CILEGON, BANPOS – Dampak bau belerang, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon melakukan pemasangan pengukuran kualitas udara di kawasan permukiman Perumahan Taman Cilegon Indah (TCI), Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, Rabu (30/8).
Diberitakan sebelumnya, warga TCI setiap pagi mengeluhkan bau belerang yang diduga berasal dari stockpile atau tempat penampungan batu bara yang berada tidak jauh dari lokasi pemukiman penduduk.
Selain bau, warga juga mengeluhkan ada debu berwarna hitam. Diduga, juga debu tersebut berasal dari tempat penampungan batu bara yang terbawa saat angin.
Pantauan di lapangan, Rabu (30/8) pukul 12.15 WIB terlihat tiga alat pengukur udara portabel yang disediakan oleh DLH Kota Cilegon dan dipasang di dua titik Perumahan TCI di lingkungan RT 7 RW 5 dan Sekolah Mutiara Bunda.
Saat dikonfirmasi, Kepala DLH Kota Cilegon, Sabri Mahyudin mengatakan, pemasangan alat ini merupakan tindak lanjut dari keluhan masyarakat yang mengeluhkan bau belerang yang dirasa sejak tiga bulan terakhir.
“Ini langkah dari DLH Cilegon untuk mengetahui kondisi udara di Perumahan TCI dan DLH Kabupaten Serang juga hari ini sudah menerjunkan tim untuk cek lokasi yang diduga penyebab bau belerang,” kata Sabri, Rabu (30/8).
Dijelaskan Sabri, alat pengukur kualitas udara yang dipasang di dua tempat tersebut untuk mengetahui kualitas udara yang selama ini dikeluhkan oleh oleh warga TCI.
“Alat itu kami pasang 1×24 jam, nanti hasilnya baru kita lihat lusa dan bakal kita analisa dulu baru kita publikasikan hasilnya,” ujarnya.
Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan DLH Kabupaten Serang terkait hasil tinjauannya ke lokasi stockpile tersebut.
“Kami belum mendapatkan laporan hasil dari tinjauan DLH Kabupaten Serang nanti bakal kita koordinasikan,” tuturnya.
Terpisah, Ketua RT 7 RW 5 Lingkungan Perumahan TCI, Rachmat Sri Harimulyanto mengapresiasi langkah dari pemerintah adanya pemasangan alat tersebut. Karena bau belerang itu dikeluhkan warga TCI.
“Warga senang dan menyambut positif setelah saya share langkah pemerintah terkait penanganan yang menjadi keluhan warga,” tuturnya.
Dirinya berharap, semoga permasalahan yang selama ini dikeluhkan warga bisa teratasi, sehingga warga kembali dapat menghirup udara segar di pagi hari bukan lagi bau belerang. (LUK/PBN)