Tag: tabrak lari

  • Sarfiyah, Warga Mancak Korban Tabrak Lari Sopir Truk Pasir Kini Terbaring Tak Berdaya

    Sarfiyah, Warga Mancak Korban Tabrak Lari Sopir Truk Pasir Kini Terbaring Tak Berdaya

    SERANG, BANPOS – Keceriaan ibu rumah tangga beranak satu, warga Kampung Lebaksalak RT 011/03, Desa Labuan, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Provinsi Banten ini mendadak jadi suram. Sejak satu pekan terakhir ini, ia hanya bisa pasrah menjalani nasib. Hari-harinya dilalui dengan terbaring tak berdaya di kasur lusuh miliknya.

    Ya, ia adalah Sarfiyah wanita kelahiran 07 Juni 1969. Wanita paruh baya ini adalah korban tabrak lari truk pengangkut pasir. Peristiwa nahas itu dia alami pada Sabtu (5/10) sekira pukul 05.30 WIB di Jalan Raya Mancak-Cilegon, tepatnya di wilayah Link Gunungasem, Kelurahan Lebakdenok, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon.

    Dengan nada terbata-bata, Sarfiyah menuturkan peritiwa nahas yang ia alaminya. Pagi di hari nahas itu, ia sedang ada keperluan berbelanja kebutuhan rumah di Cilegon.

    Berangkat melalui jalur Mancak-Cilegon dan sepulangnya pun ia memalui jalur itu. Tepat di tikungan Link Gunungasem dari arah Mancak, tiba-tiba ada truk dari arah berlawanan dengan kecepatan tinggi menghantam sepeda motor yang ia kendarai.

    Hantaman keras truk pasir itu mengakibatkan dirinya terpental beberapa meter ke jalan beton dan tak sadarkan diri. Ia baru sadar setelah berada di Puskesmas Citangkil.

    Selanjutnya, akibat hantaman keras itu, motor rusak parah dengan kondisi dudukan segitiga patah dan ban luar dalam pecah. Beruntung saat itu ada banyak warga sekitar dan warga pengguna jalan yang peduli menolongnya dengan membawa ke puskesmas.

    Selain sepeda motor yang rusak parah, Sarfiyah mengalami patah tulang di kaki kirinya dan punggung samping kiri luka sobek dengan penanganan 11 jahitan.

    Selain itu bagian mata kirinya juga mengalami luka cukup serius yang mengakibatkan sakit ketika berkedip serta bagian tubuh yang lain mengalami lebam akibat benturan benda keras.

    Sementara, Asmuni kakak korban kepada Banten Pos menuturkan kesedihan keluarganya menanggapi peristiwa tabrak lari yang dialami adiknya. Sejak peristiwa tragi situ, tak ada tanda- tanda dan tak seorangpun pihak sopir truk pasir yang datang menjenguk.

    Ia mengaku heran dan tidak habis pikir mengapa sopir pelaku tabrak lari tidak ada niatan baik dan bertanggungjawab. Bersilaturahmi pun tidak, apalagi mau mengucapkan rasa iba dan menunjukkan rasa kemanusiaan, tidak ada niatan hingga saat ini.

    “Kami sekeluarga terpaksa hanya bisa pasrah menerima peristiwa pahit yang dialami Sarfiyah. Pihak pelaku tabrak lari yang kami tunggu- tunggu tak kunjung datang dan mempertanggungjawabkan peristiwa ini. Dimana hati nuraninya,” tandas pria berprofesi sopir angkot tersebut dengan nada sedih.

    Selanjutnya ia berharap agar pelaku tabrak lari berani datang ke rumahnya dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ia dan keluarga akan menerima dengan tangan terbuka dan akan mempertimbangkan tidak menempuh jalur hukum jika sopir truk pasir tersebut secara sadar datang bersilaturahmi.

    Namun demikian jika memang pelaku tabrak lari tidak ada niat dan itikad baik, maka pihaknya sudah merencanakan menuntut secara hukum. (BAR)