Tag: Tahun Ajaran Baru

  • Alhamdulillah, Tradisi ‘Royal Rumble’ Ortu Siswa Berebut Kursi di SDN Komplek Warunggunung Berjalan Lancar

    Alhamdulillah, Tradisi ‘Royal Rumble’ Ortu Siswa Berebut Kursi di SDN Komplek Warunggunung Berjalan Lancar

    LEBAK, BANPOS – Setelah melewati masa libur sekolah dan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Beberapa sekolah di Kabupaten Lebak mulai kembali menjalankan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada Senin (17/7).

    Seperti yang dilakukan oleh Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1, 3 dan 4 di Selaraja, Kecamatan Warunggunung.
    Diketahui, SD tersebut berada dalam satu lingkup yang sama dan disebut sebagai SDN Komplek.

    Terdapat momen unik yang terjadi di kelas 1 pada SDN Komplek. Di mana sejumlah orang tua murid saling berebut dan menentukan tempat duduk, bagi masing-masing anaknya agar mendapatkan tempat yang nyaman.

    Berdasarkan pantauan BANPOS, para orang tua tersebut sengaja datang lebih awal untuk memasuki ruang kelas dan saling menyusun meja yang sebelumnya telah disusun oleh pihak sekolah.

    Alhasil, guru pun mengkoordinir orang tua untuk kembali merapihkan kondisi ruang kelas tersebut. Tidak ada keributan selama proses rebutan kursi itu.

    Orang tua murid, Anisa, mengatakan bahwa hal tersebut merupakan peristiwa yang sering terjadi di awal sekolah bagi murid kelas 1.

    “Sudah biasa, hal ini sering dilakukan agar anak kita bisa belajar dengan nyaman apalagi kalau di (bangku) depan, bisa fokus,” jelas Anisa.

    Sementara itu, salah seorang guru, Rusmani, mengatakan bahwa ketiga sekolah tersebut sudah mulai melakukan KBM Tahun Ajaran 2023/2024.

    Menurutnya, seluruh siswa-siswi terlihat antusias memulai kembali KBM setelah melewati masa libur selama dua pekan.

    “Alhamdulillah mereka antusias, kita berharap mereka dapat terus semangat dalam belajar sampai kapanpun,” kata Rusmani kepada BANPOS.

    Salah satu murid asal SD 4 Selaraja, Adara mengatakan, dirinya senang dapat kembali berkumpul dan belajar bersama teman-temannya di sekolah.

    “Seneng bisa main dan belajar bareng lagi,” singkatnya. (MYU/DZH)

  • Tahun Ajaran Baru Ditengah Pandemi, Pedagang Perlengkapan Sekolah Sepi Pembeli

    Tahun Ajaran Baru Ditengah Pandemi, Pedagang Perlengkapan Sekolah Sepi Pembeli

    PANDEGLANG, BANPOS – Sejumlah pedagang seragam dan perlengkapan sekolah di Kabupaten Pandeglang sepi pembeli menjelang tahun ajaran baru 2020/2021.

    “Tahun ini karena pandemi COVID-19, penjualan baju seragam tidak seramai tahun sebelumnya,” ujar Martin, salah seorang pedagang grosir pakaian sekolah, saat ditemui di pasar tradisional Badak Pandeglang, Kamis (4/6).

    Ia mengatakan, penurunan penjualan mencapai 70 hingga 80 persen dari tahun-tahun sebelumnya.

    “Melihat situasi saat ini bisa diperkirakan turun 70 hingga 80 persen, sebab ditahun sebelumnya dalam sehari bisa datang lebih dari lima pembeli pakaian seragam, namun saat ini hanya satu dua orang saja,” terangnya.

    Menurutnya, animo masyarakat untuk membeli perlengkapan sekolah ataupun seragam sekolah berkurang, karena sistem pembelajaran siswa selama pandemi COVID-19 dilakukan secara daring, dan memasuki tahun ajaran baru belum dipastikan kapan sekolah dibuka secara normal.

    “Harga seragam sekolah tidak berubah untuk sekolah dasar Rp100 ribu per pasang, sekolah menengah pertama Rp120 ribu per pasang, dan sekolah menengah atas Rp130 ribu hingga Rp150 ribu per pasang, namun pembeli belum begitu antusias karena yang di utamakan ya anak yang baru masuk sekolah dasar,” tuturnya.

    Hal serupa juga dikatakan Anis, salah seorang pedagang perlengkapan sekolah yang ada di pasar tradisional pandeglang. Ia mengatakan belum terlihatnya lonjakan pembeli perlengkapan alat tulis di toko miliknya.

    “Belum ada lonjakan pembeli, stok buku tulis juga masih banyak biasanya masyarakat sudah bersiap kalau tahun ajaran baru mulai, tetapi ini belum banyak yang membeli,” kata Anis.

    Ia menuturkan, selama pandemi COVID-19, antusiasme masyarakat untuk membeli perlengkapan sekolah tidak seramai tahun sebelumnya.

    “Tahun lalu kalau anak sekolah mau masuk masyarakat sudah banyak yang antri membeli buku tulis, tas, ataupun alat tulis, tapi sekarang belum banyak yang datang,” tandasnya.(MG-02/PBN)