Tag: Terminal

  • Komunitas Terminal Mandala Nyatakan Dukung Andra-Dimyati

    Komunitas Terminal Mandala Nyatakan Dukung Andra-Dimyati

    LEBAK, BANPOS – Komunitas Terminal Mandala di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, yang meliputi ojeg, sopir angkutan kota (angkot), dan sopir bus, telah menyatakan dukungan mereka terhadap pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, Andra Soni-Dimyati Natakusumah, dalam pemilihan yang akan datang.

    Dukungan ini didorong oleh keinginan para anggota komunitas untuk melihat Banten bebas dari praktik korupsi dan memiliki akses pendidikan gratis, baik di sekolah negeri maupun swasta.

    Ujang Karsono, koordinator komunitas tersebut dan mantan kepala desa Mekar Agung, menyoroti lemahnya kemajuan Banten dibandingkan dengan daerah lain, meskipun lokasinya yang dekat dengan Jakarta. Ia mengungkapkan, salah satu penyebabnya adalah perilaku koruptif dari para pemimpin dan kerabat dekat yang menguasai proyek-proyek anggaran daerah.

    “Keluhan kami selama ini mencakup kerusakan infrastruktur jalan dan sulitnya akses pendidikan untuk anak-anak sopir yang tidak memiliki koneksi,” katanya kepada wartawan, Minggu (27/10).

    Ujang menjelaskan, program pendidikan gratis untuk tingkat SMA/SMK yang ditawarkan oleh pasangan Andra-Dimyati menjadi harapan bagi komunitas terminal Mandala, agar anak-anak sopir juga memiliki kesempatan untuk belajar.

    Rian, koordinator ojeg pangkalan, juga menegaskan pentingnya pemerintahan yang bersih dari korupsi dan akses pendidikan yang lebih baik. “Kami hanya ingin kemudahan bagi anak-anak kami dalam mendapatkan pendidikan yang layak,” singkatnya.

    Usai menyatakan dukungan, komunitas ini mengadakan acara babacakan sebagai bentuk solidaritas dan kebersamaan dalam mendukung pasangan Andra Soni-Dimyati. (MYU)

     

  • Kondisi Terminal Bayah Dikeluhkan, Terlihat Kumuh Tidak Terawat

    Kondisi Terminal Bayah Dikeluhkan, Terlihat Kumuh Tidak Terawat

    BAKSEL, BANPOS – Keberadaan terminal angkutan umum (Angkum) antar kota di Kecamatan Bayah saat ini kondisinya rusak dan terkesan kumuh. Saat hujan, kerap terlihat genangan air seperti membentuk kubangan dan batuan kerikil yang berserakan.

    Keadaan tersebut, dikeluhkan sejumlah sopir pengendara Angkum dan para penumpang, jika memasuki area terminal. Ditambah aroma bau sampah dari pasar kerap dituding mengganggu warga setempat maupun dari masyarakat luar yang singgah ke sana.

    Begitu juga para calon penumpang angkum, mereka akhirnya enggan menunggu angkum di dalam terminal, karena tidak nyaman. Sehingga calon penumpang terbiasa menunggu angkum di pinggir jalan.

    Salah seorang calon penumpang, Meri (20) mengaku, sungkan untuk masuk ke dalam terminal, menurutnya kalau menunggu di area terminal sangat tidak nyaman. Pasalnya bau sampah menyengat dan pemandangan pasar terlihat kumuh.

    “Nunggu angkutan di luar saja lah, di dalam mah males a. Selain becek juga bau sampahnya itu gak bikin nyaman,” ujarnya, Sabtu (28/12).

    Menyikapi persoalan ini, warga setempat yang juga Ketua Masyarakat Peduli Infrastruktur Jalan dan Jembatan (Ampija) Wijaya Darma Sutisna atau biasa dipanggil Entis Bule itu menilai, bahwa kondisi tidak terawatnya terminal Bayah ini terkesan dibiarkan oleh Pemda Lebak. Padahal fasilitas umum tersebut telah memberikan kontribusi terhadap PAD Kabupaten Lebak.

    “Itu kan ada retribusinya dari angkutan umum dan kendaraan lain yang singgah di terminal. Lantas dikemanakan uang retribusinya. Jangan-jangan masuk kantong oknum saja,” ujar Entis Bule, Minggu (29/12).

    Untuk itu harapannya, kata dia, Pemkab Lebak segera mengalokasikan anggaran untuk membangun Terminal Bayah, demi kenyamanan pengguna terminal.
    Diketahui terminal Bayah merupakan tempat menaikan dan menurunkan penumpang, antar kecamatab dan antar kota yang akan bepergian ke Rangkasbitung, Serang, Malingping, Pelabuhanratu, Sukabumi, dan Cikotok. (WDO/PBN)