Tag: tagihan listrik melonjak

  • Kesal Tagihan Listrik Janggal, Kantor PLN Cilegon Disegel Massa

    Kesal Tagihan Listrik Janggal, Kantor PLN Cilegon Disegel Massa

    CILEGON, BANPOS – Aliansi Masyarakat Sipil dan Mahasiswa Kota Cilegon yang terdiri dari Ikatan Mahasiswa Cilegon, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Cilegon dan Jaringan Muda Indonesia (JMI) Kota Cilegon, menggelar aksi tuntutan kejanggalan tagihan listrik yang dialami sebagian besar warga. Dalam aksinya, mahasiswa melakukan penyegelan terhadap gedung kantor PLN Kota Cilegon, Rabu (13/5).

    Koordinator Aksi Hadi Rusmanto menjelaskan, aksi yang dilakukan sebagai bentuk protes kepada PLN karena mahalnya tagihan listrik. Sebab, tagihan listik menjadi 3 sampai 6 kali lipat dari biasanya.

    “Lah sekarang ini lagi pandemi, malah tagihan listrik dinaikan seenaknya. Tanpa ada dasar hukum yang menjadi pijakan pengambilan rata-rata dan selisih bayar,” katanya kepada awak media disela aksi, di depan kantor PLN Cilegon, Rabu (13/5).

    Hadi menjelaskan, ada juga pengaduan yang sudah dilakukan oleh warga. Namun PLN merealisasikannya lambat. Termasuk juga warga dipaksa untuk membayar dulu taginan bulan sekarang yang mahal, dan jika ada sisa tagihan dikonpensasi bulan selanjutnya. Logikanya, sekarang orang sedang butuh uang untuk ketahanan ekonomi, biasa beli beras malah buat bayar listrik jadinya. Hal itu tidak memberikan keadilan untuk warga.

    “Uang beli beras kalau tagihan listrik besar yang kepake buat listrik, jadi selain orang lawan korona juga lawan kebijakan PLN,” paparnya.

    Massa aksi lainnya, Rizki menyatakan, pihaknya sengaja melakukan penyegelan kantor PLN sebagai bentuk kemarahan kepada perusahaan milik Negara atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PLN yang tidak berpihak kepada rakyat yang susah karena korona.

    “Sebagai perusahaan milik nagara seharusnya mengambil kebijakan yang benar-banar memebantu warga, sekarang kami minta kepastian uang rakyat dikembalikan karena sedang butuh,” imbuhnya.

    Rizki mengatakan, pihaknya juga meminta Ombudsman Banten untuk turun dan memanggil manajemen PLN Kota Cilegon untuk mempertanggungjawabkan buruknya pelayanan yang dilakukan. Sebab, sudah banyak laporan namun minim tindakan. Termasuk mahasiswa juga akan membuka posko pengaduan atau commad center bagi warga yang memiliki kejanggalan pembayaran listrik.

    “Kami minta ombdusman juga untuk mengecek adanya maladminitrasi yang dilakukan oleh pihak PLN,” pungkasnya. (LUK)

  • Warga Bingung, Biasa Bayar Listrik Rp300 Ribuan, Tiba-tiba Ditagih Hampir Rp1 Juta

    Warga Bingung, Biasa Bayar Listrik Rp300 Ribuan, Tiba-tiba Ditagih Hampir Rp1 Juta

    CILEGON, BANPOS – Seorang warga Lingkungan Cibeber Timur, Kecamatan Cibeber, Masdani, mengeluhkan tagihan listrik yang naik 3 kali lipat atau dibandingkan pembayaran biasanya. Hal itu dianggap tidak masuk akal, sebab, tagihan listrik setiap bulannya semenjak Januari sampai April hanya rata-rata Rp300 ribu per bulannya tiba-tiba melonjak menjadi Rp912.672.

    Masdani mengungkapkan, kenaikan tersebut tidak normal karena biasanya pemakaian listrik hanya rata-rata 8 kwh per harinya atau 240 kwh per bulan. Namun pada tagihan Mei menjadi rata-rata 23 kwh per hari atau sekitar 700 kwh lebih per bulan. Padahal, secara penggunaan listrik yang dipakai juga tetap normal seperti biasa. Pada Januari hanya sebesar Rp365 ribu, Februari hanya Rp 253 ribu, Maret hanya Rp279 ribu dan April hanya Rp 301 ribu.

    “Tidak masuk akal, masa sampai 712 kwh atau satu bulan tagihan sekitar Rp912.672. Padahal dari Januari, Februari Maret dan April rata-rata hanya Rp240 lebih atau hanya Rp300 ribu lebih,” katanya saat dikonfirmasi, Selasa (12/5).

    Masdani mengungkapkan, tidak mungkin tagihan listrik mencapai Rp912.672 pada Mei. Sebab, penggunaan normal. Hal itu karena di rumah ada dirinya dengan istri dan satu anak perempuan. Menurut Masdani, ditengah pandemi korona yang serba sulit untuk kebutuhan, harus membayar sebesar itu juga tidak akan mampu.

    “Kalau yang lain itu naik paling setengahnya dari Rp300 ribu ke Rp450 ribu. Kalau itu masih wajar. Tapi kalau sampai tiga kali lipat bayarnya bagaimana. Apalagi kebutuhan juga harus terpenuhi ditengah pandemi,” ungkap pria Pensiunan ASN ini.

    Masdani menjelaskan, pihaknya meyakini adanya kesalahan dalam soal tagihan tersebut, sehingga ada kenaikan soal tagihan. Sebab, tagihan tidak masuk akal karena pemakaian juga berjalan normal.

    “Aktifitas saya dan istri juga dari dulu dirumah, sehingga mengetahui benar pemakaian masih batas normal. Kami yakin ada yang salah soal tagihan. Kami harap ini jadi perhatian pihak PLN,” tutupnya.(LUK/ENK)