Tag: Smpn 5 kota serang

  • Khatam 3 Juz, Siswi SMPN 5 Kota Serang Mendapatkan Hewan Kurban

    Khatam 3 Juz, Siswi SMPN 5 Kota Serang Mendapatkan Hewan Kurban

    SERANG, BANPOS – Seorang siswi SMPN 5 Kota Serang, Tufah, telah mengkhatamkan 3 juz hafalan quran dalam program ekstrakuriler tahfidz. Atas pencapainnya tersebut, siswi kelas 8A ini mendapatkan apresiasi berupa hewan kurban yaitu seekor kambing.

    Kepala SMPN 5 Kota Serang, Ita Cahyawati, mengungkapkan bahwa hewan kurban ini berasal dari CV Fataniyah, yang merupakan mitra SMPN 5 Kota Serang. Penyerahan hewan kurban ini diberikan secara langsung kepada putri dari Imron ini di halaman gedung sekolah.

    “Alhamdulillah hari ini tanggal 18 Juni 2024, telah dilaksanakan penyerahan hewan kurban kepada Ananda Tufah binti Imron yang merupakan apresiasi hasil dari kerjasama SMP 5 Kota Serang bersama CV Fataniyah,” ujarnya, Selasa (18/6).

    Ita mengatakan, program tahfidz ini merupakan program tahun 2024 yang akan terus dikembangkan. Tidak hanya untuk siswa-siswinya, tetapi juga untuk bapak ibu guru SMPN 5 Kota Serang yang hafal 3 Juz, nantinya tidak hanya mendapatkan hewan kurban.

    “Kami juga akan bermitra kembali dengan yang lainnya, mudah-mudahan (bisa) mendapatkan tiket umroh. Mudah-mudahan program-program tahfidz di SMPN 5 Kota Serang ini menjadi inspirasi dan juga motivasi untuk generasi Qurani,” ungkapnya.

    Tak hanya itu, Ita juga berpesan kepada bapak ibu guru hebat tidak hanya di SMPN 5 Kota Serang, tapi juga di sekolah lainnya untuk lebih menerapkan pendidikan karakter kepada anak. Sehingga anak menjadi siswa-siswi yang soleh-solehah, berakhlak mulia dan juga bermanfaat untuk orang banyak.

    “Terima kasih atas supportnya untuk semua pihak dalam program tahfidz dan SMPN 5 Kota Serang, semoga menjadi kemanfaatan dan juga keberkahan untuk semuanya, jazakumullah khoiran katsiron,” tandasnya. (MUF)

  • Kekompakan Orang Tua Siswa SMPN 5 Kota Serang Gelar Santunan

    Kekompakan Orang Tua Siswa SMPN 5 Kota Serang Gelar Santunan

    KASEMEN, BANPOS – Momen bulan Muharam dimanfaatkan oleh orangtua siswa yang tergabung dalam Komite Sekolah pada SMPN 5 Kota Serang dengan menginisiasi diselenggarakannya santunan terhadap anak yatim dan piatu. Hal ini membuktikan kekompakan para Komite Sekolah, tanpa adanya intervensi dari pihak SMPN 5 Kota Serang.

    Kepala SMPN 5 Kota Serang, Ita Cahyawati, mengaku bangga sekaligus haru dengan adanya kegiatan tersebut. Pasalnya, baru kali ini ia melihat secara langsung gerakan kepedulian berbagi yang secara penuh dilakukan oleh pihak Komite Sekolah.

    “Alhamdulillah kami sangat merasa bangga dan terharu adanya santunan dari Komite Sekolah khusus untuk anak-anak kami, siswa SMPN 5 Kota Serang yang berstatus yatim dan piatu,” ujarnya, belum lama ini.

    Ita menceritakan bahwa kegiatan santunan tersebut diprakarsai oleh wali murid dari kelas Tahfidz. Ia mengaku sangat mengapresiasi sekali atas kekompakan para orangtua siswa, bahkan tidak hanya sekali dua kali kegiatan saja.

    Seperti diketahui, SMPN 5 Kota Serang memiliki program kelas Tahfidz, yang sudah melaksanakan wisuda Tahfidz serta dimantapkan dengan adanya peluncuran ekstrakurikuler (ekskul) bimbingan intensif baca tulis qur’an (BAIQ).

    “Seringkali dari setiap kegiatan yang ada di SMPN 5 ini, para orangtua siswa yang memprakarsai. Jadi seluruhnya dari mulai anggaran dan keperluan kegiatan mereka yang menanggung, dari kami hanya memberikan fasilitas di sekolah,” jelasnya.

    Ia mengaku sangat mengapresiasi kepada seluruh wali murid, karena mereka mau bekerja sama melaksanakan program dan kegiatan yang ada di SMPN 5 Kota Serang. Ita berharap, kekompakan ini akan terus terjaga, dengan satu visi dan tujuan yang sama untuk memajukan dan membangun SMPN 5 Kota Serang.

    “Insyaallah ini akan menjadi contoh untuk orangtua siswa yang lainnya. Alhamdulillah sebanyak 50 anak mendapatkan santunan, kami sangat mengucapkan terimakasih kepada seluruh orang tua siswa yang telah menyampaikan aspirasinya,” tutur Ita.

    Diakhir, selain mengapresiasi, pihaknya juga mengakui sangat senang sekali serta mendukung setiap kegiatan yang dilakukan oleh Komite Sekolah. Karena bagaimanapun, kata Ita, sekolah perlu bekerjasama khususnya dengan wali murid.

    “Jadi saya seringkali menyampaikan kepada wali murid bahwa titip ke anak-anak agar menjadikan sekolah rumah kedua dan guru sebagai orangtua kedua. Kami memberikan pemahaman seperti itu, sehingga kerjasama antara wali murid dan sekolah bisa seiring sejalan,” tandasnya. (MUF/AZM)

  • Berantas Buta Aksara Alqur’an, SMPN 5 Kota Serang Hadirkan Ekstrakurikuler BAIQ

    Berantas Buta Aksara Alqur’an, SMPN 5 Kota Serang Hadirkan Ekstrakurikuler BAIQ

    KASEMEN, BANPOS – Dalam rangka memberantas buta aksara alqur’an, SMPN 5 Kota Serang meluncurkan ekstrakurikuler (ekskul) bimbingan intensif baca tulis qur’an (BAIQ) pada Jumat (4/8). Kegiatan ini juga dihadirkan sebagai tindak lanjut program kelas tahfidz, yang sebelumnya sudah diterapkan lebih dari setahun.

    Kepala SMPN 5 Kota Serang, Ita Cahyawati, mengungkapkan target dari ekstrakurikuler ini dapat menjadi program diniyah yang akan bekerjasama dengan Kemenag. Menurutnya, program ini mendapatkan respon yang sangat positif dan banyak diapresiasi oleh berbagai pihak.

    “Ekskul BAIQ ini adalah ekskul yang sangat diapresiasi oleh para pengawas, kemudian guru-guru PAI juga ingin banyak menerapkan ekskul BAIQ ini. Karena kegiatan ini juga sudah disampaikan oleh pengawas dalam kegiatan MGMP PAI, jadi sangat mengapresiasi,” ujarnya.

    Hadir dalam kegiatan peluncuran tersebut antara lain Pengawas PAI Kota Serang, Ahmad Fathullah, sekaligus memberikan arahan dan bimbingan pada peluncuran ekskul BAIQ. Tak hanya itu, Pengawas SMP, Ade Wijanarko, turut menghadiri kegiatan yang diawali dengan santunan oleh Komite Sekolah pada SMPN 5 Kota Serang tersebut.

    “kami diberikan arahan, karena memang kegiatan ini cukup luar biasa. Nantinya, para siswa ini akan dibimbing oleh 12 guru, yang masing-masing nanti dilaksanakan dalam 12 kelas,” katanya.

    Ita mengaku sangat bersyukur, karena dari 12 guru PPPK di SMPN 5 Kota Serang ini memiliki latar belakang dari SMP Islam Terpadu (IT) dan juga SD IT. Sehingga Ita meyakini, guru-guru tersebut mumpuni dalam kegiatan baca tulis qur’an.

    “Jadi kita berkolaborasi bersama seluruh guru, tidak hanya guru PAI, tapi juga seluruh guru mata Pelajaran. Sehingga ekskul BAIQ ini bisa terlaksana, ekskul baik ini menjadi salah satu rintisan nanti menuju kepada program diniyah,” jelasnya.

    Pembina ekskul BAIQ, Jindar Tamimi, berharap seluruh target kegiatan yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik. Hal ini tentunya harus didukung oleh semua pihak, baik internal sekolah maupun eksternal dalam hal ini para orangtua murid.

    “Mudah-mudahan seluruh program bisa terselenggara, mengingat tujuan awalnya memperkuat dan membina seluruh siswa yang berada di lingkungan SMPN 5 Kota Serang. Tidak hanya sekolah tahfidz, tapi program diniyah juga ada dan besar harapan kami juga program ini bisa menjadi percontohan,” ungkapnya. (MUF)

  • Program Tahfidz SMPN 5 Jadi Percontohan

    Program Tahfidz SMPN 5 Jadi Percontohan

    SERANG, BANPOS- Walikota Serang, Syafrudin, menyebut program ekstrakuriler tahfidz di SMPN 5 Kota Serang yang berlokasi di Kasemen, bisa menjadi contoh bahwa sekolah umum mampu menghasilkan bibit-bibit unggul di bidang tahfidz. Tak hanya itu, ia juga mendukung rencana tambahan program ekstrakurikuler lainnya yaitu marhaban di sekolah tersebut.

    Menurutnya, wilayah Kasemen bukan hanya dikenal seantero nasional saja. Akan tetapi Kasemen dikenal hingga taraf internasional karena ada waliyullah Sultan Maulana Hasanuddin, yang merupakan penyebar agama Islam pertama di Banten.

    “Kasemen ini bukan dikenal se-nasional saja, bahkan internasional. Karena ada waliyullah Sultan Maulana Hasanuddin, beliau adalah penyebar agama islam pertama di Banten terutama di Kasemen ini,” ujarnya, usai menghadiri kegiatan wisuda tahfidz di SMPN 5 Kota Serang, Kamis (16/6).

    Syafrudin menjelaskan, pihaknya telah memberikan surat edaran (SE) yang dinamakan budaya mutu. Disebutkan olehnya bahwa budaya mutu ini bukan hanya pelajaran umum saja, tetapi pelajaran yang lain juga dalam hal ini non akademik.

    “Dianjurkan oleh Dindik untuk dilakukan di sekolah-sekolah yang lain. Tapi SMPN 5 ini sebagai contoh, pada hari ini (kemarin, red) menyaksikan sendiri bahwa di sekolah umum ada tahfidz alquran,” katanya.

    Ia mengaku terkejut dengan adanya sejumlah siswa yang diwisuda tahfidz di sekolah umum. Bahkan, ia pun turut menguji para wisudawan dan wisudawati tahfidz sesaat sebelum diberikan tanda kelulusan olehnya.

    “Yang bikin saya kaget itu ada wisuda tahfidz, karena ini pelajaran-pelajaran ekstrakurikuler bukan pelaraan inti, biasanya sekolah umum itu tidak ada yang namanya tahfidz, tapi ini luar biasa. Kami mengapresiasi dengan keberadaan SMPN 5 ini yang terus berkembang, kemudian prestasinya yang sangat luar biasa,” tuturnya.

    Ia berharap, kedepan pelajaran ektrakurikuler yang lain juga dapat mengukir prestasi. 

    “Adanya marhaban ini karena budaya di Kota Serang apalagi di Kecamatan Kasemen,” tandasnya.

    Kepala Sekolah SMPN 5 Kota Serang, Jindar Tamimi, mengaku mencoba membuat warna di sekolahnya. Menurutnya, sekolah diberi keleluasaan melalui manajemen berbasis sekolah (MBS), untuk mengembangkan ekstrakurikuler-ekstrakurikuler.

    “Di Kasemen ini karena berbasis agama, religi, sehingga kita dorong hal-hal yang cenderung ke religi diantaranya tahfidz. Kebetulan di sekitar sini (SMPN 5 Kota Serang, red) banyak yang mumpuni dalam hal itu, sehingga kami terus mendorong hal itu,” ujarnya.

    Ia mengaku tidak mengklaim bahwa program ekstrakurikuler tahfidz di SMPN 5 menjadi yang pertama di Kota Serang. Jindar menegaskan bahwa dirinya sebagai Kepala Sekolah terus mendukung dan memberi ruang kepada siswa yang memiliki minat di bidang tahfidz.

    “Kami terus mensupport dan memberi ruang pada kegiatan ini. Muaranya akhirnya terhadap pendidikan mutu di Kota Serang, sumbangsihnya bukan hanya untuk SMPN 5, tapi kalau positif kan mengharumkan nama baik Kota Serang juga,” jelasnya.

    Diakhir ia mengatakan, alasan memilih mengadakan ekstrakurikuler marhaban karena marhaban merupakan tradisi masyarakat Banten yang tetap harus dipertahankan. Hal itu juga mempertimbangkan banyaknya minat dari siswa sehingga pihak sekolah sepakat mengadakan program tersebut.

    “Kedepan insyaaalah ada ekstrakurikuler marhaban, karena marhaban menjadi tradisi masyarakat Banten,” tandasnya. (MUF/AZM)