CILEGON, BANPOS – Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) RI mengunjungi program pengelolaan sampah binaan Chandra Asri di Serdag, Cilegon, yaitu Industri Pengelolaan Sampah Terpadu-Atasi Sampah, Kelola Mandiri (IPST ASARI), Kamis (22/6).
Kunjungan kerja ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing, untuk memperoleh data dan informasi mengenai konsep pengelolaan sampah di Kota Cilegon dari hulu sampai hilir.
Kunjungan ini dihadiri Tim Setwapres yang dipimpin oleh Sri Prastiwi Utami, Asisten Deputi Infrastruktur, Ketahanan Energi, dan Sumber Daya Alam; Direktur Legal, External Affairs & Circular Economy Chandra Asri Edi Rivai, Kolonel Laut (P) Dedi Komarudin, Komandan Lanal Banten, Danramil Pulomerak Mayor Infanteri Mochamad Jaini, Kapolsek Purwakarta IPTU Iwan Sofyan, serta jajaran pemerintah Kecamatan Purwakarta, Cilegon.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Chandra Asri berkesempatan untuk memaparkan inisiatif konsep end-to-end plastic waste management yang melibatkan aktivitas pengumpulan sampah, pemilahan sesuai jenisnya, hingga pengolahan menjadi produk yang bermanfaat bagi masyarakat.
Inisiatif pengelolaan sampah yang berbasis masyarakat ini terdiri atas fasilitas IPST ASARI di Cilegon yang diintegrasikan dengan Program SAGARA yaitu pemberdayaan nelayan di sekitar wilayah Desa Anyar, Kabupaten Serang.
Melalui IPST ASARI, perusahaan berkolaborasi dengan KSM Sehati Maju Bersama untuk mengolah sampah plastik low-value menjadi bahan bakar dengan merek PLUSRI, yang setara minyak tanah, bensin, dan solar. Bahan baku yang dipasok ke IPST ASARI berasal dari sampah rumah tangga warga sekitar, sampah perkantoran dari Pabrik Chandra Asri, dan juga sampah plastik yang terkumpul dari program SAGARA.
Hasil bahan bakar telah dimanfaatkan untuk keperluan masyarakat sehari-hari dan membantu UMKM di Kota Cilegon. Program SAGARA merupakan inisiatif Perseroan di wilayah pesisir Desa Anyar dengan mengedukasi nelayan, masyarakat wilayah pesisir, dan lingkungan sekitarnya mengenai pentingnya pemilahan sampah dari sumber guna mencegah sampah bocor ke laut.
Melalui SAGARA, Sampah plastik bernilai ekonomi tinggi serta kertas, logam/besi, dan beling dikumpulkan dan dikonversi menjadi tabungan senilai rupiah. Sedangkan sampah plastik bernilai ekonomi rendah, seperti sampah kantong keresek, disalurkan dan diolah oleh IPST ASARI menjadi bahan bakar minyak, untuk kemudian didistribusikan kembali untuk keperluan masyarakat dan UMKM di Desa Anyar.
Direktur Legal, External Affairs & Circular Economy Chandra Asri, Edi Rivai, menyampaikan Chandra Asri senang dapat mewakili Kota Cilegon menjadi contoh dalam memberikan solusi pengelolaan sampah, khususnya sampah plastik yang berbasis masyarakat.
“Kamis sangat senang dapat mewakili Cilegon menjadi contoh dalam program pengelolaan sampah plastik berbasis masyarakat. Kunjungan dari Tim Satwapres juga menjadi kesempatan untuk menyuarakan lebih luas lagi pentingnya kolaborasi dalam mengentaskan permasalahan sampah, khususnya sampah plastik di Indonesia. Kami berharap program dengan konsep end-to-end plastic waste management ini dapat diduplikasi serta menstimulasi inovasi sehingga memberi dampak yang lebih masif lagi bagi masyarakat Indonesia,” katanya.
Chandra Asri sebagai mitra pertumbuhan berkomitmen untuk mengatasi permasalahan sampah plastik dengan memberikan nilai tambah (added value) pada produk dan memberi manfaat bagi masyarakat yang terlibat.
Terhitung hingga akhir tahun 2022, fasilitas IPST ASARI telah mengelola 21.024kg sampah plastik dan menghasilkan 8.204 liter bahan bakar minyak (PLUSRI). Sedangkan program SAGARA telah melibatkan setidaknya 225 KK di Desa Anyar dan menghimpun total 17.013kg sampah. (LUK)