CIPONDOH, BANPOS – Terminal Poris Plawad hingga saat ini belum ada rencana membuka kembali pelayanan angkutan. Meski ada kabar yang menyatakan bahwa tiga terminal di Jabodetabek menjadi rekomendasi untuk membuka pelayanannya yakni Terminal Jatijajar Bekasi, Pulogebang Jakarta Timur dan Poris Plawad sendiri.
Isu pembukaan ketiga terminal meluas setelah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan melonggarkan aturan transportasi mulai Kamis (7/5). Aturan tersebut juga tertuang dalam penerbitan Surat Edaran (SE) No 4/2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang Dalam Rangka Percepatan Penangangan Covid-19 yang dikeluarkan Gugus Tugas. Saat ini di Jabodetabek baru 1 terminal saja yang resmi beroperasi kembali yakni Pulogebang, Jakarta Timur.
Pantauan di Teminal Poris Plawad, nampak sepi. Tidak ada aktivitas transportasi Angkutan Antar Kota dan Provinsi (AKAP) ataupun calon penumpang. Hanya ada sejumlah bus dalam kota yang masih kerap lalu lalang di terminal tersebut.
Kepala Terminal Poris Plawad, Alwien Athena mengatakan, kabar pembukaan tiga terminal di Jabodetabek memang benar adanya. Namun, untuk di Poris Plawad hingga saat ini belum ada instruksi dari Badan Pengelola Transporasi Jabodetabek (BPTJ) Atau Kemenhub untuk membuka pelayanannya.
“Kabarnya memang benar. Tapi kalau Terminal Poris Plawad mau dibuka lagi itu hoaks. Belum ada instruksi dari atas,” ujarnya.
Alwien mengungkapkan sejak kabar Menhub yang mengatakan bakal melonggarkan tranportasi banyak agen bus yang menghubunginya. Bahkan mendesak agar terminal Poris Plawad dibuka. Namun, dirinya tidak akan membuka pelayanan sampai ada instruksi dari pusat.
“Ya kami masih menunggu dari pusat. Saat ini kan memang baru terminal Pulogebang saja yang buka. Kemungkinan akan dibuka pasti kalau suasana kondusif,” ujar Alwien.
Menurutnya, Terminal Poris Plawad sangat siap apabila ada instruksi untuk membuka pelayanan kembali. “Kita posko kesehatan sudah ada. Koordinasi dengan pihak keamanan sudah sangat siap. Tinggal instruksi saja belum,” imbuhnya.
Hal senada diungkapkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi. Dia mengataka kalau pembukaan tiga terminal di Jabodetabek hanya isu. Baru buka satu dulu di Pulogebang, itu cuma isu nggak ngerti saya,” ujarnya.
Bahkan pelayanan di Terminal Pulogebang kata Budi sangat ketat. Calon penumbang wajib menyerahkan berkas-berkas salah satunya yang membuktikan kau mereka negatif Covid-19. Kemudian, lanjut Budi untuk mengantisipasi pemalsuan dokumen di Terminal Pulogebang telah bersiaga tim gabungan. “Di masing-masing terminal sudah ada tim gabungan, mereka sebelum beli tiket suratnya itu sesuai, hari ini saja yang berangkat cuma 20 orang, jadi sangat susah sekali,” pungkasnya.(IRFAN/MADE/BNN)