Tag: Tol Serang-Panimbang

  • Spesial September, Pengguna Jalan Tol Serang-Panimbang Berkesempatan Dapat Hadiah

    Spesial September, Pengguna Jalan Tol Serang-Panimbang Berkesempatan Dapat Hadiah

    LEBAK, BANPOS – Pengguna jalan Tol Serang-Panimbang bisa mendapatkan kartu elektronik gratis hingga berbagai voucher diskon khusus di bulan September. Hal ini merupakan bagian dari program spesial bertajuk “September Ceria” yang digelar oleh PT Wijaya Karya (WiKa) Serang Panimbang, pengelola Jalan Tol Serang-Panimbang.

    Promo ini berlangsung mulai 9 hingga 25 September 2023. Bertajuk “September Ceria”, promo ini merupakan bentuk apresiasi kepada pengguna setia Jalan Tol Serang Panimbang.

    PT WiKa menawarkan berbagai hadiah menarik bagi para pengguna jalan tol antara lain Kartu Elektronik Gratis, Voucher Diskon di Tanjung Lesung, Mutiara Carita Cottages, Asoka Resort, Bali De Anyer, Horizon Altama Pandeglang dan Kayakas Crib Camp.

    “Kami ingin memberikan pengalaman perjalanan yang lebih menyenangkan dan berkesan bagi Pelanggan kami ditambah dengan banjir hadiah yang menarik,” ungkap Direktur Utama PT WiKa Serang – Panimbang, Iwan Juliansyah.

    Ia berharap, program ini dapat meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan Jalan Tol Serang-Panimbang. Terutama dalam menjelajahi destinasi-destinasi wisata menarik di wilayah Banten, seperti Pantai Carita, Tanjung Lesung dan Sawarna, sekaligus menikmati kemudahan akses yang ditawarkan.

    “Untuk ikut serta dalam promo ini, para pengguna Jalan Tol cukup menyimpan Resi Transaksi Tol dan melakukan Registrasi dengan Scan Barcode yang akan dibagikan oleh Petugas Tol saat keluar Gerbang Tol Rangkasbitung,” tuturnya.

    Jalan Tol Serang-Panimbang merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol yang terkoneksi dengan Jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan Jakarta, Serang hingga Pandeglang.

    “Jalan tol ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas wilayah Banten, khususnya di Banten Tengah & Selatan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di daerah tersebut,” tandasnya.

    Untuk informasi lebih lanjut mengenai mekanisme dan hadiah dalam promo ini, Ce’es Banpos dapat mengunjungi akun sosial media Instagram @wikaserpan. (MUF)

  • Tol Serang-Panimbang Terwujud, Rano Bersyukur Aspirasinya Didengar Pemerintah Pusat

    Tol Serang-Panimbang Terwujud, Rano Bersyukur Aspirasinya Didengar Pemerintah Pusat

    LEBAK, BANPOS – Jalan tol Serang-Panimbang adalah jalan tol yang dibangun untuk menghubungkan Serang dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung dan Taman Nasional Ujung Kulon.

    Sementara itu, tol yang kini telah beroperasi hingga Rangkasbitung, Lebak, tersebut juga tersambung dengan jalan Tol Tangerang – Merak.

    Rano Karno yang mengusulkan jalan tol tersebut ke Presiden Joko Widodo saat dirinya menjabat Gubernur Banten periode 2015 – 2017, mengaku terkejut saat merasakan tol yang diusulkannya dahulu.

    Dirinya yang tengah menghadiri acara PDI Perjuangan di Rangkasbitung, hanya menempuh waktu satu jam setengah dari Jakarta untuk sampai ke Rangkasbitung.

    “Waduh dulu 4 jam kita dari Jakarta, sekarang sudah tol terus,” ujar Rano saat ditemui di Museum Multatuli Rangkasbitung, Minggu (19/2/2023).

    Rano menceritakan dirinya merayu presiden Joko Widodo untuk membangun jembatan yang akan menghubungkan sejumlah tempat wisata di Banten tersebut.

    “Saya mohon beliau untuk hadir karena ini sangat penting untuk Banten. Nah, untuk menunjang kawaasan Tanjung Lesung butuh infrastruktur ini. Dengan adanya tol ini, kawasan Pandeglang dan Lebak juga ikut terbuka. Banten sangat perlu tol untuk menunjang perekonomian di daerah Tanjung Lesung. Saat peresmian KEK di Tanjung Lesung, Pak Jokowi bertanya itu,” ungkapnya.

    Rano mengungkapkan, awalnya pembangunan tol ini tidak ada dalam pembangunan nasional tapi kemudian menjadi prioriras utama nomor satu pembangunan nasional. Ia bersyukur aspirasinya didengar Pemerintah Pusat, untuk memajukan Banten.

    “Jadi artinya, saya dapat katakan, tol ini permohonan saya kepada presiden karena itu yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Banten secara industrial ini sudah stuck, jadi harus melebar, tidak hanya di Tangerang Raya. Banten ini miliki potensi untuk melebarkan kawasan-kawasan industri,” ujarnya.

    Rano meyakini, dengan adanya tol Serang Panimbang, Banten akan jauh berkembang.

    “Dengan tol ini saya sangat yakin dalam beberapa tahun ke depan Banten akan jauh lebih berkembang. Kalau sekarang APBD Banten 12 triliun, nanti harus lebih,” katanya. (Red)

  • TMMD ke-103 di Pandeglang Siap Digelar

    TMMD ke-103 di Pandeglang Siap Digelar

    PANDEGLANG, BANPOS – Pj Sekda Pandeglang, Taufik Hidayat mengikuti kegiatan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-103 tahun 2022, di Makorem 064 Maulana Yusuf (MY), Kamis (24/3).

    Dikatakannya, program TMMD memiliki dampak yang sangat besar untuk mendorong percepatan pembangunan daerah guna meningkatkan taraf hidup masyarakat.

    “Dengan terbukanya akses infrastruktur jalan, ekonomi akan tumbuh dan berkembang,” kata Taufik.

    Dijelaskannya, wilayah yang akan dibangun jalan melalui program TMMD yaitu Desa Patia, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, kurang lebih sepanjang 1 kilometer dan lebar sekitar 3 meter.

    “Badan jalannya sudah terbentuk dan tinggal pemasangan batu, Insya Allah dapat dinikmati oleh masyarakat,” ungkapnya.

    Sementara itu, Komandan Kodim 0601 Pandeglang, Letkol Inf Jani Setiadi mengatakan, pelaksanaan TMMD akan dilaksanakan serentak se- Indonesia di 50 Kodam. Untuk Provinsi Banten hanya di Kabupaten Pandeglang.

    “Sebelum pelaksanaan serentak tanggal 11 Mei 2022, ada pra TMMD yang dilaksanakan 15 hari sebelumnya,” katanya.

    Selain itu, lanjut Jani, pembukaan TMMD di Kecamatan Patia tersebut untuk membuka jalur pintu keluar tol ketiga Serang-Panimbang.

    “Ini menjawab rencana pengajuan untuk pembukaan pintu tol yang ketiga upaya Pemkab dari Pemkab Pandeglang,” ungkapnya.(dhe/pbn)

  • Tanah Galian Proyek Tol Ganggu Pengendara dan Pemukiman Warga

    Tanah Galian Proyek Tol Ganggu Pengendara dan Pemukiman Warga

    LEBAK, BANPOS – Akibat tumpahan lumpur galian tanah untuk dipasok ke proyek tol seksi 2 Cikulur-Cileles milik kontraktor PT WIKA, puluhan pengendara sepeda motor harus ekstra hati karena rawan terpeleset di bahu jalan raya Rangkasbitung-Cileles KM 15 Kampung Muara Lebak dan Leuwisimbut Desa Muaradua Kecamatan Cikulur, Selasa (01/02).

    Diketahui, saat hujan tumpahan lumpur sangat tebal bukan hanya membuat kotor dan licin jalan raya, tapi juga berdampak pada halaman rumah warga yang ikut tertimbun.

    Salah seorang pengendara motor yang melintas, Diky mengaku hampir tergelincir saat lewat kawasan itu karena jalan berlapis lumpur licin menutup jalan. “Pengendara yang lewat sini harus hati-hati. Jalan licin oleh lumpur yang dikirim ke proyek tol. Saya juga hampir tergelincir. Bahkan pengendara yang tak hapal banyak yang terguling karena licin, ini pihak penyuplay tanah harus tanggungjawab kalau ada kecelakaan,” ungkapnya, Selasa (01/02).

    Sementara, Tokoh Masyarakat Lebak, Eli Sahroni kepada BANPOS mengatakan bahwa galian tanah tersebut berada di perkampungan penduduk, posisi tanah yang di gali Itu tebing dengan permukaan cukup tinggi, saat hujan air bersama lumpur turun ke bahu jalan raya dan menggenang perkampungan penduduk.

    “Gak bisa di rekayasa untuk menghentikan curah hujan dan lumpur kiriman turun ke jalan raya dan perkampungan rumah penduduk, hanya dengan cara menghentikan galian Tanah itu solusi agar masyarakat tidak menjadi korban,” ujar Eli.

    Menurut Eli yang juga Ketua Umum Badak Banten Perjuangan (BBP), pengiriman dan operasi galian Tanah itu sebenarnya harus memiliki ijin dari lingkungan, ijin dari pemerintah desa, rekomendasi muspika, juga harus ada surat keterangan tata ruang (SKTR) Dinas PU Cipta Karya, Dinas lingkungan hidup (DLH) tentang kebersihan ketertiban dan kesehatan (K3).

    “Selain itu pun harus ada surat rekomendasi dari Dinas Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kabupaten Lebak untuk diterbitkan oleh Dinas perizinan dari Provinsi Banten,” terang Eli.

    Kata dia, proses perijinan galian tanah, pihak kontraktor PT Wika selaku penerima tanah urugan juga jangan sembarangan menerima material tanpa memiliki dokumen perijinan.

    “Itu akan kena sanksi. Galian Tanah itu harus memiliki izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, jika tidak maka itu ilegal, PT Wika jangan menggunakan material yang tidak berizin karena itu sebuah pelanggaran sebagaimana yang telah di atur dalam peraturan dan ketentuan yang berlaku”, papar Eli.

    (WDO)

  • Proyek Tol Serang-Pandeglang Diduga Gunakan BBM Bersubsidi

    Proyek Tol Serang-Pandeglang Diduga Gunakan BBM Bersubsidi

    LEBAK, BANPOS – Badak Banten Perjuangan (BBP) memaparkan bahwa ada dugaan digunakannya BBM Bersubsidi dalam proyek pembangunan jalan tol Serang-Panimbang (Serpan) untuk sesi dua Rangkasbitung-Cikulur-Cileles yang saat ini masih berjalan dan dikerjakan perusahaan kontraktor BUMN PT Wika.

    Dalam pelaksanaan kegiatannya proyek raksasa itu diduga ada pelanggaran ketentuan industri dengan temuan penggunaan BBM jenis solar bersubsidi di STA 44 Gumuruh.

    Salah seorang warga Gumuruh yang berdekatan dengan lokasi, Surana, menyebutkan bahwa ada penangkapan oknum keamanan dan operator alat berat proyek tol oleh polisi pada minggu lalu untuk.

    “Iya, telah ada penangkapan terhadap keamanan dan operator Beko dan armada di STA 44 Gumuruh oleh Polisi Buser Polres Lebak pada malam selasa Minggu kemarin. Katanya penangkapan itu berkaitan dengan solar subsidi di proyek tol,” katanya.

    Hasil investigasi tim BPP mengatakan, dugaan penggunaan solar subsidi atau solar non industri yang digunakan pada proyek jalan tol Rangkasbitung- Cikulur-Cileles itu benar terjadi.

    Ketua BPP Lebak, Erot Rohman mengatakan bahwa praktik pelanggaran itu diduga kuat terjadi. Menurut Rohman, pihaknya memiliki bukti terkait dugaan tersebut, ditambah dengan adanya penangkapan terhadap sejumlah oknum pegawai proyek terkait penggunaan BBM non industri.

    “Badak Banten Perjuangan telah membentuk tim investigasi khusus untuk melakukan pengawasan terhadap proyek raksasa tol Serang Panimbang, tepatnya fase sesi dua Rangkasbitung Cikulur Cileles. Dan tim investigasi telah mendapatkan sejumlah bukti kuat soal itu,” ujar Rohman, Senin (24/1).

    Menurutnya, hal itu juga terbukti dengan adanya penangkapan pada para tersangka penggunaan solar ilegal di proyek tol tersebut.

    “Dugaan kasus ini terjadi di STA 44, temuan itu setelah ada tim Polres Lebak melakukan operasi penangkapan terhadap sejumlah oknum pegawai proyek di lokasi STA 44, pada Senin lalu,” jelas Rohman.

    Pihaknya akan terus melakukan sosial kontrol dan pengawasan terhadap setiap program yang berhubungan dengan anggaran negara.

    “Kita sebagai elemen masyarakat akan terus melakukan upaya pengawasan. Dan ini sebagai giat keberpihakan kepada masyarakat dan mendukung penegakan hukum,” paparnya.

    Terpisah, Kasat Reskrim Polres Lebak, AKP Indik Rusmono saat dikonfirmasi BANPOS membenarkan ada informasi penangkapan itu, namun hal tersebut tidak oleh pihaknya.

    “Iya, katanya memang gitu. Tapi itu bukan oleh kita. Bahkan saya juga banyak ditanya soal itu, tapi ya kita tidak tau karena bukan oleh kita. Tapi saya penasaran juga nih, mo nanya pihak WIKA dulu, oleh siapa penangkapan itu,” jelas Indik, dalam hubungan telepon Senin malam.

    (WDO/PBN)

  • Tol Serang-Panimbang Seksi I Siap Diresmikan

    Tol Serang-Panimbang Seksi I Siap Diresmikan

    SERANG, BANPOS – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan meresmikan pengoperasian Jalan Tol Serang – Panimbang (Serpan) yang membentang sepanjang 83,677 KM dan dibagi menjadi 3 (tiga) seksi, pada Selasa (16/11).

    Dengan diresmikannya Seksi I Jalan Tol Serang – Panimbang, akan membuka konektivitas baru bagi masyarakat sekitar untuk dari dan menuju Serang – Rangkasbitung hanya dalam waktu tempuh 15-20 menit.

    Tidak hanya itu, kehadiran Jalan Tol Serang – Panimbang akan membangun aksesibilitas yang turut mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah Banten, seperti Banten Tengah dan Banten Selatan dengan Banten Utara yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

    Selain itu, Tol Serang-Panimbang juga akan memberikan kemudahan dan efisiensi waktu perjalanan seperti dari Jakarta menuju obyek wisata Tanjung Lesung.

    Direktur Utama WSP, Mulyana menuturkan, jika PT Wijaya Karya Serang Panimbang (WSP) juga tengah melaksanakan pengerjaan Seksi II Tol Serang – Panimbang yang menghubungkan Rangkasbitung – Cileles sepanjang 24,1 KM yang kini mencapai progres 13,21%, pengerjaan Seksi II diharapkan dapat bersamaan dengan penyelesaian Seksi III ruas Cileles-Panimbang yang diperkirakan menyusul selesai pada akhir tahun 2023 mendatang.

    Untuk diketahui, Tol Serang-Panimbang yang dimulai pembangunan pada tahun 2017 tersebut, terdiri dari tiga seksi, yaitu Seksi 1 Serang-Rangkasbitung yang membentang 26,5 kilometer dan Seksi II (Rangkasbitung – Cileles) sepanjang 24,1 KM dikerjakan oleh Konsorsium PT Wijaya Karya Serang Panimbang (WSP) yang porsi sahamnya terdiri dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (83,42%), PT PP (Persero) Tbk. (15,64%) & PT Jababeka Infrastruktur (0,94%), sementara Seksi III (Cileles – Panimbang) sepanjang 33 KM dikerjakan oleh Pemerintah.

    Adapun sebagai informasi, jalan Tol Serang – Panimbang (Serpan) Seksi I (Serang – Rangkasbitung) sepanjang 26,5 KM tersebut, telah mendapatkan Sertifikat Laik Operasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 12 November 2021. (RUL)