Tag: Taiwan

  • Pemain Naturalisasi Sudah Kumpul, Garuda Muda Siap Tempur

    Pemain Naturalisasi Sudah Kumpul, Garuda Muda Siap Tempur

    JAKARTA, BANPOS – Semua pemain timnas U-23 yang berada di luar negeri sudah berkumpul dan siap melakoni kualifikasi Piala Asia U-23 tahun 2024, pada Sabtu (9/9) di Stadion Manahan Solo.

    Kalau sebelumnya hanya Pratama Arhan (Tokyo Verdy) yang bergabung di hari pertama latihan dalam pemusatan latihan Tim U-23 di Stadion Sriwedari Solo, giliran Elkan William Tio Baggott (Ipswich Town), Rafael William Struick (Ado Den Haag), Ivar Jenner (FC Utrecht), dan Marselino Ferdinan (K.M.Z.K Deinze) unjuk gigi dalam latihan hari ini.

    Materi latihan hari ini cukup beragam, dari pemulihan stamina pemain, fisik hingga set piece.

    Elkan Baggott dan Rafael Struick, dua orang dari pemain itu mengungkapkan mengenai latihan hari ini, calon lawan, dan harapan mereka di babak kualifikasi Piala Asia U-23. “Kabar saya baik sekali, latihan juga baik, tadi latihan set piece, pemulihan dan fisik,” buka Elkan.

    Kemudian beralih ke dua calon lawan, Elkan memberikan pandangannya.

    “Melihat dua lawan kami, Turkmenistan kemarin menang dengan jumlah gol yang banyak, dan mereka punya pemain berbahaya, nomor 11 (Shamammet Hydyrow), jadi kita harus waspada dan hati-hati dalam bermain melawan mereka,” tutur Elkan.

    “Kedua tim lawan kami itu menunjukkan kualitas yang baik, jadi kami harus siap melawan mereka.”

    “Kami berharap bisa lolos dari kualifikasi ini dan melaju ke babak berikutnya tahun depan (AFC U23 Asian Cup™ Qatar 2024),” sambung Elkan.

    Sementara itu, menurut Rafael Struick, “Kondisi saya bagus, hanya kaki saya sedikit letih setelah menempuh perjalanan menuju kesini. Tetapi saya baik,” ungkapnya.

    “Latihan hari ini tak berat, karena pemulihan saja dan taktikal, berbeda dari katihan di hari sebelumnya, menurut saya.”

    “Melihat dua lawan kami, saya melihat laga mereka berdua kemarin, hasilnya 4-0 untuk kemenangan Turkmenistan, mungkin kami akan fokus lebih dahulu ke lawan pertama (Chinese Taipei), saya berharap kami bisa memenangkan laganya. Lalu baru fokus ke lawan berikutnya, Turkmenistan.”

    “Sama dengan teman-teman yang lain saya juga berharap bisa lolos dari babak kualifikasi ini dan bermain di Piala Asia U-23 tahun depan,” tutup Rafael.

    Untuk lolos ke Piala Asia U-23, Indonesia wajib finis sebagai juara grup atau setidaknya merebut status empat runner-up terbaik.

    Tidak hanya itu, lolos ke Qatar pun masih ada misi penting. Jika ingin ambil bagian di Olimpiade Paris 2024, Indonesia juga harus tampil yang terbaik di Qatar. Sebab, tiga tim teratas di Piala Asia U-23 berhak lolos ke Olimpiade Paris 2024.

    Meski Grup K hanya dihuni tiga tim, cara untuk lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2024 tetap sama, yakni menjadi juara grup.

    Nantinya, 11 juara grup plus empat runner-up terbaik akan lolos ke putaran final yang berlangsung di Qatar dari 15 April sampai 3 Mei 2024.

    Pada laga perdana Grup K, Indonesia akan bersua Chinese Taipei (Taiwan) pada 9 September. Tiga hari berselang bakal berhadapan dengan Turkmenistan. (RMID)

    Berita ini telah tayang di https://rm.id/baca-berita/zona-sport/187527/kualifikasi-piala-asia-2023-pemain-naturalisasi-sudah-kumpul-garuda-muda-siap-tempur

  • Timnas Voli Garuda Gulung Kazakhstan

    Timnas Voli Garuda Gulung Kazakhstan

    TAIWAN, BANPOS – Timnas Bola Voli Putra Indonesia makin berjaya. Rivan Nurmulki dan kawan-kawan sukses menggulung Timnas Kazakhstan di Kejuaraan AVC Challenge Cup 2023.

    Bertanding di University of Taipie, Taiwan, kemarin, berhasil melaju ke babak 6 besar. Tim Garuda mengalahkan Tim Kazakhstan dengan tiga set lang-sung, 30-28, 25-21, 25-15.

    Tim Merah-Putih yang ditu¬runkan pelatih Jeff Jiang Jie tidak banyak perubahan seperti saat menghadapi Tim Bahrain, pekan lalu. Yakni Rivan Nurmulki, Farhan Halim, Dio Zulfikri, Doni Haryono, Hendra Kurniawan dan Libero Fahreza Rakha Abhinaya. Sedangkan Fahri Septian Putratama harus absen karena mengalami cedera.

    Pada set pertama, Tim Garuda tampil solid sejak awal laga. Bahkan, mereka sempat unggul jauh 10-4. Tapi, Tim Kazakhstan rupanya tidak tinggal diam. Mereka berusaha keras mem¬berikan perlawan alot. Buktinya, sedikit demi sedikit, Kazakhstan mampu memperkecil keterting¬galannya menjadi 9-12. Bahkan, Kazakhstan mengancam dan sukses menyamakan kedudukan di pertengahan gim menjadi 18-18.

    Perolehan poin sama ini hingga di akhir pertandingan set pertama. Kondisi ini mem¬buat pertandingan makin seru. Penonton dibuat deg deg ser.

    Tapi, drama pada akhir set pertama ini menjadi milik Tim Merah-Putih. Rivan dan kawan-kawan menang dengan skor tipis 30-28. Begitu pula di set kedua. Pada set ini, Tim Garuda tidak mudah meraih poin. Bahkan, Indonesia harus tertinggal 5-7, lalu disamakan 7-7.

    Dengan permainan ciamik, Tim Indonesia berbalik unggul bahkan menjauhi perolehan angka Kazakhstan. Tim Voli Indonesia akhirnya menang 25-21.

    Di set ketiga, Tim Indonesia langsung tancap gas dan tidak memberikan kesempatan bagi Tim Kazakhstan untuk berkembang. Di pertengahan game ke-tiga, Tim Garuda sudah meninggalkan jauh Kazakhstan dengan skor 20-13.

    Dengan tidak mau berlama-lama, Tim Indonesia pun menyudahi perlawanan Tim Kazakhstan dengan skor 25-15.
    Dengan kemenangan ini, Tim Bola Voli Putra Indonesia melangkahkan kakinya ke babak 6 besar. Selanjutnya, Tim Garuda akan bertemu pemenang antara Tim Thailand dan Hong Kong. (RMID)

  • Chico Bawa Pulang Gelar Juara Tunggal Putra

    Chico Bawa Pulang Gelar Juara Tunggal Putra

    JEPANG, BANPOS – Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Chico Aura Dwi Wardoyo sukses membawa pulang gelar juara tunggal putra turnamen bulutangkis Taiwan Open 2023. Gelar itu diraih, setelah mengalahkan wakil tuan rumah, Su Li Yang 23-21 dan 21-15.

    Bermain di hadapan pendukungnya di Tian-Mu Arena, University of Taipei, Su Li Yang yang menempati peringkat ke-42 dunia, memberikan perlawanan ketat terhadap Chico. Ia bahkan sempat berhasil menyamak­an kedudukan menjadi 20-20, setelah tertinggal dua poin.

    Namun, Chico berhasil men­gatasi situasi di angka kritis. Pe­main Indonesia rangking ke-23 dunia ini akhirnya memenangi game pertama dengan 23-21 setelah dua kesalahan yang di­lakukan Su Li Yang.

    Pada game kedua, duel kedua pemain kembali berjalan sengit. Namun, Chico mampu mengua­sai permainan dan unggul 11-8 di interval game ini. Setelah laga dilanjutkan kembali, Su Li Yang sudah susah mengejar dan semakin tertinggal hingga akhirnya pertandingan berakhir pada menit ke-52 dengan skor 21-15 untuk keunggulan Chico.

    Hasil ini membuat rekor per­temuan kedua pemain menjadi 2-0 untuk keunggulan Chico. Sebelumnya, mereka berhada­pan di turnamen yang sama di babak 16 besar pada 2018. Saat itu, Su Li Yang juga kalah dalam dua game langsung.

    Ini menjadi gelar kedua yang diraih Chico. Sebelumnya, ia menjuarai turnamen BWF Super 500 Malaysia Masters 2022. Ke­menangan ini bisa menjadi awal bagi pemain berusia 25 tahun untuk mengejar gelar lainnya di tahun ini.

    Chico menjadi wakil Indonesia satu-satunya yang meraih gelar juara di turnamen tersebut. Pasalnya, wakil Indonesia di sektor ganda putri yakni pasangan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi gagal memanfaatkan peluang meraih kemenangan.

    Pasangan yang akrab disapa Ana/Tiwi itu mendapat kejutan tak mengenakan setelah keung­gulan mereka direbut oleh ganda putri Korea Selatan Lee Yu Lim/Shin Seung pada babak final yang berlangsung dalam rubber game 21-18, 17-21, 17-21.

    Duo Indonesia yang secara peringkat lebih unggul dibanding Lee/Shin itu memulai pertandingan dengan solid dan mampu mengemas kemenangan gim per­tama. Sayangnya, pola permainan mereka mengendur dan lebih banyak menerima umpan serta serangan pada game kedua. Kalah strategi dan tidak mampu keluar dari tekanan, membuat Ana/Tiwi kesulitan mencetak angka.

    Bahkan pada game ini, duo Indonesia tidak berkesempatan memimpin poin kecuali pada game poin pertama dengan skor 1-0. Selisih skor yang terpaut jauh memaksa Ana/Tiwi untuk melepaskan peluang kemenangan dua gim langsung.

    Situasi mengecewakan terjadi pada gim ketiga ketika Ana/Tiwi punya kesempatan menyabet gelar juara kedua bagi Skuad Merah Putih. Ana/Tiwi mampu menjaga keunggulan 7-3, sebelum akhirnya diperketat oleh Lee/Shin yang bermain cukup ngotot melalui se­rangan-serangan dari zona depan.

    Upaya Ana/Tiwi untuk mem­pertahankan keunggulan akhirnya tembus setelah Lee/Shin menyamakan kedudukan sebanyak empat kali pada skor 10-10 hingga 14-14. Situasi kritis jelang akhir game itu dimanfaatkan ganda Korea untuk memaksa Ana/Tiwi bermain reli yang melelahkan. Akhirnya setelah bertanding selama 73 menit, nasib Ana/Tiwi pada babak final Taiwan Terbuka pun berakhir dengan gelar runner-up. (RMID)