WILAYAH yang tidak jauh dari pusat Kota Serang, Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Serang, memiliki sumber daya manusia yang kompleks. Mata pencaharian dan profesi warga Cimuncang bermacam-macam, diantaranya buruh pabrik, pedagang, wiraswasta, karyawan, pegawai swasta, pegawai negeri, ASN, anggota kepolisian, dan anggota TNI dan lain-lain.
Dibutuhkan pelayanan yang prima dari Kelurahan Cimuncang dengan mengutamakan disiplin tepat waktu, bebas pungli, dan efisiensi agar mampu memberikan kepuasan bagi masyarakat.
Umi Laysiah, Lurah Cimuncang mengungkapkan, Kelurahan Cimuncang tidak pernah sepi dari warga yang datang untuk mengurus berbagai macam urusan. Seperti mengurus surat pengantar pembuatan KK, KTP, pindah domisili, Akte Kelahiran, Akta Tanah, Kartu Kuning, dan lainnya.
“Mayoritas warga Cimuncang pekerja, jadi mereka pagi-pagi sekali datang, kita harus sudah ada di kelurahan sebelum warga datang, jadi jangan sampai pegawai kelurahan datang telat supaya masyarakat terlayani dengan baik,” ujarnya.
Di Kelurahan ini pun mengembangkan industri rumah tangga pembuatan kue bolu berbahan dasar dari kulit tangkil dan pembuatan abon ayam. Keduanya merupakan program UMKM yang menjadi andalan Cimuncang.
Pembuatan kue bolu tersebut diproduksi oleh kader ibu-ibu PKK di wilayah Asem Gede, RT 01 RW 09. Sedangkan pembuatan abon ayam dilakukan oleh ibu-ibu PKK di wilayah Rau Timur RT 04 RW 21.
“Kedua produk tersebut sudah bersertifikat dari Dinas Kesehatan Kota Serang, hingga sudah dipasarkan ke pasar Rau, Royal, dan toko oleh-oleh khas Banten,” katanya.
Ia mengungkapkan bahwa kedua produk lokal Cimuncang itu mendapatkan tanggapan positif dan dukungan dari Ketua PKK Kota Serang dan DinkopUKMPerindag Kota Serang. Bahkan, kedua produk tersebut menjadi binaan DinkopUKMPerindag melalui sosialisasi dalam segi pemasaran.
“Alhamdulillah kami mendapatkan tanggapan positif dan dukungan dari ibu Walikota dan DinkopUKMPerindag, dibantu untuk usaha mikro kedua produk andalan dan lain-lain. Memperkenalkan produk di acara-acara kuliner, yang diadakan Pemerintah Kota maupun Pemerintah Provinsi, sehingga pemasaran dapat bisa lebih luas lagi,” jelasnya.
Pada bidang kesehatan, Kelurahan Cimuncang fokus menangani stunting atau gizi buruk. Menurut Umi, stunting tidak hanya dialami masyarakat di pinggiran kota saja, bisa juga terjadi di dekat kota sekali pun dikarenakan ekonomi masyarakat berbeda-beda.
“Sehingga kami berupaya memperkuat sinergitas dengan RT, RW, Puskesmas, kader-kader Posyandu, dan PKK agar selalu memberikan informasi mengenai tumbuh kembang anak di wilayah Kelurahan Cimuncang,” katanya.
Sebelumnya, Kelurahan Cimuncang telah melakukan sosialisasi pencegahan stunting tingkat Propvinsi Banten yang bekerjasama dengan BKKBN. Kegiatan itu melibatkan RT, RW, kader-kader posyandu, dan kader-kader PKK.
“Diharapkan dengan adanya program ini, anak yang mengalami stunting menurun menjadi dua persen,” harapnya.
Untuk menekan penyebaran Covid-19 di wilayah Kota Serang, Kelurahan Cimuncang berperan aktif bersinergi dengan Babinsa dan Babinkamtibmas dengan melaksanakan PPKM berskala mikro yaitu pembagian masker dan handsanitizer di pasar Rau Taman Sari, Stasiun Serang dan di lingkungan warga Cimuncang.
“Kami tidak pernah bosan menghimbau masyarakat Cimuncang untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Bahkan di masa pandemi ini kita harus gotong royong untuk memutus rantai penyebaran Covid-19,” tandasnya. (*)