PANDEGLANG, BANPOS – Sejumlah pedagang seragam dan perlengkapan sekolah di Kabupaten Pandeglang sepi pembeli menjelang tahun ajaran baru 2020/2021.
“Tahun ini karena pandemi COVID-19, penjualan baju seragam tidak seramai tahun sebelumnya,” ujar Martin, salah seorang pedagang grosir pakaian sekolah, saat ditemui di pasar tradisional Badak Pandeglang, Kamis (4/6).
Ia mengatakan, penurunan penjualan mencapai 70 hingga 80 persen dari tahun-tahun sebelumnya.
“Melihat situasi saat ini bisa diperkirakan turun 70 hingga 80 persen, sebab ditahun sebelumnya dalam sehari bisa datang lebih dari lima pembeli pakaian seragam, namun saat ini hanya satu dua orang saja,” terangnya.
Menurutnya, animo masyarakat untuk membeli perlengkapan sekolah ataupun seragam sekolah berkurang, karena sistem pembelajaran siswa selama pandemi COVID-19 dilakukan secara daring, dan memasuki tahun ajaran baru belum dipastikan kapan sekolah dibuka secara normal.
“Harga seragam sekolah tidak berubah untuk sekolah dasar Rp100 ribu per pasang, sekolah menengah pertama Rp120 ribu per pasang, dan sekolah menengah atas Rp130 ribu hingga Rp150 ribu per pasang, namun pembeli belum begitu antusias karena yang di utamakan ya anak yang baru masuk sekolah dasar,” tuturnya.
Hal serupa juga dikatakan Anis, salah seorang pedagang perlengkapan sekolah yang ada di pasar tradisional pandeglang. Ia mengatakan belum terlihatnya lonjakan pembeli perlengkapan alat tulis di toko miliknya.
“Belum ada lonjakan pembeli, stok buku tulis juga masih banyak biasanya masyarakat sudah bersiap kalau tahun ajaran baru mulai, tetapi ini belum banyak yang membeli,” kata Anis.
Ia menuturkan, selama pandemi COVID-19, antusiasme masyarakat untuk membeli perlengkapan sekolah tidak seramai tahun sebelumnya.
“Tahun lalu kalau anak sekolah mau masuk masyarakat sudah banyak yang antri membeli buku tulis, tas, ataupun alat tulis, tapi sekarang belum banyak yang datang,” tandasnya.(MG-02/PBN)