Tag: tirtayasa

  • ICMI Banten Gagas Kolaborasi untuk Pembangunan Ekonomi Pontirta

    ICMI Banten Gagas Kolaborasi untuk Pembangunan Ekonomi Pontirta

    SERANG, BANPOS – Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Orwil Banten bersama Simpul Madani Serang (SMS) menyelenggarakan kegiatan Webinar Diskusi Publik, pada Sabtu (26/2), yang membahas peluang dan tantangan dalam pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Serang khususnya kawasan Pontang, Tirtayasa, Tanara (Pontirta) dan guna mendorong sinergitas dan kolaborasi untuk percepatan pembangunan Kawasan Pontirta.

    Keynote speaker, Rizqullah, yang juga merupakan Wakil Ketua ICMI Orwil Banten mengungkapkan beberapa temuan di lapangan terkait dengan kondisi terkini di wilayah Pontirta.

    “Sebagai wilayah yang dahulu merupakan salah satu pusat perekonomian dan politik Kesultanan Banten, Pontirta merupakan warisan yang patut diperjuangkan agar masyarakatnya makmur dan sejahtera. Sayangnya, dengan potensi pertanian, perikanan, wisata religi, dan akses jalan yang sudah semakin baik, masyarakat Pontirta masih jauh tertinggal terutama dalam pengembangan SDM dan kesejahteraan,” ungkapnya.

    Untuk itu, menurut Rizqullah, ICMI Banten sebagai ormas cendekiawan harus turut berkontribusi serta mengajak ormas lainnya hingga jajaran stakeholder untuk hadir memperhatikan kondisi Pontirta.

    Selanjutnya, Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtyasa (Untirta) sekaligus pemateri pertama dalam acara webinar tersebut, Fatah Sulaiman, menuturkan bahwa untuk mewujudkan harapan-harapan demi pembangunan Pontirta, perlu adanya kerjasama yang konkret antara pihak civitas academica kampus dengan masyarakat di Banten khususnya masyarakat wilayah Pontirta.

    Dengan demikian, ia menyatakan Untirta siap bekerjasama dengan ICMI Banten dan stakeholder lain untuk mengembangkan berbagai inovasi, seperti Pengembangan Industri Pengolahan Sampah Terpadu Berbasis Circular Economy dan pengembangan platform E-Commerce untuk UMKM local.

    “Kemudian akan meningkatkan jumlah desa-desa binaan terutama di wilayah Pontirta yang berbasis penta-helix dengan memanfaatkan teknologi yang smart and green,” ungkap Fatah.

    Hal sama diungkapan oleh narasumber lain yang merupakan Ketua Harian Paguyuban Urang Banten (PUB), Eden Gunawan, bahwa untuk menjalankan sebuah program tentu dibutuhkan kerjasama dan kolaborasi untuk membantu pemerintah daerah dalam mengentaskan beberapa permasalahan seperti kemiskinan, pengangguran, sanitasi, dan lain-lain.

    “Kawasan Tanara, Banten Lama termasuk kawasan pertanian di wilayah Utara Banten harus dapat dilindungi keberadaannya melalui Undang-Undang atau Keputusan Presiden. Jangan sampai wilayah tersebut tergerus oleh pendatang dan pemukiman liar. Sektor pariwisata religi juga bisa dikembangkan di wilayah tersebut,” kata Eden.

    Mewakili BAPPEDA Banten, Zainal Mutaqin mengatakan bahwa wilayah pantai Utara Banten, sekitar 90 persen perputaran ekonomi berada di wilayah utara namun wilayah Pontirta masih belum selesai untuk dientaskan.

    “Pontirta merupakan wilayah yang sangat potensial sehingga beberapa program dapat dikembangkan melalui ‘perkawinan’ beberapa sektor, misalnya pertanian dan pariwisata, peternakan dan pariwisata bahkan Pontirta bisa menjadi Food Estate Provinsi Banten,” ujar Zainal.

    Ketika berlangsungnya acara, Sekretaris Bappeda Kabupaten Serang, Freddy, juga mengatakan bahwa Pemkab Serang berencana untuk mengembangkan lahan pertanian dan industri berkelanjutan di Pontirta.

    “Akan dilakukan juga revitalisasi kali mati sebagai sumber air bersih bagi masyarakat Pontirta. Terkait dengan wisata religi, Pemkab berencana untuk membangun pusat kajian kitab kuning Indonesia di Tanara,” terangnya.

    Perwakilan Simpul Madani, Desty, mengungkapkan bahwa pembangunan yang berlangsung diharapkan dapat melibatkan kaum perempuan terutama dari kelompok rentan.

    “Simpul Madani Serang sendiri telah membentuk MAWAR yaitu kelompok perempuan di pedesaan Pontirta yang berusaha untuk terlibat dalam proses penganggaran di desa serta memastikan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah desa,” terang Desty.

    Kemudian, untuk menindaklanjuti dan terus menggenjot pengembangan wilayah Pontirta, Sekretaris ICMI Banten, Rohman mengatakan bahwa rencananya akan ada diadakan webinar seri dua.

    “Ini rencananya akan dilanjutkan dengan webinar seri kedua dengan tema dan narasumber yang berbeda namun focus dan lokus perhatian tertuju pada wilayah Pontirta,” tandas Rohman. (MG-01)

  • Truk Angkut 1 Ton Ikan Nyemplung ke Sungai

    Truk Angkut 1 Ton Ikan Nyemplung ke Sungai

    TIRTAYASA, BANPOS- Light truk jenis Mitsubishi Colt Diesel A 9591 ZX mengangkut 1 ton ikan nyungsep dan terbalik di Sungai Sujung di Kampung Legon, Desa Sujung, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Kamis (10/2/2022).

    Penyebab kecelakaan masih diselidiki namun diduga karena ban slip karena jalanan diguyur hujan. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tunggal tersebut namun ikan yang tumpah ke sungai terpaksa diberikan ke masyarakat setempat.

    Kapolsek Tirtayasa AKP Patoni menjelaskan truk yang dikemudikan Udin (43) warga Jenggot, Kecamatan Tirtayasa sedianya akan mengantarkan 1 ton ikan ke Desa Wadas, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang.

    Setiba di lokasi kejadian, karena hujan kendaraan mengalami slip. Karena mobil tidak bisa dikendalikan akhirnya menabrak guard drill (besi pengaman) yang ada disisi jalan.

    “Kendaraan slip dan mobil tidak bisa dikendalikan hingga menabrak guard drill. Namun karena benturan yang begitu keras, besi pengaman itupun tak kuat menahan hingga truk masuk sungai dalam posisi terbalik,” terang Kapolsek kepada awak media.

    Akibat dari musibah tersebut beberapa box penampung ikan terlepas dan muatannya berceceran terbawa arus sungai. Melihat kejadian tersebut, warga pun berdatangan untuk memberikan pertolongan bahkan tidak sedikit warga yang ikut memungut ikan yang terbawa arus.

    “Ikan yang terlepas diberikan kepada masyarakat, sedangkan yang masih ada dalam box diamankan,” terang Kapolsek.

    Untuk mempermudah pengangkatan truk, proses evakuasi kendaraan dilakukan dengan menggunakan crane. “Kendaraan sudah dievakuasi menggunakan crane. Tidak ada korban jiwa, kendaraan sudah kita amankan,” kata Patoni. (RED)

  • Akibat Pasien Positif “Kabur” Dari Jakarta, Puskesmas Tirtayasa Tutup Layanan

    Akibat Pasien Positif “Kabur” Dari Jakarta, Puskesmas Tirtayasa Tutup Layanan

    SERANG, BANPOS – Satu pasien positif Covid-19 dari Jakarta diketahui tidak melakukan isolasi mandiri dan memilih “kabur” atau pulang kampung ke Lebakwangi Kabupaten Serang.

    Diketahui, pasien positif tersebut awalnya tidak memberitahu statusnya, dan melakukan aktifitas seperti biasa.

    Namun, pihak Dinas Kesehatan DKI Jakarta sempat merilis adanya pasien positif yang tidak diketahui keberadaannya.

    Nahasnya, saat sedang berboncengan sepeda motor bertiga, pasien positif tersebut kecelakaan di depan Puskesmas Tirtayasa. Kemudian setelah diidentifiksi, baru diketahui bahwa dia adalah pasien positif yang dari Jakarta.

    Akibat dari ketidaktaatannya, diketahui Puskesmas Tirtayasa yang sempat menangani pasien saat kecelakaan, akhirnya menutup pelayanan, dan akan melakukan rapid test kepada tenaga kesehatan yang sempat melakukan kontak dengan pasien.

    “Dia memang sudah positif di Jakarta. Namun tidak taat untuk isolasi mandiri, dan pulang kampung ke Kabupaten Serang,” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, drg Agus Sukmayadi, melalui telepon seluler kepada BANPOS, Sabtu (30/5).

    Sebelumnya diberitakan, tenaga kesehatan yang melakukan kontak dengan pasien tidak dilengkapi dengan APD yang memadai. Akibatnya, 6 tenaga kesehatan harus isolasi mandiri.

    Agus menyayangkan, pasien tersebut tidak memilih untuk isolasi mandiri, baik di Jakarta atau di Kabupaten Serang.

    Ia menyatakan, pihaknya juga sedang melakukan penelusuran orang yang kontak dengan pasien positif tersebut.

    “Kita sudah lakukan tes kepada anggota keluarga, dan alhamdulillah non reaktif,” tandasnya.

    Saat diminta data sejak kapan pasien ada di Serang, ia meminta waktu untuk dihubungi kembali. Namun, hingga berita ini diangkat, Agus tidak mengangkat telepon selulernya.

    Sementara itu, Camat Tirtayasa, Sadik juga menyayangkan tindakan yang dilakukan pasien ini.

    Ia mengaku, khawatir sempat ada kontak pasien dengan masyarakat pada saat idul fitri kemarin.

    “Sudah sesalaman (salam-salaman, red) segala, wong lebaran,” ujar Sadik.

    Kabarnya, lanjut Sadik, bibi dari pasien yang juga terlibat dalam kecelakaan tersebut, melakukan Isolasi mandiri.

    “Kan bonceng tiga, jadi bibinya melakukan isolasi mandiri. Namanya juga khawatir, karena memang sudah lama di sini (Tirtayasa),” tandasnya.(MUF)

  • Peringati HMPI, Balhi Foundation Tanam Mangrove di Tirtayasa

    Peringati HMPI, Balhi Foundation Tanam Mangrove di Tirtayasa

    SERANG, BANPOS – Memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) serta upaya melestarikan dan pengelolaan lingkungan hidup, Banten Antisipator Lingkungan Hidup Indonesia (BALHI) Foundation menggelar acara penanaman mangrove di wilayah kawasan Segara biru Kampung Brangbang, Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Rabu (4/12). Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum Balhi Foundation, para dewan pembina Balhi, Camat Tirtayasa, perwakilan Desa Lontar, PKSM, Komunitas Pancer dan anggota Balhi Foundation.

    Ketua Umum Balhi, Hery A. Sukri menjelaskan bahwa permasalahan lingkungan hidup yang dihadapi saat ini telah mencapai tingkat yang sangat memprihatinkan. Salah satu dampak yang mulai jelas dirasakan saat ini adalah pemanasan global yang semakin meningkat.

    Sebagai bentuk peduli dalam pelestarian lingkungan, banyak cara bisa dilakukan. Misalnya saja melalui penanaman pohon. Sebuah pengalaman menyenangkan pastinya ketika bisa turut berkontribusi nyata melalui kegiatan positif yang berorientasi pada pemberdayaan lingkungan.

    “Keberadaan ekosistem mangrove terbilang cukup penting khususnya bagi kawasan pesisir, baik sebagai benteng pertahanan terhadap resiko bencana maupun sebagai mata pencaharian alternatif melalui pengembangan industri pariwisata. Mangrove mempunyai fungsi utama sebagai pencegah abrasi dan erosi (pengikisan tanah) di kawasan pantai, itulah alasannya Balhi memilih menanam mangrove di HMPI 2019 ini,” jelas Hery.

    Hery menambahkan, ekosistem mangrove juga menjadi tempat hidup biota laut dan satwa-satwa di sekitar area itu. Saat ini sudah banyak lembaga dan elemen masyarakat yang turut serta dalam kegiatan menanam mangrove, tujuannya tak lain untuk memperbaiki lahan dan wilayah kawasan pesisir yang rusak agar hijau kembali.

    “Saya atas nama Balhi Foundation mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga kegiatan ini dapat berjalan lancar walaupun mundur dari jadwal yang telah ditentukan. Dan saya pun berharap agar kedepannya Dinas-dinas yang terkait serta perusahaan-perusahaan swasta dapat bekerja sama dengan kami sebagai pemerhati lingkungan hidup,” tutup Hery.

    Ketua Pelaksana kegiatan ini, M. Fadillah, menyatakan, peringatan HMPI adalah bagian dari program kerja Balhi Foundation direktorat Konservasi Laut dan ZWPPK serta upaya untuk melestarikan lingkungan hidup.

    “Kegiatan ini adalah salah satu program kerja direktorat Konservasi Laut dan ZWPPK serta upaya untuk melestarikan lingkungan hidup dan perlu dicontohkan kepada generasi penerus kita, sehingga lingkungan hidup lestari dan terpelihara hingga ke anak cucu,” terang Fadil.(ENK)