Tag: tni al

  • Kerjasama dengan Italia, Indonesia Mulai Produksi Kapal Selam Penyerang Teknologi AIP

    Kerjasama dengan Italia, Indonesia Mulai Produksi Kapal Selam Penyerang Teknologi AIP

    LIVORNO, BANPOS – Perusahaan pertahanan asal Italia, Drass Galeazzi Srl, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan galangan kapal PT. Republik Palindo, anak usaha dari Republikorp asal Batam, Indonesia.

    MoU dilakukan dalam rangka Joint Production produksi kapal selam DG 550 kelas Midget dan Autonomous Attack Submarine.

    Kapal selam kelas Midget ini merupakan kapal selam berukuran 30-50m, yang diawaki oleh 9 hingga 15 kru, dengan kemampuan peluncuran empat torpedo, penanaman ranjau laut, dan misi penyusupan.

    Kapal selam ini mampu bermanuver dengan lincah di laut lepas maupun selat kecil karena struktur badannya yang relatif kecil dan dilengkapi dengan AIP (Air Independent Propulsion).

    Sedangkan Autonomous Attack Submarine adalah platform bawah air nirawak yang dipergunakan untuk melakukan misi pengintaian bawah air dan misi penyergapan kapal litoral.

    Drass Galeazzi Srl adalah perusahaan asal Italia dengan pengalaman lebih dari 100 tahun di bidang pembuatan wahana kapal selam dan kapal penyelamat.

    “Kerjasama ini kami lakukan sebagai keseriusan kami untuk mendukung kemandirian teknologi galangan kapal di Indonesia pada bidang kapal selam kelas Midget”, ungkap Sergio Cappelletti, CEO dari Drass Galeazzi Srl, Senin (29/5).

    Pendiri Republikorp Indonesia, Norman Joesoef, membutuhkan lebih banyak lagi kapal selam untuk memperkuat pertahanan laut.

    Ditambah lagi, TNI AL membutuhkan teknologi komunikasi yang mampu menjamin integrase dari seluruh elemen armada, mencakup rantai komando, kendali, komunikasi, komputer, intelijen, pengamatan dan pengintaian (K4IPP).

    “Ini adalah platform masa depan yang harus kita kuasai, satu lagi kekuatan yang dapat menyebabkan disrupsi. Kami berharap platform ini dapat segera direalisasikan pembangunannya untuk dipertimbangkan lebih lanjut di kemudian hari oleh TNI AL,” ujarnya.

    Menurutnya, Kekuatan TNI AL mutlak diperlukan dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    “Kita adalah negara kepulauan yang bergantung pada jalur laut yang bebas dan harus kita kuasai. Penguasaan perangkat militer di kelautan merupakan masalah penting yang harus diprioritaskan dalam pembangunan ketahanan nasional kita saat ini,” tandasnya. (MUF)

  • Dua Kapal Perang RI Diluncurkan di Salira

    Dua Kapal Perang RI Diluncurkan di Salira

    CILEGON, BANPOS – Guna memperkuat keamanan wilayah maritim Indonesia, TNI Angkatan Laut (AL) meluncurkan dua kapal perang jenis Patroli Cepat (PC) 60 M, yaitu KRI Dorang-874 dan KRI Bawal-875.
    Peluncuran dua kapal perang karya anak bangsa tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono di galangan PT. Caputra Mitra Sejati di Salira, Kabupaten Serang, Senin (21/3). Kapal ini berada di kelas 60 meter dengan spesifikasi panjang 60 meter, lebar 8,50 meter dan bobot 440-520 ton.

    KSAL Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan dua KRI tersebut bisa melaju dengan kecepatan maksimal 24 knot, kecepatan jelajah 17 knot, dan kecepatan ekonomis 15 knot. Kapal disebut memiliki ketahanan berlayar selama enam hari dan dapat mengangkut 46 personel ditambah sembilan personel cadangan.

    “Kapal patroli kita yang dulu sering dibangun PC 40 pada saat ini kita kembangkan menjadi PC 60, sehingga harapannya dapat melaksanakan operasional pelayaran jauh di luar, bisa di ZTE (Zona Tangkap Eksklusif) kita sehingga dengan pengembangan baru dengan PC 60 ini nantinya ke depan bisa dilengkapi dengan rudal di kondisi darurat, namun di situasi seperti ini untuk dua KRI PC 60 ini kita gunakan untuk patroli rutin dalam rangka penegakan hukum,” kata Laksamana TNI Yudo Margono kepada awak media saat peluncuran dua kapal perang di galangan PT. Caputra Mitra Sejati di Salira, Kabupaten Serang, Senin (21/3).

    Dikatakan Yudo, kapal ini dibuat bersama para ahli dari dalam negeri. Yudo mengaku bangga karena kapal bisa selesai tepat waktu. Menurut Yudo, ini menjadi bukti kemandirian industri pertahanan dalam negeri.

    “Ini merupakan kapal 8 dan 9 yang telah dibangun PT Caputra Mitra Sejati sejak tahun 2015 dan juga dibangun bersama dengan para ahli dari Indonesia dan para lulusan ITS, rancang bangun dan sebagainya sehingga dalam waktu yang ditentukan mampu membangun dan tepat waktu dan pada hari ini kita launching dan beri nama sesuai dengan nama kapal patroli kita sehingga dengan lambung delapan namanya nama-nama ikan,” paparnya.

    Dijelaskan Yudo, KRI Dorang-874 akan memperkuat jajaran unsur patroli di bawah Satuan Patroli Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IX Ambon. Sedangkan KRI Bawal-875 akan mengemban tugas jajaran unsur patroli di bawah Satuan Patrol Lantam XIV Sorong 6. “Kapal ini nanti kita operasionalkan atau dibawah pembinaan Koarmada satu dan Koarmada tiga,” ujar Yudo.

    Kapal ini disebut bisa dipasangi rudal pada kedua sisi lambung kapal. “Keistimewaannya nanti akan dipasang senjata di haluan itu 40 milimeter dan juga di lambung kanan kiri 20 milimeter untuk pertahanan udara. Karena ini situasi damai sehingga cukup untuk melaksanakan patroli laut. Nantinya apabila ini tadi saya sampaikan apabila dalam darurat atau negara dalam bahaya kapal ini bisa kita tambah rudal karena sudah disiapkan juga ruangan untuk salurannya,” tuturnya.

    Kapal perang ini mampu melaju dengan kecepatan maksimal 24 knot, kecepatan jelajah 17 knot dan kecepatan ekonomis 15 knot, serta dapat mengangkut 46 personel + 9 personel cadangan. “Mampu beroperasi selama 12 hari secara terus menerus. Tapi kalau terus menerus menggunakan kecepatan ekonomis,” jelas Yudo.

    Kapal juga dilengkapi persenjataan seperti Meriam Utama (Single Barrel) 40 mm dan dua unit meriam 12,7 mm yang berkemampuan Tracking System dengan dilengkapi Laser Range Finder, IR Camera dan Day Camera sehingga mampu ditembakkan dari fire control system. “Akan dipasang senjata 40 mm dan juga lambung kanan kiri 20 mm untuk pertahanan udara, karena ini situasi damai kita gunakan untuk patroli laut,” tandasnya. (LUK/RUL)

  • TNI AL Gelar Vaksinasi Untuk Anak – anak

    TNI AL Gelar Vaksinasi Untuk Anak – anak

    MERAK, BANPOS – Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banten, menggelar vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun di atas armada Kapal Angkatan Laut (KAL) Anyer, di Dermaga Pelabuhan Indah Kiat, Merak, Kota Cilegon, Kamis (3/2).

    Komandan Lanal Banten Kolonel Laut (P) Budi Iryanto mengatakan, giat vaksinasi untuk masyarakat ini dalam rangka memperingati HUT ke-76 Korps Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL). Dimana, 900 dosis vaksin ditargetkan untuk peserta anak, dari empat sekolah dasar negeri di wilayah Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon.

    “Vaksinasi anak ini dalam rangka HUT ke -76 Polisi Militer Angkatan Laut. Sesuai instruksi dan arahan Mabes TNI agar kami bersama-sama membantu pemerintah melakukan percepatan vaksinasi terhadap anak, agar bisa membantu mengurangi resiko paparan COVID-19,” katanya kepada awak media saat ditemui di Dermaga Pelabuhan Indah Kiat, Kamis (3/2).

    Diketahui, sejumlah sekolah yang ikut melaksanakan vaksinasi yaitu SDN Tamansari V, SDN Widyatama, SDN Babakanturi, dan SDN Tamansari III dengan melibatkan sebanyak 24 tenaga vaksinator dari BP Lanal Banten, admin vaksinasi Lanal Banten, Kodim 0623 Cilegon, Puskesmas Pulomerak dan Polres Cilegon.

    Adapun alasan digelarnya vaksinasi di atas kapal perang kebanggaan Lanal Banten selain dengan mendirikan posko layanan vaksinasi di darat, dilakukan untuk sekaligus mengajak anak-anak agar cinta bahari sebagai warisan yang harus dijaga kelestariannya.

    “Ya kali ini kita gelar vaksinasi di atas KAL Anyer supaya berbeda dari yang lain, juga dalam rangka mengenalkan Armada (alutsista) milik Angkatan TNI AL juga mengajak anak-anak mencintai bahari sedini mungkin,” tandasnya.

    Sementara itu salah satu siswa SDN Tamansari 5, Saga (12) mengaku dirinya tidak takut untuk divaksin dan supaya tidak terkena virus korona. “Ngga takut. Biar bisa sekolah tatap muka, biar ngga kena Covid-19,” tutupnya.

    (LUK/RUL)

  • Antisipasi Isu Tsunami Selat Sunda, Marinir Gelar Simulasi di Pulomerak

    Antisipasi Isu Tsunami Selat Sunda, Marinir Gelar Simulasi di Pulomerak

    PULOMERAK, BANPOS – Maraknya isu tsunami yang bakal melanda Selat Sunda mendorong Korps Marinir TNI AL menggelar simulasi bencana di pesisir Kota Cilegon. Latihan ini mengantisipasi skenario terburuk soal potensi tsunami 8 meter di Cilegon yang disampaikan BMKG.

    Latihan itu melibatkan kapal perang hingga helikopter. Selain itu, sekitar 563 personel ikut terjun dalam latihan tersebut. Simulasi penanggulangan bencana menitikberatkan pada evakuasi korban selamat dan luka-luka. Kapal perang hingga helikopter dikerahkan untuk mengevakuasi korban. Para korban dibawa ke daerah pegunungan di Cipala, Kecamatan Pulomerak.

    Komandan Pasmar 1 Brigjen TNI (Mar) Hermanto menyampaikan bahwa latihan yang dilakukan bukan hanya latihan teknis lapangan, tetapi juga pengenalan bencana gempa bumi, pengenalan bencana tsunami, teknik penyuluhan, serta mitigasi bencana gempa bumi dan mitigasi bencana tsunami.

    “Latihan saat ini dilakukan untuk mengantisipasi risiko adanya bencana alam tsunami, juga perlu adanya pembekalan berupa pendidikan/edukasi dan pelatihan kepada masyarakat setempat, dimana latihan saat ini dilaksanakan,” kata Hermanto di Cilegon, Rabu (15/12).

    Meski demikian, Hermanto mengatakan masyarakat tidak perlu panik. Karena menurutnya, BMKG tidak bermaksud memberikan prediksi bahwa akan terjadi tsunami selama periode Natal 2021 dan tahun baru 2022.

    “Cilegon hanya sebagai contoh, salah satu wilayah yang rawan dan memiliki potensi tsunami seperti halnya wilayah lain di Indonesia yang memiliki potensi dan catatan sejarah tsunami,” jelasnya.

    Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan akan adanya cuaca buruk jelang libur Natal dan Tahun Baru 2022 yang melanda Indonesia. Menurut Dwikora, salah satu bencana tersebut adalah terjadinya potensi tsunami di wilayah Cilegon, Banten. Bahkan berpotensi mengalami skenario terburuk dengan gelobang tsunami setinggi 8 meter.

    “Kami berikan informasi zona yang rawan tsunami misalnya di Cilegon, Banten itu juga tempat wisata di Selat Sunda dapat berpotensi skenario terburuk mengalami tsunami dengan ketinggian hingga 8 meter,” ujar Dwikorita dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR, Jakarta, Rabu (1/12) lalu.(LUK/ENK)