PADARINCANG, BANPOS – Dituntut akhir tahun capai 70 persen vaksinasi, Puskesmas Kecamatan Padarincang melakukan vaksinasi hingga turun ke jalan, Selasa (21/12). Dalam sebuah video yang beredar, memperlihatkan salah seorang tenaga kesehatan (Nakes) Puskesmas Padarincang tengah menawarkan kepada pengguna jalan untuk divaksin.
Kepala Puskesmas Padarincang, Melly Siltina, mengungkapkan hal itu sengaja dilakukan olehnya untuk mengejar target vaksinasi pada akhir Desember. Hal itu juga merupakan sebuah upaya agar masyarakat mau divaksin, supaya masyarakat tetap sehat dimasa pandemi Covid-19.
“Hari ini kami turun ke lapangan dalam rangka menggencarkan vaksinasi kepada masyarakat Padarincang, supaya yang belum tervaksin, bisa mengikuti vaksinasi di sini,” ujarnya, disela-sela kegiatan vaksinasi di desa Cisaat, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Selasa (21/12).
Sebanyak 64.000 sasaran vaksinasi dari jumlah masyarakat 68.000, pencapaian per hari Senin (20/12) sudah mencapai 31,4 persen. Melly mengakui bahwa jumlah tersebut masih jauh dari angka Herd Immunity 70 persen.
“Masyarakat Padarincang tidak bisa disamakan dengan Kecamatan lainnya,” ucapnya.
Ia menyebutkan bahwa masyarakat Padarincang merupakan asli penduduk padarincang yang pekerjaannya hanya ke sawah, petani dan ke gunung. Sehingga masyarakat beranggapan tidak perlu ada sertifikat vaksin untuk melakukan kegiatan sehari-harinya.
“Mereka tidak perlu kartu vaksin untuk tetap bekerja setiap hari, sehingga untuk menyadarkan masyarakat ini lumayan membutuhkan waktu,” ungkapnya.
Melly mengakui bahwa pencapaian 31,4 persen sudah luar biasa. Sebab, jumlah tersebut merupakan buah hasil dari kegigihan para Nakes Puskesmas Padarincang melakukan upaya vaksinasi.
“Tinggal kita bagaimana caranya meraih simpati dari masyarakat, pelan-pelan, sedikit-sedikit, tidak bisa terburu-buru,” tuturnya.
Ia mengatakan, pihaknya ditargetkan hingga akhir Desember mendatang, harus mencapai target vaksinasi 70 persen. Pihaknya tetap akan berusaha, meskipun hasilnya belum maksimal.
“Kita langsung terjun ke masyarakat, ke kampung-kampung, tidak lagi di satu titik. Minimal kita 10 titik di lapangan, sudah mendekati door to door, langsung ke masyarakat, ke pengajian-pengajian, ke lingkungan RT dan RW,” tandasnya.
Sebelumnya, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dalam rapat Forkopimda, Senin (20/12), akan Bekerjasama dengan Forkopimda untuk mencapai target Herd Immunity Kabupaten Serang.
Dalam rapat tersebut ia mengatakan, bukan hanya teguran kepada para Camat maupun Kepala Puskesmas yang capaian vaksinasinya masih rendah. Melainkan, menyarankan agar mereka mengundurkan diri jika sudah tidak mampu bekerja.
“Kalau yang gak mampu mundur, karena ini taruhannya masyarakat. Kalau gak mampu sudah mundur mau camat, kepala puskesmas, karena ini untuk keselamatan masyarakat bukan main-main,” tegas Tatu.
Saat para Camat dan Kepala Puskesmas ditanyai olehnya perihal kendala yang dihadapi, ia mendapati jawaban bahwa tenaga vaksinator siap. Sehingga ia menyebut dalam hal ini komunikasi kepala puskesmas, camat dan Kades lemah.
“Karena pada persoalan mobilisasi masyarakat bingung vaksinasi dimana, seperti di Kramatwatu banyak masyarakat menanyakan vaksinasi dimana, ini berarti sosialisasi camat, kepala desa, kepala puskesmas gak jalan,” tuturnya. (MUF)