Tag: Tangerang

  • Benyamin Kandangin Mobdin, Arief Tunggu Dasar Hukum

    Benyamin Kandangin Mobdin, Arief Tunggu Dasar Hukum

    SERPONG, BANPOS – Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel) menggencarkan uji emisi guna mencegah peningkatan polusi udara. Tak terkecuali bagi mobil dinas yang ada di lingkungan Pemkot Tangsel.

    Bahkan, mobil dinas yang tidak lolos uji emisi, bakal dikandangin dan tidak boleh digunakan.
    Di sisi lain, upaya penanganan polusi udara salah satunya adalah wacana penerapan ganjil genap yang

    diperluas hingga wilayah Tangerang Raya. Pemkot Tangerang menunggu dasar hukum penerapan
    kebijakan tersebut.

    Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, menegaskan bahwa kendaraan dinas yang tidak lolos uji emisi,
    dilarang untuk digunakan. Hal itu disampaikan saat melihat pelaksanaan uji emisi di Jl Pahlawan Seribu,

    BSD Serpong."Untuk kendaraan dinas Pemkot kita uji emisinya. Jika parah, ambil kuncinya, kandangin. Seperti itu, kita

    sanksinya tegas aja. Jadi tidak digunakan lagi," kata Benyamin dalam keterangan tertulis yang diterima

    BANPOS, Rabu (30/8).Langkah tersebut dilakukan menurut Benyamin, karena penyumbang polusi di Tangerang Selatan salah

    satunya berasal dari gas buang kendaraan. Terlebih, mobil yang tidak lolos uji emisi, lebih polutif

    dibandingkan yang lolos uji emisi.
    "Jadi saya sasar itu dulu. Bus udah diperiksa juga. Nanti kita baru pabrik-pabrik, saya instruksikan DLH

    dan Dishub, periksa sama uji udara dan emisi kendaraannya," jelasnya.
    Dijelaskan olehnya, pengujian gas emisi kendaraan telah menyasar kurang lebih 19 ribu kendaraan di

    Tangerang Selatan, dan untuk penindakan tilangnya itu menjadi kewenangan Polres. Selain itu, Pemkot

    Tangsel juga telah merencanakan untuk melakukan modifikasi cuaca, dengan bekerja sama Badan Riset
    dan Inovasi Nasional (BRIN).

    "Tadi kami sudah rapat, LH untuk berkomunikasi dengan BRIN, agar mereka melakukan bantuan kepada

    kami untuk modifikasi cuaca. Bahkan dalam laporan BPBD, penerbangan angkatan laut yang ada di
    Pondok Cabe itu juga akan memberikan bantuan hujan buatan. Kendalanya lagi tidak ada awan aja di
    Tangerang Selatan, tetapi siap tinggal menunggu kondisinya saja," ujarnya.

    Saat ditanya soal penyiraman yang dilakukan Damkar di beberapa kota, apakah nantinya juga diterapkan

    di Tangsel, Benyamin mengatakan bahwa Pemkot Tangsel saat ini belum memandang perlu, karena
    fungsi dari penyiraman hanya untuk pendinginan jalan saja.

    "Kalau Tangsel, penyiraman belum lah. Karena kan saya melihat efektifitasnya dulu gitu kan. Kalau untuk

    ngademin jalan, iya bener bisa. Tetapi saya lebih kepada bagaimana menahan gas buang dari
    kendaraan," tandasnya.

    Terpisah, Walikota Tangerang, Arief R. Wismansyah, mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih
    menunggu petunjuk teknis terkait rencana pelaksanaan ganjil genap yang diperluas sampai wilayah
    Tangerang Raya.

    "Untuk pelaksanaan ganjil genap, kita Pemerintah Kota Tangerang masih menunggu dasar hukum dari

    Kementerian Perhubungan. Secepatnya setelah semuanya sudah dipersiapkan dengan baik kita akan
    sosialisasikan dan diimplementasikan," ujar Arief di bilangan Modernland, Rabu (30/8).

    Arief mengatakan, Pemkot Tangerang juga sudah menindaklanjuti soal arahan tersebut dengan
    melaksanakan rapat koordinasi dengan melibatkan berbagai pihak terkait, antara lain pihak kepolisian,

    Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek dan Dinas Perhubungan Provinsi. Termasuk juga terkait
    jalan-jalan yang akan diterapkan ganjil genap.

    "Karena arahannya adalah aglomerasi Tangerang Raya, semuanya disinergikan dalam rangka
    mengurangi polusi bersama yaitu membuat ganjil genap di wilayah Tangerang Raya," tutur Arief.

    Ia pun berharap, masyarakat juga bisa berperan aktif dalam persoalan penanganan polusi udara. Dengan

    menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan atau memaksimalkan transportasi massal yang sudah
    ada.

    "Jadi mudah-mudahan apapun hasilnya kita akan sampaikan kepada masyarakat, tapi tentunya
    masyarakat juga harus ikut berperan dalam menanggulangi polusi dengan memastikan kendaraannya

    lulus standar emisi dan juga menggunakan kendaraan umum, melakukan penghijaun dan tidak
    melakukan pembakaran sampah," tandasnya. (DZH)

  • Kebijakan Ganjil-Genap Kendaraan Diperluas Sampai ke Tangerang

    Kebijakan Ganjil-Genap Kendaraan Diperluas Sampai ke Tangerang

    SERANG, BANPOS – Pemerintah memperluas penggunaan kendaran bermotor dengan mengeluarkan kebijakan ganjil genap. Langkah ini dilakukan guna menekan pencemaran udara yang terjadi saat ini.

    Pj Gubernur Banten Al Muktabar kemarin usai mengikuti Rapat Terbatas Lanjutan Pembahasan Peningkatan Kualitas Udara Kawasan Jabodetabek yang dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin mengatakan, kebijakan kendaraan ganjil-genap yang selama ini diterapkan di DKI Jakarta akan diperluas hingga wilayah Tangerang. Utamanya, jalan-jalan yang terakses langsung ke DKI Jakarta.

    “Kita diundang dalam kapasitas sebagai bagian dari daerah aglomerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) untuk Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan. Mengikuti Rapat Terbatas Kabinet terkait dengan upaya penanganan polusi udara,” ungkapnya.

    “Dalam rapat disampaikan, bahwa Pemerintah Daerah mengambil langkah-langkah dan hal-hal yang menjadi basisnya di daerah berdasarkan kewenangan masing-masing. Serta mengacu pada aturan yang ditetapkan secara berjenjang,” tambah Al Muktabar.

    Pihaknya juga mengidentifikasi sumber-sumber utama polusi di Provinsi Banten. Di antaranya, soal penggunaan kendaraan atau polusi dari emisi buang kendaraan bermotor yang menggunakan energi fosil.

    “Kaitan dengan aglomerasi, dilakukan penguatan dan perluasan ganjil-genap. Utamanya jalan yang terakses ke DKI Jakarta mengikuti arah kebijakan DKI Jakarta. Kebijakan ganjil-genap salah satu hal yang memungkinkan untuk mengurangi emisi gas buang kendaraan bermotor yang jumlahnya luar biasa,” paparnya.

    “Berikutnya kita imbau dan upayakan pabrik dan industri untuk menguatkan betul teknologi scrubber sebagai salah satu pendekatan untuk menurunkan polusi dari cerobong asap,” ungkapnya.

    “Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di kawasan Tangerang kurang lebih ada tujuh industri untuk dilakukan pengecekan dan pendekatan penggunaan scrubber,” tambah Al Muktabar.

    Dikatakan, untuk jangka panjang sesuai arahan Presiden Jokowi seoptimal mungkin untuk menanam pohon dengan bibit yang sudah kuat atau sudah besar. Penanaman akan digencarkan saat memasuki musim hujan, serta merawat pohon-pohon yang ada.

    “Jika dipandang perlu, masyarakat diimbau memakai masker seperti yang sudah disarankan saat pandemi Covid-19,” pungkasnya.

    Sebelumnya, dalam keterangan pers yang disampaikan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi meningkatnya penyakit-penyakit gangguan pernapasan yang disebabkan antara lain oleh polusi udara.

    Ada enam penyakit gangguan pernapasan yang paling banyak dialami masyarakat, yaitu pneumonia, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), asma, kanker paru, tuberkulosis, dan penyakit paru obstruksi kronis (PPOK).

    “Kita laporkan bahwa keenam penyakit yang disebabkan karena gangguan pernapasan ini beban BPJS-nya tahun lalu Rp10 triliun dan kalau melihat trennya di 2023 naik, terutama ISPA dan pneumonia, ini kemungkinan juga akan naik. Memang perlu kita sampaikan di sini, yang top 3-nya itu adalah infeksi paru atau pneumonia, infeksi saluran pernapasan yang di atas, kemudian asma. Ini totalnya sekitar Rp8 triliun dari Rp10 triliun yang tadi yang enam,” ujar Budi dalam keterangannya di Kantor Presiden usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 28 Agustus 2023.

    Menurut Menkes, polusi udara merupakan salah satu penyebab paling dominan timbulnya pneumonia, ISPA, dan asma, yakni menyumbang 24-34 persen. Polusi udara tersebut diukur berdasarkan lima komponen di udara yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni tiga bersifat gas (nitrogen, karbon, dan sulfur), dan dua bersifat partikulat (PM10 dan PM2,5).

    “Nah yang bahaya di kesehatan adalah yang 2,5 karena dia bisa masuk sampai pembuluh alveolus di paru, itu yang menyebabkan kenapa pneumonia itu terjadi. Itu sebabnya kalau di kesehatan memang kita melihatnya di PM 2,5 karena ini yang bisa masuk sampai dalam, kemudian menyebabkan pneumonia yang memang di BPJS ini paling besar,” jelas Menkes.

    Untuk mengantisipasi meningkatnya penyakit gangguan pernapasan tersebut, Menkes menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan sejumlah hal. Pertama, pihaknya akan terus mengedukasi masyarakat terkait dengan bahaya polusi udara bagi kesehatan.

    Kedua, Kementerian Kesehatan akan menyarankan penggunaan masker sebagai upaya preventif atau pencegahan jika polusi udara terpantau tinggi berdasarkan standar yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Menurut Menkes, masker yang disarankan memiliki spesifikasi tertentu yang memiliki kerekatan untuk menahan partikulat.

    “Maskernya mesti yang KF94 atau KN95 minimum yang memiliki kerekatan untuk menahan particulate matters 2,5. Kan yang bahaya itu yang 2,5, dia masuk bisa masuk paru, dia masuk bisa masuk pembuluh darah karena saking kecilnya. Jadi perlu masker yang kelasnya KF94 atau KN95. Itu yang untuk pencegahannya,” imbuhnya.

    Ketiga, Kementerian Kesehatan juga akan melakukan edukasi kepada dokter-dokter di puskesmas dan rumah sakit di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) terkait langkah-langkah penanganan penyakit pernapasan. Dengan demikian, Menkes berharap apabila masyarakat harus dirawat karena penyakit tersebut, masyarakat bisa mendapatkan penanganan dan diagnosis yang sama.

    “Kita juga nanti besok ada kerja sama dengan teman-teman dari Rumah Sakit Persahabatan sebagai koordinator respiratory disease-nya Kemenkes untuk bisa mendidik semua rumah sakit dan puskesmas di Jabodetabek. Kalau ada ciri-ciri seperti ini handle-nya begini. Dengan demikian, kita harapkan kalaupun nanti ada yang masuk ke puskesmas atau ke rumah sakit, treatment-nya sudah sama, diagnosisnya juga sudah sama,” katanya. (RUS/PBN)

  • CSR IKPP Ditujukan Untuk Pemberdayaan SDM Lokal

    CSR IKPP Ditujukan Untuk Pemberdayaan SDM Lokal

    TANGERANG, BANPOS – Dalam upaya meningkatkan kualitas Sumberdaya Manusia (SDM) masyarakat sekitar, PT. Indah Kiat Pulp and Paper TBK. (IKPP) Tangerang menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan program pemberdayaan masyarakat melalui budidaya ikan dan pertanian.

    Hal tersebut disampaikan langsung oleh Humas PT. IKPP Tangerang, Achmad Junaedi saat menggelar konfrensi pers di Hotel Episode Tangerang, Rabu (30/8).

    Achmad mengatakan, program pemberdayaan SDM melalui CSR tersebut telah dilakukan dalam lima tahun terakhir.

    “Kita tidak lagi mau memberikan CSR sekadar sumbangan atau sembako, kita beri pemahaman juga bahwa CSR bukan hanya sekadar bantuan (santunan),” katanya kepada wartawan.

    Achmad menjelaskan, alasan pihaknya memilih program tersebut yakni agar masyarakat dapat lebih mandiri dan tidak terbiasa kebergantungan kepada pihak lain.

    “Sebelumnya kita bina terlebih dahulu, kita berikan pelatihan agar mereka menguasai ilmunya,” jelasnya.

    Ia menerangkan, seluruh masyarakat berhak menerima CSR tersebut. Namun, harus melalui mekanisme yang ditentukan oleh perusahaan, mulai dari pengajuan dan lain sebagainya.

    “Semuanya bisa dapat, tidak ada kategori khusus untuk CSR tersebut. Karena kami ingin mendorong dan mendukung kemandirian masyarakat,” tandasnya. (MYU)

  • Simpul Jaringan Kota Tangerang Direplikasi

    Simpul Jaringan Kota Tangerang Direplikasi

    TANGERANG, BANPOS – Pemerintah Kabupaten Subang akan mereplikasi pola kerja simpul jaringan Kota Tangerang, Jawa Barat yang dikembangkan Dinas Kominfo dalam menunjang program pembangunan.

    Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan, Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah, Kabupaten Subang, Eti Maryati di Tangerang Kamis mengatakan, Kota Tangerang dinilainya telah berhasil menjalankan simpul jaringan informasi geospasial.

    Dari hasil paparan yang dilakukan oleh Kepala Diskominfo Kota Tangerang, Indri Astuti beserta jajarannya, Kabupaten Subang mendapat dua poin yang akan diterapkan, yakni komitmen pimpinan dan kolaborasi.

    “Ada dua poin yang kami garis bawahi dari keberhasilan Kota Tangerang yakni, tidak mengandalkan atau bergantung pada APBD, tapi berinovasi dan menciptakan kolaborasi. Sehingga simpul jaringan ini dapat berlangsung dengan optimal tanpa bergantung pada satu hal saja,” kata Eti usai melakukan rapat di Ruang Tangerang Live Room, Puspem Kota Tangerang, Kamis.

    Ia pun menyatakan, pasca-kunjungan dan paparan hari ini, Kabupaten Subang akan mereplikasi pola kerja simpul jaringan Kota Tangerang, untuk memaksimalkan simpul jaringan Kabupaten Subang.

    “Pastinya, kami akan terus berkomunikasi, dan meminta arahan dan bimbingannya pada Kota Tangerang, untuk Kabupaten Subang dapat bersanding dengan kemajuan geospasial Kota Tangerang,” katanya

    Subkoor Survei dan Akuisisi Data, Diskominfo, Kota Tangerang Iffi Nur Mukhlishotin menuturkan Pemkot Tangerang terbuka lebar untuk kota, kabupaten atau instansi mana pun untuk sama-sama belajar dan mengembangkan simpul jaringan informasi geospasial yang ada.

    “Kami berkomitmen untuk siap membantu dan terbuka untuk sama-sama mengembangkan simpul jaringan informasi geospasial Kabupaten Subang dan Kota Tangerang untuk Indonesia,” ujarnya.(PBN/ANT)

  • Bakar Sampah di Tangerang Denda Rp50 Juta

    Bakar Sampah di Tangerang Denda Rp50 Juta

    TANGERANG, BANPOS – Walikota Tangerang, Banten, Arief R Wismansyah mengeluarkan surat edaran terkait pengelolaan sampah yang berisi empat poin diantaranya dilarang membakar sampah yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis dan jika melanggar denda Rp50 juta.

    “Ancaman pidana berupa kurungan paling lama enam bulan atau denda dengan nilai Rp50 bagi setiap individu,” kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah di Tangerang Kamis (24/8).

    Sementara itu, tiga poin lainnya di Surat Edaran (SE) Walikota Tangerang Nomor : 660/8214-DLH/2023 tentang pengelolaan sampah adalah dilarang membuang, menumpuk, dan menyimpan sampah atau bangkai binatang di jalan, jalur hijau, taman, sungai, saluran, fasilitas umum dan tempat lainnya yang sejenis.

    Dilarang membuang sampah dan atau kotoran lainnya dari atas kendaraan serta dilarang membuang sampah di luar tempat atau lokasi pembuangan yang telah ditetapkan.

    “Kami mengajak masyarakat untuk sama-sama berperan dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat,” katanya.

    Selain itu, Arief juga mendorong masyarakat untuk terus meningkatkan kesadaran akan lingkungan serta bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah.

    Hal tersebut seiring dengan meningkatnya dampak negatif akibat kurangnya kepedulian dan kesadaran dalam pengelolaan sampah sehingga turut mengakibatkan pencemaran lingkungan.

    “Kerja sama seluruh komponen masyarakat kunci atasi persoalan lingkungan sekitar kita. Masyarakat untuk lebih proaktif dalam menjaga lingkungan dan turut serta dalam pengelolaan sampah yang lebih baik,” katanya. (PBN/ANT)

  • Perkuat Program Kerja, Peradi Tangerang Gelar Rakercab

    Perkuat Program Kerja, Peradi Tangerang Gelar Rakercab

    TANGERANG, BANPOS – Ratusan advokat yang tergabung dalam Persatuan Advokat Indonesia (Peradi) DPC Tangerang, hadir dalam Rapat Kerja Cabang (Rakercab) yang digelar pada Jumat (21/7).

    Diketahui, Rakercab tersebut digelar setiap tahun, untuk membahas evaluasi kerja-kerja yang sudah dijalankan para pengurus DPC Peradi Tangerang, pada tahun 2023.

    Selain itu, Rakercab digelar guna mempersiapkan kegiatan yang akan dijalankan para pengurus DPC Peradi Tangerang tahun berikutnya.

    Ketua DPC Peradi Tangerang. Dhoni Martien, mengapresiasi semangat serta partisipasi pengurus serta anggota, sehingga Rakercab tahun ini bisa berjalan dengan baik.

    “Saya sangat berterima kasih kepada semua rekan pengurus Peradi DPC Tangerang yang bersemangat dalam pengurusan kegiatan ini, sehingga kegiatan DPC Peradi Tangerang terlaksana dan lancar,” ungkapnya.

    “Saya berharap kepada rekan-rekan pengurus tetap semangat, kompak dalam menjalankan kegiatan DPC kedepannya,” tambahnya.

    Bendahara DPC Peradi Tangerang, Muhamad Haris Wijaya, mengungkapkan bahwa sejauh ini program kerja DPC Peradi Tangerang berjalan dengan baik.

    Salah satunya, DPC Peradi Tangerang banyak memberikan ide dan inovasi segar, yang mana hal tersebut sangat baik untuk menunjang kinerja serta pelayanan untuk masyarakat.

    “Bentuk solidaritas serta kinerja yang baik oleh pengurus serta anggota, maka antusias masyarakat kepada DPC Peradi Tangerang pun akan semakin diminati,” katanya.

    Sekretaris Jenderal DPC Peradi Tangerang, Syaiful Hidayat, mengatakan bahwa dalam Rakercab kedua ini, terdapat banyak inovasi program kerja. Salah satunya bidang humas yang dipimpin Dimas Satriawan.

    Dimas memaparkan, program kerja Hubungan Masyarakat (Humas) ke depannya akan mendistribusikan informasi terkait program dan kegiatan organisasi kepada publik.

    “Kami akan membuat program e-consulting dan podcast seputar hukum, yang nanti bisa mengedukasi masyarakat serta memudahkan para pencari keadilan yang ingin menyelesaikan perkaranya dan ditangani oleh DPC Peradi Tangerang,” jelasnya.

    Dewan Kehormatan Daerah DPC Peradi Tangerang, Djuanda Aliaras, mengimbau kepada seluruh pengurus serta anggota untuk selalu memperhatikan pelayanan, serta etika advokat dalam menjalankan tugasnya.

    Sebab ia menilai, advokat DPC Peradi Tangerang memiliki kinerja yang baik serta menjaga marwah advokat.

    “Dalam pengabdian maupun menjalankan tugas kita harus selalu jujur amanah dan memperhatikan kebutuhan masyarakat,” tandasnya. (DZH)

  • Cicilan Mulai Rp4 Juta, Bisa Miliki Rumah di Klaster Basanta Tangerang

    Cicilan Mulai Rp4 Juta, Bisa Miliki Rumah di Klaster Basanta Tangerang

    TANGERANG, BANPOS – Kabar gembira untuk warga Banten, khususnya di wilayah Tangerang. Klaster Basanta, hunian yang baru diluncurkan oleh Suvarna Sutera ini memiliki harga perdana yang cukup terjangkau, yaitu mulai dari Rp996 jutaan dengan angsuran KPR mulai Rp4,9 jutaan per bulan.

    Calon penghuni disuguhkan dengan beberapa pilihan cara pembayaran seperti cash keras, cash bertahap DP 30 persen, cash bertahap tanpa DP dan KPR dengan DP mulai dari 5 persen. Suvarna Sutera juga telah bekerjasama dengan 12 bank ternama dan terpercaya di Indonesia untuk memudahkan customer bertransaksi dengan suku bunga mulai 3,68 persen fix 3 tahun.

    Nah, dapatkan harga terbaik, hadiah langsung dan gratis IPL untuk pembelian periode launching. Saat ini, Rumah contoh Basanta sudah dapat dikunjungi agar customer mendapatkan pengalaman ambience hunian secara langsung.

    Tipe Pilihan yang bisa diambil oleh customer antara lain tiga tipe hunian dua lantai, yaitu Tipe Bloom dengan LT 72 m2 (6×12) | LB 87 m2 | 3 kamar tidur, 3 kamar mandi, walk in closet | 1 carport mobil + 1 motor.

    Tipe Burnet dengan LT 84 m2 (7×12) | 101 m2 | 3 kamar tidur, 3 kamar mandi, 2 carport. Tipe Bellfolwer dengan LT 96 m2 (8×12) | 122 m2 | 4+1 kamar tidur, 3+1 kamar mandi, walk in closet | 2 carport.

    Suvarna Sutera merupakan pengembangan kota seluas 2.600 hektar di Tangerang, yang menghadirkan konsep kawasan hunian terintegrasi sejak tahun 2012. Suvarna (dibaca: Suwarna) diambil dari Bahasa Sansekerta berarti ‘Emas’, dianggap sebagai warna kejayaan dan melambangkan sebuah pencapaian besar serta nilai tinggi.

    Sutera merupakan bagian dari Alam Sutera Group, Sutera dianggap sebagai kemewahan dan elegan. Suvarna Sutera adalah kawasan hunian dengan kemewahan alam dan nilai yang tinggi, dikembangkan oleh Alam Sutera Group pengembang ternama dan terpercaya sejak tahun 1994.

    Suvarna Sutera terletak di Kabupaten Tangerang, berada di jalur perdagangan Jakarta menuju Merak dengan akses tol langsung berjarak hanya 500 meter dari Exit tol Cikupa/Pasar Kemis – KM 31.5. Jarak tempuh dari Jakarta hanya 30 menit melalui Tol Jakarta – Tangerang atau Tol JORR II dari Jakarta Selatan menuju Suvarna Sutera.

    Suvarna Sutera dirancang dengan detail untuk memenuhi kualitas kehidupan ideal yang dilengkapi dengan sarana penunjang dan fasilitas terbaik, sebuah investasi menarik untuk kehidupan masa depan Anda.

    Potensi hunian Suvarna Sutera dipercaya akan semakin berkembang dengan adanya pembangunan infrastruktur pemerintah seperti Tol JORR III yang akan menjadi akses langsung ke Bandara Soekarno Hatta dan Jakarta Selatan, pembangunan LRT/MRT, dan juga akses tol langsung menuju boulevard Suvarna Sutera selebar 8 lajur.

    Selain itu, Suvarna Sutera pun turut melengkapi infrastruktur untuk melengkapi fasilitas yang ada, seperti ROW (right of way) jalan yang lebar, Kedaton Golf seluas 80 Hektar, utilitas bawah tanah, sistem keamanan 24 jam didukung CCTV, jaringan fiber optik yang mendukung perkembangan teknologi masa kini, pasar modern, SPBU, sekolah, supermarket, shuttle bus, jurusan Jakarta dan Stasiun di Tangerang. (MUF)

  • Pasangan Muda Segera Merapat! Suvarna Sutera Luncurkan Klaster Basanta, Pilihan Hunian Minimalis Modern di Tangerang

    Pasangan Muda Segera Merapat! Suvarna Sutera Luncurkan Klaster Basanta, Pilihan Hunian Minimalis Modern di Tangerang

    TANGERANG, BANPOS – Memasuki kuartal kedua tahun 2023, Suvarna Sutera menghadirkan hunian terbaru Klaster Basanta. Klaster ini merupakan kawasan dengan hunian dua lantai, yang mampu menjawab kebutuhan pencari rumah bergaya minimalis, modern dan estetik.

    Selaras dengan banyaknya populasi muda-mudi di Tangerang, Suvarna Sutera optimistis bahwa Klaster Basanta mampu menjadi klaster hunian terfavorit kedepannya. Klaster Basanta bisa banget loh untuk memenuhi kebutuhan pasangan muda saat ini.

    Klaster Basanta merupakan pengembangan kedua dari Superklaster Respati setelah klaster Astha yang diluncurkan pada pertengahan tahun 2022. Nama ‘Basanta’ sendiri berasal dari Bahasa Sansekerta yang berarti ‘musim bunga’.

    Maka dari itu, ketiga tipe rumah pada Klaster ini bernama Bellflower (8x12m), Burnet (7x12m) dan Bloom (6x12m). Kali ini, Suvarna Sutera menggandeng Ayya Architect yaitu studio arsitektur resmi yang memiliki ciri arsitektur timeless, sustainable dan engaging.

    Sales & Marketing Director Suvarna Sutera, Henny Meyliana, mengungkapkan bahwa pihaknya meyakini Klaster Basanta mampu menjadi hunian yang cocok bagi pasangan muda, karena memiliki nuansa yang modern, minimalis, estetik. Tak hanya itu, secara maksimal Klaster ini memanfaatkan lahan yang ada menjadi ruang yang layak huni.

    “Klaster Basanta memiliki paduan material dengan pilihan warna yang cantik dan sejuk serta mengutamakan kehangatan keluarga saat berkumpul di rumah. Tidak hanya itu, kami juga menghadirkan WFH corner pada klaster ini untuk mendukung gaya kerja remote yang ada setelah memasuki era endemi (setelah pandemi)”, ungkapnya.

    Hunian dengan lengkungan bertekstur, serta adanya paduan material dinding kayu, membuat area menjadi sejuk dan nyaman, namun tetap bernuansa modern. Selain itu, terdapat desain fasad dan penataan ruang yang pas dan lengkap sesuai kebutuhan penghuni rumah.

    Apa sih keunggulan Klaster Basanta? Penghuni dapat menikmati fasilitas yang tersedia, antara lain Automatic Boom Gate, Kolam Renang Dewasa & Anak, Ruang Serbaguna, Taman Bermain Anak, Lapangan Basket 3 on 3, Pergola Carport, Smart Door Lock, CCTV 3 titik, Ceiling Tinggi, Homogeneous Tile 60×60, 3 hingga 4 + 1 Kamar Tidur, Sparing AC semua Kamar & Ruang Keluarga, Kompor Tanam 2 Tungku, Instalasi Pemanas Air Listrik, Jaringan Fiber Optik, Taman Kering, Roof Water Tank dan Listrik 3.500 VA.

    Tipe Pilihan Klaster Basanta
    Klaster Basanta hadir dengan tiga tipe hunian dua lantai, yaitu Tipe Bloom dengan LT 72 m2 (6×12) | LB 87 m2 | 3 kamar tidur, 3 kamar mandi, walk in closet | 1 carport mobil + 1 motor.

    Tipe Burnet dengan LT 84 m2 (7×12) | 101 m2 | 3 kamar tidur, 3 kamar mandi, 2 carport.

    Tipe Bellfolwer dengan LT 96 m2 (8×12) | 122 m2 | 4+1 kamar tidur, 3+1 kamar mandi, walk in closet | 2 carport. (MUF)

  • Diprediksi Bakal Dibanjiri Jutaan Wisatawan, 200 Personel Balawista Banten Diterjunkan

    Diprediksi Bakal Dibanjiri Jutaan Wisatawan, 200 Personel Balawista Banten Diterjunkan

    PANDEGLANG, BANPOS – Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Banten menerjunkan 200 personel untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang akan berkunjung ke wisata di Banten, khususnya wisata pantai. Terlebih, diprediksi wisata Banten akan dibanjiri jutaan wisatawan.

    Ketua Umum Balawista Banten, Ade Ervin, menjelaskan bahwa 200 personel tersebut selain dari anggota Balawista Banten, juga ada dari Pemprov Banten yang akan ditempatkan dari Tangerang hingga Sawarna, Lebak.

    “Selain wisata pantai atau wisata terbuka, juga wisata tertutup seperti hotel, villa dan juga kolam renang,” kata Ade Ervin, Rabu (19/4).

    Ervin menegaskan, tahun ini diperkirakan wisatawan yang akan mengunjungi tempat wisata di Banten mencapai lima juta wisatawan.

    “Libur lebaran 2023 ini wisatawan ke Banten akan menembus angka lima juta pengunjung,” tuturnya.

    Hal ini menurutnya, lantaran sejak Covid -19 melanda, pergerakan masyarakat dibatasi dan tempat wisata sepi serta banyak yang kosong.

    Prediksi jutaan wisatawan itu pun menurutnya, juga didukung dengan berbarengannya libur Idul Fitri dengan libur sekolah.

    Oleh karena itu, Ervin menuturkan jika ratusan personel dikerahkan Balawista Banten demi memberikan rasa nyaman ke wisatawan.

    Humas Balawista Banten, Lulu Jamaludin, menambahkan bahwa pihaknya menyarankan kepada para pengelola tempat wisata, untuk menggunakan tenaga pengaman yang kompeten di bidangnya.

    Sebab, tenaga pengamanan di lokasi wisata sangat vital demi keamanan dan kenyamanan bagi para wisatawan.

    “Kami juga mengimbau kepada para wisatawan, jika hendak masuk ke lokasi wisata, tanyakan kepada pihak pengelola apakah ada tenaga atau petugas pengaman atau penjaga pantai tidak. Ini demi liburan yang aman dan nyaman,” tegas Lulu. (DZH)

  • Hujan Sebentar, Tangerang Kembali Kebanjiran

    Hujan Sebentar, Tangerang Kembali Kebanjiran

    AREN, BANPOS – Tidur warga Kota Tangerang dan Tangsel kembali tidak nyenyak. Hal ini dikarenakan, banjir kembali melanda daerah tersebut.

    Walaupun dirasa tidak terjadi curah hujan yang tinggi. Namun, hanya kurang dari 4 jam, air sudah masuk ke rumah-rumah warga.

    “Jam 11 malem kira-kira hujannya. Gak deras, sedang saja. Jam 2.40 sudah naik airnya,” ujar salah seorang warga Pd. Maharta, Pd. Aren, Tangsel, Faruq kepada BANPOS, Selasa (25/2).

    Untuk saat ini, Faruq mengungsi di lantai dua. Sedangkan barang-barang yang ada di bawah sudah diselamatkan ke tempat yang agak lebih tinggi.

    “Mudah-mudahan tidak sampai seperti kemarin banjirnya,” harapnya.

    Sebagaimana diketahui, pada awal tahun 2020, terjadi banjir yang cukup tinggi di daerah tersebut yang mencapai dada orang dewasa.

    Hingga saat berita ini ditulis, air belum terlihat surut, bahkan bertambah naik dan juga curah hujan semakin deras.

    “Sekarang sudah sedengkul orang dewasa airnya,” kata Faruq.

    Di tempat terpisah, warga Kecamatan Kelapa Dua Kota Tangerang, Rinda menyatakan, banjir juga terjadi di daerahnya.

    “Yang deket kali Sabi sudah sedengkul, tapi di tempat saya tidak kena,” ucapnya kepada BANPOS.

    Informasi yang didapat, beberapa daerah lainnya yang ‘langganan’ banjir seperti komplek Ciledug Indah, Tajur dan sekitarnya sudah mulai banjir.(PBN)