TANGERANG, BANPOS – Seorang perempuan muda berinisial P ditemukan tak bernyawa di kontrakannya di Jalan Tembaga Blok C2, Perumahan Bugel Mas Indah, Kecamatan Karawaci. Yang memilukan, korban justru dibunuh oleh suaminya sendiri.
Salah satu warga sekitar, Yani mengatakan, korban ditemukan tak bernyawa di kamar mandi pada Selasa, (15/2) sekitar pukul 16.00 WIB. Saat ditemukan korban sudah dalam keadaan membusuk dengan bau yang menyengat. “Tetangga tuh laporan ke polisi. Polisi datang, pas dibongkar, ditanya yang punya kontrakan siapa, Pak Wayan,” kaya Yani.
Dari informasi yang diperoleh, korban meninggal sejak Sabtu, (12/2) lalu. Namun, baru ditemukan setelah warga curiga dengan bau busuk yang ada di kontrakan korban. Terlebih, warga juga tak memilihat aktivitas korban selama beberapa hari itu. Kata Yani, suami P pulang pergi kerja tanpa melihat adanya korban.
“Selama Minggu- Senin, suaminnya balik kerja, berangkat kerja. Warga bingung kemana istrinya kok engga pernah lihat. Taunya pas ditemuin polisi ada di kamar mandi. Istrinya di kamar mandi,” jelasnya.
Pantauan di lokasi, terdapat satu kontrakan dengan empat ruang dalam satu barisan. Kontrakan yang dihuni korban berada paling pojok kiri. Kontrakan itu sudah digaris polisi. Dari luar masih tercium bau menyengat. “Kan mereka mah berangkat kerja, pagi pulang sore. Itu engga ada orang lain selain mereka berdua,” tambah Yani.
Yani mengatakan, suami istri itu sudah menempati kontakan tersebut sekira lima bulan. Sedangkan, anaknya berada di Palembang, Sumsel. “Berdua-berdua, kayanya anaknnya ada di Palembang. Ada lima bulanan mah (ngontrak),” katanya.
Kata Yani, warga sempat mendengar cek-cok antara P dan suaminya pada Sabtu, (12/2) lalu. “Ada waktu malam Minggu, tetangga tetangga sebelahnya bilang. Cekcok dulu awalnya,” Imbuhnya.
Namun, dia tak mengetahui penyebab kematian korban. Dugaannya, P meninggal karena dibunuh oleh suaminya. “Enggak tau, ada luka atau apa ya. Suaminya ada langsung diborgol sama polisi,” katanya.
Warga lainnya yang menyebut namanya mama Farel mengatakan korban dikenal ramah dengan tetangga sekitar. Dirinya mengaku terkejut dengan peristiwa ini. “Iya sama warga sih ramah yah,” katanya. Dia mengatakan saat peristiwa penemuan korban, kontrakannya sudah didatangi oleh polisi. Mayat korban pun langsung dibawa menggunakan mobil ambulans. “Informasinya, suaminya menyerahkan diri ke polisi,” pungkasnya.
Kapolres Metro Tangerang Kota, KBP Komarudin membenarkan korban dibunuh suaminya berinisial AS. Menurut Kapolres, AS mengakui perbuatannya yang telah membunuh istinya sendiri. Korban meninggal setelah dicekik oleh AS.
“Jadi menurut keterangan dari pelaku bahwa terjadinya pencekikan itu dilakukan pada Minggu dini (13/02) hari kurang lebih jam 2 atau setengah 3,” ujarnya Rabu, (16/2).
P dicekik oleh AS di kamar mandi. Setelah dipastikan tak bernyawa P dibiarkan di kamar mandi. AS sempat berada di kontrakan itu bersama mayat istrinya hingga akhirnya dia pada Senin, (14/02) pergi ke rumah orangtuanya di Bogor.
Di sana, AS menceritakan perbuatan yang telah dia lakukan kepada istrinya itu kepada orangtuanya. Orangtua AS pun menyarankan kepadanya untuk menyerahkan diri ke polisi. “Di sanalah disarankan oleh keluarganya sebaiknya jadi pada hari Selasa (15/02) dengan diantar oleh beberapa keluarganya kepada kita,” ungkapnya Komarudin.
AS pun kini telah diamankan di Polsek Karawaci. Dari keterangannya, kata Komarudin, AS naik pitam kepada istrinya itu. Sebab, P tak pulang hingga larut malam. Dia pulang pada dini hari. “Biasanya istrinya itu jam 8 malam udah pulang katanya kemudian pada saat pulang hampir jam 2 dengan kondisi yang mulutnya bau minuman keras,” katanya.
AS pun kesal dan bertengkar dengan P. Korban pun sempat mencakar AS. AS membalasnya dengan cekikan. “Sempat ingin meninggalkan korban namun korban bersikeras meminta agar pelaku tetap tinggal di rumah dan ada luka cakaran di sekitar dada pelaku,” pungkasnya.
(IRFAN/BNN)