Tag: Taman Nasional Ujung Kulon (BTNUK)

  • Antisipasi Karhutla, Personel BTNUK Diberikan Pelatihan Pemadaman Api

    Antisipasi Karhutla, Personel BTNUK Diberikan Pelatihan Pemadaman Api

    PANDEGLANG, BANPOS – Akibat kemarau panjang wilayah konservasi Balai Taman Nasional Ujung Kulon (BTNUK) rentan terjadi kebakaran. Untuk mengantisipasi hal tersebut, seluruh personel disiagakan dan diberikan pelatihan pemadam kebakaran.

    Kepala Balai TNUK, Ardi Andono mengaku, pihaknya merasa khawatir terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) karena kemarau panjang yang melanda wilayah Pandeglang belum berakhir. Hal tersebut menyebabkan lahan tandus dan mudah terbakar sehingga menyebabkan kebakaran hutan.

    “Musim kemarau panjang ini menjadi kekhawatiran tersendiri bagi kami. Hal ini disebabkan karena dikawasan TNUK adalah areal hutan padat dan rapat, kemungkinan terjadinya kebakaran hutan sangat dimungkinkan,” kata Ardi kepada wartawan, Kamis (28/9).

    Oleh karena itu, pihaknya sudah memeriksa personel serta peralatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Dalkarhutla) di semua wilayah atau kawasan konservasi Badak Cula Satu tersebut diantaranya di Seksi Pengelolaan Taman Nasional (PTN) Wilayah satu Pulau Panaitan di Desa Tamanjaya dan Seksi PTN Wilayah dua Pulau Handeuleum di Desa Ujung Jaya, Kecamatan Sumur, serta Seksi PTN III Sukur di Cibayoni.

    “Kita sudah melihat kesiapan personel dan Dalkarhutla yang dimiliki untuk antisipasi Karhutla,” ujarnya.

    Ardi mengingatkan kepada semua personel Balai TNUK dan semua seksi PTN agr terus waspada dan bertindak cepat apabila terjadi kebakaran. Selain itu, pemberian pemahaman kepada masyarakat penggarap lahan juga harus terus ditanamkan sebagai upaya pencegahan.

    “Kita harus selalu waspada dan siap siaga, serta jangan bosan-bosan mengedukasi masyarakat disekitar kawasan apalagi yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan akan bahaya terjadinya kebakaran hutan, karena kondisi kering, dan banyaknya serasah, maka mudah sekali terbakar,” terangnya.

    Menurutnya, kebakaran hutan yang terjadi akibat kelalaian merupakan suatu kerugian bagi semua pihak, terutama pihak Balai TNUK dan masyarakat setempat. Selain menimbulkan kerugian materil, kebakaran juga bisa menyebabkan korban jiwa atau kerusakan hutan.

    “Jika terjadi kebakaran, nantinya bukan hanya TNUK yang merugi namun masyarakat pun akan merasakan kerugian tersebut. Ayo jaga hutan dari terjadinya kebakaran. Ingat, api jika kecil bisa jadi kawan, namun jika api besar maka akan jadi lawan,” ungkapnya.

    Humas Balain TNUK, Andri Firmansyah mengatakan, pihaknya terus melakukan pengawasan di semua wilayah konservasi tersebut. Tujuannya, guna mengantisipasi Karhutla dimusim kemarau panjang ini.

    “Pengawasan terus kita lakukan. Apabila ada indikasi kebakaran, segera kita lakukan penanganan agar tidak merambat kemana-mana,” katanya.(dhe/pbn)