Tag: Sepakbola

  • Sah, Gerrard Latih Klub Arab Saudi Al Ettifaq

    Sah, Gerrard Latih Klub Arab Saudi Al Ettifaq

    ARAB SAUDI, BANPOS – Liga sepakbola di Arab Saudi makin ramai dengan para bintang dunia. Setelah Cristiano Ronalo dan Karim Benzema, giliran pelatih asal Inggris Steven Gerrard yang resmi bergabung di Arab Saudi.

    Gerrard sudah resmi melatih klub asal Arab Saudi yaitu Al Ettifaq dengan kontrak dua tahun sampai 2025.
    “Kami dengan senang hati mengumumkan penandatanganan Gerrard sebagai pelatih Al Ettifaq Club,” tulis pengumuman klub melalui laman resmi, Selasa (4/7).

    Presiden klub Al Ettifaq Khaled Al-Dabal mengatakan kedatangan pelatih berusia 43 tahun itu, akan meningkatkan kualitas Liga Arab Saudi setelah sebelumnya kedatangan pemain-pemain top dunia seperti Cristiano Ronaldo, N’Golo Kante, Karim Benzema, hingga Kalidou Koulibaly.

    “Tanpa diragukan lagi, kehadiran Gerrard akan menjadi tambahan dan lompatan kuantum ke liga kami, karena dia adalah pelatih Inggris pertama yang bekerja di Liga Arab Saudi,” ucap Khaled Al-Dabal.

    Al Ettifaq finish pada posisi ketujuh pada musim 2022/2023 dengan 37 poin, selisih 35 poin dari sang juara Al Ittihad. Poin tersebut dikoleksi dari hasil 10 kemenangan, tujuh kali imbang, dan 13 kekalahan.

    Selama karir kepelatihan profesionalnya, Gerrard telah melatih dua klub yaitu Rangers dan Aston Villa.
    Pria kelahiran 30 Mei 1980 itu sukses bersama Rangers dengan membawa juara klub tersebut pada 2020/2021 tanpa

    menelan kekalahan. Saat itu Rangers mengoleksi 102 poin, hasil dari 32 kemenangan dan enam imbang.
    Baca juga: Klopp sampaikan dukungan ke Steven Gerrard usai dipecat Aston Villa

    Secara keseluruhan bersama klub yang berjuluk Si Gers itu, Gerrard mengemas 124 kemenangan, 41 imbang, dan 27 kekalahan pada semua ajang sejak melatih pada Juni 2018.

    Penampilan apiknya di musim terakhir Rangers membuat Aston Villa mendatangkannya pada November 2021.
    Namun, kesuksesannya melatih Rangers tidak terulang karena hanya membawa The Villa finis pada posisi ke-14 Liga

    Inggris 2021/2022 dan dipecat pada Oktober 2022 setelah serangkaian hasil buruk.
    Bersama klub yang bermarkas di Villa Park itu, Gerrard hanya mampu mencatatkan 13 kemenangan, delapan imbang, dan 19 kekalahan di semua ajang. (RMID)

  • Bernardo akui PSM layak dapatkan hasil imbang hadapi Bhayangkara FC

    Bernardo akui PSM layak dapatkan hasil imbang hadapi Bhayangkara FC

    JAKARTA, BANPOS – Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares mengatakan timnya layak mendapatkan hasil imbang ketika menghadapi Bhayangkara FC pada pekan ke-14 Liga 1 Indonesia di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Senin sore.

    Pada pertandingan tersebut tercatat PSM Makassar tampil saling menyerang dengan Bhayangkara FC sejak menit awal hingga peluit panjang dibunyikan.

    Pelatih asal Portugal itu menilai timnya tampil cukup baik pada babak pertama, meski pada babak kedua Bhayangkara FC yang lebih sering memberikan ancaman kepada anak asuhnya.

    Selain itu, Bernardo juga turut memberikan tanggapan soal jadwal padat yang dihadapi oleh timnya serta kondisi PSM Makassar sejauh ini.

    “Saya kira di babak pertama kami tim lebih baik karena mendapatkan beberapa peluang dan kita lebih berbahaya di lapangan dan kita mendapatkan peluang yang terkena tiang gawang, Bhayangkara juga memberikan perlawanan yang baik,” ujar Bernardo, dikutip dari situs resmi klub, Selasa (13/12/2022).

    “Untuk skor yang kita dapatkan sekarang dan kalau kalian tanya apakah ini skor yang adil atau yang diinginkan? Iya,ini merupakan skor yang fair tapi kalau ini dipimpin wasit lain,” sambung dia.

    “Mengenai jadwal tim yang sangat padat, kita tidak bisa komplain karena kita semua menjalani jadwal yang sama dan padat. Seperti yang kalian lihat, kita memberikan kesempatan kepada pemain pemain muda kita dan harusnya kita senang dengan hasil ini,” pungkasnya.

    Di sisi lain, pemain PSM Makassar Agung Mannan mengatakan rekan setimnya telah tampil maksimal pada pertandingan ini meski belum dapat mengamankan tiga poin.

    “Pertandingan sore ini sangat sulit bagi pemain semua tapi pemain seluruh memberikan semuanya dan semaksimal mungkin walaupun kita menginginkan 3 poin tapi patut kita syukuri 1 poin,” jelas Agung. (ANT)

  • Preview 16 besar Piala Dunia 2022: Portugal vs Swiss

    Preview 16 besar Piala Dunia 2022: Portugal vs Swiss

    JAKARTA, BANPOS – Pelatih Portugal Fernando Santos mendapatkan dorongan semangat setelah gelandang Otavio siap bermain dalam pertandingan melawan Swiss dalam 16 besar Piala Dunia yang dilangsungkan Selasa malam nanti .

    Setelah absen dalam dua pertandingan terakhir karena cedera paha, gelandang Porto itu akan bergabung bersama rekan-rekan satu timnya.

    Bek tengah Danilo Pereira yang mengalami tiga patah tulang rusuk pekan lalu juga sudah pulih sehingga bisa segera dimainkan.

    Namun penggantinya dalam dua pertandingan terakhir, Pepe yang sudah berusia 39 tahun, mungkin mempertahankan tempatnya guna ditugaskan mengawal striker Swiss Breel Embolo yang sudah dua kali mencetak dua gol dalam Piala Dunia 2022.

    Pepe akan dipasangkan dengan bek tengah Manchester City Ruben Dias, yang diistirahatkan kala Portugal menyerah 1-2 kepada Korea Selatan.

    Santos terpaksa merotasi bek kiri setelah Nuno Mendes absen akibat cedera saat menghadapi Uruguay.

    Santos juga akan memindahkan Joao Cancelo ke kiri dan memasukkan Diogo Dalot pada posisi sayap kanan pertahanan dalam formasi sama seperti saat Portugal menghadapi Swiss dalam fase grup.

    Kapten Cristiano Ronaldo kali ini mengembang visi tambahan, yakni menyamai rekor gol Piala Dunia terbanyak untuk Portugal yang saat ini dipegang Eusebio setelah mencetak sembilan gol pada Piala Dunia 1966 di Inggris.

    Sementara itu Swiss juga memiliki penyerang yang berusaha memecahkan rekor, yakni Xherdan Shaqiri.

    Saat mencetak gol dalam laga melawan Serbia pada fase grup, Shaqiri menjadi pencetak gol Piala Dunia paling banyak dibandingkan dengan pemain-pemain Swiss lainnya.

    Dia kini terpaut satu gol dari enam gol yang dibuat Sepp Huegi pada Piala Dunia 1954 yang merupakan rekor gol Piala Dunia terbanyak sepanjang sejarah timnas Swiss.

    Shaqiri percaya Swiss memiliki semua hal yang dibutuhkan untuk mencapai perempat final Piala Dunia.

    “Kami membutuhkan performa spesial. Jujur saja Portugal adalah tim bagus dan bagi saya juga favorit pertandingan ini, tapi kami juga tahu kualitas kami. Kami akan berusaha tampil bagus, menyajikan performa spesial dan berusaha mengungguli mereka,” kata Shaqiri seperti dikutip Reuters.

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Portugal (4-3-1-2): Diogo Costa; Diogo Dalot, Pepe, Ruben Dias, Joao Cancelo; Bernardo Silva, Ruben Neves, William Carvalho; Bruno Fernandes; Joao Felix, Cristiano Ronaldo

    Swiss (4-2-3-1): Gregor Kobel; Silvan Widmer, Manuel Akanji, Fabian Schar, Ricardo Rodriguez; Remo Freuler, Granit Xhaka; Xherdan Shaqiri, Djibril Sow, Ruben Vargas; Breel Embolo

    Skenario pertandingan

    Mengingat Portugal dianugerahi oleh begitu banyak talenta menyerang dalam skuadnya, Portugal jarang bermasalah dalam urusan mencetak gol.

    Yang sering menjadi masalah mereka justru adalah mempertahankan keunggulan.

    Fernando Santos sering memasang pola yang membuat lawan menjadi memiliki kesempatan dan ruang untuk menekan balik justru ketika timnya tengah di atas angin,. Situasi ini pastinya dinantikan Swiss dalam perjumpaan 16 besar antara mereka ini.

    Setelah membuat enam pergantian dalam starting eleven untuk laga terakhir Grup H beberapa hari lalu, Fernando Santos yang terkenal konservatif akan kembali kepada komposisi dan strategi bermain yang sama.

    Untuk itu Portugal akan memasang kembali formasi empat bek dalam pola 4-3-1-2 di mana bek veteran Pepe dimainkan kembali di jantung pertahanan bersama Ruben Dias yang salah satu sayapnya akan ditempat Diogo Dalot.

    Namun meskipun Cristiano Ronaldo menjadi salah satu dari tiga pemain yang diganti saat menghadapi Korea Selatan dalam laga terakhir fase grup, pencetak gol terbanyak Selecao itu akan kembali masuk starting lineup.

    Sebaliknya Nuno Mendes absen dari karena cedera. Juga, Danilo yang mengalami patah tulang rusuk.

    Swiss berharap kiper utama Yann Sommer bisa kembali memperkuat lini belakang timnya setelah absen dalam pertandingan terakhir Grup G karena sakit.

    Dengan 30 clean sheet dan penyelamatan penting yang tak terhitung banyaknya selama 76 kali penampilan bersama The Nati, Sommer bisa saja masuk lagi menggantikan Gregor Kobel. Tetapi sejauh ini Kobel cenderung masuk sebelas pemain pertama kecuali Sommer sudah pulih benar.

    Sebaliknya, tim Swiss yang diasuh pelatih Murat Yakin mengisyaratkan untuk tidak mengubah formasi awal timnya.

    Dalam formasi 4-2-3-1, Granit Xhaka dan Remo Freuler membuat lapangan tengah Swiss sulit ditembus pemain-pemain Swiss, termasuk kemungkinan gempuran dari Breel Embolo.

    Ruben Vargas dan Xherdan Shaqiri memberikan dukungan dari kedua sayap serangan bersama Djibril Sow yang akan berada tepat di belakang Breel Embolo.

    Siapa yang paling tajam antara Embolo dan Ronaldo merupakan salah satu aspek menarik dalam pertandingan ini.

    Statistik penting dan head to head

    Sebelum ini kedua negara sudah 25 kali bertemu yang 11 di antaranya dimenangkan Swiss dan sembilan di antaranya dimenangkan Portugal.

    Nations League pada Juni lalu adalah dua pertemuan terakhir di antara mereka ketika Portugal menang 4-1 di Lisbon, sebaliknya Swiss menang 1-0 di Jenewa.

    Portugal memenangkan dua pertandingan fase grup pertamanya ketika mengalahkan Ghana 3-2 dan Uruguay 2-0, tetapi kalah 1-2 melawan Korea Selatan setelah pelatih Fernando Santos mengganti enam pemain intinya dalam daftar sebelas pemain pertama karena Portugal sudah memastikan lolos ke 16 besar.

    Swiss juga mencatat dua kemenangan masing-masing atas Kamerun 1-0 dan melawan Serbia 3-2, namun dikalahkan 0-1 oleh Brazil.

    Portugal yang juara Euro 2016 tak terlalu bersinar dalam Piala Dunia. Mereka pernah tersingkir pada babak knockout pertama dalam edisi 2018 dan 2010, bahkan tersingkir dari fase grup pada 2014 dan 2002. Pencapaian terbaiknya adalah semifinal 2006.

    Swiss lolos ke babak knockout dalam tiga dari empat Piala Dunia terakhir tetapi belum pernah mencapai perempat final sejak Piala Dunia 1954.

    Kapten Portugal Cristiano Ronaldo membutuhkan satu gol lagi untuk menyamai rekor Portugal untuk gol Piala Dunia terbanyak yang selama ini dipegang oleh Eusebio dengan sembilan gol pada Piala Dunia 1966 di Inggris yang merupakan satu-satunya turnamen Piala Dunia yang diikuti Eusebio.

    Gol Xherdan Shaqiri ke gawang Serbia dalam fase grup membuat dia menjadi pencetak gol Piala Dunia terbanyak dibandingkan dengan pemain Swiss mana pun. Dia juga mencetak gol pada Piala Dunia 2014 dan 2018.

    Shaqiri tinggal satu gol lagi untuk menyamai gol Piala Dunia terbanyak yang dimiliki Sepp Huegi yang mengoleksi enam gol yang semuanya tercipta pada Piala Dunia 1954. (ANT)

  • Preview 16 besar Piala Dunia 2022: Brazil vs Korea Selatan

    Preview 16 besar Piala Dunia 2022: Brazil vs Korea Selatan

    JAKARTA, BANPOS – Pelatih Brazil Tite rupanya dipusingkan oleh masalah cedera pemain-pemainnya termasuk yang reguler menjadi starter.

    “Tuntutan fisiknya kian besar saja, sementara waktunya singkat, ini efek kumulatif dari pertandingan dan kadang-kadang Anda tidak memiliki waktu ideal untuk memulihkan diri,” kata Tite seperti dikutip Reuters.

    Tite tak membolehkan media menghadiri sesi latihan Brazil dua hari lalu tetapi memastikan bahwa Neymar, Alex Sandro dan Danilo harus berada di lapangan untuk menguji kondisi tubuh mereka.

    Jika kedua bek sayap itu tak bisa dimainkan, maka bek tengah Marquinhos mungkin digeser ke kiri, sedangkan bek gaek Dani Alves yang menjadi pemain Brazil tertua saat menghadapi Kamerun, bisa dicoba di kanan.

    Jika Tite memilih menggunakan bek tengah Real Madrid Eder Militao sebagai bek sayap, seperti yang dilakukannya saat Danilo absen melawan Swiss, Brazil tidak akan memiliki bek lain di bangku cadangan.

    Jika Neymar masih absen, Rodrygo kemungkinan menjadi opsi pertama Tite, karena duet Manchester United, Fred dan Casemiro, di lini tengah yang dipasang Tite melawan Swiss kurang meyakinkan. Selain itu Bruno Guimaraes bisa menjadi alternatif sehingga mendorong Lucas Paqueta maju ke peran playmaking.

    Sedangkan Korea Selatan sebagaimana biasa akan mengandalkan Son Heung-min untuk memimpin mereka.

    Korea Selatan akan berusaha memanfaatkan betul krisis cedera yang dihadapi Brazil untuk membukukan kemenangan kedua dalam delapan pertemuannya dengan Tim Samba itu sejauh ini.

    Tetapi yang lebih penting lagi Korea Selatan yang merupakan satu-satunya tim Asia yang pernah mencapai semifinal Piala Dunia pada 2002, berharap membuat kejutan dan membubuhkan tinta emas dalam sejarah sepak bola dengan menumbangkan Brazil.

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Brazil (4-3-3): Alisson; Eder Militao, Marquinhos, Thiago Silva, Danilo; Lucas Paqueta, Casemiro, Neymar; Raphinha, Richarlison, Vinicius Junior

    Korea Selatan (4-2-3-1): Kim Seung-gyu; Kim Moon-hwan, Kim Min-jae, Kim Young-gwon, Kim Jin-su; Hwang In-beom, Woo-young Jung; Hwang Hee-chan, Lee Kang-in, Son Heung-min; Cho Gue-sung

    Skenario pertandingan

    Bisa memberikan ancaman dalam semua area lapangan, Korea Selatan optimistis bisa menembus lini belakang Brazil yang rentan terkoyak, apalagi mereka mendapat bakar bahwa Selecao sedang didera masalah cedera pada barisan bek sayapnya.

    Kekalahan Brazil dari Kamerun mengekspos kelemahan dan kerentanan itu.

    Tetapi Tite, pelatih Brazil, sepertinya tak begitu peduli sepanjang Selecao bisa mendominasi lapangan tengah dan konstan menebar ancaman di sepertiga tiga terakhir.

    Tite justru lagi bergembira karena andalanya, Neymar, siap dimainkan kembali setelah dokter menyatakan striker Paris Saint Germain itu sudah sembuh dari cedera pergelangan kaki.

    Kabar ini membuat Tite yakin Selecao yang tengah memburu gelar juara dunia yang keenamnya, bakal mudah menaklukkan Korea Selatan sehingga mencapai delapan besar.

    Tite sudah kehilangan Gabriel Jesus dan Alex Telles selama sisa turnamen setelah keduanya mengalami masalah lutut saat melawan Kamerun.

    Mundurnya Telles dan masalah pinggul yang diderita Alex Sandro telah membuat Tite kekurangan bek kiri, tetapi Danilo sudah memulihkan diri dari keseleo pergelangan kaki sehingga bisa menempati posisi itu bersama Eder Militao yang berada di sayap kanan pertahanan Brazil.

    Keduanya bakal mengapit duo bek tengah Marquinhos dan Thiago Silva guna melindungi penjaga gawang Alisson dalm formasi 4-3-3 dari sengatan pemain-pemain Korea Selatan yang diyakini bakal tampil agresif seperti biasanya.

    Di lapangan tengah, duet Lucas Paqueta dan Casemiro, menjadi jangkar dalam membentuk fondasi serangan dan sekaligus pintu pertama yang harus dilalui Korea sebelum menjangkau lini pertahanan Brazil.

    Akhirnya di sepertiga akhir lapangan, trio Raphinha, Richarlison, Vinicius Junior plus Neymar yang berperan sebagai gelandang serang, siap merusak rencana permainan Korea Selatan dengan teror bergelombang terhadap lini pertahanan mereka.

    Tetapi rencana di atas kertas itu tentunya tidak akan semudah di lapangan.

    Korea Selatan tak akan segampang itu sekalipun lawan yang dihadapinya Brazil yang kuat di semua lini dan tertempa dalam kompetisi-kompetisi paling kompetitif.

    Pelatih Paulo Bento tak akan memasang formasi yang menunggu serangan karena cara terampuh dalam menangkal serangan adalah dengan menyerang lawan.

    Untuk itulah Bento juga bakal memasang skema bermain yang berorientasi menekan dalam formasi 4-2-3-1.

    Di sini, Cho Gue-sung menjadi ujung serangan yang melibatkan juga tiga pemain di belakangnya termasuk Hwang Hee-chan dan Son Heung-min di kedua sayap serangan.

    Guna mengimbangi pergerakan Brazil di sentral lapangan, Bento memasang Hwang In-beom dan Woo-young Jung sebagai dua pemain yang mengendalikan poros permainan.

    Jika Jung memiliki peran lebih membantu serangan, maka Hwang lebih berfungsi sebagai penapis serangan sebelum mencapai lini belakang yang digalang duet bek tengah Kim Min-jae dan Kim Young-gwon, dan diapit Kim Moon-hwan dan Kim Jin-su di kedua sayap pertahanan.

    Statistik dan head to head

    Sebelum pertandingan yang berlangsung di Stadion 974 ini, kedua tim sudah tujuh kali bertemu, namun tak pernah terjadi dalam Piala Dunia. Brazil menang enam kali dan Korea Selatan memang sekali dalam pertandingan persahabatan 1999. Dalam pertandingan persahabatan Juni tahun ini di Seoul, Brazil menang besar 5-1.

    Brazil maju ke babak knockout setelah mengalahkan Serbia dan Swiss dalam fase grup tetapi tumbang 0-1 di tangan Kamerun setelah tim Amerika Selatan itu sudah memastikan lolos ke babak berikutnya sehingga mengistirahatkan sebagian besar starter regulernya.

    Korea Selatan membuat pembalikan dramatis saat menang 2-1 atas Portugal berkat gol menit tambahan yang dilesakkan Hwang Hee-chan untuk melaju ke babak 16 besar. Sebelum itu Korea hanya menang satu kali dari 11 pertandingan Piala Dunia terakhirnya.

    Neymar masih diragukan tampil dalam laga Selasa dini hari itu karena masih berusaha memulihkan diri dari cedera pergelangan kaki.

    Brazil yang tak terkalahkan selama kualifikasi Piala Dunia 2022 sudah lima kali menjuarai Piala Dunia dan difavoritkan menjadi juara dunia 2022.

    Brazil selalu mengikuti putaran final Piala Dunia sejak 1930 tetapi belum pernah mencapai final sejak juara pada 2002.

    Korea Selatan adalah satu-satunya negara Asia yang mencapai semifinal Piala Dunia saat menjadi tuan rumah bersama Jepang pada 2002. Mereka pernah lolos dari fase grup Piala Dunia 2010 sebelum menyerah 1-2 kepada Uruguay dalam babak 16 Besar. (ANT)

  • Preview Piala Dunia 2022: Kanada vs Maroko

    Preview Piala Dunia 2022: Kanada vs Maroko

    JAKARTA, BANPOS – Maroko yang tengah bersemangat akan berusaha mencapai babak knockout Piala Dunia pertamanya dalam hampir empat puluh tahun terakhir jika mengalahkan atau seri melawan Kanada dalam pertandingan terakhirnya di Grup F, Kamis malam ini.

    Maroko mencatat kemenangan Piala Dunia pertamanya sejak 1998 dengan mengalahkan peringkat kedua Belgia 2-0 dalam laga kedua. Kemenangan ini sendiri memicu euforia, dan bahkan kerusuhan di Brussel.

    Kini Maroko akan melalui ujian terakhirnya kala menghadapi Kanada yang akan memburu kemenangan pertama dalam sejarah turnamen ini setelah tersingkir dari Piala Dunia pertamanya sejak 36 tahun terakhir.

    Kemenangan atau seri akan membawa kembali Maroko ke 16 besar seperti sudah mereka rasakan pada Piala Dunia 1986.

    Jika Kanada menang, Maroko membutuhkan Belgia mengalahkan Kroasia dalam pertandingan Grup F lainnya, agar bisa maju ke 16 besar dan itu pun harus dengan selisih gol yang cukup.

    “Jika kami lolos ke babak knockout, saya kira kami akan kian berbahaya saja,” kata manajer Maroko Walid Regragui seperti dikutip Reuters.

    Maroko secara tak terduga mengganti penjaga gawang pada saat-saat terakhir sebelum kickoff melawan Belgia ketika Munir El Kajoui masuk menggantikan Yassine Bounou.

    Dokter tim mengatakan Bounou merasa pusing tetapi akan bugar saat menghadapi Kanada.

    Kanada tersingkir setelah kalah dalam dua pertandingan pembukanya, masing-masing melawan Belgia dan Kroasia, tetapi berhasil mencetak gol Piala Dunia pertamanya kala menghadapi Kroasia.

    Mengingat sudah tidak ada lagi yang dipertaruhkan dalam turnamen ini, Kanada akan berusaha meninggalkan turnamen ini dengan kepala tegak. Caranya, mengalahkan Maroko dalam laga terakhirnya.

    Kemenangan ini juga bakal dikenang pantas untuk negara yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026 bersama Amerika Serikat dan Meksiko.

    Saat itu peserta Piala Dunia sudah tak lagi 32 tim, melainkan sudah 48 negara. Mereka tak ingin bernasib seperti Qatar, hanya sukses menyelenggarakan turnamen tapi tidak dalam pertandingan.

    Dan kemenangan atas Maroko menjadi langkah pertama untuk memberi isyarat mereka tak akan seperti Qatar.

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Kanada (4-4-2): Dayne St. Clair; Alistair Johnston, Steven Vitoria, Kamal Miller, Sam Adekugbe; Tajon Buchanan, Ismael Kone, Stephen Eustaquio, Junior Hoilett; Alphonso Davies, Jonathan David

    Maroko (4-3-3): Bounou; Achraf Hakimi, Nayef Aguerd, Romain Saiss, Noussair Mazraoui; Sofyan Amrabat, Azzedine Ounahi, Selim Amallah; Hakim Ziyech, Youssef En-Nesyri, Sofiane Boufal

    Skenario pertandingan

    Kanada mungkin akan membuat Maroko menjadi ancaman yang lebih membahayakan ketimbang Kroasia dan Belgia.

    Ini karena Maroko tengah menghadapi tim yang tengah terluka dan berusaha menaikkan harga dirinya. Bagaimana tidak, Kanada adalah juara zona Concacaf dalam kualifikasi Piala Dunia, tetapi malah tersingkir karena selalu kalah.

    Kanada tak mau membayangkan skenario itu. Oleh karena itu, mereka akan menjadikan laga terakhir ini sebagai ajang kehormatan mereka. Dalam semangat seperti ini, Kanada akan mati-matian berusaha mengalahkan Maroko.

    Ini bakal buruk bagi Maroko. Tetapi jika melihat apa yang dilakukan Maroko dalam dua pertandingan pertama, terutama saat menaklukkan Belgia, mereka seharusnya tak kesulitan mengamankan tiket 16 besar.

    Pelatih Kanada John Herdman sendiri menyebut laga terakhirnya ini sebagai pertandingan hidup mati. Kemungkinan dia tetap memasang pemain inti yang dalam periode tertentu akan memberi kesempatan pemainnya yang belum pernah dimainkan untuk masuk sebagai pengganti.

    Gelandang Ismael Kone sudah dua kali menjadi pemain pengganti dan kali ini dia bisa menggantikan Atiba Hutchinson yang sudah berusia 39 tahun.

    Demikian pula dengan Cyle Larin yang tidak memberikan banyak pengaruh sejak menggantikan Junior Hoilett melawan Kroasia. Jadi, tak ada salahnya Hoilett dipasang sejak awal dan akibatnya Alphonso Davies akan bergerak lebih maju bersama Jonathan David sebagai ujung tombak kembar dalam formasi 4-4-2.

    Dalam formasi ini, Kanada menginginkan kestabilan dalam bertahan dan menyerang. Mereka berusaha solid di belakang, sekaligus menyengat di depan.

    Dalam skema ini kiper Dayne St. Clair akan dilindungi kuartet pertahanan Alistair Johnston, Steven Vitoria, Kamal Miller, dan Sam Adekugbe.

    Sementara itu Maroko yang tengah on fire, memasang formasi menyerang dengan menempatkan tiga pemain depan dalam pola 4-3-3.

    Maroko bakal tampil dalam kekuatan penuh bersama tim intinya, termasuk kiper kawakan Yassine Bounou yang mendadak digantikan Munir Mohamedi saat menghadapi Belgia karena tidak enak badan.

    Bek sayap Noussair Mazraoui juga bakal memperkuat kembali lini pertahanan setelah lulus tes kebugaran setelah mengalami cedera sewaktu melawan Kroasia.

    Semua dari sebelas pemain reguler Maroko kemungkinan dimainkan lagi dalam laga terakhir di Grup F. Maroko butuh pengalaman untuk menyeimbangkan soliditas di belakang dan tengah dengan ketajaman di depan.

    Ini karena mengalahkan Kanada membutuhkan agresivitas di depan gawang lawan dan sekaligus soliditas dalam bertahan, termasuk menjaga dua sayap pertahanan di mana Kanada lewat Aplhonso Davies sering melancarkan serangan maut dari sayap.

    Statistik penting kedua tim

    Sebelum ini Kanada dan Maroko sudah tiga kali saling berhadapan yang semuanya merupakan pertandingan persahabatan. Maroko menang dua kali, sedangkan satunya laga berakhir imbang.

    Alphonso Davies mencetak gol pertama Kanada dalam Piala Dunia saat kalah 1-4 melawan Kroasia dalam pertandingan kedua Grup F.

    Masuk lagi putaran final Piala Dunia setelah pernah sekali melakukannya pada Piala Dunia1986, Kanada berusaha mendapatkan kemenangan pertamanya dalam Piala Dunia kala menghadapi Maroko dalam pertandingan fase grup terakhirnya.

    Kanada menduduki puncak klasemen kualifikasi Piala Dunia zona Concacaf karena mencetak lebih banyak dan kebobolan lebih sedikit ketimbang Meksiko yang berada di bawahnya.

    Maroko menjadi tim Afrika pertama yang lolos fase grup Piala Dunia pada 1986.

    Kemenangan 2-0 atas Belgia adalah kemenangan kedua Maroko dalam putaran final Piala Dunia sejak mengalahkan Skotlandia pada Piala Dunia 1998. (ANT)

  • Ini Prediksi Pertandingan Jepang vs Spanyol

    Ini Prediksi Pertandingan Jepang vs Spanyol

    JAKARTA, BANPOS – Spanyol dan Jepang membuat awal yang lebih baik dibandingkan dengan Piala Dunia sebelumnya yang mereka ikuti. Namun pendukung masih belum yakin apakah tim mereka bertahan di Qatar setelah Kamis.

    Spanyol berada dalam posisi yang jauh lebih kuat di puncak salah satu grup terberat Piala Dunia 2022 setelah membantai Kosta Rika 7-0 dan imbang 1-1 melawan Jerman.

    Tim Luis Enrique cukup seri di Stadion Internasional Khalifa supaya bisa mengamankan tempat 16 besar. Tapi jika menang, Spanyol bisa melenggang ke 16 besar sambil menyandang status juara grup.

    Jepang sendiri mengawali turnamen ini dengan amat mengesankan setelah berbalik menumbangkan juara dunia empat kali, Jerman, dengan 2-1.

    Jepang juga hampir mengalahkan atau paling tidak memetik satu poin ketika kalah tipis 0-1 dari Kosta Rika yang yang mencuri kemenangan hanya dengan satu-satunya tembakan tepat sasaran dalam turnamen ini.

    Namun Samurai Biru tetap bisa ke 16 besar untuk keempat kalinya dengan bekal hasil seri melawan Spanyol, dengan syarat Jerman mengalahkan Los Ticos.

    Pelatih Jepang Hajime Moriyasu tahu apa yang dia inginkan dari timnya tetapi sepertinya tidak terlalu yakin apakah mereka mampu melakukannya.

    “Kami mengincar kemenangan, hanya itu yang perlu kami pikirkan,” kata dia setelah Jepang kalah melawan Kosta Rika.

    “Mengalahkan Jerman bukan berarti kami bisa mengalahkan Spanyol, kedua tim sudah pernah menjuarai Piala Dunia dan kami sangat menghormati mereka, tapi kami berhasil mengalahkan Jerman.”

    Moriyasu mungkin merombak total timnya setelah rencana permainan konservatifnya menjadi bumerang kala melawan Kosta Rika.

    Setiap pertandingan grup Piala Dunia yang terlihat sama-sama berusaha mencari aman senantiasa membangkitkan ingatan orang kepada “Aib Gijon” 40 tahun silam di Spanyol.

    Untuk itu, FIFA memberlakukan waktu pertandingan yang sama untuk laga fase grup terakhir untuk memastikan tidak ada yang main mata atau tidak ada yang mengulang ‘sepak bola gajah’ antara Jerman Barat dan Austria pada Piala Dunia 1982 itu ketika Austria mengalah kepada Jerman sehingga kedua tim lolos dengan mengorbankan Aljazair.

    Spanyol mungkin senang melihat Jerman tidak lolos ke 16 besar karena paling tidak salah satu potensi rintangan besar sudah tidak ada pada babak knockout. Namun pelatih Luis Enrique sudah bertekad berjuang sekuat tenaga untuk mengalahkan Jepang.

    “Kami akan menggunakan kekuatan penuh untuk memburu kemenangan yang mengamankan puncak klasemen grup,” tandas Enrique seperti dikutip Reuters.

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Jepang (4-2-3-1): Suichi Gonda; Miki Yamane, Ko Itakura, Maya Yoshida, Yuto Nagatomo; Ao Tanaka, Hidemasa Morita; Ritsu Doan, Daichi Kamada, Takefusa Kubo; Daizen Maeda

    Spanyol (4-3-3): Unai Simon; Dani Carvajal, Pau Torres, Aymeric Laporte, Jordi Alba; Koke, Rodri, Pedri; Ferran Torres, Alvaro Morata, Dani Olmo

    Skenario pertandingan

    Hasil pertandingan yang saling bertentangan yang dipetik Jepang dari dua laga pertamanya membuat Samurai Biru tim yang misterius yang bisa sulit dibaca Spanyol.

    Namun demikian, barisan pemain energik asuhan Hajime Moriyasu itu justru menikmati status underdog seperti mereka tunjukkan saat melawan Jerman. Mereka siap kembali membuat kejutan.

    Tetapi Spanyol lain. Pasukan Luis Enrique ini kuat di semua lini, dan memiliki keterampilan merata antara yang sering diturunkan dengan yang tak pernah dipasang. Ini membuat mereka tak kesulitan dalam menjaga kualitas ketika harus merotasi pemainnya, jika mereka mau.

    Spanyol mungkin bisa diuntungkan oleh sedikit masalah cedera yang dihadapi Jepang menjelang pertemuan pertama kedua negara sejak 2001 ini.

    Bek Jepang Takehiro Tomiyasu dan Hiroki Sakai keduanya mungkin tak masuk starting lineup karena cedera hamstring, sedangkan gelandang Wataru Endo juga terancam absen karena masalah lutut.

    Sebaliknya kapten Maya Yoshida siap membuat penampilan internasional ke-125 untuk kembali membentuk formasi empat bek bersama Miki Yamane, Ko Itakura dan Yuto Nagatomo yang terakhir ini bahkan memiliki 140 cap.

    Baik Ao Tanaka maupun Gaku Shibasaki bisa menjadi pengganti Endo di lini tengah, sementara Ritsu Doan dan Takuma Asano yang sama-sama mencetak gol saat menumbangkan Jerman, bisa dipasang sejak menit pertama pada posisi sayap.

    Ini membuat peran Takefusa Kubo menjadi didorong lebih ke depan. Sedangkan Daichi Kamada akan menjalankan lagi peran nomor 10 di belakang ujung tombak Daizen Maeda.

    Sedangkan Spanyol mungkin tak akan memasang gelandang berusia 18 tahun Gavi karena cedera ringan selagi latihan.

    Yang mungkin juga diistirahatkan adalah kapten Sergio Busquets karena tinggal satu kartu kuning lagi dari terkena skorsing. Posisinya bisa diisi Koke, Carlos Soler atau Marcos Llorente yang semuanya berharap dimainkan sejak awal.

    Dalam formasi 4-3-3 ini, Rodri bisa naik dari bek tengah untuk menggantikan Busquets dalam peran lini tengah, sedangkan Pau Torres atau Eric Garcia ditempatkan di jantung pertahanan bersama Aymeric Laporte.

    Alvaro Morata akan lebih maju untuk memulai serangan untuk membentuk tiga mata tombak serangan bersama Ferran Torres dan Dani Olmo.

    Statistik penting kedua tim

    Sebelum laga ini, kedua tim sudah pernah satu kali dalam pertandingan persahabatan pada 2001 yang dimenangkan Spanyol 1-0.

    Spanyol menjuarai Piala Dunia 2010, sementara Jepang tidak pernah melebihi 16 besar yang sudah tiga kali mereka capai.

    Spanyol akan maju ke babak berikutnya jika seri dan menang sambil menyandang status juara Grup E.

    Jepang yang menduduki urutan kedua, terancam terlempar lebih awal dari turnamen ini kecuali bisa mengalahkan Spanyol.

    Sejauh ini Spanyol adalah tim pencetak gol terbanyak dalam Piala Dunia 2022 dengan delapan gol yang tujuh di antaranya diciptakan saat menggulung Kosta Rika dalam laga pertama.

    Dari skuad Jepang, ada Eiji Kawashima dan Yuto Nagatomo yang sama-sama tengah tampil dalam Piala Dunia keempatnya, saat dua pemain lainnya, Yoshikatsu Kawaguchi dan Seigo Narazaki, masih berusia empat tahun. (ANT)

  • Preview Piala Dunia 2022: Tunisia vs Prancis

    Preview Piala Dunia 2022: Tunisia vs Prancis

    JAKARTA, BANPOS – Prancis sudah tak terganggu oleh hasil apa pun pertandingan ini karena sudah memastikan diri lolos mencapai 16 besar putaran final Piala Dunia 2022 setelah memenangkan dua pertandingan pertama Grup D.

    Tetapi Prancis tidak akan menyerahkan pertandingan ini kepada bekas jajahannya itu dan sebaliknya berusaha memenangkan laga ini untuk menjadi tim pertama Piala Dunia 2022 yang lolos ke 16 besar dengan memenangkan semua dari tiga pertandingan fase grupnya.

    Selain itu Prancis terlalu tangguh untuk siapa pun, termasuk Tunisia, karena kuat di semua lini dan sangat maut di depan gawang lawan.

    Meskipun demikian pelatih Tunisia Jalel Kadri menyatakan tak ada yang mustahil di dunia ini, termasuk mengalahkan juara bertahan Prancis, apalagi kemenangan membuat mereka mencapai babak knockout setelah gagal pada lima kesempatan terdahulu.

    “Pesan saya kepada pemain-pemain kami adalah tak ada yang mustahil, kami masih bertahan, kami masih termotivasi dan kami siap menjalani pertarungan terakhir ini,” kata Kadri seperti dikutip Reuters. “Harapan kami masih sangat tinggi.”

    Prancis sendiri berusaha mencari keseimbangan dengan mengistirahatkan sejumlah pemain dan menjaga momentum dalam Piala Dunia ini.

    Juara bertahan ini sudah lolos ke 16 besar untuk menghadapi runner up Grup C setelah menang 4-1 melawan Australia dan menang 2-1 atas Denmark. Mereka cukup imbang melawan Tunisia agar finis tetap di puncak klasemen.

    Jika mereka finis pertama, mereka akan menghadapi tim yang menempati posisi kedua Grup C yang bisa saja Argentina.

    Pelatih Didier Deschamps dipastikan mengistirahatkan sejumlah pemain kuncinya dan memasukkan sejumlah pemain lapis keduanya dalam laga di Education City Stadium itu.

    Kylian Mbappe mungkin masih dimainkan dalam posisi cadangan. Namun andalan Prancis ini berharap dimainkan dalam laga yang sudah tak menentukan nasib Prancis itu agar torehan golnya bertambah.

    Steve Mandanda kemungkinan dimainkan sebagai salah satu starter mengingat Deschamps ingin mengistirahatkan Hugo Lloris.

    Jules Kounde juga dimainkan sebagai bek kanan sehingga mengganti tempat Benjamin Pavard yang tampil mengecewakan dalam laga melawan Denmark.

    Deschamps masih ragu memainkan Raphael Varane yang kembali cedera hamstring saat babak kedua pertandingan kedua Grup D.

    Gelandang Aurelien Tchouameni dan Adrien Rabiot kemungkinan diistirahatkan, sedangkan Lucas Hernandez akan permanen digantikan adiknya, Theo, dalam posisi bek kiri.

    Sedangkan di depan, Olivier Giroud tetap menjadi starter. Dia kini sudah menyamai pencapaian 51 gol Thierry Henry.

    Tapi itu semua tidak membuat Tunisia gentar. “Saya percaya kepada para pemain dan mudah-mudahan kami akan beruntung dan melangkah ke fase selanjutnya,” kata Jelil Kadri.

    Tunisia mungkin berharap Prancis yang telah mengamankan tempat mereka dalam babak 16 besar tidak bermain ngotot.

    Tunisia meraih satu poin dari pertandingan pembuka melawan Denmark yang berakhir imbang tanpa gol. Tetapi mereka kalah 0-1 dari Australia dalam laga kedua.

    Kemenangan juga bisa meyakinkan Kadri untuk tetap menjadi pelatih setelah mengisyaratkan mundur jika skuadnya terhenti pada fase grup.

    “Kita lihat saja nanti hasil pertandingannya,” kata Kadri menjawab pertanyaan kemungkinan timnya bisa menang.

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Tunisia (3-4-2-1): Aymen Dahmen; Dylan Bronn, Montassar Talbi, Yassine Meriah; Wajdi Kechrida, Ellyes Skhiri, Aissa Laidouni, Ali Abdi; Youssef Msakni, Naim Sliti; Wahdi Khazri

    Prancis (4-2-3-1): Steve Mandanda; Benjamin Pavard, Ibrahima Konate, Raphael Varane, Eduardo Camavinga; Matteo Guendouzi, Youssouf Fofana; Kingsley Coman, Antoinne Griezmann, Kylian Mbappe; Marcus Thuram

    Skenario pertandingan

    Tunisia mungkin senang menjalani laga ini karena Prancis kemungkinan menurunkan lapis keduanya. Masalahnya mereka memiliki penyakit sulit mencetak gol yang tidak menunjukkan tanda-tanda akan sembuh dalam waktu dekat.

    Oleh karena itu, pertandingan ini mungkin berjalan imbang dengan hasil imbang pula. Bisa pula Prancis yang menang karena mereka berambisi melenggang ke 16 besar dengan bekal sempurna memenangkan semua dari tiga laga fase grup.

    Untuk bisa mengalahkan Prancis, Jale Kadri harus mengandalkan skuad yang sepenuhnya fit dan tampaknya semua pemain Tunisia sudah siap bertanding, termasuk kiper kedua Bechir Ben Said yang sudah pulih dari cedera.

    Kadri mungkin terpaksa tidak memasukkan Mohamed Drager dalam skuad setelah ditarik keluar saat melawan Australia. Kini tempatnya akan diisi oleh antara Wajdi Kechrida atau Ferjani Sassi.

    Pencetak gol terbanyak kedua Tunisia sepanjang masa, Wahbi Khazri, hanya satu kali tampil dalam Piala Dunia ini sejauh ini. Tetapi pemain Montpellier HSC yang mencetak 24 gol itu bisa diturunkan sebagai starter dalam formasi 3-4-2-1.

    Sedangkan pelatih Prancis Deschamps kemungkinan mengubah total susunan sebelas pemain pertamanya termasuk memainkan kiper Steve Mandanda yang dilindungi empat bek dalam formasi 4-2-3-1.

    Theo Hernandez mungkin diistirahatkan untuk digantikan Eduardo Camavinga yang bisa menempati sayap pertahanan yang berseberangan dengan Benjamin Pavard yang berada di kanan.

    Mereka berdua akan mendampingi duo bek tengah Ibrahima Konate dan Raphael Varane.

    Wajah baru lainnya dalam starting eleven Prancis mungkin adalah Matteo Guendouzi, Youssouf Fofana, Kingsley Coman, dan Marcus Thuram. Sedangkan Kylian Mbappe dan Antoinne Griezmann masih menjadi pilihan utama di depan.

    Statistik penting kedua tim

    Ini adalah pertandingan kompetitif pertama antara kedua negara setelah Prancis memenangkan dua kali memenangkan laga persahabatan dan dua kali imbang 1-1 yang terakhir terjadi pada 2010.

    Prancis adalah tim pertama yang lolos ke 16 besar setelah menaklukkan Denmark dalam pertandingan kedua Grup D dan membantai Australia 4-1 dalam laga pertama.

    Setelah imbang melawan Denmark pada pertandingan pembuka, Tunisia menyerah kepada Australia pada pertandingan kedua sehingga harus mengalahkan juara dunia agar bisa ke 16 besar.

    Ini adalah putaran kedua Piala Dunia yang ke-16 bagi Prancis. Mereka sekarang sembilan pertandingan tak terkalahkan dalam Piala Dunia sejak kalah dalam perempat final Piala Dunia 2014 dari Jerman di Rio de Janeiro.

    Tunisia adalah negara Afrika pertama yang memenangkan sebuah laga putaran final Piala Dunia ketika mengalahkan Meksiko 3-1 di Argentina pada 1978.

    Sepuluh dari 26 pemain Tunisia lahir di Prancis dan mereka memiliki tiga pemain berbasis di klub Prancis. (ANT)

  • Perserang Raih Kemenangan Perdana Usai Taklukkan PSPS Riau

    Perserang Raih Kemenangan Perdana Usai Taklukkan PSPS Riau

    SERANG, BANPOS – Klub Liga 2 Perserang akhirnya meraih kemenangan perdananya, Sabtu (10/9). Menjamu PSPS Riau, Laskar Singandaru mengalahkan tim tamu dengan skor 1-0.

    Bermain di hadapan ribuan pendukungnya, Perserang menampilkan formasi menyerang demi memecah kebuntuan pasca kekalahan di dua laga awal. Mantan penyerang Persipura, Ronaldo dipasang sejak awal.

    Setelah wasit meniup pluit kick off, skuad besutan Sabru Hanafi langsung tancap gas dengan mengambil inisiatif penyerangan. Namun, tim tamu bisa mengimbang agresivitas tuan rumah.

    Beban untuk meraih kemenangan perdana membuat Egi Melgiansyah cs tampil dalam tekanan. Kondisi itu dimanfaatkan Askar Batuah, julukan PSPS Riau yang justru tampil lepas.

    Saling serang pun terjadi membuat pertandingan di babak pertama berlangsung menarik. Sayang, kedua tim tak mampu menyelesaikan sejumlah peluang yang mereka ciptakan sehingga babak pertama berakhir tanpa gol.

    Setelah kembali dari ruang ganti untuk istirahat, di babak kedua, Perserang langsung mengganti dua pemainnya. Nasho Ikhul Ibad dan Syahrul Reza dimasukkan menggantikan Idris Afandi dan Pian Sopyan.

    Masuknya kedua pemain ini membawa perubahan signifikan bagi permainan Laskar Singandaru. Hasilnya, di menit 57 Perserang berhasil mencetak gol.

    Gol tercipta dari titik putih setelah pemain bertahan PSPS melanggar Syahrul di dalam kotak terlarang. Hendri Rivaldi yang mengeksekusi melakukan tugasnya dengan baik sehingga menciptakan gol perdana bagi Perserang di musim ini.

    Setelah gol tercipta, tempo permainan semakin tinggi. Egi Melgiansyah cs makin percaya diri dan terus berusaha menciptakan peluang untuk menambah gol.

    Sebaliknya, PSPS juga terus berusaha mencetak gol penyeimbang. Sejumlah peluang sempat tercipta namun bisa dimentahkan barisan pertahanan Perserang. Termasuk sejumlah peluang yang dimentahkan kiper Perserang, Tb Saprudin.

    Hingga usai tiga menit waktu tambahan yang diberikan wasit di babak kedua, tak ada gol tambahan yang tercipta. Skor 1-0 pun menjadi hasil akhir dan tiga poin untuk Laskar Singandaru.

    Usai laga, pelatih Perserang, Sabrun Hanafi mengaku bersyukur dengan kemenangan perdana yang diraih timnya. Namun, dia mengaku tak cukup puas dengan penampilan para pemainnya.

    “Kemenangan ini kami raih dengan cara yang tidak mudah. Tetapi kami bersyukur para pemain bisa keluar dari tekanan dan bisa menciptakan gol sehingga kita bisa ‘pecah twlor’ dan meraih kemenangan perdana,” kata Sabrun usai laga.

    Sementara, pemain Perserang, Chris Rumbiak juga mengaku cukup plong akhirnya bisa meraih kemenangan. Menurut dia, dalam dua laga awal para pemain sudah berusaha namun belum bisa meraih kemenangan.

    “Bersyukur akhirnya kami bisa meraih kemenangan berkat kerja keras dan kerja sama seluruh pemain, ofisial dan dukungan suporter. Semoga kami bisa terus meningkatkan permainan agar bisa meraih kemenangan di laga-laga selanjutnya,” kata pemain asal Papua itu. (Red)