SERANG, BANPOS – Kericuhan di laga Serang Jaya FC versus Persic Cilegon
yang berlangsung di kompetisi babak delapan besar Liga 3 Zona Banten beberapa
hari yang lalu berbuntut panjang. Manajemen Laskar Surosowan segera membuat
laporan dugaan pengaturan pertandingan ke Polda Banten dan Satgas Mafia
Sepakbola dalam waktu dekat.
Hal itu disampaikan Direktur Teknik (Dirtek) Serang Jaya, Zeka Bachdi. Ia
merasa, Laskar Benteng Tirtayasa (julukan lain Serang Jaya) benar-benar
didzolimi perangkat pertandingan terutama kepemimpinan wasit Sigit asal
Kabupaten Tangerang di duel tersebut.
Bahkan ia menceritakan, sebelum bentrok antara kedua belah tim dimulai, ada
pemain Serang Jaya yang coba dihubungi pihak lawan melalui media WhatsApp
lawan bahwa petinggi Persic Cilegon ingin ngobrol.
“Makanya, tim advokasi Serang Jaya kini sedang bergerak mengumpulkan bukti-
bukti yang ada dari pemain dan rekaman video saat Serang Jaya berlaga dengan
Persic Cilegon. Bila sudah lengkap, kami segera bikin laporan ke polisi,” ucapnya.
Zeka menerangkan, apa yang akan dilakukan memang tidak akan merubah hasil
pertandingan. Laskar Surosowan dipastikan tersingkir dari kompetisi Liga 3
Indonesia Zona Banten karena kalah 1-2 dari Persic Cilegon saat bersua di Stadion
Tri Matra Kodikat TNI, Serpong, Kota Tangerang Selatan pada Kamis
(26/10/2023). Tapi paling tidak jadi efek jera untuk perangkat pertandingan.
“Jangan sampai terulang kembali. Jujur, selama saya pegang Serang Jaya dari
2010, baru kali ini melihat skuat dikerjai wasit habis-habisan. Dari peluit pertama
dibunyikan, bagai neraka buat kami,” keluhnya.
Hal senada disampaikan Sekretaris Umum Serang Jaya, Nafis Hani. Dugaan
pengaturan pertandingan harus dilaporkan ke Polda Banten dan Satgas Mafia
Sepakbola.
“Kasihan talenta-talenta muda sepakbola Banten bila pertandingannya seperti itu
terus. Ayolah, fair play jangan cederai sportivitas hanya karena punya jabatan dan
ambisi yang besar untuk kepentingan pribadi,” ketusnya.
Diketahui, saat bentrok Serang Jaya dengan Persic Cilegon, laga sempat tertunda
sampai 30 menit saat duel baru berlangsung 25 menit dan kedudukan imbang 1-1.
Dimana offisial, pelatih dan pemain melakukan protes keras karena wasit Sigit
memberikan hadiah pinalti kepada Persic Cilegon lantaran penjaga gawang Imam
dinilai melanggar striker Kodel.
Meski sempat protes dan meminta pergantian perangkat pertandingan, panitia tak
menggubrisnya. Duel tetap dilanjutkan dan berkesudahan untuk kemenangan
Persic Cilegon 2-1.
Sementara saat dikonfirmasi ke pihak Persic Cilegon, Coach Budi Santoso
mengklaim tidak mengetahui apa-apa perihal ada anak didiknya yang
menghubungi pemain Serang Jaya. “Saya hanya mengurusi perihal teknis di
lapangan saja,” jabar Budi.
Sedangkan kepada petinggi Persic Cilegon Robinsar, yang bersangkutan tidak
merespon saat dihubungi via seluler.(CMB/ENK/BNN)