Tag: syafrudin

  • Peringati Maulid, Walikota Ajak Hidupkan Sunah Rasul

    Peringati Maulid, Walikota Ajak Hidupkan Sunah Rasul

    SERANG , BANPOS – Walikota Serang Syafrudin mengajak seluruh pegawai Pemkot Serang dan masyarakat Kota Serang untuk menghidupkan sunnah sebagai wujud cinta kepada Rasulullah SAW.

    Hal ini diungkapkan Walikota dalam sambutannya di acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, tingkat Kota Serang tahun 1441 hijriyah/2019, di Halaman Puspemkot Serang, Rabu (27/11/2019).

    “Rasulullah telah memberikan nasehat memberikan amanat kepada umat agar sungguh-sungguh dan sebenar-benarnya menjalankan sunah-sunah rasul. Beliau telah meninggalkan cahaya tauhid di jalan allah. Termasuk di Pemkot pada hari ini, hingga sekalipun nanti di hari akhir,” ujar Syafrudin.

    Menurut Syafrudin, pada peringatan maulid nabi kali ini pihaknya menghadirkan penceramah agama Haji Muhammad Ustman Ansori, SQ, MA Al Hafizh atau Koko Liem. Kegiatan ini pula merupakan suatu tanda kecintaan kita kepada nabi muhammad SAW.

    “Apa yang diberikan oleh Rasul, diantaranta tingkah laku beliau (Rasul, red) agar menjadi contoh hingga akhir hayat nanti,” kata Syafrudin.

    Syafrudin menjelaskan jika pelaksanaan Maulid Nabi di Kota Serang sangat meriah. Karena semua masyarakat hingga pelosok Kota Serang antusias mengadakan peringatan Maulid Nabi.

    “Selain itu mendengarkan ceramah agama. Budaya ngeropok juga sangat meriah di semua elemen. Tradisi Ngeropok juga telah menjadi ikon di Kota Serang. Pemkot Serang sendiri akan menggelar ngeropok pada awal bulan depan,” pungkas Walikota.

    Dalam kegiatan kali ini, Walikota Serang Syafrudin didampingi Wakil Walikota Subadri Ushuludin memberikan santunan kepada anak-anak yatim yang berada di sekitar Puspemkot Serang. (AZM)

  • Tak Mau Kecolongan, Syafrudin Bawa Meteran ke Proyek Betonisasi

    Tak Mau Kecolongan, Syafrudin Bawa Meteran ke Proyek Betonisasi

    Walikota Serang, Syafrudin, melakukan pengecekan ketabalan proyek jalan Cidadap-Walantaka dan Nyapah-Cilebu, Senin (11/10).

    WALANTAKA, BANPOS – Tak mau kecolongan dengan pengerjaan proyek infrastruktur. Walikota Serang Syafrudin membawa meteran dan mengecek langsung salah satu pengerjaan betonisasi di ruas jalan Cidadap-Walantaka dan Nyapah-Cilebu.

    Syafrudin melakukan pengukuran jalan, untuk memastikan kesesuaian spesifikasi pembangunan jalan sesuai dengan yang direncanakan.

    “Kami ukur secara langsung pakai meteran, panjangnya dan ketebalanya juga sudah sesuai dengan spesifikasi, yakni lebar 6 meter dengan ketebalan beton 20 sentimeter,” ujar Syafrudin saat di lokasi pembangunan ruas jalan Nyapah-Cilebu, Senin (11/11).

    Sebagai informasi, betonisasi dua jalan penghubung tersebut ditargetkan selesai pada Desember mendatang. Adapun total anggaran masing-masing ruas jalan yaitu Cidadap-Walantaka sebesar Rp9.3 miliar untuk pengerjaan sepanjang 2.6 kilometer.

    Untuk pembangunan ruas jalan Nyapah-Cilebu sendiri, Pemkot Serang telah menggelontorkan sebesar Rp6.5 miliar untuk pengerjaan sepanjang 1.6 kilometer.

    Menurut Syafrudin, betonisasi dua ruas jalan kota ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas insfrastruktur jalan penghubung lingkar luar bagian selatan Kota Serang, sekaligus juga untuk menunjang infrastuktur wilayah industri yang ada.

    “Daerah sini sebagian adalah wilayah industri, makanya untuk menunjang hal tersebut kami lakukan betonisasi. Namun bukan hal itu saja pembangunan ini juga salah satu program pembangunan infrastuktur di wilayah Kota Serang,” terangnya.

    Ia mengatakan, dalam anggaran tahun 2020 nanti, Pemkot Serang telah merencanakan betonisasi jalan hingga Warung Doyong, yakni jalur yang tembus ke jalan provinsi dan jalan nasional yang ada di Kecamatan Walantaka.

    “Ini merupakan komitmen kami dalam pembangunan infrastruktur. Kedepan, kami akan membangun jalan ke beberapa ruas jalan lagi. Seperti jalan yang menuju Warung Doyong,” ucapnya.

    Sementara, untuk pembangunan di lingkar luar utara Kota Serang, ia mengaku akan mulai dianggarkan pada tahun anggaran mendatang. Karena, harus disesuaikan dengan RTRW terbaru.

    “InsyaAllah kalau lingkar luar utara, dibangun di tahun-tahun kedepan. Karena kan Kota Serang mempunyai RTRW yang baru. Jadi ada wilayah pertanian dan industri. Nanti disesuaikan,” jelasnya.

    Kepala DPUPR Kota Serang, M. Ridwan, menuturkan bahwa hingga saat ini progres betonisasi jalan ini telah mencapai 60 persen untuk ruas jalan Nyapah-Cilebu, dan 75 persen untuk ruas jalan Cidadap-Walantaka.

    “InsyaAllah, target selesai di akhir tahun ini dapat direalisasikan. Untuk spesifikasi, insyaAllah sesuai. Bahkan pak Wali sendiri yang mengecek tadi,” klaimnya. (DZH/AZM)

  • Misteri Wisata Pancer: Bagus Objek Wisata, Buruk Jalannya

    Misteri Wisata Pancer: Bagus Objek Wisata, Buruk Jalannya

    Jalan menuju Wisata Pancer Kota Serang Yang Masih
    Jalan menuju objek wisata Pancer Kota Serang yang masih membutuhkan perbaikan. Foto diambil Minggu (10/11).

    KASEMEN, BANPOS – Objek Wisata Pancer yang diklaim menjadi salah satu kebanggaan Kota Serang, ternyata tidak didukung dengan infrastruktur yang membanggakan.

    Bahkan, Walikota Serang hingga harus menyebut makhluk halus untuk mengungkapkan kekesalannya atas buruknya infrastruktur jalan di Wisata Pancer.

    Hal ini disampaikan di depan ratusan masyarakat yang menghadiri acara Festival Pesisir.

    “Ini jalan di tempat wisata kenapa sampai gak keurus? Ini camatnya ada apa? Kok bisa begini,” ujar Walikota Serang, Syafrudin, saat sambutan pada pembukaan acara Festival Pesisir, Sabtu (9/11).

    Menurutnya, jika memang pihak kecamatan tidak mampu untuk membangun infrastruktur penunjang wisata, Pemkot Serang siap untuk membantu dalam pembangunan.

    “Kalau memang ada kesulitan, silahkan bicara. Setan aja bisa bicara, apalagi manusia,” katanya dengan nada sedikit kesal.

    Hal ini pun didukung oleh salah satu masyarakat, Asep. Ia mengatakan jalan yang dibangun memang berada di atas tanah masyarakat. Namun pemerintah seharusnya dapat membebaskan tanah itu.

    “Sebenarnya memang jalan ini merupakan tanah dari masyarakat. Tapi kan bukan berarti gak bisa diperbaiki. Ini kan ibukota provinsi, kenapa tidak mau berkorban sedikit untuk membebaskan tanah ini,” tuturnya.

    Menurutnya, hal tersebut bukanlah sesuatu yang sulit. Karena apabila ada kemauan, maka pemerintah dapat memprioritaskan hal tersebut demi kemajuan masyarakat.

    “Sebenarnya tidak ada yang sulit, yang penting ada kemauan. Masa iyah pemerintah tidak bisa membebaskan tanah ini. Kan ini juga untuk kemajuan pariwisata kita,” tandasnya. (DZH/PBN)

  • Resmi, Walikota Jadi Pelindung BIC

    Resmi, Walikota Jadi Pelindung BIC

    Walikota yang didampingi Kabag Umum Pemkot Serang, A. Syaefullah saat memenrima audiensi Tim Inti BIC / ISTIMEWA

    SERANG, BANPOS – Walikota Serang, Syafrudin menyatakan jika dirinya siap mendukung penuh gelaran Banten Indy Clothing (BIC) yang akan dilaksanakan 11-15 Desember mendatang. Bahkan orang nomor satu di Kota Serang itu siap masuk dalam struktur organisasi sebagai Pelindung organisasi komunitas kreatif yang membawahi mayoritas anak-anak muda tersebut.

    “Saya siap mendukung, baik secara pribadi maupun sebagai Walikota Serang. Kegiatan BIC ini sangat strategis dan positif,” tandas Walikota Serang, Kamis (7/11) di ruang kerjanya.

    Walikota yang didampingi Kabag Umum Pemkot Serang, A. Syaefullah saat memenrima audiensi Tim Inti BIC mengatakan pihaknya juga secara kelembagaan akan mendukung BIC.

    “Silahkan teman-teman (BIC, red) temui para Kepala OPD untuk berkolaborasi. Tidak perlu ke saya lagi. Apa yang perlu kita bantu, akan kita bantu sepenuhnya,” kata Mantan Lurah Banjarsari, Cipocok itu.

    Dilain pihak, Walikota juga siap menjadikan BIC masuk dalam agenda tahunan Pemkot Serang yang kontinu dilaksanakan.

    Sementara Dewan Penasehat BIC Adam Adhary menyambut positif dukungan walikota tersebut. Menurut Adam, ini menjadi energi baru bagi seluruh Tim BiC untuk lebih semangat berbuat lebih baik lagi.

    “Kami merasa telah menjadi anak kandung Walikota, dan siap berkreasi, berbuat yang terbaik untuk Kota Serang. Ini kebahagiaan bagi kami, Pak Wali resmi menyatakan kesiapannya menjadi pelindung BIC. Tentu kami akan menjaganya,” katanya.

    Pada kesempatan yang sama, Budi Oetomo, selaku publishing and promotion BIC menjelaskan, gelaran BIC Desember mendatang merupakan event ke 10 di tahun ke-5. “BIC digagas tahun 2014 silam. Dalam setahun 2 kali digelar,” kata pria yang akrab disapa Didin ini.

    Pengunjung BIC, lanjut Didin, dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan 30-40 persen. “Peningkatan signifikan ini pada akhirnya secara tidak langsung telah memunculkan efek domino terhadap tingkat hunian hotel , tingkat kebutuhan tenaga kerja yang semakin banyak, serta tingkat kebutuhan wisata belanja dan kuliner yang semakin meningkat (milenial travelsale). Pada gilirannya berdampak positif pada P.A.D Kota Serang,” pungkasnya. (RUL)

  • Milad 100 Tahun Aisyiyah, Walikota Sebut Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini

    Milad 100 Tahun Aisyiyah, Walikota Sebut Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini

    Walikota Serang Syafrudin bersama Sekretaris Dinas Pendidikan Nursalim dan Pengurus PWA Banten saat mengikuti senam bersama, Sabtu (2/10).

    SERANG, BANPOS – Pengurus Wilayah ‘Aisyiyah Banten mengadakan milad yang ke 100 tahun di GOR Sultan Maulana Hasanudin Kota Serang Banten.
    Dalam kegiatan yang dihadiri oleh ribuan peserta yang terdiri dari anak-anak PAUD/TK serta orangtua murid dan pengajar se-Banten tersebut turut dihadiri oleh Walikota Serang Syafrudin, bahkan sempat mengikuti senam bersama peserta.

    Syafrudin menyatakan, kehadirannya tersebut untuk memastikan komitmen pemerintah terhadap pendidikan, khususnya untuk pendidikan usia dini.
    “Dan ‘Aisyiyah ini telah membuktikan kontribusinya dalam pendidikan, saya mengapresiasinya,” ujar Syafrudin usai kegiatan, Sabtu (2/10/2019).

    Ia berharap, ‘Aisyiyah dapat lebih meningkatkan lagi kualitas pendidikannya. Serta dapat membangun TK/Paud di tempat-tempat lainnya.

    “Agar anak-anak kita dapat mengikuti pendidikan TK atau PAUD juga,” harapnya.
    Ketua PW ‘Aisyiyah Banten Ima Ni`mah Chudari menyampaikan, ‘Aisyiyah untuk di Banten sudah berdiri sejak puluhan tahun yang lalu, namun untuk nasional sudah mencapai usia 100 tahun.

    “Untuk di Banten juga tidak hanya TK dan PAUD saja, tapi juga sampai ke Perguruan Tinggi. Kami juga mendirikan beberapa lembaga pendidikan di pelosok, seperti di Cikotok Lebak,” jelas Ima.

    Kedepannya, ia berharap pemda dapat lebih memperhatikan lagi lembaga-lembaga pendidikan yang ada. Dikarenakan, walaupun ‘Aisyiyah merupakan lembaga swasta, namun sudah turut serta membantu pemerataan pendidikan di Banten.

    Salah seorang alumni TK ‘Aisyiyah Rizki Putri menyampaikan, pendidikan di TK ini terasa membentuk karakter bagi para alumninya, tidak hanya dari segi agama namun juga dalam kehidupan sosialnya.

    “Jadi bukan cuma sebatas mengenal huruf latin, Quran dan menggambar saja, tapi juga cara berbagi kepada teman, keluarga, dan orang lain. Anak juga dididik dan dilatih untuk mandiri serta memiliki empati,” jelas perempuan yang berprofesi sebagai jurnalis tersebut. (PBN)

  • Syafrudin Persilahkan GPSM Beberkan Nama Oknum Penerima Duit Lendir

    Syafrudin Persilahkan GPSM Beberkan Nama Oknum Penerima Duit Lendir

    Walikota Serang Syafrudin

    SERANG, BANPOS – Walikota Serang, Syafrudin, mempersilahkan Gerakan Pengawal Serang Madani (GPSM) untuk mempublikasikan nama-nama oknum pejabat, yang diduga menikmati cipratan duit lendir dari hiburan malam.

    “Ya namanya mana. Nanti akan saya panggil pasti. Kalau memang mau dibuka ke publik, gak apa-apa, malah bagus. Supaya tau yang diduganya dari OPD mana. ASN di Kota Serang itu kan ribuan,” ujarnya di gedung DPRD Kota Serang, Kamis (31/10).

    Menurutnya, apabila GPSM tidak membuka nama-nama terduga oknum pejabat tersebut, maka Pemkot Serang akan kesulitan dalam melakukan penindakan.

    “(Kalau gak dibuka), sama aja seperti mencari tikus di atas genteng itu, sulit. Kalau sudah ada namanya mah gak akan sulit. Makanya kalau berita itu benar, sampaikan kepada kami,” katanya.

    Saat ditanya jika memang benar dugaan itu terbukti, Pemkot akan melakukan pemecatan. Syafrudin mengaku akan diserahkan kepada aturan yang berlaku.

    “Bukan akan dipecat, kan ada aturannya. Nanti inspektorat yang akan melakukan penindakan itu. Ya palingan nanti SP 2 dulu,” tandasnya. (DZH)

  • Walikota Ancam Sidak Pungli dan Tindak Tegas Pelaku

    Walikota Ancam Sidak Pungli dan Tindak Tegas Pelaku

    Walikota Serang Syafrudin

    SERANG, BANPOS – Permasalahan pungutan liar (pungli) dalam beberapa pelayanan publik, masih dirasa oleh masyarakat. Sebab itu, Walikota Serang Syafrudin berencana akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk melihat langsung apakah benar terjadi hal tersebut.

    “Jika memang masih ada oknum yang melakukan pungli, ada resiko yang harus diterima jika memang jelas terbukti. Akan saya copot jika PNS atau diberhentikan untuk honorer,” ujar Syafrudin, Rabu (30/10/2019).

    Ia menyatakan, masyarakat dapat melaporkan ke pihaknya jika menemukan adanya praktik pungli, misalnya dalam proses pembuatan KTP, dengan melampirkan bukti-bukti penguat seperti dokumentasi foto dan lainnya.

    “Kalau bisa membuktikan ada percaloan, baik itu pejabat maupun non pejabat, pasti akan saya tindak,” tegasnya.

    Syafrudin mengklaim sudah melakukan sidak-sidak sebelumnya ke beberapa OPD, seperti Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

    “Nanti akan kami rencanakan untuk melakukan sidak lagi,” ungkapnya. (PBN)

  • Kepuasan Masyarakat Rendah, Syafrudin Serap Aspirasi

    Kepuasan Masyarakat Rendah, Syafrudin Serap Aspirasi

    Walikota Serang Syafrudin didampingi Plt Asda I Komarudin

    SERANG, BANPOS – Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik di Kota Serang dirasa masih rendah. Pemkot Serang menyadari, masukan dari masyarakat sebagai pengguna layanan itu penting sebagai input bagi peningkatan kualitas.

    “Dari sisi kepuasan masyarakat, memang belum puas. Jadi masih ada keluhan-keluhan terkait pelayanan yang langsung diterima masyarakat,” ujar Walikota Serang Syafrudin usai membuka acara Forum Konsultasi Publik, Rabu (30/10).

    Syafrudin mengklaim, akan menjadikan masukan dari masyarakat sebagai perbaikan pelayanan tersebut. Ia mengaku tidak mempermasalahkan ketika masyarakat menyampaikan keluhan atas pelayanan yang dilakukan OPD.

    “Misalnya soal birokrasi KTP, masih ada keluhan tentang hal tersebut. Juga soal pembuatan SITU (Surat Izin Tanda Usaha) yang dianggap masih panjang dan berbelit,” ungkapnya.

    Dengan adanya forum konsultasi publik, maka diharapkan ada indikator kepuasan masyarakat yang dapat ditingkatkan. Sehingga sebagai masyarakat dapat merasakan pelayanan publik yang lebih baik lagi dari sebelumnya.

    “Misalnya setelah dilakukan konsultasi ini, masyarakat merasa belum puas dengan alasan SDM yang belum mumpuni. Maka kami akan memaksimalkan pelayanan dengan SDM yang ada, baik yang PNS maupun non PNS untuk melayani lebih baik,” tandasnya. (PBN)

  • Pemkot Tantang Buktikan ‘Mafia’ PAD, Dewan: Itu Tugas Pemkot

    Pemkot Tantang Buktikan ‘Mafia’ PAD, Dewan: Itu Tugas Pemkot

    Walikota Serang, Syafrudin.

    SERANG, BANPOS – Terkait dengan tudingan DPRD Kota Serang mengenai adanya ‘Mafia PAD’, Pemkot Serang menantang dewan untuk membuktikannya. Karena menurutnya, apabila ingin menyampaikan pendapat atau tudingan, harus disertai dengan bukti.

    “Ya saya kira kalau mau ngomong itu harus ada bukti, harus dibuktikan. Ya kalau sepanjang tidak bisa membuktikan, kami juga bingung,” ujar Walikota Serang, Syafrudin, saat ditemui di salah satu hotel di Kota Serang, Kamis (24/10).

    Menurutnya, apabila pihak manapun memiliki tuduhan kepada Pemkot Serang, maka seharusnya dibarengi dengan bukti nyata.

    “Ya harus dibuktikan dong, jangan asal jeplak. Umpamanya disini katanya ada prostitusi, ya harus dibuktikan. Trus ada yang bisnis esek-esek, siapa orangnya, siapa pejabatnya,” tuturnya.

    Ia mengatakan, pihaknya tidak akan melakukan tindakan apapun sebelum ada yang membeberkan bukti nyata atas tuduhan yang dialamatkan kepada Pemkot Serang ini.

    “Kami tidak akan melakukan tindakan apapun, kalau memang belum ada bukti. Makanya, buktinya dulu. Jadi masyarakat maupun ormas, kalau ngomong harus ada buktinya dulu,” ucapnya.

    Ia pun menantang DPRD Kota Serang, untuk dapat membuktikan tuduhan yang dilontarkan kepada pihaknya.
    “Kalau memang ada aparat yang terlibat dalam kegiatan seperti itu, ya harus dibuktikan. Pokoknya jangan asal ngomong,” tegasnya.

    Sementara itu, Kepala BPKAD Kota Serang, Wachyu B. Kristiawan, membantah tudingan mengenai Hak Guna Bangunan (HGB) yang dipecah merupakan bentuk permainan dari ‘mafia PAD’. Menurutnya, hal itu merupakan tindakan yang sah.

    “Sebenarnya itu menjadi hak mereka sebagai pengelola untuk membagi HGB ke setiap pedagang. Jadi kalau memang ada HGB yang atas nama pengelola, ya mereka yang bayar (PBB). Kalau ada yang atas nama pedagang, ya pedagang yang bayar,” katanya.

    Ia pun membantah bahwa terdapat tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dari pasar induk Rau hingga mencapai Rp8 miliar.

    “Enggak, menunggaknya nggak sampai Rp8 miliar. Hanya Rp550 juta saja. Gak sampai Rp8 miliar kok PBB pasar Rau. Itu dari tahun 2013 sampai 2018,” ucapnya.

    Saat dikonfirmasi bahwa pernyataan DPRD tersebut berasal dari Laporan BPK, Wachyu justru mempertanyakan mengenai informasi tersebut.

    “Temuan apanya? Saya juga nggak tau informasi yang sampai ke dewan itu berapa. Yang pasti apa yang saya pelajari itu PBB yang menunggak hanya Rp550 juta saja. Tidak sampai Rp8 miliar,” terangnya.

    Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Kota Serang Fraksi Nasdem, Pujiyanto, mempertanyakan respon dari Pemkot Serang. Menurutnya, untuk membuktikan tudingan tersebut adalah tugas dari Pemkot Serang sendiri. Karena, bukti tersebut berada di Pemkot Serang.

    “Gimana sih, kan ada di Pemkot buktinya. Bukan tugas saya yang membuktikan bahwa ada kebocoran PAD. Ini menjadi tugas eksekutif untuk mengontrol anak buahnya, dan meninjau ulang kerjasama antara Pemkot dengan Pesona Banten,” ujarnya saat ditemui di gedung DPRD Kota Serang.

    Ia mengatakan, salah satu bukti yang seharusnya sudah dimiliki oleh Pemkot Serang, adalah laporan dari BPK itu sendiri. Karena, kebocoran PAD yang dirinya maksud, berlandaskan pada temuan BPK. Dan menurutnya, dalam laporan tersebut menjelaskan dengan gamblang bahwa tunggakan PBB di Pasar Rau mencapai Rp8 miliar.

    “Yang jelas itukan temuan BPK sudah lama. Buktinya sudah ada. Memang temuan BPK bukan bukti? Dan tugas saya ini bertanya, temuan BPK itu sudah sejauh mana prosesnya? Sejauh mana penyelesaiannya? Sudah selesai belum? Itu saja kok,” ucapnya.

    BANPOS pun mencoba untuk mencari tahu tunggakan PBB yang dimaksud oleh Pujiyanto. Pada LHP BPK Kota Serang tahun 2017, didapati bahwa ternyata tunggakan PBB dari pengelola pasar induk Rau, yaitu PT Pesona Banten Persada (PBP), mencapai Rp9.669.812.740.

    Dituliskan dalam LHP BPK tersebut, PT. PBP tidak menjalankan kewajiban pembayaran pajak daerah. LHP BPK Nomor 27a/LHP/XVIII.SRG.05/2017 tanggal 31 Mei 2017 mengungkapkan bahwa tunggakan PBB sampai dengan periode 2016 sebesar Rp8.832.779.216. Selain itu, berdasarkan DHKP 2017 diketahui kewajiban PBB PT. PBP periode 2017 adalah sebesar Rp837.033.524. Sehingga nilai total tunggakan PBB PT BPB adalah sebesar Rp9.669.812.740.

    Mengenai HGB yang dikatakan dapat dipecah kepemilikannya, ia juga membantah hal tersebut. Menurutnya, berdasarkan aturan yang berlaku, HGB tidak dapat dipecah. Namun saat ditanya aturannya, ia mengaku lupa.

    “Justru itu saya bilang, HGB itu sebenarnya tidak dipecah. Baca dong aturan mainnya. Pedagang itu hanya boleh memegang Surat Izin Pengelolaan Tempat Usaha (SIPTU). Pemerintah itu kan bekerjasamanya dengan PT Pesona,” tandas Pujiyanto.(DZH/ENK)

  • Ketahuan Merokok, Syafrudin Usir Anak Sekolah

    Ketahuan Merokok, Syafrudin Usir Anak Sekolah


    Wali Kota Serang, Syafrudin, mendapati tiga orang pelajar sedang asyik merokok di salah satu warung di Kepandean. Padahal, saat itu masih dalam waktu kegiatan belajar mengajar. Hal itu pun membuat Syafrudin menegur ketiga anak tersebut. Syafrudin memerintahkan mereka untuk mematikan rokok yang mereka hisap.

    “Ini anak-anak coba matiin rokoknya. Hey Dek, sana sekolah, jangan di sini,” tegur Syafrudin, sambil mengusir mereka keluar dari dalam warung yang bersebelahan dengan kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang.

    Ketiga pelajar itu pun lantas berhamburan keluar warung, meskipun sambil tertawa-tawa. “Kamu mah masih kecil udah rokok. Masih kecil udah rokok. Udah Buang-buang rokoknya itu buang,” ujar Syafrudin dengan mimik kesal.

    Kepada awak media, Syafrudin mengatakan bahwa dirinya berharap, anak-anak sekolah untuk tidak merokok terlebih dahulu. Imbauan tersebut ditujukan kepada pelajar SMA atau sederajat dan seluruh anak di bawah umur.

    “Saya sebagai Walikota Serang berharap anak anak SMA SMK jangan merokok dulu. Apalagi ini jam belajar,” ucapnya.

    Ia pun meminta kepada kepala DLH, untuk turut mengawasi pelajar yang memanfaatkan warung untuk merokok. Menurutnya, sebagai bagian dari Pemkot Serang, DLH juga memiliki tanggung jawab untuk menegur apabila ada pelajar, yang melanggar aturan.

    “Saya kira pak Kadis juga bisa mengawasi, karena warung ini ada di depan kantor ini. Jadi jangan membiarkan anak anak sekolah merokok di dalam warung dalam waktu belajar. Makanya tadi itu saya usir,” katanya.

    Menurut dia, ketika dirinya masih menjabat sebagai kepala DLH, tidak pernah melihat para pelajar berada di dalam warung itu untuk merokok.

    “Tidak ada waktu jaman saya masih di LH. Karena waktu itu gak ada. Jadi kalau ada mah pasti saya usir,” tuturnya.

    Oleh karena itu, ia pun mengimbau kepada para guru untuk senantiasa mengontrol anak didiknya, sehingga tidak merokok di luar sekolah saat jam belajar.

    “Saya berharap kepada anak anak SMA, SMK sederajat untuk tidak keluar dari kelas dalam waktu belajar. Kemudian apalagi sambil merokok. Ini salah satu pelaggaran. Dan mohon kepada para guru untuk memberikan teguran dan mengawasi anak didik sekolah masing masing,” tandasnya. (DZH)