PANDEGLANG, BANPOS – Keinginan seorang ibu muda asal Pandeglang berinisial HY, untuk pulang kembali ke Indonesia sudah diadukannya ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Arab Saudi.
Namun HY mengaku, pengaduannya tak membuahkan hasil optimal. Malah, kata HY, pihak KBRI kurang merespon permohonannya.
“Saya sempat telepon ke KBRI, malah diomelin (Dimarahi,red). Katanya nggak bisa mulangin saya ke Indonesia. Petugasnya bilang, udah tahu ke Saudi tidak bisa menerima TKI, kenapa kalian mau,” kata HY, dalam chat via WhatsApp (WA) bercerita, Rabu (26/1).
Padahal HY sangat berharap, bisa dibantu segera kembali ke Indonesia oleh KBRI. Tapi, harapannya harus pupus dan kini tak tahu kemana lagi ia mengadukan nasibnya, yang terkatung-katung di sana.
“Katanya perusahaan di tempat saya sekarang legal, yang ilegal pas saya ngurus berkas dari Indonesia. Saya sekarang nggak tahu pak, kemana lagi mau lapor,” keluhnya lagi.
HY juga tak bisa berbuat banyak, lantaran di mes perusahaan itu ia diawasi secara ketat. Belum lagi, WNI di sana menurutnya, tak semuanya ada yang sepaham dengan HY. Pasalnya, mayoritas sudah betah menetap di Saudi, dan hanya sedikit orang yang mendukung HY untuk bisa pulang lagi ke Indonesia.
“Saya benar-benar mau pulang, pak. Tapi masalahnya di sini beda-beda prinsip, ada yang mau pulang tapi kebanyakan pada nggak mau pulang ke Indonesia. Bahkan ada yang ngadu ke pihak kantor sini, makanya makin diperketat di sininya,” tandasnya.
Selain itu, HY juga menyebut, ia tinggal di sana bersama sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang berusia di bawah umur. Mereka-pun sudah lama bekerja di Arab Saudi, dan tak bisa berbuat banyak lantaran takut jika mengadu ingin pulang lagi ke Indonesia.
“Yang usianya di bawah umur juga ada, dari Ambon, Indramayu. Mereka sama keluhannya, mau pulang tapi takut ngomongnya,” ujarnya lagi.
Kini ia semakin merasa ketakutan, lantaran khawatir dinyatakan ilegal. “Saya takut, kalau sampai saya dinyatakan ilegal tinggal di sini. Sedangkan saya belum pernah ke mana-mana. Daripada kedepannya makin membahayakan ke saya, saya mau pulang saja, tolong bantu saya,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Pandeglang, bakal berupaya maksimal membantu memulangkan wanita muda berinisial HY asal Panimbang, yang ingin pulang dari Arab Saudi.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disnakertrans Pandeglang, Utuy Setiadi mengaku, saat ini pihaknya sedang berupaya menghubungi HY. Sebab katanya, sempat dihubungi melalui telepon selulernya beberapa kali, kondisinya tidak aktif.
“Tadi dua kali kami hubungi, handphone-nya tidak aktif. Nanti kami tindaklanjuti terus, sampai ketemu. Sekarang kami baru upaya menghubungi lewat Hp, karena sumber lainnya belum ada,” kata Utuy, Selasa (25/1).
(PBN/BNN)