Tag: TP PKK Provinsi Banten

  • Pendampingan Akses Digital, Perluas Pasar Usaha Binaan

    Pendampingan Akses Digital, Perluas Pasar Usaha Binaan

    SERANG,BANPOS – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TPPKK)  Banten melakukan pendampingan akses pasar digital kepada usaha rumah tangga kecil dan mikro dalam Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (UP2K PKK).

    Tujuannya, meningkatkanketahanan ekonomi keluarga Hal itu diungkap Ketua TP PKK  Banten Tine Al Muktabar usai membukaPendampingan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga PemberdayaanKesejahteraan Keluarga (UP2K PKK) di Ruang Rapat Gedung Negara ProvinsiBanten, Jl Brigjen KH Syam'un No. 5, Kota Serang, kemarin.

    "Dalam rangka itu, TP PKK Provinsi Banten bekerjasama dengan Universitas Indonesia telah membuka sekolah online bagi para pelaku usaha rumah tangga kecil dan mikro," ungkapnya.

    "Mendampingi usaha rumah tangga kecil dan mikro dalam proses bisnis, packaging/pengemasan, serta pemasaran digital," tambah Tine.

    Dikatakan, TP PKK Provinsi Banten akan melakukan roadshow ke delapan Kabupaten/Kota untuk melakukan sosialisasi dan pendampingan pemasaran digital. 

    "Platform yang sudah dimiliki saat ini adalah e-tokopkk.bantenprov.go.id. Saat ini dalam proses Integrasi dengan plazabanten.com," ungkap Tine. "E-tokopkk akan membantu mempromosikan dan memasarkan produk produk UP2K Provinsi Banten," tambahnya.

    Dari kegiatan ini, TP PKK Provinsi Banten berharap mendampingi pelaku-pelaku rumah tangga usaha kecil dan mikro dari hulu sampai hilir atau pemasarannya. 

    "TP PKK Provinsi Banten juga memberikan bantuan modal bagi kelompok-kelompok usaha dengan total Rp75 juta," ungkap Tine.

    Sebagai informasi, sekolah online UP2K PKK TP PKK Provinsi Banten diikuti sekitar 1000 pelaku usaha. Dilaksanakan selama satu bulan lebih melalui platform e learning Universitas Indonesia. Materi yang disampaikan berupa proses bisnis, manajemen keuangan, branding dan packaging, serta komunikasi secara media sosial. (RUS/AZM)

  • Penanganan Stunting, TP PKK Provinsi Banten Berikan Perhatian Khusus pada Kabupaten Lebak

    Penanganan Stunting, TP PKK Provinsi Banten Berikan Perhatian Khusus pada Kabupaten Lebak

    PENJABAT (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Banten Tine Al Muktabar mengungkapkan, pihaknya memberikan perhatian khusus dan apresiasi atas inovasi dalam upaya penanganan stunting di Kabupaten Lebak. Kasus stunting di Kabupaten Lebak mencapai 26,2 persen atau 25.602 anak.

    Hal itu diungkap Tine Al Muktabar pada Festival Anak Banten Sehat Cerdas Ceria Bersama TP PKK Provinsi Banten dan TP PKK Kabupaten Lebak di SDN 2 Pasar Keong, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Rabu (21/6/2023).

    “Menjadi PR kita bersama, bahwa kita harus benar-benar bersinergi. Mari kita buktikan kinerja kita untuk mendukung penanganan stunting di Kabupaten Lebak dan Provinsi Banten,” ungkapnya.

    “Kita punya target, sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo di bawah 14 persen pada Tahun 2024,” tambah Tine.

    Dikatakan, merujuk data yang sudah masuk di TP PKK Provinsi Banten, di Kecamatan Cibadak terdapat 407 kasus anak stunting. Sementara di Desa Pasar Keong mencapai 55 kasus stunting.

    Masih menurut Tine, jika intervensi atau pendampingan penanganan anak stunting dilaksanakan dengan tepat, dalam rentang tiga (3) bulan bisa ada perbaikan.

    “Jika tidak ada perbaikan, akan dilihat pelaksanaan penanganannya apakah sudah tepat atau belum. Kalau sudah tepat namun tidak ada perbaikan bisa diperiksa lebih lanjut melalui rujukan Posyandu untuk diperiksa di Puskesmas atau RSUD, apakah ada penyakit ikutan sehingga menghambat penanganan,” paparnya.

    “Melalui aplikasi e dasawisma, kita bisa memonitor. Pada bulan Juli data sudah terisi serta termonitor kinerja TP PKK serta penanganan stunting. Ini wujud nyata TP PKK dalam menggerakkan para kader dalam mengawal tumbuh kembang anak untuk menjadi SDM unggul dalam menghadapi Indonesia Emas 2045,” tambah Tine.

    Masih menurut Tine, masalah stunting tidak hanya faktor ekonomi tapi juga masalah edukasi. TP PKK Provinsi Banten bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) yang telah mengeluarkan inovasi untuk edukasi keluarga dengan anak stunting melalui diskusi dan permainan. Melalui inovasi ini diharapkan orang tua semakin peduli untuk berbuat maksimal bagi perkembangan anaknya. Demikian pula dengan inovasi senam ibu hamil untuk meningkatkan kebugaran ibu hamil dan janin sehat.

    Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Lebak Rini Ade Nurhikmat mengungkapkan, luasnya wilayah Kabupaten Lebak menjadi salah satu tantangan dalam penanganan stunting. Melalui e dasawisma, penanganan 25.602 anak stunting di Kabupaten Lebak diharapkan semakin maksimal.

    “Masih banyak kendala yang dihadapi, salah satunya pemahaman tentang menu makan sehat dan bergizi,” ungkapnya.

    Sementara, Rohana (45 tahun) kader PKK Desa Pasar Keong, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak mengaku sudah memahami untuk menginput data e dasawisma dalam pendampingan keluarga dengan anak stunting. Dirinya optimis penanganan stunting di desanya bakal maksimal.

    “Setelah mengikuti pelatihan pendampingan input data, mudah untuk buka aplikasi e dasawisma. Mudah untuk input data anak stunting dan hasil pengukurannya,” ungkapnya.

    Acara diikuti oleh 30 orang ibu hamil, 50 ibu bayi bawah dua tahun, serta kader PKK dari 12 Kecamatan di Kabupaten Lebak. Dalam kesempatan itu turut diserahkan bantuan bibit pohon kelor, bantuan benih ikan lele, serta bantuan pemeriksaan dan edukasi untuk ibu hamil. (ADV)