Tag: Timnas Maroko

  • Prediksi Laga Maroko vs Kroasia, Perebutan Tempat Ketiga

    Prediksi Laga Maroko vs Kroasia, Perebutan Tempat Ketiga

    JAKARTA, BANPOS – Dua tim kejutan ini hampir menjadi negara baru yang menjuarai Piala Dunia jika tak tersandung di tangan Argentina dan Prancis dalam semifinal lalu.

    Kini, Kroasia dan Maroko, berkesempatan pulang ke negerinya masing-masing dengan predikat tempat ketiga yang terutama bagi Maroko bakal menjadi pencapaian besar tidak saja bagi mereka namun juga Afrika dan dunia Arab.

    Argentina dan Prancis ternyata masih terlalu tangguh dan licin untuk mereka kalahkan, namun jelas pencapaian semifinal mereka merupakan hal monumental yang patut dirayakan.

    Maroko menorehkan sejarah baru manakala pasukan asuhan Walid Regragui yang tak kenal takut itu menjadi tim Afrika pertama yang mencapai empat besar Piala Dunia.

    Kalah atau menang dalam pertandingan perebutan tempat ketiga tak akan mengubah status tim Maroko sebagai pahlawan untuk negaranya. Mereka akan tetap dihormati dan disanjung oleh Afrika dan dunia Arab, selain juga mereka yang jatuh hati kepada perjalanan bak dongeng mereka dalam turnamen di Qatar ini.

    Kroasia dan Maroko akan kembali berhadapan setelah imbang 0-0 dalam laga fase grup mereka. Pertemuan mereka itu persis pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2018 ketika Belgia dan Inggris bertemu satu sama lain dalam fase grup dan perebutan tempat ketiga.

    “Saya akan memberikan kesempatan kepada mereka yang tidak pernah dimainkan dan kami akan berusaha merebut tempat ketiga,” kata Regragui seperti dikutip Reuters.

    “Yang utama kami menyajikan penampilan yang bagus untuk tim kami dan sepak bola di Maroko tidak jauh dari level teratas.”

    Sementara bagi Kroasia yang runner-up Piala Dunia 2018, mencapai final kedua berturut-turut memang terlalu jauh, apalagi mereka hanya memenangkan satu pertandingan fase grup.

    Tapi kerja keras dan kegigihan mereka sehingga menang adu penalti atas Jepang dan Brazil membuat mereka dipertemukan dengan Argentina dalam semifinal. Sayang, ketika mereka menghadapi tim Tango ini Lionel Messi sedang dalam performa terbaiknya dan menjadi arsitek kehancuran mereka.

    “Realistis saja, sebelum turnamen ini mulai, kami semua sudah cukup puas bisa mencapai semifinal. Namun kemudian kami malah memimpikan meraih trofi,” kata gelandang Kroasia Lovro Majer. “Kami akan memberikan semua yang kami miliki Sabtu nanti dengan berusaha memenangkan medali perunggu.”

    Bagi generasi emas Kroasia ini menjadi kesempatan lain untuk pulang membawa medali, apalagi pelatih Zlatko Dalic memastikan sebagian besar dari mereka tak akan bermain dalam Piala Dunia berikutnya.

    “Kami harus bersiap bertarung memperebutkan tempat ketiga,” kata Dalic. “Kami harus bangkit dan berusaha memenangkan medali perunggu ini.”

    Kroasia sudah pernah melalui ajang ini pada Piala Dunia 1998 ketika mengalahkan Belanda dalam perebutan tempat ketiga tahun itu.

     

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Kroasia (4-3-3): Dominik Livakovic; Josip Juranovic, Josip Sutalo, Dejan Lovren, Borna Sosa; Luka Modric, Mateo Kovacic, Kristijan Jakic; Nikola Vlasic, Bruno Petkovic, Ivan Perisic

    Maroko (4-3-3): Yassine Bono; Achraf Hakimi, Achraf Dari, Jawad El-Yamiq, Yahia Attiyat-Allah; Azzedine Ounahi, Sofyan Amrabat, Selim Amallah; Hakim Ziyech, Youssef En-Nesyri, Sofiane Boufal

     

    Skenario pertandingan

    Kroasia akan mengerahkan segala daya dan upaya untuk terakhir kalinya di Stadion Internasional Khalifa guna membungkam Maroko yang tampil bersemangat.

    Sebaliknya Maroko lebih dari sekadar dongeng yang bisa mengalahkan Kroasia untuk menorehkan lagi sejarah sebagai tim Afrika dan dunia Arab pertama yang finis urutan ketiga dalam sebuah Piala Dunia.

    Kroasia memiliki keuntungan tambahan istirahat satu hari lebih lama ketimbang Maroko yang bisa mereka gunakan sebaik mungkin.

    Namun pelatih Zlatko Dalic dipastikan tak akan mengambil risiko memainkan pemain yang tidak terlalu fit dan belum sembuh benar dari cedera karena dia tak mau melepaskan kesempatan pulang membawa medali dari Piala Dunia Qatar.

    Yang pasti ini menjadi pertandingan Piala Dunia terakhir untuk Dejan Lovren, Luka Modric dan Ivan Perisic. Modric adalah pemain Kroasia yang paling sering membela timnasnya dalam sejarah Piala Dunia.

    Dalic pasti menurunkan kembali Dominik Livakovic karena kiper berusia 27 tahun ini memang tak tergantikan tempatnya, sebaliknya Josko Gvardiol yang sakit mungkin dilucuti dari skuad untuk pertandingan melawan Maroko ini.

    Josip Sutalo akan menggantikan tempatnya guna bermitra dengan Dejan Lovren di jantung pertahanan Kroasia, sementara Borna Sosa dan Josip Juranovic akan menempati kedua sayap pertahanan.

    Yang juga mungkin tak diturunkan adalah Marcelo Brozovic yang dalam semifinal lalu terpaksa digantikan karena cedera.

    Di sini, Kristijan Jakic akan masuk menggantikannya, sedangkan Mateo Kovacic dan Luka Modric terlalu vital untuk rencana bermain Kroasia sehingga untuk itu mereka akan dipasang untuk mencegah lini tengah Maroko mendominasi lapangan seperti terjadi saat melawan Prancis lalu.

    Di sepertiga terakhir lapangan, dua saya serangan Nikola Vlasic dan Ivan Perisic akan mengapit Bruno Petkovic untuk meneror pertahanan Maroko yang mungkin akan seinstan Prancis sehingga konsentrasi Maroko buyar dan kehilangan pegangan.

    Sementara itu di pihak Maroko, pelatih Walid Reragui yang menyatakan akan memainkan pemain-pemain yang jarang dia mainkan, kecil kemungkinan memasukkan Yassine Bounou dalam paket itu.

    Kiper ini terlalu berharga untuk disimpan di bangku cadang sehingga dia tetap menjaga gawang Maroko yang mungkin akan bermain dalam formasi sama dengan Kroasia, 4-3-3.

    Tetapi sepertinya Reragui tak mau mengambil risiko menurunkan Nayef Aguerd dan Roman Saiss yang dalam semifinal melawan Prancis lalu malah menjadi bumerang.

    Untuk itu, Achraf Dari dan Jawad El Yamiq akan menjadi pilihan utama di jantung pertahanan Maroko. Mereka akan diapit Yahia Attiyat Allah di sisi kiri pertahanan dan Achraf Hakimi di sisi kanan.

    Sofyan Amrabat juga menjadi pemain yang tak tergantikan. Gelandang ini akan menjadi poros dan hati permainan Maroko Maroko. Dia juga akan masih bermitra dengan Azzedine Ounahi dan Selim Amallah untuk menguasai lapangan tengah.

    Reragui juga akan kembali memasang Sofiane Boufal dan Hakim Ziyech di kedua sayap serangan, sedangkan Youssef En-Nesyri berada di tengah-tengah mereka sebagai trisula serang Maroko yang kali ini mungkin lebih berhasil membongkar pertahanan lawan.

     

    Statistik dan head to head

    Sebelum ini Kroasia dan Maroko sudah dua kali bertemu, termasuk saat imbang tanpa gol dalam fase grup Piala Dunia 2022 ini. Pada pertemuan mereka pada 1996 dalam semifinal Piala Internasional Raja Hassan II Kroasia menang 7-6 melalui adu penalti.

    Maroko menjadi negara Arab dan Afrika pertama yang mencapai semifinal Piala Dunia sebelum menyerah 0-2 kepada Prancis. Pelatih Walid Reragui juga menjadi manajer Arab pertama yang memimpin sebuah tim ke babak knockout Piala Dunia.

    Kroasia yang runner-up pada 2018 pernah memainkan playoff perebutan tempat ketiga pada 1998 ketika mereka mengalahkan Belanda 2-1 untuk finis ketiga dalam Piala Dunia edisi tahun itu.

    Kroasia mencatat clean sheet dalam tiga pertemuan Piala Dunia sebelumnya melawan tim-tim Afrika yang meliputi menang 4-0 melawan Kamerun pada 2014, menang 2-0 atas Nigeria pada 2018, dan imbang 0-0 melawan Maroko dalam fase grup 2022 ini.

    Maroko masih berpeluang menjadi tim kedelapan dalam sejarah Piala Dunia yang mencatat lima clean sheet setelah Belanda pada 1974, Italia pada 1990, Brazil pada 1994, Prancis pada 1998, Jerman pada 2002, Italia pada 2006 dan Spanyol pada 2010. (ANT)

  • Ini Prediksi Prancis vs Maroko, Semifinal Piala Dunia 2022

    Ini Prediksi Prancis vs Maroko, Semifinal Piala Dunia 2022

    JAKARTA, BANPOS – Tak dipungkiri lagi bahwa Kylian Mbappe adalah faktor paling maut dalam skuad Prancis, namun Maroko tak menyiapkan rencana khusus dalam menyingkirkan bahaya yang muncul dari striker Paris Saint Germain itu dalam laga semifinal Piala Dunia 2022 yang kedua antara Prancis dan Maroko di Stadion Al Bayt, Qatar, Kamis dini hari esok.

    “Saya tak akan berusaha merancang rencana taktis khusus apa pun guna mengatasi Kylian,” kata pelatih Maroko Walid Regragui seperti dikutip Reuters.

    “Prancis juga memilik pemain-pemain lainnya yang bagus. (Antoine) Griezmann sedang berada di puncak permainannya dan bermain sangat baik sebagai penghubung antar lini. Ousmane Dembele juga pelengkap sempurna untuk Mbappe di sayap satunya lagi,” sambung Regragui.

    “Jika hanya fokus kepada Mbappe, maka itu salah besar. Mereka itu juara dunia, dengan pemain kelas dunia dan mereka akan bermain dengan segala yang mereka miliki. Kami hanya perlu fokus kepada apa yang bisa kami lakukan untuk menimbulkan masalah pada Prancis,” kata Regragui lagi.

    Setelah menggulingkan Belgia, Portugal dan Spanyol, Maroko berusaha memangsa lagi raksasa sepak bola dunia manakala menghadapi Prancis dalam semifinal kedua turnamen ini yang penuh balutan nuansa politik dan sosial.

    Maroko yang menjadi tim Afrika pertama yang mencapai babak empat besar Piala Dunia akan mendapatkan dukungan penuh di Stadion Al Bayt yang mereka perlukan untuk meneruskan perjalanan bak dongeng mereka.

    Pertandingan melawan bekas penjajah Maroko ini juga disambut gembira oleh komunitas Maroko yang terpinggirkan di Prancis.

    Tim Afrika Utara ini mendapatkan dukungan besar dari penonton Arab sejak fase grup yang mereka puncaki di atas Kroasia, Belgia dan Kanada. Lalu kemudian menyingkirkan Spanyol dan Portugal sebelum mencapai semifinal.

    Mereka tangguh dalam bertahan dengan hanya kebobolan satu kali yang itu pun gol bunuh diri.

    “Kami kini menjadi tim yang disukai semua orang karena kami telah membuktikan bahwa sekalipun tidak memiliki banyak talenta dan uang, kami bisa berhasil,” kata Walid Regragui.

    Prancis akan masuk gelanggang sambil menghormati lawannya yang pembunuh para raksasa. Mereka juga akan bertanding di bawah tatapan penonton yang akan lebih banyak mendukung Maroko.

    “Mereka bakal menarik manfaat dari dukungan yang sangat besar, saya sudah menyaksikan hal ini. Kami tahu ini akan menjadi laga yang sangat bising dan kami harus siap menghadapinya,” kata pelatih Prancis Didier Deschamps.

    Laga ini juga pertarungan antara dua sahabat yang sama-sama bermain di Paris St Germain, yakni Kylian Mbappe dan Achraf Hakimi.

    Inggris sukses menjinakkan Mbappe dengan menggandakan kekuatan di sektor kiri lapangan. Maroko mungkin akan melakukan hal sama, namun ini akan mengurangi daya ledak Hakimi dan Hakim Ziyech jika sibuk berusaha menjinakkan Mbappe.

    “Dalam level ini muaranya selalu soal detail,” kata Deschamps. “Kualitas saja tidak cukup, tapi dalam skuad ini juga ada kekuatan mental dan sedikit pengalaman.”

    Maroko sendiri akan tampil tanpa beban karena menang atau kalah mereka sudah dianggap pahlawan di mana-mana, khususnya di negaranya.

    Sebaliknya, Prancis memanggul beban untuk menjadi negara pertama setelah Brazil 60 tahun silam yang berhasil mempertahankan Piala Dunia.

     

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Prancis (4-2-3-1): Hugo Lloris; Jules Kounde, Raphael Varane, Ibrahima Konate, Theo Hernandez; Aurelien Tchouameni, Adrien Rabiot; Ousmane Dembele, Antoine Griezmann, Kylian Mbappe; Olivier Giroud

    Maroko (4-3-3): Yassine Bounou; Achraf Hakimi, Jawad Yamiq, Achraf Dari, Yahia Attiat-Allah; Azzedine Ounahi, Sofyan Amrabat, Selim Amallah; Hakim Ziyech, Youssef En-Nesyri, Sofiane Boufal

     

    Skenario pertandingan

    Hugo Lloris akan tetap menjaga gawang Prancis apalagi dia tampil menawan saat menghadapi Inggris. Dia akan dilindungi duo bek tengah, Raphael Varane dan Ibrahima Konate yang sepertinya terpilih sebagai starter ketimbang Dayot Upamecano yang keteteran dalam laga melawan Inggris.

    Jules Kounde digeser ke kanan untuk menjadi bek kanan di seberang Theo Hernandez yang menempati sisi kiri pertahanan.

    Pelatih Didier Deschamps juga kembali memasangkan Aurelien Tchouameni dan Adrien Rabiot di poros permainan di lapangan tengah.

    Mereka berusaha memastikan Maroko tidak banyak menjamah sepertiga pertama area bermain Prancis dan juga memberikan ruang bermanuver kepada dua penyerang sayap Kylian Mbappe dan Ousmane Dembele.

    Selain itu mereka berusaha menjadi penyuplai bola untuk Antoine Griezmann yang berada di tengah di antara Mbappe dan Dembele, tepat di depan ujung tombak Olivier Giroud yang tampil mengesankan dalam perempat final melawan Inggris.

    Kuartet serang ini bakal tampil lebih galak dalam meneror pertahanan rapat Maroko yang mengandalkan serangan balik dalam formasi 4-3-3.

    Namun Maroko terpaksa tampil tanpa sejumlah pemain paling pentingnya seperti Walid Cheddira yang diganjar kartu merah saat menghadapi Portugal, sedangkan kapten Romain Saiss dan bek tengah Nayef Aguerd mungkin absen karena cedera.

    Di luar ketiga pemain itu, skuad Maroko siap menantang Prancis di mana Yassine Bounou yang kabarnya diincar Manchester United kembali dipasang di depan gawang untuk bersiap kembali menunjukkan performa fantastisnya.

    Mengingat Aguerd dan Saiss mungkin absen dalam laga ini, maka Bounou akan dilindungi oleh duo bek tengah Achraf Dari dan Jawad El Yamiq.

    Sedangkan Achraf Hakimi kembali menyempurnakan barisan pertahanan Maroko dengan menempati sayap pertahanan bagian kanan yang berseberangan dengan Yahya Attiat-Allah sebagai bek kiri.

    Mereka bisa menjadi bagian instrumental dalam mengendalikan pergerakan duet maut Mbappe dan Dembele di kedua sayap serangan Prancis.

    Untuk mengimbangi dominasi Prancis di lini tengah, Maroko memasang Azzedine Ounahi dalam formasi tiga gelandang sejajar bersama Sofyan Amrabat dan Selim Amallah.

    Sementara sepertiga akhir lapangan mereka akan kembali diisi Youssef En-Nesyri sebagai penyerang tengah yang diapit Hakim Ziyech dan Sofiane Boufal yang beroperasi lebih melebar di kedua sayap serangan.

     

    Statistik dan head to head

    Sebelum ini Prancis dan Maroko sudah lima kali bertemu dalam pertandingan resmi internasional. Pertama pada 1988 yang dimenangkan Prancis 2-1. Mereka kemudian memainkan laga persahabatan pada 1960-an, 70-an, dan 80-an. Prancis tidak pernah kalah dalam pertandingan resmi melawan Maroko. Terakhir mereka seri 2-2 di Paris pada 2007.

    Kylian Mbappe mencetak lima gol dari lima pertandingan sehingga melampaui jumlah golnya selama tampil dalam Piala Dunia 2018 ketika Prancis menjadi juara. Dalam usia 23 tahun, Mbappe telah mencetak sembilan gol Piala Dunia dari 12 penampilan.

    Maroko menjadi negara Arab dan Afrika pertama yang mencapai semifinal Piala Dunia. Pelatih Walid Reragui menjadi manajer Arab pertama yang meloloskan sebuah tim ke fase knockout.

    Prancis adalah juara bertahan pertama yang mencapai semifinal Piala Dunia sejak Brazil pada 1998. Mereka akan berusaha dua kali berturut-turut menjadi finalis Piala Dunia sejak Brazil pada 2002. Italia (1934 dan 1938) dan Brazil (1958 dan 1962) menjadi dua negara yang menjuarai Piala Dunia dua kali berturut-turut.

    Gawang Maroko belum satu kali pun dibobol pemain lawan selama Piala Dunia ini. Mereka hanya kebobolan gol dari pemainnya sendiri ketika menang 2-1 atas Kanada di mana bek mereka, Nayef Aguerd, tidak sengaja memasukkan bola ke gawang sendiri. (ANT)

  • Maroko ke Semifinal Piala Dunia Usai Singkirkan Portugal 1-0

    Maroko ke Semifinal Piala Dunia Usai Singkirkan Portugal 1-0

    JAKARTA, BANPOS – Perjalanan Portugal dan Cristiano Ronaldo di Piala Dunia 2022 harus berakhir setelah kalah 0-1 oleh tim kejutan Maroko dalam laga perempat final di Al-Thumama Stadium, Doha pada Sabtu malam WIB.

    Gol tunggal Youssef En-Neysri dalam pertandingan ini membawa Maroko melaju ke semifinal dan akan menghadapi pemenang dari pertandingan perempat final lainnya antara Prancis melawan Inggris.

    Kemenangan ini juga menjadikan Maroko sebagai negara Afrika pertama yang melaju ke Piala Dunia.

    Portugal menciptakan peluang pertama saat pertandingan berjalan lima menit. Sebuah umpan dari sisi kanan disambut Joao Felix dengan diving header, tetapi bola masih bisa ditepis keluar oleh kiper Yassine Bounou.

    Maroko membalas lewat serangan balik berbahaya. Yahiya Attiat-Allah melakukan overlap dari sayap kiri ke kotak penalti. Diogo Dalot bisa menghentikan pergerakannya hingga berujung sepak pojok.

    Sepak pojok kemudian bisa disundul Hakim Ziyech, tetapi upayanya masih masih melambung dari gawang Diogo Costa.

    Portugal mengancam gawang Maroko pada menit ke-30. Sepakan Joao Felix dari luar kotak penalti mengenai Jawad El Yamiq hingga membuat bola berbelok, tetapi masih melenceng tipis dari gawang Maroko.

    Lima menit berselang, giliran Maroko menciptakan peluang. Selim Amallah meneruskan umpan dari sisi kiri, tetapi tembakannya melambung.

    Sofiane Boufal kemudian melepaskan sepakan melengkung meski dengan masih terlalu mudah untuk dihentikan Diogo Costa.

    Maroko berhasil memecah kebuntuan pada menit ke-42. Attiat-Allah mengirim umpan dari sayap kiri ke kotak penalti yang bisa diselesaikan dengan tandukan Youssef En-Neysri ke gawang Portugal. Maroko memimpin 1-0.

    Portugal hampir bisa menyamakan kedudukan jelang berakhirnya babak pertama, andai saja tembakan voli Bruno Fernandes tidak menghantam mistar gawang.

    Babak pertama berakhir dengan keunggulan 1-0 Maroko atas Portugal.

     

    Usai turun minum, permainan tetap berlangsung sengit.

    Santos memasukkan Cristiano Ronaldo pada menit ke-52 untuk menggantikan Ruben Neves demi memberikan daya serang lebih.

    Portugal membuat kans berbahaya pada menit ke-58. Sebuah umpan dari sayap kanan bisa disundul Goncalo Ramos di kotak penalti, tetapi arah bola masih melenceng tipis dari gawang Bounou.

    Lima menit kemudian, sepakan Bruno Fernandes dari dekat area penalti masih melambung.

    Portugal terus menyerang di sisa laga. Sodoran Ronaldo kepada Joao Felix diteruskan dengan tembakan keras kaki kiri, tetapi sepakannya melesat ke arah sudut atas gawang Maroko. Sayang Bounou masih bisa mengamankan gawangnnya lewat penyelamatan brilian.

    Portugal mulai kehabisan waktu. Maroko mengerahkan hampir seluruh pemainnya untuk bertahan.

    Maroko hampir saja menggandakan keunggulan lewat serangan balik cepat. Walid Cheddira mendapatkan bola terobosan dan langsung menggiring bola ke kotak penalti Portugal.

    Namun, sepakan Cheddira masih bisa dihentikan oleh Diogo Costa. Setelahnya Portugal gagal memaksimalkan peluang usai tembakan Ronaldo diselamatkan Bounou.

    Saat pertandingan masih injury time, Maroko justru harus bermain dengan 10 pemain setelah Cheddira mendapatkan kartu kuning kedua setelah melakukan pelanggaran keras ke Joao Felix.

    Wasit kemudian meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan. Maroko berhasil mempertahankan keunggulannya dan berhak melaju ke semifinal.

    Ronaldo sendiri langsung berjalan keluar lapangan sambil menangis karena kemungkinan ini menjadi Piala Dunia terakhirnya.

    Susunan Pemain:

    Maroko (4-3-3): Bounou, Saiss (Dari 57′), Hakimi, El Yamiq, Attiat-Allah, Ziyech, Amrabat, Amallah (Cheddira 65′), Ounahi, Boufal (Jabrane 82′), El-Neysri (Benoun 65′)

    Portugal (4-3-3): Diogo Costa, Pepe, Raphael Guerreiro (Cancelo 51′), Ruben Dias, Diogo Dalot (Ricardo Horta 79′), Otavio (Vitinha 69′), Ruben Neves (Ronaldo 52′), Bruno Fernandes, Bernardo Silva, Joao Felix, Goncalo Ramos (Leao 69′). (ANT)

  • Ini Prediksi Perempat Final Piala Dunia 2022: Portugal vs Maroko

    Ini Prediksi Perempat Final Piala Dunia 2022: Portugal vs Maroko

    JAKARTA, BANPOS – Maroko berusaha membuat sejarah Piala Dunia ketika Sabtu malam nanti bertemu dengan Portugal dalam perempat final Piala Dunia 2022. Mereka mengaku tidak puas sekalipun telah membuka babak baru dalam sepak bola Arab.

    Pelatih Walid Regragui menyatakan timnya mengawali turnamen ini dengan status underdog tetapi telah membuktikan diri justru telah menjadi penantang sejati yang lapar kemenangan.

    Jika mereka menang dalam laga di Stadion Al Thumama ini, maka Maroko menjadi tim Afrika pertama yang mencapai empat besar dan sekaligus negara Arab pertama yang melaju ke delapan besar.

    “Kami telah mencapai hal-hal hebat tetapi kami merasa belum cukup, kami ingin melangkah lebih jauh,” kata Regragui seperti dikutip Reuters. “Kami telah membuktikan bahwa semua analis data salah tentang peluang kami kala melawan Belgia dan juga Spanyol. Mereka semua beranggapan kami akan kalah melawan mereka.”

    Maroko finis di puncak grup setelah imbang melawan Kroasia dan mengalahkan Belgia dan Kanada, sebelum menumbangkan Spanyol melalui adu penalti pada babak 16 besar.

    Tapi langkah jauh mereka itu dibayar mahal dengan kemungkinan absennya Nayef Aguerd akibat cedera hamstring. Kapten Romain Saiss dan Sofyan Amrabat yang merupakan pemain pekerja keras di tengah, juga terancam absen karena cedera.

    “Kami tak akan menyembunyikan fakta bahwa kami sudah kelelahan,” kata Regragui.

    “Tapi ketika Anda sudah melangkah sejauh ini dalam turnamen semacam ini, maka Anda harus mengandalkan semua orang yang ada dalam skuad. Jadi, jika Nayef tak bisa bermain, maka yang lain siap menggantikannya.”

    Sementara itu Portugal akan memasuki arena dengan pertanyaan apakah akan menurunkan Cristiano Ronaldo sebagai starter.

    Tetapi pelatih Fernando Santos malah mengajak orang mengenang laga Portugal melawan Maroko dalam Piala Dunia 2018 ketika Ronaldo mencetak gol kemenangan 1-0.

    “Maroko adalah tim yang amat kuat, bahkan ketika dalam posisi menyerang. Menganggap pertandingan ini akan berjalan mudah bagi, sungguh salah,” tambah Santos.

    Namun, kata dia, “kami harus pergi ke lapangan dengan kegembiraan sama dan tanpa rasa takut untuk bermain dengan percaya diri, karena jelas tidak cukup hanya dengan bekal sebagai tim yang kompetitif.”

    Portugal bermain cemerlang tanpa Cristiano Ronaldo ketika membantai Swiss 6-1 setelah tampil tidak konsisten selama fase grup.

    Tanpa Ronaldo yang duduk di bangku cadangan, Portugal telah menunjukkan bisa berkembang dan membuat tim lebih dinamis dan cair.

    Bahkan pengganti Ronaldo dalam starting line up kala melawan Swiss itu, yakni Goncalo Ramos yang berusia 21 tahun, mencetak hattrick pertama dalam Piala Dunia 2022.

    “Saya akan menggunakan apa yang saya yakini bahwa strategi itu sudah tepat, seperti yang telah saya lakukan sepanjang hidup saya,” kata Fernando Santos.

    Pemenang pertandingan ini akan menghadapi Inggris atau Prancis dalam semifinal.

     

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Maroko (4-3-3): Yassine Bounou; Achraf Hakimi, Romain Saiss, Nayef Aguerd, Noussair Mazraoui; Azzedine Ounahi, Sofyan Amrabat, Selim Amallah; Hakim Ziyech, Youssef En-Nesyri, Sofiane Boufal

    Portugal (4-3-3): Diogo Costa; Diogo Dalot, Pepe, Ruben Dias, Raphael Guerreiro; Bernardo Silva, William Carvalho, Otavio; Bruno Fernandes, Goncalo Ramos, Joao Felix

     

    Skenario pertandingan

    Ketika kedua negara terakhir kali bertemu dalam sebuah putaran final Piala Dunia, Maroko menang 3-1 pada 1986. Namun 36 tahun setelah itu skor itu bisa saja berbeda banyak.

    Bahkan lini pertahanan Singa Atlas yang rapat dan tangguh mungkin tak akan cukup kuat menangkal gempuran serangan dari salah satu tim paling kuat dalam turnamen ini.

    Ini karena bintang muda dan bintang tua skuad Portugal sama mengerikannya. Fernando Santos sejak awal tak mau meremehkan Maroko, tapi dia juga tahu pasti bagaimana menjinakkan tim Afrika Utara ini.

    Dia jelas tak mau mengulang pengalaman Brazil yang tersungkur lewat adu penalti oleh Kroasia yang merupakan tim yang juga tangguh dalam bertahan tetapi juga maut dalam menyerang.

    Untuk itu, secepatnya mencetak gol adalah formula pertama yang disuntikkan kepada skuad dan untuk itu dia akan menurunkan tim yang membantai Swiss dalam 16 besar dalam skema 4-3-3 yang bertumpu pada tiga pemain depan yang berdiri paralel.

    Di sini, Bruno Fernandes, Goncalo Ramos dan Joao Felix akan tak henti menguji ketahanan Maroko dari tiga sektor sekaligus, tengah, sayap kiri dan kanan.

    Portugal akan menekan sejak awal laga di mana Bernardo Silva, William Carvalho, dan Otavio menjadi pengatur lalu lintas permainan yang memastikan bola dikuasai penuh Portugal dan sekaligus membunuh inisiatif Maroko dalam melancarkan serangan balik.

    Kalaupun itu terjadi, maka duet tua-muda dalam pertahanan Pepe dan Ruben Dias sudah siap menangkal Maroko, apalagi mereka semakin padu dalam menggalang pertahanan yang memastikan kiper Diogo Costa nyaman di bawah mistar gawang Portugal.

    Tentu itu rencana di atas kertas karena Maroko yang selama ini berulang kali membuat kejutan, termasuk kala membabat Belgia dan Spanyol yang kelasnya tidak terlalu berbeda dari Portugal.

    Maroko sudah siap meladeni formasi apa pun yang dipasang Portugal dan kemungkinan tetap memasang empat bek dan tiga gelandang dalam skema 4-3-3.

    Memang akan sama dengan formasi yang diturunkan Fernando Santos untuk Portugal, namun barisan yang diinstal pelatih Walid Regragui lebih untuk meredam serangan Portugal dan bertumpu kepada mencari waktu yang tepat dalam melancarkan serangan balik.

    Walaupun kiper Yassine Bounou dan kuartet lini pertahanan yang digalang Achraf Hakimi dan Romain Saiss kemungkinan akan jauh lebih sibuk malam nanti itu karena harus menangkal serangan Portugal, pengalaman menghadapi Spanyol yang jauh lebih eksplosif membuat mereka lebih dari siap meladeni tim serang lawan pimpinan Bruno Fernandes.

    Mereka akan mengandalkan trisula Hakim Ziyech, Youssef En-Nesyri, dan Sofiane Boufal untuk melancarkan tusukan maut ke jantung pertahanan Portugal begitu lawannya lengah karena terlalu asyik menyerang.

    Di sini, peran trio gelandang Azzedine Ounahi, Sofyan Amrabat, dan Selim Amallah akan sentral dalam memastikan Maroko mendapatkan pasokan bola yang cukup untuk menyerang, dan sekaligus menapis serangan dan inisiatif serangan Portugal sebelum benar-benar mengancam Maroko.

    Oleh karena itu pertandingan ini akan lebih merupakan laga miskin gol seperti Brazil melawan Kroasia, ketimbang Belanda melawan Argentina yang menghasilkan empat gol di luar adu penalti.

     

    Statistik dan head to head

    Sebelum laga ini kedua im sudah bertemu dua kali dalam putaran final Piala Dunia. Maroko menang 3-1 dalam fase grup edisi 1986, sementara Cristiano Ronaldo mencetak satu-satunya gol saat Portugal menang 1-0 empat tahun lalu di Rusia.

    Maroko adalah negara Arab pertama yang mencapai perempat final Piala Dunia dan tim Afrika keempat yang mencapai babak ini setelah Kamerun pada 1990, Senegal pada 2002, dan Ghana pada 2010.

    Pelatih Walid Reragui menjadi manajer Arab pertama yang memimpin timnya ke fase knockout.

    Pemain Portugal Goncalo Ramos sejauh ini menjadi satu-satunya pemain yang mencetak hattrick dalam Piala Dunia 2022 ketika Portugal membantai Swiss 6-1 dalam 16 besar. Dia menjadi pemain pertama yang mencetak hattrick pada penampilan perdananya dalam Piala Dunia sejak Miroslav Klose bersama Jerman pada edisi 2002.

    Sejauh ini Maroko baru kebobolan satu gol selama Piala Dunia 2022 ketika bek Nayef Aguerd mencetak gol bunuh diri saat menang 2-1 melawan Kanada dalam fase grup. (ANT)

  • Portugal Tantang Maroko di Perempat Final Usai Gasak Swiss 6-1

    Portugal Tantang Maroko di Perempat Final Usai Gasak Swiss 6-1

    JAKARTA, BANPOS – Portugal melaju mulus ke perempat final Piala Dunia 2022 setelah menggasak Swiss 6-1 dalam pertandingan babak 16 besar di Lusail Stadium, Lusail, Rabu dini hari WIB.

    Goncalo Ramos memborong tiga gol dalam pertandingan ini, dengan tiga lainnya masing-masing dicetak oleh Pepe, Raphael Guerreiro dan Rafael Leao. Sementara itu gol hiburan Swiss dicetak oleh Manuel Akanji di babak kedua.

    Kemenangan ini melengkapi 8 tim yang lolos ke perempat final. Portugal akan menghadapi Maroko di perempat final Piala Dunia yang dijadwalkan berlangsung pada Sabtu malam WIB (10/12).

    Pelatih Portugal, Fernando Santos memutuskan tidak menurunkan kapten timnas sekaligus megabintang Cristiano Ronaldo dan memainkan penyerang muda 21 tahun, Goncalo Ramos. Ban kapten dipakai oleh bek veteran Pepe

    Portugal bermain menyerang dan berhasil membuka kedudukan pada menit ke-19. Pertaruhan Santos memainkan Ramos terbayar setelah dia mencetak gol lewat tembakannya yang menjebol pojok kanan gawang Swiss. Skor menjadi 1-0.

    Swiss merespons dan nyaris menyamakan kedudukan pada menit ke-30 lewat eksekusi tendangan bebas Xherdan Shaqiri. Laju bola masih bisa ditepis kiper Portugal, Diogo Costa dan berujung sepak pojok.

    Portugal sukses menggandakan keunggulan menjadi 2-0 tiga menit berselang. Kali ini giliran Pepe yang mencetak gol lewat tandukan setelah menyambar bola sepak pojok Bruno Fernandez.

    Tidak ada gol tambahan hingga babak pertama berakhir. Portugal unggul 2-0 atas Swiss.

    Selepas istirahat, Portugal melanjutkan dominasi mereka. Ramos mencetak gol keduanya pada menit ke-51 setelah dia menyelesaikan hasil umpan tarik Diogo Dalot dari sisi kanan. Skor menjadi 3-0.

    Portugal kembali menambah skor pada menit ke-55. Kali ini giliran Raphael Guerreiro yang menggetarkan gawang Swiss melalui bola sepakannya. Swiss tertinggal 0-4.

    Swiss bisa memperkecil ketertinggalan mereka pada menit ke-58 lewat gol Manuel Akanji setelah dia mencocor bola menyusul kemelut di depan gawang setelah sepak pojok. Kedudukan menjadi 4-1.

    Ramos menjadi bintang dalam pertandingan ini setelah mencetak gol ketiganya pada menit ke-67. Umpan Joao Felix diselesaikan Ramos dengan sontekan melewati kiper Yann Sommer usai untuk mengubah skor menjadi 5-1 untuk Portugal.

    Unggul cukup jauh, Santos memutuskan untuk menurunkan Cristiano Ronaldo pada menit ke-73 sebagai pengganti Ramos. Ronaldo sempat mencetak gol pada menit ke-82, tetapi wasit menganulirnya karena berbau offside.

    Yann Sommer harus kembali memunggut bola dari gawangnya pada menit ke-90. Kali ini gol dicetak oleh Rafael Leao lewat sepakan terukurnya di dekat garis kotak penalti. Kedudukan menjadi 6-1.

    Gol tersebut sekaligus mengakhiri pertandingan ini. Portugal menang telak 6-1 atas Swiss dan berhak menghadapi Maroko di perempat final.

     

    Susunan Pemain:

    Portugal (4-1-3-2): Diogo Costa; Diogo Dalot, Pepe, Ruben Dias, Raphael Guerreiro; William Carvalho; Bernardo Silva (Ruben Neves 81′), Otavio (Vitinha 74′), Bruno Fernandes (Rafael Leao 87′); Joao Felix (Ricardo Horta 74′), Goncalo Ramos (Cristiano Ronaldo 74′).

    Swiss (4-2-3-1): Yann Sommer; Edimilson Fernandes, Fabian Schar (Eray Comert 46′), Manuel Akanji, Ricardo Rodriguez; Remo Freuler (Denis Zakaria 54′), Granit Xhaka; Xherdan Shaqiri, Djibril Sow (Haris Seferovic 54′), Ruben Vargas (Noah Okafor 66′); Breel Embolo (Ardon Jashari 89′). (ANT)

  • Preview Piala Dunia 2022: Kanada vs Maroko

    Preview Piala Dunia 2022: Kanada vs Maroko

    JAKARTA, BANPOS – Maroko yang tengah bersemangat akan berusaha mencapai babak knockout Piala Dunia pertamanya dalam hampir empat puluh tahun terakhir jika mengalahkan atau seri melawan Kanada dalam pertandingan terakhirnya di Grup F, Kamis malam ini.

    Maroko mencatat kemenangan Piala Dunia pertamanya sejak 1998 dengan mengalahkan peringkat kedua Belgia 2-0 dalam laga kedua. Kemenangan ini sendiri memicu euforia, dan bahkan kerusuhan di Brussel.

    Kini Maroko akan melalui ujian terakhirnya kala menghadapi Kanada yang akan memburu kemenangan pertama dalam sejarah turnamen ini setelah tersingkir dari Piala Dunia pertamanya sejak 36 tahun terakhir.

    Kemenangan atau seri akan membawa kembali Maroko ke 16 besar seperti sudah mereka rasakan pada Piala Dunia 1986.

    Jika Kanada menang, Maroko membutuhkan Belgia mengalahkan Kroasia dalam pertandingan Grup F lainnya, agar bisa maju ke 16 besar dan itu pun harus dengan selisih gol yang cukup.

    “Jika kami lolos ke babak knockout, saya kira kami akan kian berbahaya saja,” kata manajer Maroko Walid Regragui seperti dikutip Reuters.

    Maroko secara tak terduga mengganti penjaga gawang pada saat-saat terakhir sebelum kickoff melawan Belgia ketika Munir El Kajoui masuk menggantikan Yassine Bounou.

    Dokter tim mengatakan Bounou merasa pusing tetapi akan bugar saat menghadapi Kanada.

    Kanada tersingkir setelah kalah dalam dua pertandingan pembukanya, masing-masing melawan Belgia dan Kroasia, tetapi berhasil mencetak gol Piala Dunia pertamanya kala menghadapi Kroasia.

    Mengingat sudah tidak ada lagi yang dipertaruhkan dalam turnamen ini, Kanada akan berusaha meninggalkan turnamen ini dengan kepala tegak. Caranya, mengalahkan Maroko dalam laga terakhirnya.

    Kemenangan ini juga bakal dikenang pantas untuk negara yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026 bersama Amerika Serikat dan Meksiko.

    Saat itu peserta Piala Dunia sudah tak lagi 32 tim, melainkan sudah 48 negara. Mereka tak ingin bernasib seperti Qatar, hanya sukses menyelenggarakan turnamen tapi tidak dalam pertandingan.

    Dan kemenangan atas Maroko menjadi langkah pertama untuk memberi isyarat mereka tak akan seperti Qatar.

    Prediksi sebelas pemain pertama

    Kanada (4-4-2): Dayne St. Clair; Alistair Johnston, Steven Vitoria, Kamal Miller, Sam Adekugbe; Tajon Buchanan, Ismael Kone, Stephen Eustaquio, Junior Hoilett; Alphonso Davies, Jonathan David

    Maroko (4-3-3): Bounou; Achraf Hakimi, Nayef Aguerd, Romain Saiss, Noussair Mazraoui; Sofyan Amrabat, Azzedine Ounahi, Selim Amallah; Hakim Ziyech, Youssef En-Nesyri, Sofiane Boufal

    Skenario pertandingan

    Kanada mungkin akan membuat Maroko menjadi ancaman yang lebih membahayakan ketimbang Kroasia dan Belgia.

    Ini karena Maroko tengah menghadapi tim yang tengah terluka dan berusaha menaikkan harga dirinya. Bagaimana tidak, Kanada adalah juara zona Concacaf dalam kualifikasi Piala Dunia, tetapi malah tersingkir karena selalu kalah.

    Kanada tak mau membayangkan skenario itu. Oleh karena itu, mereka akan menjadikan laga terakhir ini sebagai ajang kehormatan mereka. Dalam semangat seperti ini, Kanada akan mati-matian berusaha mengalahkan Maroko.

    Ini bakal buruk bagi Maroko. Tetapi jika melihat apa yang dilakukan Maroko dalam dua pertandingan pertama, terutama saat menaklukkan Belgia, mereka seharusnya tak kesulitan mengamankan tiket 16 besar.

    Pelatih Kanada John Herdman sendiri menyebut laga terakhirnya ini sebagai pertandingan hidup mati. Kemungkinan dia tetap memasang pemain inti yang dalam periode tertentu akan memberi kesempatan pemainnya yang belum pernah dimainkan untuk masuk sebagai pengganti.

    Gelandang Ismael Kone sudah dua kali menjadi pemain pengganti dan kali ini dia bisa menggantikan Atiba Hutchinson yang sudah berusia 39 tahun.

    Demikian pula dengan Cyle Larin yang tidak memberikan banyak pengaruh sejak menggantikan Junior Hoilett melawan Kroasia. Jadi, tak ada salahnya Hoilett dipasang sejak awal dan akibatnya Alphonso Davies akan bergerak lebih maju bersama Jonathan David sebagai ujung tombak kembar dalam formasi 4-4-2.

    Dalam formasi ini, Kanada menginginkan kestabilan dalam bertahan dan menyerang. Mereka berusaha solid di belakang, sekaligus menyengat di depan.

    Dalam skema ini kiper Dayne St. Clair akan dilindungi kuartet pertahanan Alistair Johnston, Steven Vitoria, Kamal Miller, dan Sam Adekugbe.

    Sementara itu Maroko yang tengah on fire, memasang formasi menyerang dengan menempatkan tiga pemain depan dalam pola 4-3-3.

    Maroko bakal tampil dalam kekuatan penuh bersama tim intinya, termasuk kiper kawakan Yassine Bounou yang mendadak digantikan Munir Mohamedi saat menghadapi Belgia karena tidak enak badan.

    Bek sayap Noussair Mazraoui juga bakal memperkuat kembali lini pertahanan setelah lulus tes kebugaran setelah mengalami cedera sewaktu melawan Kroasia.

    Semua dari sebelas pemain reguler Maroko kemungkinan dimainkan lagi dalam laga terakhir di Grup F. Maroko butuh pengalaman untuk menyeimbangkan soliditas di belakang dan tengah dengan ketajaman di depan.

    Ini karena mengalahkan Kanada membutuhkan agresivitas di depan gawang lawan dan sekaligus soliditas dalam bertahan, termasuk menjaga dua sayap pertahanan di mana Kanada lewat Aplhonso Davies sering melancarkan serangan maut dari sayap.

    Statistik penting kedua tim

    Sebelum ini Kanada dan Maroko sudah tiga kali saling berhadapan yang semuanya merupakan pertandingan persahabatan. Maroko menang dua kali, sedangkan satunya laga berakhir imbang.

    Alphonso Davies mencetak gol pertama Kanada dalam Piala Dunia saat kalah 1-4 melawan Kroasia dalam pertandingan kedua Grup F.

    Masuk lagi putaran final Piala Dunia setelah pernah sekali melakukannya pada Piala Dunia1986, Kanada berusaha mendapatkan kemenangan pertamanya dalam Piala Dunia kala menghadapi Maroko dalam pertandingan fase grup terakhirnya.

    Kanada menduduki puncak klasemen kualifikasi Piala Dunia zona Concacaf karena mencetak lebih banyak dan kebobolan lebih sedikit ketimbang Meksiko yang berada di bawahnya.

    Maroko menjadi tim Afrika pertama yang lolos fase grup Piala Dunia pada 1986.

    Kemenangan 2-0 atas Belgia adalah kemenangan kedua Maroko dalam putaran final Piala Dunia sejak mengalahkan Skotlandia pada Piala Dunia 1998. (ANT)