Tag: UMKM

  • UMKM Lebak Diajak Gabung Apmikimmdo Biar Naik Kelas

    UMKM Lebak Diajak Gabung Apmikimmdo Biar Naik Kelas

    LEBAK, BANPOS – Pengurus Asosiasi Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Mandiri Indonesia (Apmikimmdo) Lebak periode 2023-2028 resmi dilantik. Dalam pelantikan tersebut, para pengusaha UMKM diajak untuk bergabung, dan bersama-sama untuk naik kelas bersama Apmikimmdo.

    Pelantikan yang digelar di Gedung Andika Resto Rangkasbitung itu mengangkat tema ‘Membangun Potensi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menuju Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat, Bersama Apmikimmdo Kita Bisa’.

    Sejumlah pejabat pun nampak hadir dalam kegiatan tersebut, seperti Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Lebak, Ade Sumardi dan sejumlah kepala dinas di antaranya Kepala Disperindag, Kadis Pariwisata, Kadis Ketapang, beberapa Kepala Desa, Polres Lebak dan pengurus Dewan Pengurus Pusat (DPP) Apmikimmdo.

    Ketua Apmikimmdo DPC Lebak, Suhendar, mengatakan bahwa acara tersebut meliputi beberapa kegiatan. “Di acara ini ada beberapa kegiatan yang diawali pelantikan pengurus DPC Kabupaten Lebak, dilanjut dengan pembinaan UMKM dan juga ramah tamah antar pengurus,” ujar Suhendar, Selasa (8/8).

    Sementara itu, Sekjen DPD Apmikimmdo Banten, Ade Hidayat, menyebut bahwa seluruh pengusaha mikro kecil di Lebak pasti punya peluang untuk naik kelas ke arah yang lebih baik. Sehingga, diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan.

    “Kita optimistis, dari pengusaha kecil akan meningkat naik menjadi pengusaha menengah dan besar. Semua punya peluang, dan itu nantinya akan mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional,” terangnya.

    Pada bagian lain, Ketua DPP Apmikimmdo, Laurensius Manurung, dalam sambutannya memberikan apresiasi atas terselenggaranya giat pelantikan tersebut. Pihaknya pun mengaku kagum dengan kemeriahan acara tersebut.

    “Banyak yang bertanya, kenapa harus dibentuk dan menjadi anggota Apmikimmdo? Wadah ini sekarang sudah ada di 26 provinsi di Indonesia. Hingga saat ini pelantikan di Kabupaten Lebak yang paling meriah. Apmikimmdo ingin mendorong agar seluruh UMKM dapat tumbuh dan berkembang baik secara kualitas maupun kuantitas dan mampu bersaing di kancah perekonomian nasional bahkan internasional,” kata Laurensius.

    Dikatakannya, ketimpangan-ketimpangan yang terjadi diharapkan dapat dilirik oleh pemerintah, dan memberikan kebijakan yang menyokong pelaku UMKM. Oleh karena itu, ia meminta kepada pemerintah daerah untuk selalu memberi perhatian terhadap UMKM yang ada di Lebak.

    “Selamat kepada pengurus Apmikimmdo yang sudah dilantik, semoga dapat menggerakkan organisasi ini dan bisa menjadi motor penggerak bagi kemajuan UMKM di Kabupaten Lebak, dan semoga pemerintah daerah selalu memberi support. Hubungi kami jika ada yang perlu dikomunikasikan terkait pelatihan UMKM, karena terus terang, di Lebak keberadaan UMKM saat ini adalah penyerap tenaga kerja terbesar,” tandasnya. (WDO/DZH)

  • Kejahatan Siber Intai Pelaku UMKM, Diskominfo Kota Tangerang Bekali Cyber Security Awareness

    Kejahatan Siber Intai Pelaku UMKM, Diskominfo Kota Tangerang Bekali Cyber Security Awareness

    TANGERANG, BANPOS – Perkembangan dunia digital saat ini membuka celah terjadinya kejahatan siber. Tindak kriminal berbentuk digital itu menyasar banyak pihak, termasuk para pelaku UMKM yang telah terjun ke dunia digital dalam melaksanakan usahanya.

    Hal tersebut yang membuat Diskominfo Kota Tangerang menggelar sosialisasi Cyber Security Awareness kepada ratusan pelaku UMKM di Kota Tangerang. Sosialisasi tersebut diikuti oleh ratusan pelaku UMKM, yang dilaksanakan secara hybrid yakni daring dan tatap muka di ruang Akhlakul Karimah Puspemkot Tangerang.

    Kepala Dinas Kominfo Kota Tangerang, Indri Astuti, menerangkan bahwa kegiatan ini sebagai upaya dalam memberikan edukasi bagi para pelaku UMKM, terkait pentingnya kesadaran tentang ancaman keamanan siber dalam dunia digital.

    Kegiatan yang diikuti ratusan peserta itu pun untuk memberikan pengetahuan kepada pelaku UMKM, tentang bagaimana cara untuk menghindari kemungkinan menjadi korban dari tindak kejahatan siber yang mengancam mereka.

    “Ada sebanyak 100 pelaku UMKM yang hadir disini. Sosialisasi ini sangat penting karena maraknya kasus kejahatan dari keamanan data pribadi yang muncul kepada masyarakat, dengan modus undangan pernikahan apk, list orderan berupa pdf, yang justru hal itu dapat meretas data yang dimiliki,” ujarnya, Selasa (8/8).

    Ia juga mengatakan, pada sosialisasi ini pihaknya mengundang narasumber yang kompeten di bidangnya yakni Tafa Ainun yang merupakan Sandiman Ahli Pertama Deputi II dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia.

    “Untuk itu mereka yang hadir bisa lebih paham bagaimana terhindar dari kejahatan siber dan lebih awareness terhadap keamanan siber bagi bisnis para pelaku UMKM,” tuturnya.

    Sementara itu, Tafa Ainun Wijayanti, menjelaskan kepada para peserta kejahatan apa saja yang marak terjadi, dan bagaimana proses pencurian data pribadi terjadi dengan mudah. Mulai dari menerima unduhan aplikasi yang tidak dikenali, hingga mengisi daya handphone dimana saja.

    “Potensi kejahatan yang marak terjadi dimulai dari kebocoran data, malware, ransomware, sosial engineering, apk, dan masih banyak lagi. Itu semua bukan hanya bersumber dari penyelenggara systemnya, namun juga dari diri pribadi pengguna dunia digital saat ini,” ujarnya.

    Maka dari itu, ia menegaskan bahwa literasi digital sangat penting untuk dimiliki oleh setiap masyarakat, agar tidak melakukan hal-hal seperti menekan undangan file apk yang mencurigakan secara sembarangan, atau file pdf yang ketika ditekan akan muncul permintaan unduh aplikasi.

    “Serta adapula melalui charge yang dilakukan dimana saja. Untuk itu, masyarakat saat melakukan pengisian daya baterai, agar tidak mengaktifkan mode transfer data, sehingga kejahatan digital tidak akan terjadi,” jelas Tafa.

    Salah satu pelaku UMKM dari Kecamatan Batuceper, Yunita Robert, mengaku sosialisasi ini sangat bermanfaat untuknya. Apalagi, kasus seperti ini sudah terjadi pada kerabat dan tetangganya, dimana adanya list orderan fiktif yang ternyata meretas data pribadi. Kini, ia menjadi semakin sadar terhadap keamanan data pribadi.

    “Kita sebagai pengguna media sosial, masih banyak belum paham tentang bahayanya keamanan data pribadi. Untuk itu adanya sosialisasi ini sangat dibutuhkan, apalagi usaha kami juga tak lepas dari transaksi online,” tandasnya. (DZH)

  • Mahasiswa KKN Unma Kenalkan Pemasaran Digital di Desa Cigemblong Lebak

    Mahasiswa KKN Unma Kenalkan Pemasaran Digital di Desa Cigemblong Lebak

    LEBAK, BANPOS – Mahasiswa Universitas Mathla’ul Anwar (Unma) yang merupakan Kelompok 25 dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN), memperkenalkan pemasaran digital kepada pelaku UMKM di Desa Cigemblong. Hal itu dilakukan dengan menggelar workshop dengan mendatangkan beberapa pemateri dari Duta Koperasi serta penggerak e-commerce.

    Hadir pada kegiatan tersebut puluhan pegiat home industri dari warga masyarakat setempat, dan juga para petani serta pemerintah desa. Diketahui, kawasan Desa Cigemblong sangat banyak produksi hasil pertanian yang bisa dikembangkan, mulai dari gula aren, kopi, beras ungu dan makanan ringan.

    Ketua Kelompok 25 KKN Unma, Ila Roby, menyebut bahwa terlaksananya kegiatan tersebut adalah bentuk program kerja divisi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

    “Tujuannya kami ini adalah menggali potensi yang ada di Desa Cigemblong, di antaranya kita mendatangkan dari Dinas Koperasi (Dinkop) Kabupaten Lebak dan penggerak e-commerce yang bisa memberikan arahan warga untuk mandiri membangun usaha,” ungkap Ila, Senin (7/8).

    Sementara terkait materi perkoperasian, Dinkop mengutus dua orang Duta Koperasi yakni Irene Duta Koperasi tahun 2020, dan Yanti Duta Koperasi tahun 2022. Materi lainnya diisi oleh seorang penggerak e-commerce sekaligus konten kreator dari mahasiswa Ilmu Komunikasi Unma Banten, Hadi Anwar Mutha.

    Dalam paparannya, Hadi Anwar menjelaskan tentang bagaimana membuat konten-konten kreatif via media sosial, untuk mempromosikan hasil home industri pertanian dan perkebunan.

    “Terus aja sering tayangkan hasil usaha rumahan kita melalui konten-konten, mulai dari pengolahan hingga produksi, nanti pun orang akan semakin mengenal. Dan ini adalah salah satu cara mengenalkan produk kita,” ungkapnya.

    Sementara, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), AD Kencana, mengatakan kegiatan tersebut diarahkan untuk mengembangkan potensi UMKM warga di Desa Cigemblong.

    “Kita mengajak warga pegiat usaha pertanian agar memanfaatkan penjualan melalui media digital. Saya harap dengan adanya workshop ini, penjualan mulai dari gula, Kopi, Beras dan lain-lain bisa meningkat lebih luas lagi,” ucapnya.

    Sekertaris Desa Cigemblong, Bagus Arifin mengaku baru menyadari sejumlah potensi menarik yang ada di desanya yang butuh sentuhan ide kreatif dan dipromosikan.

    “Ini menarik dan patut dimulai oleh kita. Saya berharap dan meminta kepada masyarakat agar bisa memanfaatkan program binaan ini, karena ini suatu kesempatan bagi masyarakat untuk membuka peluang berjualan melalui digital,” terangnya antusias. (WDO/DZH)

  • Kowarteg Ganjar Ajak Ibu-Ibu Di Jaksel Senam Ceria

    Kowarteg Ganjar Ajak Ibu-Ibu Di Jaksel Senam Ceria

    JAKARTA, BANPOS – Komunitas Warteg (Kowarteg) Indonesia Dukung Ganjar mengadakan senam bersama bertajuk ‘Bugar Ceria’ di Hutan Kota Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Kota Jakarta Selatan (Jaksel), DKI Jakarta.

    Diselenggarakan pada Minggu (6/8), senam bersama ini mendapat antusiasme luar biasa. Sekitar 500 ibu-ibu dari berbagai daerah di Jaksel ikut hadir dalam kegiatan ini.

    Koordinator Daerah Kowarteg Jakarta, Mochammad Hasanudin menyebut kegiatan ini bertujuan untuk mengajak para ibu-ibu kembali bugar dan sehat dengan senam bersama.

    “Bugar ceria ini merupakan wadah untuk ajang silaturahmi warga. Mudah-mudahan dengan diadakannya bugar ceria ini, kami bisa lebih dikenal masyarakat, dan mereka jadi bugar dan sehat kembali,” ujar Hasanudin.

    Hasanudin menyatakan bahwa lewat senam bersama ini, Kowarteg Ganjar bermaksud mengampanyekan gaya hidup sehat dengan berolahraga.

    “Kami terinspirasi juga dari Bapak Ganjar, karena beliau sangat senang sekali berolahraga. Joging, bersepeda, dan lainnya,” sebutnya.

    Selain senam bersama, mereka juga melakukan sosialisasi sosok dan program-program Ganjar Pranowo kepada para ibu-ibu yang datang.

    “Kami dari Kowarteg Indonesia berikhtiar dan semangat untuk mensosialisasikan Ganjar Pranowo. Mudah-mudahan Bapak Ganjar Pranowo terus meningkat presentasinya agar menjadi RI 1,” tegasnya.

    Berbagai program lainnya pun telah disiapkan loyalis Ganjar Pranowo ini untuk membantu masyarakat. Hasanudin menyebut, agenda terdekat relawan adalah program yang dikhususkan untuk memberdayakan kalangan ibu-ibu.

    “Kami akan melakukan demo masak, kami akan melakukan pelatihan-pelatihan UMKM kepada masyarakat,” sebutnya.

    Semangat Olahraga

    Sementara itu, salah satu ibu-ibu peserta senam Ayi (54) mengatakan bahwa kegiatan dari Kowarteg sangat bermanfaat untuk rekan-rekannya.

    Selain sebagai sarana silaturahmi antar ibu-ibu, kegiatan tersebut disebutnya bisa memotivasi ibu-ibu agar keluar dari dapurnya untuk melakukan olahraga.

    “Dengan adanya kegiatan seperti ini, yang biasanya ibu-ibu itu di dapur, tidak melakukan aktivitas (olahraga) apapun. Kalau dengan seperti ini kan mereka juga bisa bersilaturahmi dengan teman-temannya, dan tetangganya,” kata Ayi.

    Ibu rumah tangga tersebut berharap agar Kowarteg bisa kembali ke wilayahnya untuk mengadakan kegiatan bermanfaat lainnya. Salah satunya adalah memberikan pelatihan cara menjaga ketahanan pangan keluarga.

    “Ke depannya inginnya ada semacam seminar, edukasi, atau workshop untuk menanam (tanaman) yang bisa mengatakan (ketahanan pangan) keluarga,” harapnya. (RMID)

  • Mahasiswa Universitas Djuanda KKN di Baduy, Bawa Program Digitalisasi UMKM

    Mahasiswa Universitas Djuanda KKN di Baduy, Bawa Program Digitalisasi UMKM

    LEBAK, BANPOS – Sebagai pembuka dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 19 KKN Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Djuanda Bogor melakukan silaturahmi ke pemerintah setempat Desa Kanekes.

    Dalam kegiatan tersebut juga, tim KKN kelompok menyampaikan beberapa program kerja yang akan dijalankan selama kegiatan berlangsung, yang dimana akan difokuskan dalam dua hal, yaitu penguatan UMKM berbasis digital dengan kesehatan.

    Humas Kelompok KKN, Andika Haikal Fikri, berharap dengan adanya kegiatan ini, dapat membantu dalam mengembangkan pemasaran produk otentik yang diproduksi masyarakat baduy.

    “Fokus program kerja KKN kami adalah penguatan UMKM berbasis digital, yang dimana kami harapkan UMKM yang berada khususnya di desa Kanekes dapat meningkatkan daya saingnya. Adapun program selanjutnya yaitu berkaitan dengan penyadaran pentingnya kesehatan,” ujarnya.

    Sementara itu, Bidang Pemerintahan Desa Kamekes, Sarpin, menyambut dengan baik kedatangan tim kelompok 19 yang akan melaksanakan kegiatan program KKN di Desa Kanekes.

    “Harapannya dengan adanya kegiatan KKN ini, dapat membantu pemerataan UMKM berbasis digital pada Desa Kanekes, dan mengedukasi terkait kesehatan serta pentingnya menjaga kebersihan lingkungan,” terangnya.

    Setelah rangkaian kegiatan penerimaan selesai dilaksanakan, tim KKN beserta perwakilan pihak desa melakukan penerimaan secara simbolis yang menandakan kegiatan KKN pada Desa Kanekes resmi diterima. (MYU)

  • Komedian Doyok Janji Bantu Pasarkan Cemilan Wong Cilegon

    Komedian Doyok Janji Bantu Pasarkan Cemilan Wong Cilegon

    CILEGON, BANPOS – Komedian Sudarmaji alias Doyok mulai kepincut alias tertarik produk olahan makanan ringan atau cemilan asli wong Cilegon pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

    Ketertarikan Doyok ini ia sampaikan saat temu kangen dengan Walikota Cilegon Helldy Agustian, di kantor walikota, Senin (24/7).

    Antara Doyok dengan Helldy merupakan teman lama sejak keduanya berteman di Cimone, Kota Tangerang 22 tahun lalu.

    Pelawak kelahiran Porong Sidoarjo 17 Agustus 1954 itu lantas dibawa keliling Pemkot Cilegon. Mulai dari Mal Pelayanan Publik, Studio Radio Mandiri hingga kantor Setda.

    Saat di MPP, Doyok mengunjungi stand Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Gedung MPP. Doyok terkejut sebab CIlegon tidak hanya dikenal sebagai kota industri tapi juga banyak produk UMKM-nya.

    “Luar biasa ini produk UMKM Cilegon. Saya pikir Cilegon hanya bisa memproduksi besi baja atau bahan kimia, ternyata banyak produk UMKM yang rasanya enak-enak,” katanya.

    Doyok pun memborong sejumlah produk UMKM favorit. Mulai dari gipang, keripik gegetas, keripik daun singkong, ekstrak daun kelor hingga minuman wedang jahe.

    “Saya siap promosikan nih produk UMKM Cilegon yang luar biasa ini. Semoga semuanya laku keras sehingga akan bisa membuka lapangan pekerjaan bagi rakyat kebanyakan,” ucap Doyok.

    Pada kesempatan tersebut Doyok menyarankan agar para pelaku UMKM di Kota Cilegon berjiwa Putih. Putih yang dimaksud adalah produktif, ulet, teliti, inovatif dan hemat.

    “Biar makin sukses ikuti tips saya itu. Mudah-mudahan bisa go internasional,” tandas Doyok.

    Sementara itu, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mengapresiasi kehadiran Doyok ke Kota Cilegon. Dia bilang bahwa Doyok adalah kawan lama yang dikenal sejak ia bekerja di Tunas Toyota Cimone.

    “Kita kenal sejak 22 tahun lalu. Kedatangan beliau (Doyok) ke Cilegon lebih pada temu kangen saja. Saya ucapkan terimakasih atas kedatangannya,” kata Helldy. (ADV)

  • Helldy Agustian Komitmen Pasarkan Produk UMKM Cilegon

    Helldy Agustian Komitmen Pasarkan Produk UMKM Cilegon

    CILEGON, BANPOS – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) melalui Indonesia City Expo (ICE) di Kota Makassar dimanfaatkan oleh Pemerintah Kota Cilegon untuk mempromosikan budaya dan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). ICE merupakan kegiatan pameran dan bazar pada event tersebut.

    Untuk produk UMKM yang dipamerkan merupakan binaan Dinas Perdagangan (Disperdindag) serta Dinas Koperasi dan UMKM pada Pemkot Cilegon. Event ICE ini diselenggarakan selama dua hari mulai dari Rabu hingga Sabtu, 12- Juli. Pada stand pameran ICE itu dipajang berbagai produk makanan dan non makanan karya UMKM Cilegon.

    “Stand pameran Pemkot Cilegon di ICE Rakernas Apeksi ini akan efektif di buka hingga Sabtu (15/7). Ini merupakan bagian dari upaya promosi terhadap hasil karya UMKM Kota Cilegon, baik berupa produk makanan maupun non makanan seperti batik, golok, cangkul dan lain-lain,” ujar Walikota Cilegon Helldy Agustian didampingi Kepala Disperindag Kota Cilegon Syafrudin, Rabu 12 Juli 2023 lalu.

    Helldy Agustian yang juga politisi Partai Gerindar Cilegon mengatakan, sejak dibukanya stand pameran pada ICE Rakernas Apeksi, banyak pengunjung yang datang cukup ramai.

    “Alhamdulillah sejak dibuka pagi tadi pengunjungnya cukup ramai. Kami berharap, melalui pameran ini masyarakat luas tidak hanya mengenal Kota Cilegon sebagai kota industri, tapi juga sebagai kota yang memiliki nilai budaya dan produk UMKM yang sangat kompetitif,” ungkap Helldy.

    Suami dari Hany Seviatry ini menyatakan komitmennya untuk terus berupaya untuk membawa UMKM maju dan berkembang melalui berbagai program yang sudah dilaksanakan Pemkot Cilegon. Sejumlah program tersebut di antaranya, pinjaman tanpa bunga hingga program pemasaran di berbagai event Nasional dan Internasional.

    “Kita berharap UMKM terus bangkit dan berkembang. Kami akan terus berupaya membawa dan memasarkan produk UMKM diberbagai kegiatan seperti ke Paris, PRJ (Pekan Raya Jakarta) dan hari ini (Event ICE Rakernas Apeksi -red) di Makassar,” ucap Helldy.

    Ia mengungkapkan, dalam waktu Pemkot Cilegon dekat juga akan ada kerjasama dengan CCM (Cilegon Central Mall) dan PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia). Produk UMKM akan terus dipromosikan di pasar-pasar terbuka.

    “Komitmen kami adalah membawa dan membesarkan UMKM. Ayo kita sama-sama besarkan UMKM Kota Cilegon melalui berbagai event, baik itu event kelas nasional dan inrternasional,” tandas Helldy.

    Sementara Kepala Dinas Disperindag Syafrudin menjelaskan bahwa, kondisi UMKM di Kota Cilegon tumbuh dan berkembang sangat baik. Hal itu terjadi karena dukungan dan upaya maksimal dari Walikota Cilegon Helldy Agustian.

    Pemkot Cilegon, kata Syafrudin terus memfasilitasi peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), ketersediaan bahan baku dan pasar bagi tumbuh kembangnya UMKM.

    “Produk yang berkembang cukup baik juga, ada di logam dan batik serta makanan olahan atau cemilan asli Kota Cilegon,” papar Syafrudin. (ADV)

  • Pemerintah Janji Perkuat Bisnis Pelaku Usaha Kecil

    Pemerintah Janji Perkuat Bisnis Pelaku Usaha Kecil

    JAKARTA, BANPOS – Pemerintah siap menindaklanjuti hasil penelitian Small Firm Diaries (SFD), yang menaruh perhatian terhadap pelaku usaha kecil di Indonesia. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berkomitmen untuk memperkuat pelaku usaha kecil sebagai bagian dari tulang punggung ekonomi nasional.

    Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Kemenko Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin menilai, penelitian SFD yang dilakukan MicroSave Consulting (MSC) Indonesia bersama Pusat Penelitian Financial Access Initiative (FAI) dari New York University memberi gambaran yang penting tentang bisnis masyarakat kecil.

    Dari penelitian itu Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan pelaku usaha kecil. Terutama, yang berskala Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) secara berkesinambungan. “Melalui berbagai dukungan untuk UMKM Pemerintah ingin UMKM naik kelas karena ini sesuai amanah Presiden Joko Widodo,” ujarnya dalam peluncuran hasil studi SFD di Jakarta, kemarin.

    Dukungan yang dilakukan seperti menyiapkan berbagai program pembangunan dan perumusan kebijakan yang strategis, terarah, dan berkeadilan. Terutama, pasca Indonesia dilanda pandemi Covid-19 dalam kurun waktu lebih dari dua tahun.

    “Kami mengapresiasi kerja sama jangka panjang dalam penelitian SFD ini sebagai bentuk dukungan kepada koperasi dan UMKM untuk pulih pasca pandemi,” tuturnya

    Dari penelitian ini, pihaknya bisa lebih berhati-hati dan memiliki gambaran lebih matang dalam menyusun kebijakan untuk mendukung UMKM.

    Pemerintah melalui kebijakannya akan fokus meningkatkan pertumbuhan UMKM dan membantunya untuk bisa bersaing di pasar global.

    “Kami berharap kerja sama yang telah terjalin selama ini dapat terus berlanjut. Sehingga berdampak yang luas bagi pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah di Indonesia, baik dalam hal merancang produk, sinergi kemitraan, maupun solutif atas berbagai tantangan,” papar Rudy.

    Country Director, MSC Indonesia Grace Retnowati memaparkan, penelitian Small Firm Diaries Indonesia mengidentifikasi usaha kecil sebagai bagian tengah yang tak terlihat di antara kategori usaha mikro dan usaha besar.

    Fakta terungkap bahwa tipe bisnis usaha kecil umumnya hanya mempekerjakan antara 1 hingga 20 pekerja.

    Meski kecil tapi UMKM bisa memberikan kontribusi penting bagi perekonomian lokal.

    Dalam penelitian itu juga terungkap bahwa mayoritas usaha kecil cenderung memprioritaskan stabilitas usaha agar beriringan dengan pertumbuhan.

    Risiko yang mereka hadapi dan kurangnya dukungan yang memadai kerap menghalangi UMKM untuk berinvestasi lebih ke dalam bisnisnya.

    “Biaya yang meningkat dan pendapatan yang tidak stabil merupakan risiko utama bagi stabilitas usaha kecil, dan secara luas, pekerja mereka,” ungkap Grace.

    Studi ini menemukan bahwa Sekitar tiga perempat 76 persen dari usaha kecil di Indonesia melaporkan memiliki pinjaman dalam berbagai bentuk. Termasuk pinjaman informal.

    Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain yang diteliti. Bank pemerintah menjadi sumber pinjaman yang paling umum yakni 41 persen dari semua pinjaman yang tercatat.

    “Ini karena adanya program pinjaman subsidi Pemerintah yaitu Kredit Usaha Rakyat atau KUR,” katanya.

    Fakta lain dari penelitian SFD adalah, hampir separuh karyawan usaha kecil mengaku pernah kekurangan makan dalam setahun terakhir.

    Kondisi ini sangat rawan terjadi bagi seluruh pelaku UMKM di berbagai wilayah.

    Grace berharap penelitian SFD bisa ikut berkontribusi dalam membantu Pemerintah Indonesia untuk menyusun berbagai kebijakan. Khususnya dalam mendorong geliat pelaku UMKM.

    “Kami ingin SFD bisa memberi manfaat dalam memberi masukan terhadap penyusunan kebijakan berbasis bukti,” harap Grace.

    Sekadar informasi, SFD adalah proyek penelitian global yang dilakukan antara tahun 2021 hingga 2023 di tujuh negara.

    Yakni Kenya, Nigeria, Uganda, Ethiopia, Indonesia, Fiji, dan Kolombia. Studi ini bertujuan meningkatkan pemahaman tentang bagaimana usaha kecil bisa mengatasi tantangan untuk berkembang dalam ekonomi modern.

    “Harapannya dengan kebijakan dan dukungan yang tepat bisa secara langsung berkontribusi pada pengurangan kemiskinan,” terangnya.

    Di setiap negara, tim peneliti lapangan mengunjungi sekelompok pemilik usaha kecil setiap minggu selama satu tahun untuk mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif tentang arus keuangan mereka.

    Informasi ini memberikan gambaran tentang pengambilan keputusan ekonomi, strategi, dan keterbatasan usaha kecil saat mereka menghadapi situasi yang tidak pasti.(RMID)

  • BRI Dinobatkan Brand Paling Bernilai Di Indonesia

    BRI Dinobatkan Brand Paling Bernilai Di Indonesia

    JAKARTA,BANPOS – Brand BRI dinobatkan sebagai brand dengan valuasi paling tinggi atau paling bernilai di Indonesia, yakni sebesar USD 4,3 miliar atau setara Rp 63,86 triliun (dengan kurs Rp 14.850,-per US$) dan BRI mendapatkan rating AAA. Konsultan brand valuation (valuasi merek) terkemuka di dunia Brand Finance mempublikasikan Brand Finance Indonesia 100 2023 yang berisikan daftar 100 merek paling bernilai dan merek paling kuat di Indonesia.

    BRI pun berhasil naik peringkat, dari peringkat kedua pada tahun 2022 lalu menjadi peringkat teratas di tahun 2023. Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, valuasi merek BRI tercatat tumbuh 15% secara year on year. Jika ditarik lebih jauh, sejak tahun 2018 valuasi merek BRI telah meningkat sebesar USD 1,2 miliar atau tumbuh 38%.

    Adapun 10 brand paling bernilai di Indonesia atau ‘Top 10 Most Valuable Indonesia Brands’ versi Brand Finance 100 tahun 2023 secara berturut-turut adalah BRI, Telkom Indonesia, Pertamina, Mandiri, HM Sampoerna, BCA, Gudang Garam, A Mild, PLN dan BNI.

    Terkait dengan pencapaian tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa hal tersebut menjadi bentuk apresiasi atas keberhasilan BRI dalam memberikan layanan terbaik kepada masyarakat, sehingga BRI mampu terus meningkatkan reputasi dan kepercayaan masyarakat secara jangka panjang.

    “BRI berhasil menjadi merek dengan nilai tertinggi dan yang melekat di masyarakat. Ini bukti dari keberhasilan perseroan dalam memberikan layanan terbaik kepada masyarakat luas,” jelas Sunarso.

    Keberhasilan BRI memuncaki daftar merek paling bernilai di Indonesia tak lepas dari kinerja keuangan yang kuat dari perseroan. Pada 3 bulan pertama (kuartal I) tahun 2023, BRI berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 15,56 triliun, tumbuh 27,4% dibandingkan tahun sebelumnya.

    “Pencapaian tersebut tak lepas dari komitmen BRI yang mampu menciptakan value secara konsisten dengan fokus tumbuh pada segmen UMKM, dengan pengelolaan risiko yang baik. Di samping itu, BRI juga terus melanjutkan transformasi digital untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, serta meningkatkan pelayanan kepada para nasabah,” lanjutnya.

    BRI juga terus tumbuh secara anorganik melalui berbagai aksi korporasi, salah satunya pada tahun 2022, BRI berhasil mengakuisisi Danareksa Investment Management, dengan tujuan untuk memantapkan diri sebagai one-stop financial services provider. Dari sisi wholesale, BRI menangkap kebutuhan digital nasabahnya dengan meluncurkan QLola pada tahun 2022.
    Faktor lain yang membuat valuasi merek BRI terus naik yakni keberadaan super apps BRImo yang telah menjadi aplikasi perbankan yang memiliki paling banyak pengguna di Indonesia, dengan mencapai lebih dari 26,3 juta total pengguna pada akhir kuartal I 2023 dengan volume transaksi finansial mencapai sebesar Rp 884 triliun selama 3 bulan, atau meningkat 99,07% yoy.

    Sunarso menambahkan kehadiran super apps BRImo sejalan dengan perubahan preferensi nasabah yang semakin gemar dengan transaksi digital, khususnya di segmen mikro & ultra mikro. Alhasil layanan perbankan dapat lebih efektif, efisien, dan terintegrasi sesuai dengan journey literasi digital masyarakat Indonesia.

    Disamping itu, BRI juga tetap berkomitmen untuk terus melanjutkan keselarasan praktik bisnisnya dengan penerapan prinsip-prinsip environmental, social, & governance (ESG). Hingga akhir Kuartal I 2023, BRI telah menggelontorkan Rp 710,9 triliun pembiayaan kepada aktivitas bisnis yang berkelanjutan, angka tersebut menjadi yang tertinggi di Indonesia.

    “Kami optimistis komitmen BRI terhadap implementasi ESG akan memberikan nilai tambah bagi para investor global yang saat ini sangat concern terhadap ESG. Bahwa BRI juga bisa menjadi leading global bank terbaik dari sisi implementasi ESG, khususnya dalam hal social empowerment,” pungkas Sunarso.

    Brand Finance sendiri merupakan konsultan penilaian merek terkemuka di dunia yang telah meriset dan memonitor lebih dari 5.000 merek di 38 negara dan 31 sektor. Sebanyak lebih dari 150.000 responden disurvei setiap tahunnya dan di tahun 2023 ini merupakan tahun ke-7 berturut-turut mereka melakukan penelitian.

    Setiap tahunnya, Brand Finance merilis “The Top 100 Most Valuable and Strongest Indonesian Brands” atau 100 merek paling kuat dan bernilai di Indonesia. Adapun proses penilaiannya dimulai dengan meninjau perusahaan yang berbisnis dengan merek yang dimilikinya. Kemudian ditambah dengan analisis tentang bagaimana merek memengaruhi profitabilitas di sektor tersebut dibandingan merek pada umumnya. Selanjutnya, mereka menganalisis tiga pilar inti pembentuk kekuatan merek yakni input, ekuitas, dan output yang dihasilkan. Terakhir, penilaian juga mempertimbangkan perhitungan Forecast Brand Value kedepan. (RMID)

  • Fokus Bantu UMKM Bamsoet Diangkat Jadi Pembina

    Fokus Bantu UMKM Bamsoet Diangkat Jadi Pembina

    JAKARTA, BANPOS – Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) resmi diangkat menjadi Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Bumi Alumni (PBA). PBA merupakan organisasi penggerak UMKM. Tidak hanya menampung para pelaku bisnis UMKM, PBA juga membantu pengembangan bisnis UMKM para anggotanya.

    “PBA membantu mengembangkan bisnis anggotanya dengan memberikan pelatihan, memfasilitasi permodalan, mempertemukan dengan pembeli serta meningkatkan kualitas dan kontinuitas produk UMKM. Tidak hanya di dalam negeri, saat ini PBA juga tengah menggarap pasar luar negeri, seperti Korea dan Eropa,” ujar Bamsoet, usai menerima Pengurus Pusat Perkumpulan Bumi Alumni di Jakarta, Kamis (8/6).

    Pengurus Pusat PBA hadir antara lain Ketua Umum Ary Zulfikar, Ketua Dewan Pengawas James Ibrahim, Sekretaris Umum Arie Budiman, Ketua Bidang Promosi & IT Hassan M Lubis, Ketua Bidang 5/Pelaksana Tugas Direksi Buialumni.com Akmal Farad, Ketua Koperasi UMKM Alumni Indonesia Yayan Abdul Wahid, Anggota Pusat Sudi Bumi Alumni Yudianta M. Simbolon serta Ketua Panitia Ekshibisi UMKM & Golf Tournament 2023 Jimmy Ardianto.

    Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, saat ini PBA telah memiliki beberapa ekosistem. Di antaranya, Koperasi UMKM Alumni Indonesia (Kuali), Bumi Alumni Gallery sebagai platform digital yang dikembangkan PBA, Gerai Lupba dan Cupba yang memasarkan produk merek kolektif Lupba, serta Pusat Studi Bumi Alumni dan Lembaga Advokasi UMKM yang memberikan pendampingan dan konsultasi hukum bagi para pelaku bisnis UMKM.

    “Di tingkat internasional, PBA akan bekerja sama dengan World Union of Small Medium Enterprise (WUSME). WUSME merupakan organisasi internasional berbasis di San Marino yang banyak membantu pengembangan UMKM di Indonesia. Termasuk mengenalkan produk UMKM di pasar global. Selain itu, PBA juga aktif mengikuti berbagai pameran, ekspo serta bekerjasama dengan pihak lain untuk mengembangkan pasar UMKM domestik dan global,” kata Bamsoet.

    Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengingatkan, tantangan dalam membina UMKM berbasis komunitas adalah masalah konsistensi dalam produksi. Kadang saat UMKM sudah mampu membuka akses pasar, kerap tidak siap dengan ketersediaan jumlah barang yang diproduksi pada saat terjadi peningkatan permintaan.

    “Kemasan produk juga menjadi soal. Kerap pelaku UMKM tidak memperhatikan kemasan produk. Hanya sekedar menjual barang dan melempar ke pasar. Disinilah salah satu peran PBA untuk membantu pelaku UMKM benar-benar siap saat terjun di pasar domestik serta global. Baik secara kualitas dan kuantitas produk ataupun rasa percaya diri para pelaku UMKM agar mampu bertarung menghadapi persaingan pasar,” pungkas Bamsoet.(RMID)