Tag: semenanjung Ujung Kulon

  • Kapal Tongkang Terbelah Diterjang Ombak Semenanjung Ujung Kulon

    Kapal Tongkang Terbelah Diterjang Ombak Semenanjung Ujung Kulon

    PANDEGLANG, BANPOS -Sebuah kapal tongkang pengangkut clinker atau semen setengah jadi terdampar di Teluk Praja atau sekitar perairan semenanjung Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang pada Kamis (20/1) lalu.

    Kasatpolairud Polres Pandeglang, AKP DWI Hary Bagyo mengatakan, bahwa berdasarkan laporan yang diterimanya, kapal tongkang tersebut bernama Bulesco IV yang ditarik oleh sebuah kapal Tugboat dengan nomor seri TB MC 09/ BG, yang bertolak dari Jetty Cemindo menuju Jetty Handil Muara Jawa Samarinda Kalimantan Timur, pada Kamis 20 Januari 2022 lalu.

    Namun naas, saat tongkang pengangkut Clinker sebanyak 7 metric ton tersebut diterjang ombak besar atau cuaca buruk di perairan Samudera Hindia. Sehingga lambung kapal tersebut mengalami perubahaan konstruksi atau patah.

    “Selanjutnya nahkoda mengevakuasi kapal dan tongkang menuju tempat yang aman guna penanganan selanjutnya. Nahkoda dan Owner sepakat untuk menshelterkan kapal dan tongkang di area Teluk Praja,” katanya.

    Sementara itu, Nahkoda Kapal Patroli Syahbandar Labuan, Novrian membenarkan, terkait terdamparnya tongkang pengangkut bahan baku semen tersebut. Bahkan pihaknya juga sudah memanggil nakhoda kapal naas tersebut untuk dimintai keterangan atau Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terkait peristiwa tersebut.

    Akibat kejadian tersebut, sebagian muatan tongkang atau clinker yang dibawa oleh kapal tersebut tumpah ke laut. Meskipun begitu, Novrian enggan memberi keterangan lebih rinci terkait isi BAP yang dilakukan Syahbandar.

    “Dari keterangan BAP tersebut, muatan clinker atau bahan baku semen sebagian tumpah ke laut dan sebagian masih ada di tongkang. Clinker saat ini sudah mengeras atau menjadi batu,” katanya kepada BANPOS.

    Warga sekitar, Aang Kunaepi mengaku sangat terganggu dengan keberadaan tongkang yang berada di dekat bagangnya tersebut, sehingga tangkapan ikannya menjadi menurun.

    “Saya merasa dirugikan, karena penghasilan saya menurun setelah ada tongkang disitu. Ada kemungkinan bahan yang dibawanya itu mengandung kimia, saya mohon kepada dinas terkait bahwa keberadaan tongkang harus segera dipindahkan ketempat lain,” ungkapnya.

    (DHE/PBN)