LABUAN, BANPOS – Sekolah Khusus (SKh) Alghisafa, Labuan, Kabupaten Pandeglang, melepas puluhan anak yang telah selesai menempuh pendidikan. Kegiatan pelepasan siswa itu dirangkaikan dengan sejumlah penampilan kreativitas siswa yang merupakan anak berkebutuhan khusus (ABK).
Kepala SKh Alghisafa, Moch Aldy Ghifary, mengungkapkan bahwa pelepasan dan kenaikan kelas SKh Alghisafa ini sebagai upaya peningkatan potensi diri siswa dan membangun jiwa kreatif dan mandiri. Menurutnya, Skh Alghisafa sebagai sekolah penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik, yang mencakup kompetensi yaitu literasi, numerasi dan karakter, yang diawali dengan SDM yang unggul, seperti kepala sekolah dan guru-gurunya.
“Diselenggarakan acara ini untuk menunjukkan bahwa anak berkebutuhan khusus juga mampu memiliki kreativitas potensi sama seperti anak pada umumnya,” ujarnya, kemarin.
Kegiatan ini juga dilakukan sebagai upaya menghindari stigma negatif, terutama di lingkungan luar sekolah yang selama ini masyarakat daerah setempat selalu memiliki stigma negatif. Bahwa anak berkebutuhan khusus tidak bisa apa-apa dan minim kreativitas.
“Kami mengemas acara dengan dibarengi pentas seni dan hasil karya anak berkebutuhan khusus. Diharapkan hal ini membantu mengubah persepsi masyarakat tentang anak-anak berkebutuhan khusus,” tuturnya.
Aldy menyampaikan, mungkin ada stereotip dan stigma yang berkembang di sekitar ABK, yang dapat mengurangi penghargaan terhadap potensi kreatif mereka. Meskipun demikian, ia memastikan dengan memperlihatkan hasil karya ABK melalui pentas seni dan gelar karya, siswa dapat menunjukkan betapa istimewanya kontribusi mereka.
“Selain itu, pentas seni dan gelar karya juga memungkinkan anak-anak berkebutuhan khusus untuk mengungkapkan diri secara kreatif, dan mengekspresikan ide-ide mereka melalui berbagai bentuk seni. Ini dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri mereka dan memberikan wadah bagi bakat dan minat mereka untuk berkembang,” jelasnya.
Kegiatan pentas seni rangkaian pelepasan dan kenaikan ini juga melibatkan seluruh pihak. Sehingga baik keluarga, teman, dan anggota masyarakat lainnya secara terbuka bisa datang dan menyaksikan secara langsung karya-karya yang luar biasa dari anak-anak berkebutuhan khusus.
“Kami berharap, kegiatan ini dapat menyadarkan bahwa anak-anak berkebutuhan khusus memiliki kreativitas yang sama dengan anak-anak lainnya. Dengan menyebarkan kesadaran ini, diharapkan masyarakat akan lebih menerima, mendukung, dan menghargai potensi anak-anak berkebutuhan khusus dalam bidang seni dan kreativitas,” tuturnya.
Dalam ajang pentas ini, para ABK juga diharapkan terus dapat meningkatkan potensi diri dengan melatih mental supaya berani tampil di depan umum. Memiliki jiwa kreatif dan mandiri, yang dalam hal secara spesifik sejalan dengan profil pelajar Pancasila.
“Ini dapat membantu menciptakan lingkungan yang inklusif, dimana setiap individu memiliki kesempatan untuk berkembang dan mengekspresikan bakat mereka tanpa hambatan atau diskriminasi,” terangnya.
SKh Alghisafa Labuan berkomitmen untuk terus memberikan layanan pendidikan seoptimal mungkin untuk ABK. Dengan mengusung semangat profil pelajar Pancasila, SKh Alghisafa akan menjadi wadah yang kokoh dalam membentuk ABK yang mencintai tanah air, menghargai keberagaman, dan berperilaku adil.
“Semoga usaha kita dalam mewujudkan semangat Pancasila, terus berlanjut dan memberikan dampak positif yang luas bagi peserta didik dan masyarakat sekitar,” ucapnya.
Diakhir, Aldy menegaskan bahwa dengan semangat profil pelajar Pancasila sebagai landasan, SKh Alghisafa juga memiliki cita-cita menjadi pusat pendidikan yang inklusif. Di mana setiap anak memiliki kesempatan yang setara untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
“Tentunya, terus mendorong dan memperjuangkan hak-hak pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus,” tandasnya.(MUF/PBN)