Tag: tim pencegahan dan penanganan kekerasan (TPPK)

  • SMAN 1 Banjarsari Gelar Sosialisasi TPPK dan Bahaya Narkoba

    SMAN 1 Banjarsari Gelar Sosialisasi TPPK dan Bahaya Narkoba

    LEBAK, BANPOS – SMAN 1 Banjarsari menggelar sosialisasi bahaya narkoba. Selain sosialisasi bahaya narkoba, pihak sekolah juga menyampaikan materi lainnya yang berkaitan dengan pencegahan dan penanganan persoalan-persoalan sekolah pada peserta didik, yakni kenakalan remaja, pergaulan bebas, dan bullying.

    Hadir sebagai pemateri dalam sosialisasi itu, Pengawas Bina Sekolah pada KCD Lebak, Siti Rukoyah, dan juga Kapolsek Banjarsari, AKP Rahmat Hidayat. Kegiatan diselenggarakan di aula gedung SMAN 1 Banjarsari, Baksel, Kamis (5/10).

    Kepala sekolah (Kepsek), Dudi Wahyudi, mengatakan bajwa kegiatan ini merupakan program sekolah yang terbentuk melalui tim pencegahan dan penanganan kekerasan (TPPK) di sekolah, sesuai dengan amanat Permendikbud Nomor 46 Tahun 2023 tentang penanganan dan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan.

    “Dimana tiap sekolah berkewajiban untuk mendeteksi secara dini kaitan dengan kondisi peserta didik maupun pendidiknya. Ini artinya, semua yang ada di lingkungan sekolah dalam persoalan bahaya narkoba, kekerasan fisik, psikis, perlindungan, bullying, diskriminasi dan intoleransi mesti dicegah, jangan sampai ada korban,” kata Kepsek.

    Menurut Kepsek, pihak sekolah berkewajiban mengantisipasi terjadinya kasus-kasus yang berkaitan dengan sekolah. Sehingga, perlu adanya penguatan tata kelola, edukasi dan penyediaan sarana prasarana.

    “Dan tim ini harus bergerak bersama, tidak bisa sendiri, yaitu perlu adanya peran pemerintah daerah untuk bersinergi, termasuk masyarakat yang peranannya tak kalah penting dan bergerak bersama TPPK sekolah,” terangnya.

    Senada, Siti Rukoyah, juga mengharapkan kehadiran TPPK mampu meminimalisasi dampak bagi sekolah, dan sekolah bisa jadi tempat yang nyaman untuk belajar.

    “Mudah-Mudahan dengan hadirnya TPPK di sekolah, dapat meminimalisir risiko terhadap persoalan sekolah baik itu dengan peserta didik maupun dengan tenaga pendidik, dapat bersinergi dengan semua pihak untuk menjaga keberlangsungan pendidikan yang benar diharapkan yaitu sekolah untuk menimba ilmu yang memberikan kenyamanan bagi semua peserta didik dan pendidik,” terang Siti Rukoyah.

    Dalam perkembangan zaman sekarang ini menurutnya, arus tekhnologi informasi sudah menjadi kebutuhan di sektor kehidupan, tentu besar pengaruhnya juga terhadap kalangan pendidikan. Karenanya, kata Siti Rukoyah, dampak negatifnya harus dideteksi sekecil mungkin yang mengarah pada tindakan yang akan merugikan, baik dirinya maupun lingkungan sekolah.

    “Point pentingnya, jangan sampai sekolah sebagai tempat menimba ilmu kemudian dikotori dengan hal-hal yang tidak patut. Maka diperlukan mitigasi atau pencegahan dengan cara terus memberikan bimbingan baik lewat sosialisasi atau melalui kesempatan lainya. Termasuk sebagai tindak lanjut kedepannya untuk menjaga komunikasi yang baik antara sekolah, anak dan orang tua, pihak sekolah akan menggelar parenting day yaitu sehari bertemu orang tua di sekolah,” tandasnya. (WDO/DZH)