yang ada. Sehingga, kegiatan belajar mengajar siswa SDN Bojong Baru dibagi dua kali, sekolah pagi dan siang.
“Semuanya 410 ada Rombel seharusnya 14 Rombel. Sekarang ada yang sekolah siang ya, ini kelas dua nya masuk siang ini juga buat kelas dua juga di sini,” tuturnya.
Adapun terkait bangunannya, Aca mengaku sejak tahun 2019 hingga sekarang dirinya terus mengajukan permohonan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Cilegon agar dilakukan perbaikan. Namun, sampai saat ini belum ada tanda-tanda sekolah tersebut akan diperbaiki oleh pemerintah.
“Dari tahun 2019, tiap tahun saya ngasih mengirim proposal ternyata belum ada tanggapan alasannya anggarannya sudah tidak ada tidak ada aja,” katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Cilegon, Sanuji Pentamarta saat meninjau secara langsung kondisi sekolah yang nyaris roboh itu mengaku akan segera mengusulkan kepada Dinas Pendidikan dan Badan Perencana, Pembangunan Daerah Penelitian dan Pembangunan (Bappeda Litbang) agar segera dilakukan perbaikan.
Selain bangunan, kondisi mebeler seperti kursi, meja dan beberapa alat pendukung kegiatan belajar mengajar di SDN tersebut juga sudah pada rusak dan harus diganti dengan yang baru.
“Saya akan dorong terus semua teman-teman di Pemkot agar ini diperhatikan, dengan dinas pendidikan dengan Bappeda dengan teman-teman Pemkot untuk segera dicari solusi cepat ya,” tandasnya.(LUK/PBN)