Tag: TPID

  • Rakorda Penguatan Strategi, Pemprov Komitmen Tekan Laju Inflasi

    Rakorda Penguatan Strategi, Pemprov Komitmen Tekan Laju Inflasi

    SERANG, BANPOS – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten dan Pemerintah Provinsi Banten melaksanakan Rapat Koordinasi Daerah Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) dengan menghadirkan Walikota/ Bupati dan anggota TPIP dan TP2DD se-Banten.

    Rakorda tersebut tentang pembahasan ‘Penguatan Strategi TPID dan TP2DD Dalam Rangka Mendukung Stabilitas Harga Pangan dan Ekonomi Keuangan Digital Di Provinsi Banten’.

    Pj Gubernur Banten, Al Muktabar mengatakan bahwa delapan kabupaten dan kota di provinsi banten dalam kinerjanya,  bupati dan walikota secara terus menerus membuat terobosan yang cukup baik dalam pengendalian inflasi daerah.

    “Pemerintah Provinsi Banten berkomitmen untuk mengendalikan angka laju inflasi daerah seoptimal mungkin. Pengendalian dilakukan terutama pada sektor pangan dan kebutuhan pokok yang menjadi penyumbang utama angka inflasi di Provinsi Banten,” ungkapnya, Rabu (21/2).

    Al Muktabar menuturkan, kegiatan rakorda itu bertujuan untuk dapat mempererat dan menguatkan kerjasama antar pemerintah daerah yang merupakan bagian penting dalam pengendalian inflasi di Provinsi  Banten.

    “Sehingga nanti ke depannya kita sudah mempunyai pondasi dasar dan melakukan implementasi dengan berbagai instrumen-instrumen daerah secara nyata yang ada di dalamnya,” tuturnya.

    Oleh karenanya, menurut Al Muktabar yang perlu diperhatikan juga adalah bagaimana untuk bisa menjaga daya beli masyarakat agar tetap tinggi. Sehingga perputaran perekonomian bisa terus terjadi secara baik dan terukur.

    “Makanya, inflasi itu merupakan upaya kita untuk mencari titik keseimbangan agar semuanya berjalan dengan baik dan normal. Saling mengisi kekurangan dan kelebihannya,” katanya.

    Kemudian, Kepala Bank Indonesia perwakilan Banten, Ameriza M Moesa mengatakan bahwa dirinya bersyukur atas terlaksananya kegiatan rapat koordinasi daerah tahun 2024 tersebut.

    Dalam kesempatan itu, Ameriza mengimbau kepada tim pengendalian inflasi daerah untuk bisa menjalankan program unggulan yang selama ini sudah berjalan.

    “Mudah-mudahan hal ini terus dapat ditingkatkan kedepan, terus berjalan,” ucapnya.

    Sementara itu, Deputi Bidang Ekonomi Makro Kemenko Perekonomian, Ferry Irawan menyampaikan terkait prospek ekonomi Indonesia di 2024 dan 2025. Dimana secara nasional menargetkan pertumbuhan di 5,2 persen secara year on year (yoy) pada tahun 2024 dan pertumbuhan ekonomi di range 5,2 persen – 5,7 persen pada 2025.

    “Sebagai upaya mencapai target tersebut, Pemerintah Daerah diharapkan dapat mengakselerasi sektor unggulan di daerah, untuk Banten, sektor yang dapat diakselerasi adalah sektor Industri,” ujarnya.

    Lebih lanjut, dia meminta agar TPID melihat lesson learned dari Inggris dan Jepang yang mengalami resesi setelah tahun-tahun sebelumnya mengalami persistensi inflasi yang tinggi. Dia menjelaskan, di Indonesia terdapat potensi risiko khususnya dari komoditas Volatile Food, khususnya komoditas beras. Terlebih komoditas beras mengalami peningkatan bobot di SBH 2022.

    “Guna mengendalikan laju inflasi di level target Nasional 2,5 persen dimana batas atas dan bawah 1 persen (± 1%), Pemerintah Daerah diharapkan dapat memanfaatkan penyaluran KUR dan pembiyaan lainnya,” terangnya.

    Dari sisi digitalisasi, disoroti juga terkait dengan urgensi elektronifikasi transaksi Pemda yang dapat peningkatan PAD dan resiliensi daerah yang telah menerapkan elektronifikasi dari shock ekonomi.
    “Elektronifikasi juga dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas keuangan daerah,” tuturnya.

    Kemudian, Pj Walikota Serang, Yedi Rahmat menyampaikan apresiasi yang setinggi tingginya atas terlaksananya kegiatan TPID dan TP2DD Se-Provinsi Banten Tahun 2024.

    “Sinergi dan kolaborasi semua pihak menjadi kunci dalam upaya-upaya pengendalian inflasi di Provinsi Banten khususnya di Kota Serang,” tandasnya. (MPD)

  • Presiden Jokowi Apresiasi TPIP Dan TPID

    Presiden Jokowi Apresiasi TPIP Dan TPID

    JAKARTA, BANPOS – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) serta jajaran terkait lainnya, yang mampu mengendalikan inflasi dalam kisaran targetnya 3 persen ± 1 persen pada 2023.

    Pencapaian ini dinilai membanggakan, karena lebih rendah dibanding sejumlah negara G20 seperti Argentina,Turki, India, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.

    “Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tim pengendali inflasi, baik pusat dan daerah, kepada gubernur, bupati, dan wali kota yang sudah bersama-sama dengan kita semuanya dalam rangka mengendalikan inflasi,” ujar Jokowi, dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2023, di Istana Negara Jakarta, Kamis (31/08/2023).

    Jokowi menilai, keberhasilan pengendalian inflasi ini tidak terlepas dari sinergi antara otoritas moneter, otoritas fiskal, serta tim pengendali inflasi yang melakukan pengecekan di lapangan.

    “Mengendalikan inflasi dengan kenaikan suku bunga, kalau pasokannya tidak baik, stok tidak memiliki, ya pasti harga akan naik. Dikendalikan dengan moneter, dengan kenaikan suku bunga, tapi distribusi barangnya terganggu karena jalannya rusak semuanya, nggak ada artinya. Jadi, ini kombinasi antara kebijakan moneter, fiskal, dan juga pengecekan di lapangan secara langsung,” papar Jokowi.

    Dalam kesempatan ini, Jokowi didampingi Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Gubernur BI Perry Warjiyo, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung

    Perry Warjiyo mengungkapkan, keberhasilan Indonesia dalam mengendalikan inflasi merupakan hasil dari sinergi dan inovasi bauran kebijakan.

    “Kalau negara lain, obat inflasi cuma satu, yaitu suku bunga Bank Sentral yang naik. Tapi kalau di Indonesia, sinergi yang sangat kuat,” tegas Perry.

    Perry menyebutkan, pada akhir 2022 inflasi Indonesia sempat menyentuh angka 5,51 persen (yoy) sebelum akhirnya turun menjadi 3,08 persen (yoy) pada Juli 2023.

    “Ini termasuk salah satu (inflasi) yang terendah di dunia,” ungkap Perry.

    Perry menjelaskan, sejauh ini Bank Sentral telah melakukan penyesuaian suku bunga untuk menjangkar ekspektasi inflasi.

    Selain kebijakan suku bunga, lanjut Perry, BI juga terus melakukan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah untuk membatasi dampak inflasi barang impor serta mengeluarkan bauran kebijakan untuk upaya stabilisasi dan mendorong pertumbuhan.

    Selain itu, BI terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam hal pengendalian inflasi. Termasuk, dengan meningkatkan peran 46 Kantor Perwakilan Bank Indonesia di seluruh Indonesia dalam meningkatan efektivitas GNPIP yang telah dicanangkan sejak pertengahan tahun 2022.

    BI memperkirakan, inflasi tahun 2024 terus terkendali dan menurun pada kisaran 2,5 plus minus 1 persen.

    “Inilah ciri khas Indonesia, mengapa bisa berhasil dalam pengendalian inflasi. Karena eratnya kebijakan moneter, fiskal, juga bauran kebijakan keduanya,” tandas Perry.

    TPID Award 2022
    Dalam Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2023 yang mengusung tema “Memperkuat Sinergi dan Inovasi untuk Stabilisasi Harga Menuju Ketahanan Pangan Nasional yang Berkelanjutan”, juga diumumkan daftar peraih TPID Award 2022, dengan rincian sebagai berikut:

    TPID Kabupaten/Kota Berprestasi 2022
    1. Wilayah Sumatera pemenangnya adalah Kabupaten Tanah Datar
    2. Wilayah Jawa-Bali pemenangnya adalah Kabupaten Tasikmalaya
    3. Wilayah Kalimantan pemenangnya adalah Kabupaten Landak
    4. Wilayah Sulawesi pemenangnya adalah Kabupaten Minahasa
    5. Wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua pemenangnya adalah Kabupaten Sabu Raijua
    TPID Kabupaten/Kota Terbaik 2022
    1. Wilayah Sumatera pemenangnya adalah Kota Palembang
    2. Wilayah Jawa-Bali pemenangnya adalah Kabupaten Banyuwangi
    3. Wilayah Kalimantan pemenangnya adalah Kota Tarakan
    5. Wilayah Sulawesi pemenangnya adalah Kabupaten Bone
    6. Wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua pemenangnya adalah Kota Kupang
    TPID Provinsi Terbaik 2022
    1. Wilayah Sumatera pemenangnya adalah Provinsi Bengkulu
    2. Wilayah Jawa-Bali pemenangnya adalah Provinsi DKI Jakarta
    3. Wilayah Kalimantan pemenangnya adalah Provinsi Kalimantan Selatan
    4. Wilayah Sulawesi pemenangnya adalah Provinsi Sulawesi Selatan
    5. Wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua pemenangnya adalah Nusa Tenggara Timur (RMID)

    Berita ini telah tayang di https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/187227/inflasi-terkendali-presiden-jokowi-apresiasi-tpip-dan-tpid