Tag: Tenis

  • The Djoker Haus Gelar

    The Djoker Haus Gelar

    INGGRIS, BANPOS – Petenis gaek Novak Djokovic masih haus akan kejayaan. Petenis berjuluk The Djoker ingin meraih gelar Wimbledon 2023.

    Perlu diketahui, turnamen Wimbledon 2023 mulai digelar hari ini hingga 16 Juli. Kejuaraan tenis Grand Slam di lapangan rumput ini akan memperebutkan hadiah yang cukup fantastis. Yakni 44,7 juta Poundsterling atau setara

    Rp 844 miliar. Dengan pertandingan akbar ini, Djokovic menarge¬kan, meraih gelar Wimbledon kedelapan untuk menyamai pencapaian Roger Federer di All England Club.

    Petenis Serbia itu juga berusaha untuk menjadi petenis keempat dalam sejarah yang memenangi delapan atau lebih gelar Wimbledon setelah Martina Navratilova (sembilan), Federer dan Helen Wills Moody (de¬lapan).

    “Saya masih merasa haus akan kesuksesan. Lebih ban¬yak Grand Slam, akan lebih banyak prestasi diraih di tenis,” kata Djokovic, dikutip dari AFP, kemarin.

    Petenis berusia 36 tahun itu mengaku, akan terus terus meningkatkan performanya sebe¬lum turnamen Wimbledon 2023 digelar.

    “Selama ada dorongan itu, saya mampu bersaing di level tertinggi, “ ujar Djokovic.
    Dijelaskan, beberapa hari setelah kejuaraan Roland Garros, dia sudah memikirkan persiapan untuk pertandingan di lapangan rumput.

    Djokovic tidak menunjukkan tanda-tanda melambat dalam kariernya. Buktinya, 11 dari 23 ge¬lar Grand Slam miliknya diraih sejak dia berusia 30 tahun.

    Kemenangan dalam final Wimbledon pada 16 Juli men¬datang akan membuat dia dinobatkan sebagai juara tertua turnamen di era ini.

    “Banyak orang mendatangi saya dan memberi selamat, mengingatkan saya pada ke¬suksesan bersejarah,” kata Djokovic.

    “Saya sangat tersanjung. Tetapi pada saat yang sama pikiran saya sudah terarah ke Wimbledon. Apa tugas saya selanjutnya, “ ujarnya.

    Sebagai perbandingan, Roger Federer telah memenangi 16 dari 20 gelar major dalam kariernya, sementara Rafael Nadal meraih 9 dari 22 gelarnya. Sembilan trofi Grand Slam Nadal lainnya didapatkan di Paris.

    Kemenangan ketiga Djokovic di Roland Garros bulan lalu membuatnya menjadi orang per¬tama yang memenangi keempat gelar utama setidaknya dalam tiga kesempatan.

    Seandainya, Djokovic berhasil mempertahankan gelar Wimbledon, dia hanya perlu mengantongi US Open pada September 2023 untuk menjadi orang pertama sejak 1969 yang meraih seluruh gelar Grand Slam dalam satu tahun.

    Djokovic akan memulai Wimbledon dengan menghadapi petenis Argentina, Pedro Cachin di Centre Court.
    “Ketika saya memasuki Centre Court, saya kira itu membangkit¬kan sesuatu dalam diri saya dan saya mampu tampil di level sangat tinggi,” ujar Djokovic. (RMID)

  • Medvedev Terbebani Berlebel Nomor Satu

    Medvedev Terbebani Berlebel Nomor Satu

    Daniil Medvedev merasa terbebani sekaligus termotivasi, karena akan mengawali turnamen pertamanya dengan status baru, sebagai petenis peringkat satu dunia di ATP Masters Indian Wells, Amerika Serikat pada pekan ini.

    “Ada banyak tekanan bermain sebagai petenis nomor satu dunia. Tapi, saat bersamaan banyak motivasi,” aku Medvedev. Petenis Rusia itu merasa semakin dewasa setelah kekalahannya dari Rafael Nadal di final Australian Open. Dia mengomentari momen ketika dia didenda 12 ribu dolar AS karena mengomeli wasit selama pertandingan semifinal melawan Stefanos Tsitsipas. Ia mengatakan, tindakannya itu didorong rasa kecewa. “Kejadian itu membuat saya dewasa, Australian Open. Saya sadar masih banyak yang perlu dibenahi dalam diri saya,” ujar petenis 26 tahun itu. Ketika Medvedev mengawali Indian Wells dengan status nomor satu dunia nanti, dia justru tidak bisa menampilkan bendera negaranya setelah otoritas tenis mengeluarkan aturan bahwa pemain Rusia dan Belarus tidak dapat bertanding di bawah nama dan bendera negaranya karena invasi Ukraina.

    Dia sebetulnya memiliki kesempatan merayakan status barunya dengan sebuah gelar juara di Mexico Open, Acapulco, namun dia justru kembali gagal meraih trofi usai dihentikan Nadal di final. Kedua pemain itu berpotensi bertemu lagi di semifinal Indian Wells, di mana Djokovic absen karena belum melakukan vaksin dan adanya peraturan perjalanan di masa pandemi Covid-19 dari pemerintah AS.

    Lebih lanjut, Medvedev menyerukan pesan perdamaian saat perang masih berkecamuk hingga hari ke-15 di Ukraina. “Pesan saya tetap sama, saya ingin perdamaian di seluruh dunia. Semua petenis akan berkata demikian,” demikian AFP. [KW/RM.id]