Tag: vaksin covid-19

  • Percepat Pandemi Jadi Endemi, Akselarasi Vaksin Dikebut

    Percepat Pandemi Jadi Endemi, Akselarasi Vaksin Dikebut

    JAKARTA, BANPOS – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung kegiatan percepatan vaksinasi di GOR BRI Radio Dalam, Jakarta Selatan, Selasa (8/3/2022). Akselerasi ini juga dilakukan di 5.777 titik vaksinasi seluruh Indonesia, dengan target 1,5 juta dosis vaksin.

    Dalam kesempatan itu, Sigit mengungkapkan, akselerasi vaksinasi terus akan dilaksanakan di seluruh Indonesia sebagai upaya untuk mempersiapkan, serta mendukung strategi Pemerintah untuk mengubah Pandemi menjadi Endemi.

    “Kenapa kita lakukan, karena kita memang ingin mengejar upaya yang saat ini kita lakukan untuk mempersiapkan program dari Pandemi menjadi Endemi,” kata Sigit usai meninjau kegiatan itu kepada wartawan.

    Diketahui, Menteri Kesehatan menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan strategi untuk mengubah Pandemi menjadi Endemi.

    Sigit menambahkan, demi mendukung upaya dari Pemerintah tersebut, salah satu tolak ukur untuk terlaksananya strategi itu dengan melakukan percepatan vaksinasi untuk masyarakat Indonesia. Kemudian tentunya harus diiringi dengan pengendalian laju pertumbuhan Covid-19.

    “Disatu sisi kita mengontrol bagaimana laju pertumbuhan Covid-19 bisa kita kendalikan. Kemudian angka kesembuhan kita harapkan akan meningkat dan angka kematian yang kita jaga untuk minimal, dengan melakukan perawatan terhadap masyarakat di rumah sakit. Sehingga tingkat fatalitas bisa dihindarkan,” ujar Sigit.

    Mantan Kabareskrim Polri ini juga mengungkapkan bahwa, Indonesia mendapatkan target dari WHO di akhir bulan Mei nanti untuk mewujudkan seluruh provinsi bisa mencapai angka vaksinasi sebesar 70 persen.

    “Walaupun secara nasional angka kita saat ini untuk dosis dua sudah cukup tinggi diatas 71 persen. Namun demikian kalau kita hitung secara provinsi belum merata kalau pun seperti di DKI Jakarta sendiri dosisi II sudah di atas 100 persen,” ucap eks Kapolda Banten itu.

    Disisi lain, Sigit juga kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk melakukan vaksinasi dosis 3 atau booster dengan memanfaatkan gerai-gerai serta fasilitas yang telah disediakan oleh seluruh pihak terkait.

    Sigit memaparkan, vaksinasi dosis 3 akan memberikan imunitas atau kekebalan yang lebih tinggi terhadap segala jenis varian Covid-19. Vaksin Booster, kata Sigit, juga dapat menurunkan fatalitas bagi masyarakat yang terpapar virus corona, khususnya mereka yang memiliki komorbid.

    “Karena memang statistiknya ada. Tentunya yang lebih lengkap tingkat imunitasnya menjadi lebih tinggi dan risiko fatalitasnya menjadi lebih rendah. Ini yang tentunya terus kita ingatkan. Sehingga kita betul-betul siap untuk mempersiapkan masyarakat kita dari varian Delta, Omicron atau varian baru yang tentunya ada mutasi yang kita harus selalu siap,” papar Sigit.

    Disamping hal itu, Sigit juga mengapresiasi kelompok pemuda yang tergabung dalam Cipayung Plus karena telah bersinergi dan berkolaborasi dalam kegiatan akselerasi vaksinasi hari ini.

    Ia berharap, kedepannya, kelompok pemuda yang notabene generasi penerus bangsa, dapat memberikan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya mendapatkan vaksinasi demi pengendalian Pandemi Covid-19.

    “Kedepan kita akan terus bersinergi untuk melakukan kegiatan-kegiatan berbagai macam terkait penanganan Pandemi Covid-19, kegiatan mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN), dan kegiatan lain,” tutur Sigit.

    Tak hanya meninjau langsung, Sigit juga memberikan pengarahan melalui virtual kepada seluruh jajarannya di Indonesia dalam rangka pengendalian Pandemi Covid-19.

    Pada kegiatan akselerasi vaksinasi tersebut, Kapolri juga melihat secara langsung program pasar rakyat yang menjual minyak goreng dengan harga lebih murah untuk masyarakat umum. Sementara, warga yang melakukan vaksinasi diberikan paket sembako.

    (MUF/ENK)

  • Baru 13,51 persen Anak di Kabupaten Lebak Sudah Divaksin

    Baru 13,51 persen Anak di Kabupaten Lebak Sudah Divaksin

    RANKASBITUNG, BANPOS – Sebanyak 148.884 anak usia 6-11 tahun di Kabupaten Lebak akan menjadi sasaran vaksinasi Covid-19. Di beberapa sekolah, pemberian vaksin Covid-19 sudah dilakukan. Sementara di sekolah lainnya masih dilakukan sosialisasi kepada orang tua maupun wali murid.

    “Sampai hari ini sebanyak 20.265 anak atau 13,51 persen dari jumlah sasaran sudah mendapat vaksinasi dosis pertama dan 154 dosis kedua,” kata Kasi Imunisasi, Surveilans dan Krisis Dinkes Lebak, Tb Mulyawan kepada wartawan.

    Mulyawan menyebut masih banyak orang tua yang tidak memberikan izin agar anaknya mendapat suntikan vaksin. Kemungkinan menurut Mulyawan, hal itu disebabkan masyarakat yang sudah termakan hoaks alias informasi bohong mengenai efek vaksin.

    “Belum semua (Sekolah) melaksanakan vaksin, bulan kemarin kami masih fokus sosialisasi sampai saat ini juga masih disosialisasikan. Dalam satu wilayah kerja puskesmas baru beberapa sekolah, tapi kalau hitung kecamatan sepertinya sudah semua,” ujarnya.

    Sejauh ini menurutnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak belum banyak mendapat laporan mengenai anak yang gagal mendapat vaksin karena memiliki penyakit penyerta.

    “Harapan kami semoga tidak banyak, dan semoga mereka sehat semua dan siap untuk divaksin,” katanya.

    Pemerintah Kabupaten Lebak tahun ini menyiapkan anggaran sebesar Rp3 miliar untuk insentif sebanyak 540 tenaga kesehatan. Anggaran tersebut akan dibagikan secara merata kepada tenaga kesehatan yang ditugaskan dalam program vaksinasi Covid-19.

    Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, Triatno Supiono mengatakan, anggaran tersebut sebagai bonus atau penghargaan dari Pemkab Lebak kepada tenaga kesehatan.

    Tenaga kesehatan, kata dia, sedang berjuang dalam mencegah penyebaran Covid-19, diantaranya dengan cara mensukseskan program vaksinasi.

    “Itu anggaran buat insentif nakes yang sudah menjalankan tugas vaksinasi di masyarakat,” katanya

    Menurut dia, anggaran sebesar Rp3 miliar tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lebak tahun 2022.

    “Insentif yang disiapkan Pemkab Lebak untuk tenaga kesehatan tersebut akan disalurkan selama lima bulan ke depan. Berdasarkan data, ada sebanyak 540 nakes akan mendapatkan insentif,” katanya.

    (CR-01/PBN)

  • Puskesmas dan Sekolah Jadi Corong Edukasi Vaksin Kepada Masyarakat

    Puskesmas dan Sekolah Jadi Corong Edukasi Vaksin Kepada Masyarakat

    PANDEGLANG, BANPOS – Pj Sekda Kabupaten Pandeglang, Taufik Hidayat meminta pihak Puskesmas dan Sekolah gencar melakukan sosialisasi vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Pasalnya, masih ada beberapa sekolah yang kehadiran siswanya untuk vaksinasi masih minim.

    “Disinilah para Kepala Sekolah (Kepsek) dan pihak Puskesmas setempat terus mengedukasi masyarakat bahwa vaksinasi itu penting dilakukan,” kata Taufik saat meninjau vaksinasi di SDN Pagadungan 2, Kecamatan Karangtanjung, Kamis (3/2).

    Pada dasarnya, lanjut Taufik, vaksinasi itu penting dilakukan khususnya untuk meningkatkan imunitas diantaranya bagi anak-anak sekolah. Namun, kata Taufik, saat ini masih ada beberapa wali murid yang enggan anaknya untuk divaksin.

    “Mereka yang divaksin memang yang menyetujui dan menginginkan anaknya sehat agar memiliki kekebalan tubuh,” ujarnya.

    Taufik menambahkan, bagi wali murid yang anaknya sudah divaksin, bisa memberikan pemahaman bagi wali murid lainnya jika vaksinasi itu aman dan penting untuk kesehatan.

    “Ibu nanti bisa memberikan testimoni vaksinasi ini aman, semoga ini bisa meningkatkan kepercayaan bagi mereka yang anaknya enggan divaksin,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kasubag Tata Usaha (KTU) Puskesmas Pagadungan, Mila Oktaviani mengatakan, pihaknya akan terus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya vaksinasi anak usia 6-11 tahun.

    “Kita akan gencarkan testimoni anak-anak yang sudah divaksin bahwa vaksinasi ini aman,” katanya.

    Menurutnya, untuk vaksinasi anak usia 6-11 tahun memang baru, sehingga masyarakat masih ketakutan anaknya untuk di vaksin karena sudah terpapar issue.

    “Kita akan jelaskan agar mereka mengerti, memang kita buat informed consent setuju atau tidak setuju,” ujarnya.

    Saat ini, lanjut Mila, kasus Covid-19 di Pagadungan mulai meningkat lagi. Sejauh ini kata dia, sudah ada sekitar 8 kasus Covid-19 yang terjadi di Pagadungan.

    “Dengan kejadian ini, kami harap masyarakat bisa mengerti kalau divaksin itu penting,” ungkapnya.

    Kepala SDN Pagadungan 2, Subriah mengatakan, dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut tidak ada paksaan dan tidak menjadikan vaksinasi tersebut untuk sebuah persyaratan apapun.

    “Kita jalankan sesuai instruksi Kementerian, yang divaksin saat ini atas persetujuan wali murid yang menginginkan anaknya sehat,” katanya.

    “Yang hadir cuma 32 persen, dari total siswa sebanyak 367 siswa sasaran hanya 90 siswa yang divaksin,” tambahnya.

    (DHE/PBN)

  • Didampingi Orangtua, Ratusan Murid SDIT MA Malingping Ikut Vaksin

    Didampingi Orangtua, Ratusan Murid SDIT MA Malingping Ikut Vaksin

    MALINGPING, BANPOS – Program vaksinasi untuk anak sudah berjalan, seperti yang digelar di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Mathla’ul Anwar (MA) Malingping, ratusan siswa usia 6-11 Tahun didampingi orang tua dan para guru secara antre diberikan suntikan dosis 1 oleh vaksinator Puskesmas Malingping, giat ini bekerjasama dengan Polsek setempat, Kamis (27/01).

    Hadir dalam giat tersebut, jajaran vaksinator Puskesmas, Kapolsek Malingping, Kompol Gunarto Trio S dan jajaran serta para guru SDIT MA berikut orang tua siswa.

    Salah seorang tim medis vaksinator Puskesmas, Iis menjelaskan bahwa untuk vaksinasi anak ini prosedurnya harus seijin dan didampingi para orang tua siswa. Menurutnya, vaksinasi untuk anak ini pertama menggelar di SDIT MA Malingping.

    “Iya vaksinasi anak ini harus seijin dan didampingi orangtua dan juga para guru. Serum vaksin ini dosis 1 untuk anak usia 6-11 Tahun, dan ini untuk tahap pertama vaksinasi anak di Malingping, tadi yang ikut ada 103. Sedangkan yang 6 lagi sudah terdata pernah ikut vaksin” ujar Iis.

    Sementara, dijumpai di lokasi, salah seorang guru SDIT MA Malingping, Rina Febriani kepada BANPOS mengatakan, sebagian besar orangtua siswa sudah mengijinkan anak-anaknya untuk ikut vaksin.

    “Alhamdulillah anak-anak terlihat pada semangat ikut divaksin. Kita tetap beri motivasi, Para orangtua siswa juga ikut mendampingi. Yang tadi ikut divaksin di SDIT ini hampir sebagian besar, 103 dari 319 siswa, beberapa memang ada murid yang sudah ikut divaksin sebelumnya di luar. Jadi totalnya 34,17 Persen siswa SDIT Mathla’ul Anwar sudah dilaksanakan vaksin,” jelas Rina.

    Senada, Kapolsek Malingping, Kompol Gunarto Trio S mengatakan pihaknya bersama tim vaksinator Puskesmas Malingping melaksanakan kegiatan vaksinasi untuk siswa-siswi SDIT MA Malingping.

    ”Iya, tadi kami bersama tim vaksinator Puskesmas Malingping telah melaksanakan vaksinasi dosis 1 untuk siswa-siswi Sekolah SDIT Mathla’ul Anwar usia 6-11 Tahun, dalam penyuntikan vaksin terhadap anak sekolah ini benar didampingi orang tua atau wali muridnya,” terangnya.

    Kata Gunarto, sebelum acara vaksin pihaknya pun terlebih dahulu memberi arahan pada orang tua siswa tentang manfaat vaksin.

    “Vaksin itu penting serta aman dan halal, kami harap kepada para orang tua murid untuk mendampingi anaknya dalam mengikuti proses vaksinasi dari tim vaksinator puskesmas Malingping,” paparnya.

    (WDO)

  • Ribuan Pelajar Ikuti Vaksinasi Anak Polda Banten

    Ribuan Pelajar Ikuti Vaksinasi Anak Polda Banten

    CILEGON, BANPOS – Ribuan pelajar Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kota Cilegon mengikuti kegiatan vaksinasi massal serentak, yang digelar di SD Negeri Bujanggadung Jalan Grogol Rawaaum, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Banten, Rabu (19/1).

    Kapolda Banten, Irjen Pol Rudy Heriyanto dalam kunjungannya mengatakan, bahwa kegiatan vaksinasi massal serentak ini merupakan wujud nyata dalam akselerasi vaksinasi Covid-19 untuk mencapai target 82,6 persen guna terbentuknya Herd Immunity Nasional sebagai mana harapan dari Presiden RI Joko Widodo.

    “Hari ini, Polda Banten menggelar vaksinasi massal serentak bagi anak-anak atau pelajar sekolah dasar di SD Negeri Bujanggadung Kota Cilegon,” terang Rudy Heriyanto.

    Rudy Heryanto menjelaskan bahwa kegiatan vaksinasi massal serentak ini dilaksakan juga oleh seluruh masing-masing Polda jajaran yang dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

    “Polda Banten menghadiri kegiatan vaksinasi massal serentak melalui Zoom Meeting di SD Negeri Bujanggadung Cilegon yang dipimpin langsung oleh Bapak Kapolri,” ujar Rudy Heriyanto.
    Dalam hal ini, Rudy Heriyanto menyebut capaian vaksinasi massal anak untuk di wilayah hukum Banten 40,1 persen.

    “Kami melaksanakan vaksinasi di 95 titik di wilayah hukum Polda Banten, dari 6 Polres dengan target hari ini 17.500 vaksin. Sedangkan vaksin di SD Negeri Bujanggadung sebanyak 1.146 dosis vaksin bagi pejalar. Dengan membagikan 40 paket perlengkapan alat sekolah bagi para pelajar yang ada di SD Negeri Bujanggadung Cilegon,” kata Rudy. (RUL)

  • Vaksinasi ‘Jalanan’ Ala Puskesmas Padarincang

    Vaksinasi ‘Jalanan’ Ala Puskesmas Padarincang

    PADARINCANG, BANPOS – Dituntut akhir tahun capai 70 persen vaksinasi, Puskesmas Kecamatan Padarincang melakukan vaksinasi hingga turun ke jalan, Selasa (21/12). Dalam sebuah video yang beredar, memperlihatkan salah seorang tenaga kesehatan (Nakes) Puskesmas Padarincang tengah menawarkan kepada pengguna jalan untuk divaksin.

    Kepala Puskesmas Padarincang, Melly Siltina, mengungkapkan hal itu sengaja dilakukan olehnya untuk mengejar target vaksinasi pada akhir Desember. Hal itu juga merupakan sebuah upaya agar masyarakat mau divaksin, supaya masyarakat tetap sehat dimasa pandemi Covid-19.

    “Hari ini kami turun ke lapangan dalam rangka menggencarkan vaksinasi kepada masyarakat Padarincang, supaya yang belum tervaksin, bisa mengikuti vaksinasi di sini,” ujarnya, disela-sela kegiatan vaksinasi di desa Cisaat, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Selasa (21/12).

    Sebanyak 64.000 sasaran vaksinasi dari jumlah masyarakat 68.000, pencapaian per hari Senin (20/12) sudah mencapai 31,4 persen. Melly mengakui bahwa jumlah tersebut masih jauh dari angka Herd Immunity 70 persen.

    “Masyarakat Padarincang tidak bisa disamakan dengan Kecamatan lainnya,” ucapnya.

    Ia menyebutkan bahwa masyarakat Padarincang merupakan asli penduduk padarincang yang pekerjaannya hanya ke sawah, petani dan ke gunung. Sehingga masyarakat beranggapan tidak perlu ada sertifikat vaksin untuk melakukan kegiatan sehari-harinya.

    “Mereka tidak perlu kartu vaksin untuk tetap bekerja setiap hari, sehingga untuk menyadarkan masyarakat ini lumayan membutuhkan waktu,” ungkapnya.

    Melly mengakui bahwa pencapaian 31,4 persen sudah luar biasa. Sebab, jumlah tersebut merupakan buah hasil dari kegigihan para Nakes Puskesmas Padarincang melakukan upaya vaksinasi.

    “Tinggal kita bagaimana caranya meraih simpati dari masyarakat, pelan-pelan, sedikit-sedikit, tidak bisa terburu-buru,” tuturnya.

    Ia mengatakan, pihaknya ditargetkan hingga akhir Desember mendatang, harus mencapai target vaksinasi 70 persen. Pihaknya tetap akan berusaha, meskipun hasilnya belum maksimal.

    “Kita langsung terjun ke masyarakat, ke kampung-kampung, tidak lagi di satu titik. Minimal kita 10 titik di lapangan, sudah mendekati door to door, langsung ke masyarakat, ke pengajian-pengajian, ke lingkungan RT dan RW,” tandasnya.

    Sebelumnya, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dalam rapat Forkopimda, Senin (20/12), akan Bekerjasama dengan Forkopimda untuk mencapai target Herd Immunity Kabupaten Serang.

    Dalam rapat tersebut ia mengatakan, bukan hanya teguran kepada para Camat maupun Kepala Puskesmas yang capaian vaksinasinya masih rendah. Melainkan, menyarankan agar mereka mengundurkan diri jika sudah tidak mampu bekerja.

    “Kalau yang gak mampu mundur, karena ini taruhannya masyarakat. Kalau gak mampu sudah mundur mau camat, kepala puskesmas, karena ini untuk keselamatan masyarakat bukan main-main,” tegas Tatu.

    Saat para Camat dan Kepala Puskesmas ditanyai olehnya perihal kendala yang dihadapi, ia mendapati jawaban bahwa tenaga vaksinator siap. Sehingga ia menyebut dalam hal ini komunikasi kepala puskesmas, camat dan Kades lemah.

    “Karena pada persoalan mobilisasi masyarakat bingung vaksinasi dimana, seperti di Kramatwatu banyak masyarakat menanyakan vaksinasi dimana, ini berarti sosialisasi camat, kepala desa, kepala puskesmas gak jalan,” tuturnya. (MUF)

  • Vaksinasi Ditarget Butuh Satu Tahun Penuh

    Vaksinasi Ditarget Butuh Satu Tahun Penuh

    SERANG, BANPOS – Kepala Dinkes Kabupaten Serang, drg Agus Sukmayadi mengungkapkan bahwa program vaksinasi di Kabupaten Serang masih cukup jauh dari target. Bahkan, diperkirakan butuh waktu selama satu tahun untuk sasaran vaksin sebanyak 1,2 juta warga Kabupaten Serang, sesuai dengan target Kementeria Kesehatan (Menkes).

    Meski begitu, ia mengaku untuk target dari Dinkes sudah memadai. Sebelumnya, Agus mengatakan bahwa telah melakukan vaksinasi massal sebanyak 22.000 masyarakat, ditambah dengan yang sudah dilakukan baik terhadap tenaga kesehatan (nakes) maupun masyarakat umum, belum mencapai jumlah 100.000 sasaran vaksin.

    “Dari jumlah penduduk 1,6 juta yang harus dilakukan vaksinasi 1,2 juta masih jauh dari jumlah sasaran. Perlu waktu yang cukup lama untuk melakukan vaksinasi kepada warga,” ungkapnya, Senin (5/7).

    Stok vaksin pada Dinkes, sistemnya menerima dari Pemerintah pusat, sesuai dengan kuota yang dibutuhkan. Vaksin juga diberikan secara bertahap, tidak diberikan sekaligus sebanyak 1,2 juta sesuai dengan target.

    “Tapi kan bertahap, tidak mungkin sekaligus. Karena harus dibagi dengan Kabupaten Kota di Porvinsi lainnya se Indonesia,” tuturnya.

    Menurutnya, pelayanan vaksin melalui UPT Puskesmas-puskesmas Se Kabupaten Serang terus digencarkan. Pelayanan dilakukan mulai hari Senin hingga Sabtu, dan khusus hari Minggu tidak menerima layanan vaksin atau ditiadakan.

    “Untuk memulihkan kondisi badan, kalau tiap hari dilakukan kan harus istirahat. Dinas Kesehatan pun butuh istirahat,” ucapnya.

    Kepala Puskesmas Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Melly Siltina mengungkapkan bahwa antusias warga di daerahnya cenderung rendah. Meskipun kasus terkonfirmasi positif di Kecamatan Padarincang cenderung naik meski tidak signifikan, dan ada kematian.

    “Antusias masyarakat di Padarincang ini mungkin agak kurang. Karena di Padarincang ini bukan wilayah industri, jadi masyarakatnya benar-benar masyarakat dengan profesi petani, pedagang yang asli bukan pegawai,” ujarnya.

    Namun, untuk vaksinasi bagi guru-guru dan tenaga kesehatan di sekitar Padarincang sudah terlaksana dengan baik, begitupun dengan pelayan publik. Meski begitu, ia menyebut bahwa vaksinasi untuk masyarakat umum masih tergolong rendah.

    “Masih menganggap vaksin ini bukan penangkal Covid-19,” katanya.
    Sehingga target vaksinasi di Padarincang masih jauh. Seperti halnya dalam waktu dekat, target vaksinasi sebanyak 500 masyarakat, hanya 300 saja yang tervaksin.

    Puskesmas Padarincang terus melakukan sosialisasi terkait vaksin melalui berbagai macam saluran. Baik melalui desa-desa, media sosial, keliling desa, bahkan menyebar pamflet di toko-toko, Indomaret dan tempat keramaian lainnya. Namun kembali lagi kepada masyarakat, bagaimana masyarakat menyadari bahwa vaksin merupakan salah satu upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

    “Kita ikhtiar dulu, dengan adanya vaksin ini kan salah satu upaya dari pemerintah untuk menangkal virus Covid-19. Oleh karena itu, kami berharap masyarakat sadar akan keselamatan bersama,” tuturnya.

    Melly meminta kepada Pemerintah Kabupaten Serang agar ada timbal balik, supaya masyarakat antusias mengikuti vaksin. Seperti menjadi salah satu prasyarat untuk mendapatkan pelayanan publik, sehingga dengan begitu diharapkan secara otomatis warga akan berbondong ke Puskesmas untuk mendapatkan vaksin.

    “Mungkin dengan begitu, masyarakat akan ada greget untuk divaksin. Meningkat kesadarannya, misalnya untuk mengurus KTP harus sudah divaksin, begitupun dengan pelayanan dan bantuan sosial. Semoga semuanya selalu dalam keadaan sehat wal’afiat,” tandasnya. (MUF/AZM)

  • Animo Tinggi, Dinkes Targetkan 15 Ribu Penerima Vaksin

    Animo Tinggi, Dinkes Targetkan 15 Ribu Penerima Vaksin

    PANDEGLANG, BANPOS – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang, menargetkan 15 ribu dosis vaksin dapar disuntikan kepada masyarakat selama 6 hari. Untuk itu, Dinkes Pandeglang melakukan vaksinasi massal di 36 Puskesmas dan sejumlah Fasilitas Kesehatan (Faskes).

    Vaksinasi masal yang dilakukan sejak tanggal 29 Juni, sampai 4 Juli 2021 ini adalah, upaya Pemerintah dalam mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang semakin meningkat.

    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, Raden Dewi Setiani mengungkapkan, kegiatan vaksinasi untuk masyarakat dosis pertama ini dilakukan secara serentak. Dan lokasinya tersebar di seluruh Kecamatan di Pandeglang, yang terdiri dari 49 Posyankes, 36 Puskesmas, 11 klinik dan 3 Rumah Sakit.

    “Pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat dosis pertama akan dilaksanakan dari tanggal 29 Juni atau hari Kamis kemarin, sampai 5 Juli 2021. Maka dari itu kami sarankan kepada masyarakat yang ingin divaksin, segera datang ke tempat pelaksanaan vaksin yang telah disediakan,” terangnya, Senin (5/7).

    Dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut, Dewi melihat animo masyarakat sangat tinggi. Terbukti, banyak masyarakat di beberapa Kecamatan yang turut serta divaksinasi.

    “Kami menargetkan sehari ini 500 jiwa yang disuntik Vaksin. Namun, yang kami lihat rata-rata sudah melebihi target yang telah ditentukan. Artinya, ini salah satu bukti tingginya animo masyarakat ingin divaksin,” ungkapnya.

    Sementara Bupati Pandeglang, Irna Narulita menuturkan, program vaksinasi merupakan sebuah ikhtiar Pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

    Diakuinya, program vaksinasi dosis pertama untuk masyarakat Pandeglang, pemerintah daerah mendapatkan distribusi vaksin dari pemerintah pusat melalui Pemprov Banten sebanyak 15 ribu dosis.

    “Kami berharap, program vaksinasi ini bisa tercapai secara bertahap. Karena Pemerintah Daerah menargetkan pada akhir Desember nanti, masyarakat Pandeglang yang divaksin mencapai 800 ribu jiwa,” katanya.(CR-02/PBN)