Tag: Tanjung Lesung

  • Warga Terdampak Banjir di Panimbang Diberikan Bantuan Logistik dan Air Bersih

    Warga Terdampak Banjir di Panimbang Diberikan Bantuan Logistik dan Air Bersih

    PANDEGLANG, BANPOS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang bekerjasama dengan salah satu perusahaan yang mengelola pembangunan perkebunan vanili di Tanjung Lesung yaitu JHL Group, memberikan bantuan logistic dan air bersih kepada warga yang terdampak banjir di Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang.

    Camat Panimbang, Kosasih mengatakan, saat ini warga masih membutuhkan kebutuhan dasar dan air bersih untuk kebutuhan aktivitas sehari-hari.

    “Air yang ada di rumah warga masih kotor, dengan membawa galon kosong, warga terdampak banjir berbondong-bondong menerima bantuan air bersih. Saat ini warga membutuhkan makanan siap saji karena tidak bisa memasak akibat terendam lumpur,” kata Kosasih usai membagikan bantuan beberapa waktu lalu.

    Menurutnya, saat ini ada sekitar 400 warga di wilayahnya yang menjadi korban banjir. Namun saat ini warga sudah beraktifitas normal, karena banjir sudah surut.

    “Curah hujan tinggi masih terjadi hingga saat ini, sehingga membuat warga cemas karena khawatir banjir akan Kembali merendam rumah mereka,” terangnya.

    Dengan adanya bantuan tersebut, lanjut Kosasih, pihaknya mengapresiasi karena bantuan tersebut sangat bermanfaat untuk meringankan beban warga.

    “Bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi warga dan membantu pemerintah daerah dalam meringankan beban warga terdampak banjir. Saya berharap warga bisa melakukan mitigasi bencana dengan cepat untuk membantu menyiapkan bantuan tenda dan perahu karet,” ungkapnya.

    Sementara itu, Vice President Marketing and Sales JHL Group, Khairunnisa Humairoh mengatakan, sebelum kegiatan tersebut, pihaknya telah memberikan bantuan untuk warga terdampak banjir beberapa waktu lalu yang lokasinya tidak jauh dari pembangunan perkebunan vanili.

    “Sekitar 16 ribu liter air bersih dan 100 paket sembako, termasuk alat-alat kebersihan dibagikan kepada warga yang terdampak banjir,” katanya.

    Menurutnya, ada sekitar 100 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir yang diberikan bantuan. Warga sangat antusias saat mendapatkan bantuan dua truk air bersih.

    “Bantuan diberikan secara merata di sekitar proyek dengan dibantu oleh unsur pemerintah daerah dan warga setempat,” ujarnya.

    “Selain memberikan bantuan, kedepannya akan melakukan mitigasi bencana tentang dampak banjir dan ancaman bencana alam lainnya, salah satunya rencana melakukan pelatihan kepada warga sekitar untuk mengantisipasi bencana dengan melibatkan unsur Muspika,” ungkapnya.

    (DHE/PBN)

  • Kualitas IPA SPAM di Tanjung Lesung Dituding Buruk

    Kualitas IPA SPAM di Tanjung Lesung Dituding Buruk

    PANDEGLANG, BANPOS – Melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) pada proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang ada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Ketua DPRD Kabupaten Pandeglang, Udi Juhdi menemukan salah satu bangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) ambruk. Ambruknya bangunan TPT tersebut, diduga karena perencanaan mentah dan kualitas pekerjaannya buruk.

    “Belum apa – apa bangunan TPT sudah ambruk. Artinya ada yang janggal dalam proyek itu, apakah perencanaan yang mentah atau kualitas bangunannya yang buruk,” kata udi saat melakukan Sidak beberapa waktu lalu.

    Oleh karena itu, pihaknya meminta agar instansi terkait untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan proyek IPA SPAM tersebut, karena diduga kualitas pada bangunan yang lain dalam proyek tersebut juga kualitasnya sama dengan bangunan TPT.

    “Saya minta konsultan pengawas harus intens melakukan pengawasan terhadap pekerjaan ini. Jangan sampai proyek SPAM ini dikerjakan secara asal – asalan. Dan pihak kementerian juga harus turun ke lokasi untuk meninjau proses pembangunan ini,” ujarnya.

    Menurutnya, pembangunan IPA SPAM tersebut untuk hajat hidup orang banyak dan anggaran yang digelontorkan untuk proyek tersebut juga tidak sedikit. Untuk itu, pihak pelaksana diharapkan untuk mengedepankan kualitas bangunan dan tidak asal-asalan. Pihaknya juga menekankan kepada pihak konsultan pengawas untuk melakukan pengawasan secara optimal.

    “Intinya saya harapkan kontraktor jangan main-main dengan pekerjaannya. Melaksanakan pekerjaan sesuai aturan yang ada, karena jika ada ketidaksesuaian nantinya bisa berhadapan dengan pihak penegak hukum,” tegasnya.

    Pada saat turun ke lapangan, Ketua DPRD Pandeglang itu juga merasa sedikit kecewa, karena pihak konsultan perencana dan pengawas tidak ada di lokasi.

    “Bahkan saat kami ingin melihat RAB juga, pihak kontraktor tidak bisa menunjukan RAB nya,” ujarnya.

    Untuk diketahui dari papan informasi pembangunan, bahwa proyek IPA SPAM tersebut dikerjakan oleh PT Linggar Bhakti Teknika dengan konsultan PT Ciriajasa EC KSO dan PT Binatama Wirawredha Konsultan.

    Anggaran dalam proyek tersebut sebesar Rp 32,5 miliar lebih dari APBN Tahun Anggaran (TA) 2021-2022. Lama proses pengerjaan selama 15 bulan atau 450 hari kalender.

    Proyek IPA SPAM KSPN Tanjung Lesung Pandeglang tersebut merupakan program pembangunan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Cipta Karya Balai prasarana permukiman wilayah Banten.(dhe/pbn)

    Caption Foto : Ketua DPRD Kabupaten Pandeglang, Udi Juhdi saat melakukan Sidak pada proyek IPA SPAM.

  • Proyek Rusun KEK di Tanjung Lesung Mangkrak

    Proyek Rusun KEK di Tanjung Lesung Mangkrak

    PANDEGLANG, BANPOS – Proyek pembangunan Rumah Susun (Rusun) Banten West Java TDC di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, dengan sebesar Rp 16,6 miliar lebih dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran (TA) 2021, hingga saat ini pembangunannya tidak kunjung rampung.

    Data yang berhasil dihimpun dari papan informasi pembangunan, proyek tersebut merupakan program dari pemerintah pusat melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), Dorektorat Jenderal Perumahan Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa l, Satuan Kerja Penyedia Perumahan Provinsi Banten.

    Proyek itu dikerjakan oleh pihak kontraktor yakni, PT Pilar Cadas Putra dan manajemen kontruksi PT Cipta Multi Kreasi dengan nomor kontrak HK.02.01/SPK/SATKER.PP-PPKRSN/VII/23/2021. Dengan masa waktu pengerjaan selama 180 hari kalender.

    Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, bahwa proyek tersebut telah dilakukan perpanjangan waktu kontrak, karena masa kontrak awal sudah habis pada ahir tahun 2021 lalu dan saat ini diperpanjang mulai Januari hingga Maret 2022 mendatang.

    Saat ini dilokasi pembangunan juga telah dipampang papan informasi proyek baru dengan nomor kontrak HK.02.01/SPK/SATKER.PP-PPKRSN/VII/23/2021. Dan nomor kontrak (MYC) PR.02.01-Mn/1946 (Multi Yeras Contract) jangka waktu menjadi 292 hari kalender.

    Salah seorang pekerja proyek yang enggan disebutkan namanya mengaku, bahwa proses pembangunan proyek rumah susun itu sudah berjalan sekitar 8 bulan. Namun kata dia, progres pembangunan diperkirakan baru mencapai 50 persen.

    “Pengerjaan bangunan ini sudah berjalan 8 bulanan, tapi progresnya paling baru mencapai 50 persenan,” katanya kepada wartawan, Sabtu (12/2).

    Dijelaskannya, proyek tersebut kontraknya sudah habis pada akhir tahun 2021 lalu. Namun diperpajang lagi hingga Maret 2022.

    “Harusnya mah sudah selesai pada akhir tahun lalu, tapi sampai sekarang memang progresnya baru segitu,” jelasnya.

    Saat ditanya apa yang menjadi alasan kontrak proyek ini diperpanjang. Ia mengaku, tidak tahu persis karena itu urusannya pihak perusahaan. Namun, sedikit ia mengetahui karena faktor cuaca.

    “Kalau soal perpanjangan kontrak itu urusannya pihak perusahaan,” ujarnya.

    Terpisah, salah seorang aktivis Pemuda Pandeglang, Tatang Suharja menilai, proses pengerjaan pembangunan rumah susun tersebut lamban.
    Sehingga sudah berganti tahun dari 2021 ke 2022 ini progres pembangunan masih minim.

    “Kalau dilihat dari pelang proyeknya ini program tahun 2021. Tapi sampai sekarang progres pengerjaan diperkirakan baru 50 persen,” katanya.

    Ia mendesak, pemerintah atau dinas terkait agar meninjau langsung ke lokasi dan melakukan evaluasi terhadap kontraktor pelaksana proyek tersebut. Pihaknya menduga ada kelalaian dari pihak kontraktor dalam melaksanakan proses pembangunan tersebut. Sehingga harus dilakukan evaluasi oleh pihak terkait.

    “Kami minta kontraktor proyek rumah susun ini dievaluasi oleh pihak Kementerian atau pihak terkait lainnya. Karena anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan ini tidak sedikit, sehingga harus ada sikap tegas dari pihak terkait,” ucapnya.

    Hingga berita ini diturunkan, pihak perusahaan yang melaksanakan proyek rumah susun tersebut (PT Pilar Cadas Putra, red) belum bisa dipintai tanggapannya. Karena pada saat tim di temui ke lokasi proyek, hanya ada para pekerja dari proyek rumah susun tersebut.(dhe/pbn)

  • Pengusaha Hotel: Seremonial Tidak Berdampak Pada Kunjungan Wisatawan ke Pandeglang

    Pengusaha Hotel: Seremonial Tidak Berdampak Pada Kunjungan Wisatawan ke Pandeglang

    PANDEGLANG, BANPOS – Dalam melakukan promosi wisata yang tepat target dan pasar, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang diharapkan tidak melakukan event atau festival yang sifatnya seremonial.

    Hal ini dikarenakan, dengan membuat event yang sifatnya seremonial tidak memberikan dampak terhadap kunjungan wisatawan yang datang ke destinasi wisata, semisal destinasi di Tanjung Lesung.

    “Pemerintah daerah harusnya melakukan promosi yang tepat target dan marketnya, contohnya market domsetik harusnya cukup Jabodetabek. Dan ketika melakukan event-event atau festival juga harusnya, target pesertanya itu dari luar Pandeglang. Jangan buat event yang sifatnya seremonial saja,” kata General Manager Tanjung Lesung, Widi Widiasmanto, kepada BANPOS melalui selulernya Jumat (10/1).

    Menurutnya, dalam melakukan promosi, perlu adanya perbaikan agar tepat sasaran. Karena, pariwisata harus siap menjadi pelayan para wisatawan dan harus dilakukan secara bersama dengan semua stakeholder.

    “Kalau soal semangat, pemerintah daerah dan ibu Bupati sangat baik dan bagus. Suksesnya pariwisata harus sama-sama semua stakeholder, pariwisata harus siap menjadi pelayan para wisatawan dan tugas kita menyiapkan, atau tata kelola destinasi yang menarik, baik, bersih, tertib seperti sapta pesona,” jelasnya.

    Widi menjelaskan, tingkat kunjungan wisatawan ke Tanjung Lesung, pada tahun 2019 tidak senormal pada tahun-tahun sebelumnya. Karena, dua hari sebelum akhir tahun 2019 diartakan aktif letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) dan cuaca ekstrim.

    “Kalau akhir tahun kemarin belum senormal tahun-tahun sebelumnya, untuk Tanjung Lesung dimalam tahun barunya tingkat hunian 70 persen. Dua hari sebelum akhir tahun diwartakan aktif anak Krakatau juga, jadi penyebab wisatawan tidak menjatuhkan pilihan berlibur ke Banten Selatan. Dan ditambah keadaan cuaca yang memang agak ekstrim,” ujarnya.

    Saat ditanya terkait upaya yang dilakukan oleh pihak pengelola untuk menarik wisatawan datang berkunjung, Widi mengaku telah membuat promosi dengan menyiapakan paket menarik bagi wisatawan.

    “Yang pasti, kita selaku pengelola terus membuat promosi-promosi dan siapkan paket-paket untuk dapat menarik wisatawan dengan bekerjasama dengan perbankan atau perusahaan-perusahaan yang memiliki jaringan luar,” ungkapnya.(dhe/pbn)