Tag: Spanyol vs Maroko

  • Maroko ke Perempat Final Seusai Singkirkan Spanyol Lewat Adu Penalti

    Maroko ke Perempat Final Seusai Singkirkan Spanyol Lewat Adu Penalti

    JAKARTA, BANPOS – Timnas Maroko melaju ke perempat final Piala Dunia 2022 seusai menyingkirkan Spanyol melalui babak adu penalti menyusul hasil imbang 0-0 selama 120 menit di Stadion Education City, Al Rayyan, Doha, Rabu dini hari WIB.

    Pada babak adu penalti, tiga penendang Spanyol yaitu Pablo Sarabia, Carlos Soler dan Sergio Busquets gagal melaksanakan tugasnya, sedangkan tiga dari empat penendang Maroko yaitu Abdelhamid Sabiri, Hakim Ziyech serta Achraf Hakimi sukses membobol gawang Unai Simon, demikian catatan FIFA.

    Kemenangan itu mengantarkan Maroko melangkah ke perempat final Piala Dunia 2022 dan akan menghadapi pemenang antara pertandingan Portugal kontra Swiss yang akan dimainkan dini hari ini.

    Pada babak pertama, Maroko memberikan ancaman terlebih dahulu melalui tendangan bebas dari Hakimi, akan tetapi tendangannya masih melambung di atas mistar gawang Spanyol.

    Spanyol berbalik mengancam Marco Asensio yang merangsek ke kotak penalti Maroko, akan tetapi tendangan pemain Real Madrid itu masih mengenai sisi jaring gawang.

    Selanjutnya Maroko yang melancarkan serangan ke lini pertahanan Spanyol, kali ini melalui tendangan keras Noussair Mazraoui dari luar kotak penalti, namun Unai Simon bisa mementahkan peluang tersebut.

    Di sisa waktu babak pertama, kedua tim saling melancarkan serangan akan tetapi tidak ada yang berbuah menjadi gol sehingga skor sama kuat 0-0 tetap bertahan.

    Pada babak kedua, tempo permainan tetap berjalan sedang dan kedua tim saling berusaha untuk membongkar lini pertahanan lawannya, namun 15 menit pertama belum ada yang mengancam.

    Selanjutnya babak kedua berjalan tidak seperti babak pertama, karena tidak terlalu banyak peluang yang tercipta sehingga pertandingan dilanjutkan ke waktu tambahan.

    Pada waktu tambahan, Maroko yang memiliki peluang pertama melalui Walid Cheddira, akan tetapi tendangan mendatarnya masih bisa dihalau Simon.

    Selanjutnya Spanyol yang memegang kendali jalannya pertandingan dengan mendominasi penguasaan bola dan di menit terakhir waktu tambahan, Pablo Sarabia memiliki peluang emas untuk mencetak gol, namun tendangannya masih mengenai tiang gawang Maroko.

    Bermain selama 120 menit tanpa gol, Maroko memaksa Spanyol untuk melanjutkan pertandingan ke babak adu penalti untuk menentukan negara mana yang melangkah ke perempat final Piala Dunia 2022.

    Pada babak adu penalti, Maroko yang pertama mengambil giliran melalui Abdelhamid Sabiri sukses melaksanakan tugasnya, sedangkan Pablo Sarabia tendangannya menghantam tiang gawang.

    Selanjutnya Hakim Ziyech sukses melaksanakan tugasnya, di sisi lain Carlos Soler tendangannya dapat dibaca oleh Yassine Bounou.

    Pada giliran ketiga, penendang Maroko Badr Benoun gagal melaksanakan tugasnya, sama bagi Spanyol ketika Sergio Busquets yang tendangannya dibaca oleh Bounou.

    Penendang penentu Maroko Achraf Hakimi sukses melaksanakan tugasnya dan mengantarkan skuad asuhan Walid Regragui untuk pertama kalinya melangkah ke babak perempat final Piala Dunia 2022. (ANT)

  • Preview 16 besar Piala Dunia 2022: Spanyol vs Maroko

    Preview 16 besar Piala Dunia 2022: Spanyol vs Maroko

    JAKARTA, BANPOS – Sekalipun Maroko menumbangkan peringkat kedua dunia Belgia dalam fase grup, Spanyol lebih difavoritkan sebagai pemenang pertandingan babak 16 besar Piala Dunia yang berlangsung Selasa malam nanti itu.

    Namun pastinya pengalaman tim-tim yang bertanding dalam fase grup memberikan peringatan bahwa tidak ada yang pasti dalam turnamen sepak bola.

    Spanyol, yang mengalahkan Kosta Rika 7-0 dalam pertandingan pembukanya menempati posisi kedua dalam Grup E di bawah Jepang.

    Akan halnya Maroko, mereka mencapai 16 besar setelah menjuarai Grup F dengan finis di atas runner up empat tahun silam Kroasia dan Belgia.

    Tak pelak lagi, bekal menang dari Belgia dan pelajaran dari Jepang yang mengalahkan Spanyol sang juara dunia 2010 dalam pertandingan terakhir fase grup mereka, membuat Maroko semakin percaya diri bisa mengalahkan siapa pun, termasuk Spanyol.

    Di bawah asuhan pelatih Walid Regragui, Maroko mengalahkan Kanada 2-1 untuk mencapai babak 16 besar untuk kedua kalinya dan pertama sejak Piala Dunia 1986.

    FIFA mengunggah foto Regragui yang tangan kanannya memegang alpukat yang sudah terbelah dengan isi bola sepak kecil, sedangkan telunjuk kirinya ditempelkan pada kening, sebagai pesan berisi tantangan kepada mereka yang selama ini mengkritiknya.

    Gol yang disarangkan Kanada ke gawang Maroko adalah kebobolan pertama negeri Afrika Utara itu dalam enam pertandingan selama tim dilatih Regragui.

    Ketika merayakan kemenangan atas Kanada itu, pemain-pemain Maroko berkumpul mengitari Regragui sambil bergantian mengusap kepala sang pelatih.

    “Mereka suka memukuli kepala saya. Mungkin ini pertanda keberuntungan bagi mereka,” kata Regragui kepada wartawan seperti dikutip Reuters.

    Maroko gemar menumpuk pemain di lini belakangan sambil menunggu lawan lengah untuk kemudian menghukumnya dengan serangan balik nan maut yang bertumpu kepada kecepatan dan keterampilan Hakim Ziyech yang kembali masuk tim nasional ketika Regragui mengambil alih tim, setelah berselisih dengan pelatih terdahulu, Vahid Halilhodzic.

    Singa Atlas mengawali putaran final ini dengan imbang tanpa gol melawan Kroasia sebelum membukukan kemenangan meyakinkan 2-0 atas Belgia.

    Kemenangan atas Belgia tersebut tercipta sekalipun tim tak diperkuat penjaga gawang Yassine Bounou yang tak bisa masuk lapangan karena sakit sebelum kickoff.

    Sebaliknya Spanyol imbang 1-1 dengan Jerman setelah membekuk Kosta Rika. Setelah mereka ditumbangkan Jepang, pelatih Luis Enrique mendamprat timnya.

    “Saya sama sekali tidak suka. Ya, kami lolos, saya ingin memenangkan pertandingan ini. Jadi mustahil karena dalam lima menit Jepang sudah mencetak dua gol… kami tersingkir, kami terlucuti,” kata Enrique seperti dilaporkan Reuters.

    Gaya bermain Tiki-Taka yang diadopsi Enrique mengandalkan trio lini tengah Barcelona yang terdiri dari Sergio Busquets, Pedri dan Gavi.

    Selama babak pertama laga melawan Kosta Rika, skuad Spanyol sukses mengalirkan 537 umpan yang adalah rekor umpan terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia.

    Tetapi sepak bola bukan hanya soal umpan dan menguasai bola, karena Spanyol juga harus menunjukkan ketajaman dalam mengelola peluang-peluang agar tetap berada di jalur merebut gelar juara dunia yang keduanya.

     

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Maroko (4-3-3): Bono; Achraf Hakimi, Romain Saiss, Nayef Aguerd, Noussair Mazraoui; Azzedine Ounahi, Sofyan Amrabat, Abdelhamid Sahiri; Hakim Ziyech, Youssef En-Nesyri, Sofiane Boufal

    Spanyol (4-3-3): Unai Simon; Dani Carvajal, Rodri, Aymeric Laporte, Jordi Alba; Pedri, Sergio Busquets, Gavi; Ferran Torres, Alvaro Morata, Dani Olmo.

     

    Skenario pertandingan

    Maroko bakal memanfaatkan setiap jengkal pertahanan yang selalu mereka jaga dengan penuh wira, untuk mengamankan tiket perempat final Piala Dunia pertamanya.

    Sebaliknya para penyerang tim asuhan Walid Reragui ini akan percaya diri menggedor benteng pertahanan La Roja dengan membidik kelemahan-kelemahannya yang beberapa hari lalu sukses dieksploitasi oleh Jepang.

    Tetapi berhati-hatilah karena tim yang mereka hadapi kali ini tak pernah mengenal istilah jeda kala menekan dan menyerang lawan-lawannya.

    Spanyol adalah jelas kekuatan yang sungguh harus diperhitungkan di sepertiga akhir lapangan.

    Mereka juga dikaruniai oleh pemain-pemain yang semuanya haus gol, tak peduli mereka pemain inti atau tidak, starter atau cadangan.

    Semuanya sama, bisa menjebol gawang lawan, sekalipun ditutup rapat-rapat oleh para penjaga lini pertahanannya.

    Perlu seorang kiper mumpuni untuk menghadapi teror pemain-pemain depan Spanyol. Tetapi beruntung Maroko sudah bisa menurunkan kembali penjaga gawang nomor satunya, Yassine Bounou.

    Saat menjungkalkan Belgia, Bounou mendadak dilucuti dari skuadnya karena tidak enak badan. Kini dia sudah siap dimainkan selama 90 menit penuh.

    Pun demikian bek kawakan Achraf Hakimi yang memberikan assist menawan untuk gol Youssef En-Nesyri.

    Bek kanan Paris Saint Germain itu diperkirakan sudah bugar tepat pada waktunya untuk melindungi Bounou dari sayap kanan serangan bersama duo bek tengah Romain Saiss dan Nayef Aguerd, serta bek kiri Noussair Mazraoui dalam formasi 4-3-3.

    Hakim Ziyech dan Sofiane Boufal bakal turun dalam kondisi badan lebih segar karena istirahat yang cukup sehingga bisa padu bermitra dengan Youssef En-Nesyri sebagai trisula yang mengusik lini belakang Spanyol yang digalang kuartet Dani Carvajal, Rodri, Aymeric Laporte, Jordi Alba, juga dalam formasi 4-3-3.

    Mereka akan ditopang oleh tiga penguasa lapangan tengah yang semuanya gelandang Bacelona, yakni Pedri, Sergio Busquets, dan Gavi.

    Ketiga gelandang ini menjadi fondasi serangan La Roja yang berintikan trio maut Ferran Torres, Alvaro Morata, dan Dani Olmo yang telah membentuk Spanyol sebagai salah satu dari dua tim paling produktif dalam Piala Dunia 2022, selain Inggris.

    Luis Enrique sebenarnya tidak takut menurunkan duo Nico Williams dan Alejandro Balde yang bermain cemerlang sewaktu menghadapi Jepang, tetapi Ferran Torres dan Jordi Alba yang bakal lebih dipilih dia.

     

    Statistik penting dan head to head

     

    Ini pertemuan keempat kedua negara sejak 1961 dan yang kedua dalam turnamen Piala Dunia. Spanyol menang dua kali, tetapi pada pertemuan ketiga dalam Piala Dunia 2018 di Rusia berakhir imbang 2-2.

    Maroko tak terkalahkan dalam enam pertandingan di bawah asuhan pelatih Walid Reragui yang sejak September membesut mereka. Maroko hanya kebobolan satu gol saat melawan Kanada dalam pertandingan terakhirnya.

    Maroko mencapai babak 16 besar untuk kedua kalinya sejak 1986. Ini pertama kalinya seorang pelatih Arab membawa tim ke babak gugur.

    Luis Enrique melatih Spanyol sejak Juli 2018 setelah mereka tersingkir dari Piala Dunia di Rusia tetapi berhenti pada Juni 2019 karena alasan pribadi. Dia melatih lagi tim nasional empat bulan kemudian.

    Luis Enrique memimpin Spanyol ke semifinal Euro 2020 tahun lalu dan kemudian final Nations League Eropa untuk kalah dari Prancis. (ANT)