Tag: Virus Corona

  • Dampak Corona, Ekonomi Banten Diprediksi Terpukul

    Dampak Corona, Ekonomi Banten Diprediksi Terpukul

    SERANG, BANPOS – Laju pertumbuhn ekonomi Banten pasca-ditetapkannya status Kejadian Luar Biasa (KLB) dan masa inkubasi selama dua minggu diperkirakan akan terpukul baik secara mikro maupun makro. Hal ini dikarenakan kegiatan ekonomi masyarakat dapat dipastikan lesu selama masa inkubasi ini.

    Pengamat ekonomi, Boyke Pribadi, mengatakan bahwa untuk ekonomi mikro yang dapat dilihat secara kasat mata ialah ketika sekolah mulai diliburkan selama dua minggu, maka para pedagang kecil yang target pasarnya para pelajar akan berhenti kegiatannya.

    “Kalau anak sekolah libur, pedagang kecil gak ada yang beli. Pedagang kecil gak jualan, pasar akan sepi. Nah disitulah ada yang namanya pengereman pertumbuhan ekonomi,” ujarnya kepada BANPOS, Minggu (15/3).

    Untuk ekonomi makro, akan terjadi pengereman pertumbuhan ekonomi tatkala perusahaan dan pabrik yang ada di Banten mulai meliburkan kegiatan produksinya. Dengan diliburkannya perusahaan dan pabrik, maka hasil produksinya pun akan berhenti beredar.

    “Dengan berhentinya perderadan produk, maka perusahaan akan kesulitan mendapatkan keuntungan. Pun sama dengan para karyawan, mereka juga akan berkurang penghasilannya karena libur bekerja,” tuturnya.

    Rentetan hal itu, lanjut Boyke, akan mengakibatkan berkurangnya peredaran uang yang ada di masyarakat. Sehingga dengan demikian, ia mengatakan ekonomi Banten pun akan terpukul akibat kebijakan inkubasi selama dua minggu tersebut.

    Boyke juga menjelaskan, dampak dari kelesuan ekonomi tersebut ialah terjadinya penurunan pertumbuhan ekonomi di Banten. Dengan berkurangnya pertumbuhan ekonomi, maka pengangguran pun akan bertambah. Hal ini berkaca pada kondisi Hongkong pasca-dihantam virus Corona.

    “Hongkong yang ekonominya cukup besar saja terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar 1.74 persen. Bagaimana di Banten? Asumsi saya, jika pertumbuhan ekonomi Banten berkurang 0.5 persen saja, maka akan ada ribuan warga terancam menganggur,” terangnya.

    Terlebih, ia juga mengaku sedikit khawatir karena kondisi ini bertepatan dengan semakin dekatnya bulan Ramadhan, dimana pada bulan tersebut biasanya perputaran ekonomi masyarakat meningkat sangat drastis. Namun melihat dampak virus Corona ini, ia memperkirakan perputaran ekonomi pada bulan Ramadhan tidak seperti tahun sebelumnya.

    “Masyarakat juga tidak bisa jor-joran dalam berbelanja, maka dinamika ekonomi pun diperkirakan akan berkurang. Pasar Lama yang biasanya ramai juga saya kira akan berkrang intensitas belanja dari masyarakatnya,” kata ekonom Untirta ini.

    Mengenai langkah yang harus ditempuh oleh pemerintah dalam melakukan pemulihan ekonomi, Boyke mengatakan bahwa beberapa intervensi dapat dilakukan. Salah satunya yaitu dengan memberikan insentif kepada penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) agar diberikan penundaan pembayaran setelah dicabutnya masa inkubasi 14 hari.

    “Selain itu, pemerintah juga harus segera melakukan Goverment Spending. Artinya, pemerintah harus segera menggunakan anggaran pemerintah. Proyek-proyek yang dibiayai APBD harus segera dimulai supaya roda ekonomi berjalan,” ucapnya.

    Dengan demikian, ia memprediksi ekonomi Banten akan kembali bangkit dalam kurun waktu dua bulan kedepan. “Dengan demikian, pada hari raya Idul Fitri nanti kita semua bisa merayakan kemenangan atas kebangkitan ekonomi kita,” tandasnya. (DZH)

  • UIN SMH Banten Terapkan Kuliah Jarak Jauh

    UIN SMH Banten Terapkan Kuliah Jarak Jauh

    SERANG, BANPOS – Merespon penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditetapkan oleh Gubernur Banten, Wahidin Halim, atas kasus Covid-19 atau virus Corona, UIN ‘SMH’ Banten akan menerapkan kuliah jarak jauh selama 14 hari atau dua minggu. Kebijakan tersebut akan dimulai sejak Selasa (17/3) mendatang.

    Hal ini diungkapkan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan pada UIN ‘SMH’ Banten, Wawan Wahyudin, saat dihubungi BANPOS melalui sambungan telepon. Menurutnya keputusan tersebut diperoleh usai rapat yang digelar rektorat pada Minggu (15/3) pagi untuk merespon surat edaran baik dari Kemendikbud, Kemenag maupun Gubernur Banten.

    “Tadi baru saja rapat dan berdasarkan konsideran pertama yaitu imbauan Presiden yang turun ke Kemenag dan Kemendikbud lalu pak Gubernur Banten, maka kami akan mengeluarkan edaran agar mahasiswa menggelar perkuliahan jarak jauh mulai Selasa 17 Maret hingga 3 April,” ujarnya.

    Ia mengatakan, sesuai anjuran pemerintah pusat bahwa masa inkubasi cukup selama 14 hari. Namun selama itu, pihaknya akan tetap memantau perkembangan kondisi kasus tersebut.

    “Jadi dua minggu itu sesuai dengan pusat. Dua minggu itu sudah cukup untuk masa inkubasi sembari melihat perkembangan kondisinya,” terangnya.

    Ia juga mengaku akan membatasi kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang sifatnya melibatkan massa yang banyak. Hal ini untuk mengantisipasi adanya penyebaran Covid-19 tersebut.

    “Untuk lebih jelasnya nanti menunggu edaran. Saat ini masih dalam penyusunan surat edaran itu. Jadi nanti kalau sudah keluar surat edaran, semua pihak harus mengikuti. Jangan sekarep dewek,” tandasnya. (DZH)

  • Untirta Pertimbangkan Untuk Liburkan Perkuliahan

    Untirta Pertimbangkan Untuk Liburkan Perkuliahan

    SERANG, BANPOS – Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 atau virus Corona, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) sedang mempertimbangkan untuk meliburkan perkuliahan di kampus dan mengganti menjadi perkuliahan secara dalam jaringan (Daring) atau online.

    Hal ini disampaikan oleh Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan, Suherna, saat dihubungi BANPOS melalui sambungan telepon. Ia mengaku rapat untuk membagas hal tersebut akan dilakukan pada minggu depan.

    “Kalau Untirta sendiri belum, karena kami masih akan menggelar rapat untuk membahas hal tersebut. Antara Senin, Selasa atau Rabu ini rapatnya. Jadi sampai sekarang masih belum ada keputusan,” ujarnya, Sabtu (14/3).

    Ia membenarkan bahwa beberapa Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta telah mengambil kebijakan, untuk meliburkan perkuliahan. Hal itu berdasarkan pertimbangan dari masing-masing lembaga.

    “Memang beberapa Universitas sudah mulai mengeluarkan kebijakan meliburkan kampus mereka. Itu merupakan hasil rapat dan pertimbangan masing-masing. Kalau dari kementrian belum ada edaran yang mengarah ke sana,” terangnya.

    Untuk sementara, pihak Untirta telah memberikan imbauan kepada seluruh Sivitas Akademika Untirta agar menjaga kebersihan dan kesehatan mereka, sesuai dengan surat edaran yang diberikan oleh Kementrian.

    “Kami sebenarnya sudah memberikan imbauan untuk menjaga kebersihan kepada civitas akademika Untirta. Jadi mereka harus mencuci tangan, menjaga kebersihan lingkungan, menjaga kesehatan. Kami juga menyediakan hand sanitizer di beberapa titik seperti toilet,” katanya.

    Ia pun mengaku bahwa ada kemungkinan perkuliahan diliburkan. Namun saat ini ada beberapa pertimbangan seperti akan menghadapinya Ujian Tengah Semester (UTS).

    “Ada kemungkinan kami juga meliburkan perkuliahan. Cuma memang masih dipertimbangkan karena menjelang UTS. Tapi kalau memang diliburkan, infrastruktur kami sudah siap karena kami sudah ada aplikasi namanya Sistem Pembelajaran Daring (SPADA),” tandasnya. (DZH)

  • Kerahkan Anggota Antisipasi Corona, Danrem 064 dan Kapolres Serang Bersih-bersih Lingkungan

    Kerahkan Anggota Antisipasi Corona, Danrem 064 dan Kapolres Serang Bersih-bersih Lingkungan

    SERANG, BANPOS – Danrem 064 Maulana Yusuf, Kolonel Inf Windiyatno dan Kapolres Serang, AKBP Mariyono, mengerahkan personel mereka untuk melakukan giat bersih-bersih dan penyemprotan desinfektan di sejumlah fasilitas umum dan sarana ibadah, guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 atau virus Corona di Kabupaten Serang.

    Selain personel TNI dan Polri, giat bakti sosial yang dipusatkan di Pondok Pesantren An-Nawawi di Kecamatan Tanara, juga didukung unsur Forkopimda Kabupaten Serang serta Detasemen POM Serang dan Brimobda Banten.

    Bahkan dalam kegiatan tersebut Kapolres, Danrem, Dandim serta Dandenpom juga tak sungkan-sungkan mengumpulkan sampah di lingkungan ponpes dan membuang ke tempat yang sudah disiapkan.

    “Kegiatan kerja bakti bersama ini bertujuan untuk mencegah penyebaran Virus Covid 19 atau Corona yang telah mewabah di Indonesia,” ujar Kapolres Serang, AKBP Mariyono, Sabtu (14/3).

    Selain membersihkan lingkungan pondok pesantren, para pimpinan TNI-Polri yang hadir juga memberikan penyuluhan kepada para santri, agar tidak membuang sampah sembarangan yang mengakibatkan tersebarnya penyakit di lingkungan Pondok Pesantren.

    “Kami berikan penyuluhan agar para santri menjaga kebersihan baik lingkungan maupun tempat pemondokan agar terhindar dari penyakit,” kata Kapolres.

    Mariyono mengatakan, persoalan kebersihan harus diperhatikan secara serius. Apabila kesehatan lingkungan kerja terjaga dengan baik, akan berdampak positif bagi diri sendiri ataupun masyarakat yang datang.

    “Kegiatan kali ini menjadi langkah awal, berikutnya dimungkinkan di fasilitas umum dan pusat kegiatan masyarakat lainnya. Karena apabila lingkungan sehat, otomatis seluruh warga akan semakin nyaman,” terangnya.

    Dalam kesempatan tersebut Kapolres juga mengimbau masyarakat utamanya tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Untuk mencegah serta mengantisipasi penyebaran virus Corona, diperlukan kesadaran masyarakat untuk aktif menerapkan PHBS dan CTPS. Hal ini dapat dimulai dari rumah tangga dan keluarga.

    “Hal lainya yang tak kalah penting adalah mengurangi bepergian ke tempat yang ramai atau terdapat kerumunan massa. Mari kita bersama waspada, dengan menerapkan bersama upaya cegah dini dan antisipasi, sehingga penyebaranya dapat diantisipasi,” terangnya.

    Mantan Kapolres Majalengka ini juga mengimbau supaya masyarakat yang merasa sakit segera berobat ke rumah sakit. Menurutnya, kesadaran diri itu penting guna mencegah penyebaran virus.

    “Di setiap daerah, rumah sakit sudah menyiapkan ruang isolasi. Saya harap juga masyarakat memang kalau ada keraguan silakan periksa tapi enggak perlu panik. Tapi kalau gejalanya mirip, segera aja ke RS rujukan pemerintah, semua pasti siap tampung, ini yang kita harapkan,” tandasnya. (DZH)

  • Imbas Corona, Pemkot Serang Akan Setop CFD

    Imbas Corona, Pemkot Serang Akan Setop CFD

    SERANG, BANPOS – Pemkot Serang akan menyetop seluruh kegiatan yang melibatkan keramaian, salah satunya yakni Car Free Day (CFD) yang rutin digelar setiap hari Minggu di Alun-alun Kota Serang. Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 atau virus Corona.

    Demikian disampaikan oleh Walikota Serang, Syafrudin, saat dihubungi oleh BANPOS melalui sambungan telepon. Ia mengatakan, pihaknya pada Senin mendatang akan secara resmi mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar tidak menggelar kegiatan yang melibatkan keramaian.

    “Kami kan sudah mengimbau, meskipun belum resmi, jadi untuk acara yang ramai-ramai itu ditiadakan atau disetop dulu. Untuk resminya nanti akan kami keluarkan suratnya pada hari Senin,” ujarnya, Sabtu (14/3).

    Ia pun mengatakan bahwa kegiatan CFD yang rutin digelar setiap Minggu juga akan mulai disetop. Namun, kebijakan itu berlaku untuk CFD pada minggu yang akan datang.

    “Kalau untuk CFD besok, itu masih berlangsung. Jadi kemungkinan itu CFD minggu depan yang akan mulai disetop. Karena belum ada surat resminya. Kalau untuk berapa lamanya masih belum tahu,” terangnya.

    Kendati demikian, Syafrudin mengatakan tidak akan menyetop kegiatan belajar mengajar di sekolah. Ia akan melihat perkembangannya kedepan.

    “Kalau sekolah enggak. Kegiatan belajar mengajar akan terus berlanjut sebagaimana biasanya. Namun nanti kedepan akan kami lihat perkembangannya seperti apa,” tandasnya. (DZH)

  • Pulang dari Tiongkok, 7 Mahasiswa Banten Dikarantina

    Pulang dari Tiongkok, 7 Mahasiswa Banten Dikarantina

    SERANG, BANPOS – Sebanyak 7 mahasiswa asal Banten di Tiongkok yang berhasil dipulangkan ke tanah air, saat ini masih dalam pengawasan dinas kesehatan kabupaten/kota setempat. Mereka dikarantina selama 14 hari dengan pengawasan ketat oleh tim medis.
    “Setelah dilakukan pemeriksaaan, hasilnya semua mahasiswa banten yang dipulangkan dari Tiongkok dalam kondisi sehat. Baik hasil fisik, laboratorium, maupun radiologi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Banten Ati Pramudji Hastuti kepada wartawan (Rabu, 5/2).

    “Mereka dipulangkan. Selama 14 hari (masa inkubasi, red), mereka harus mengurangi aktivitas kegiatannya. Mereka hanya bisa keluar, selama 14 hari, untuk periksa ke Puskesmas terdekat. Mereka sudah kita koordinasikan dengan dinas kesehatan kabupaten/kota untuk tempat pemeriksaannya,” tambahnya.

    Ia menjelaskan, selama 14 hari ke 7 mahasiswa tersebut harus cukup istirahat dan mengkonsumsi makanan bergizi. Mengurangi aktivitas fisik agar kondisi tetap fit selama 14 hari tersebut.

    “Jadi karantina yang dimaksud adalah karantina di rumah dengan mengurangi aktivitas, hanya di dalam rumah. Kalaupun keluar rumah hanya untuk periksa ke Puskesmas selama 14 hari. Mereka juga harus melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dengan berolahraga, makanan bergizi dan istirahat yang cukup,” paparnya.

    Dikatakan, saat melakukan tes kesehatan ke Puskesmas terdekat, para mahasiswa tersebut dibekali kartu kuning Health Alert Card (HAC) yang diberikan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soekarno Hatta. Hal ini dilakukan karena para mahasiswa tersebut masuk dalam status orang dalam observasi.

    “Jika orang dalam status pemantauan dilakukan isolasi. Itupun isolasi bukan di rumah sakit. Sedangkan untuk status dalam pengawasan itu dilakukan di rumah sakit yang telah ditujuk nasional,” ungkapnya.

    Dikerahui, Gubernur Wahidin Halim (WH) memfasilitasi mahasiswa Banten yang belajar di Provinsi Jiangsi Republik Rakyat Tiongkok untuk pulang ke Banten karena kekhawatiran atas merebaknya wabah virus corona.

    Para mahasiswa tiba di Bandara Soekarno Hatta menggunakan penerbangan Thai Airways Airline pukul 18 wib. Usai menjalani prosedur kedatangan dari Kementerian Kesehatan, didampingi Tim Kesehatan Dinkes Pemrpov Banten para mahasiswa melakukan pemeriksaan lanjutan di RSUD Banten.

    Setelah hasil pemeriksaaan menyatakan para mahasiswa dalam kondisi sehat mereka dipulangkan ke rumah masing-masing dengan tetap dilakukan pemantauan selama 14 hari. Dinkes Pemprov Banten berkoordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten/kota untuk pemantauan para mahasiswa tersebut dalam memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat.(RUS)

  • Walikota Serang Hingga Wagub Banten Perjuangkan Rifani Segera Pulang

    Walikota Serang Hingga Wagub Banten Perjuangkan Rifani Segera Pulang

    SERANG, BANPOS – Belum lama kabar gembira diterima oleh tujuh mahasiswa asal Banten di Cina karena dapat pulang ke kampung halamannya, sudah harus kembali berduka karena satu diantara mereka tertahan pihak bandara.

    Rifani, mahasiswa asal Kota Serang yang tertahan tersebut dituding memiliki visa yang sudah kedaluwarsa sehingga tidak bisa ikut 6 temannya untuk kembali ke Indonesia.

    Menanggapi hal tersebut, Walikota Serang, Syafrudin, mengatakan bahwa dirinya akan terus berjuang agar satu mahasiswa asal Kota Serang yang tertahan oleh pihak bandara di Cina supaya dapat segera kembali ke kampung halamannya.

    “Kami masih terus berupaya dan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak agar adinda Rifani ini dapat segera kembali ke kampung halamannya,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (4/2).

    Ia mengatakan, dirinya juga sudah berkomunikasi dengan Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy, untuk mencari solusi agar Rifani dapat segera pulang.

    “Kalau hasil komunikasi terakhir dengan Wagub, ini sudah siap dibayar untuk biaya kepulangan dari Dinkes dan BPBD Provinsi Banten,” ucapnya.

    Mengenai permasalahan visa yang disebut kedaluwarsa dan menjadi penyebab Rifani tertahan di bandara, Syafrudin mengaku siap untuk membiayai perpanjangan visa tersebut.

    “Pokoknya kalau masalah biaya mah saya rasa itu hal yang gampang yah. Pemkot akan siap untuk membiayai. Yang penting itu bagaimana caranya dia bisa segera balik ke sini,” tandasnya. (DZH)

  • Cegah Virus Corona Menyeruak, Pengawasan WNA di Banten Diperketat

    Cegah Virus Corona Menyeruak, Pengawasan WNA di Banten Diperketat

    SERANG, BANPOS – Kekhawatiran atas merebaknya virus Corona di sejumlah negara, membuat Indonesia mengantisipasi kehadiran virus penyebab penyakit n-CoV. Pengawasan dan perlakuan terhadap warga negara asing yang masuk ke Indonesia, termasuk melalui Provinsi Banten, makin diperketat.

    Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinkes Kabupaten Serang, Riris Sinaga mengaku menerapkan perlakuan khusus untuk warga negara asing yang berasal dari negara yang sudah terpapar n-CoV, terutama dari negeri asalnya, China. TKA Maupun turis dari 13 negara terpapar akan langsung diisolasi serta akan dirujuk ke rumah sakit yang sudah ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan.

    Pihaknya terus mengkoordinasikan bersama Puskesmas-puskesmas di setiap kecamatan untuk terus melakukan peninjauan langsung kepada masyarakat.

    “Semua masyarakat diduga terdapat gejala seperti terinfeksi n-CoV akan diperiksa. Jika memang terpapar, akan diupayakan diisolasi selama tiga hari, kemudian masa inkubasi orang yang baru saja masuk ke Kabupaten Serang selama 14 hari,” katanya.

    Hal yang sama disampaikan Wakil Walikota Cilegon Ratu Ati Marliati. Ia mengintruksikan dinas terkait untuk melakukan langkah antisipasi penyebaran n-CoV, salah satunya melakukan pemeriksaan terhadap tenaga kerja asing asal China yang bekerja di Kota Cilegon.

    “Dinas terkait perlu mengantisipasi keberadaan TKA asal China yang kerja di Kota Cilegon. Mudah-mudahan di Cilegon tidak ada yang terserang virus Corona tersebut,” kata Ati ditemui usai kegiatan Rapat Kerja Pengawas Sekolah Dindik Kota Cilegon 2020 di Aula DPRD Cilegon, Selasa (28/1).

    Ati yang juga merupakan bakal calon Walikota Cilegon itu meminta agar masyarakat tidak resah terkait penyebaran virus yang berasal dari Wuhan, China itu. Ia juga meminta warga Cilegon untuk tetap menjaga pola hidup sehat agar terhindar dari virus yang sangat mematikan tersebut.

    Di Lebak, kekhawatiran penyebaran wabah virus corona asal Wuhan China yang dikhawatirkan menerpa juga pada TKA asal China yang bekerja di PT Cemindo Gemilang (CG) Bayah. Dalam hal ini pihak pabrik Semen Merah Putih PT CG akan terus mengawasi dan menjamin karyawannya yang berasal dari China itu tidak terjangkit virus berbahaya itu.

    Sebagaimana disampaikan GM Plant PT CG, Tan Min Tan kepada wartawan yang menyatakan pihak perusahaan akan mengawasi pekerjaan WNA baru begitu juga WNA yang tengah berlibur ke China.

    “Kita harus fokus orang yang datang di atas tanggal 20 saja bukan semua (WNA yang sudah lama kerja, Red). Yang sudah lama ada di sini sama dengan kita-kita ini. Jika mereka semua harus diperiksa. Karena apakah semua penduduk indonesia harus di medical check juga,” ujar Tan, Selasa (27/01).

    Dijelaskannya, atas nama Perusahaan CG, pihaknya juga sangat perhatian dengan ribuan karyawan di lingkungan pabrik semen merah putih itu jika benar adanya wabah virus corona menular kesalah satu karyawannya.

    “Terima kasih kepada rekan-rekan yang sudah sangat perhatian pada Cemindo. Kami juga sayang sama nyawa 1000-an karyawan kami di sini, kami juga sudah lakukan langkah-langkah antisipatif,” kata Tan.

    Namun, Tanmin tidak menampik jika memang virus corona tersebut bisa menular jika memang ada pegawai baru yang terjangkit virus itu.

    “Betul bisa menular. Tapi kalau yang terjangkit belum ada, bagaimana dia bisa menularkan? Makanya kita nggak fokus pada pekerja yang sudah ada dan menetap sejak beberapa waktu lalu. Kita fokus pada yang mau datang atau masuk, jangan sampai ada yang terjangkit yang masuk,” paparnya.

    Pada Bagian lain, Plt. Kepala Dinkes Kabupaten Serang, drg. Agus Sukmayadi menyatakan pihaknya menindaklanjuti setiap informasi terkait penyebaran virus yang dikenal dengan nama virus Wuhan itu. Petugas kesehatan akan langsung mendatangi lokasi potensial terpapar virus asal China tersebut.

    Seperti yang terjadi Selasa (28/1). Dinkes yang mendapat informasi soal suspect virus Corona di sebuah pabrik di Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang. Diinformasikan ada dua orang TKA asal negeri tirai bambu yang memiliki gejala virus Corona.

    Dinkes kemudian mengkoordinasikan dengan Puskesmas setempat yang langsung mengecek kebenaran informasi tersebut.

    “Kami sudah menurunkan petugas Puskesmas terdekat untuk masuk ke perusahaan, tapi hingga kini belum ada hasil dan belum ditemukan kebenaran berita tersebut,” ungkap Kepala Dinkes Kabupaten Serang, drg. Agus Sukmayadi.

    Lebih lanjut Agus menjelaskan, mengantisipasi penyebaran n-Cov, Dinkes Kabupaten Serang akan membuat tim satuan tugas (Satgas). Selain itu, Dinkes Kabupaten Serang juga telah menindaklanjuti surat edaran Direktorat Jenderal pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) tentang kesiapsiagaan dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit yang sedang mewabah hari ini.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang, Drg. Agus Sukmayadi mengatakan semua kasus yang terduga terinfeksi Virus Corona, akan segera dirujuk ke Rumah Sakit Dr Suryati Saroso di Jakarta agar mendapat penanganan lebih lanjut. Akan tetapi sebelum perujukan tersebut dilakukan pihaknya akan melakukan penanganan tahap awal terlebih dahulu.

    “Untuk pencegahan penularan, karena sudah bersifat lintas batas Regional-Nasional bahkan Internasional, penanganan lebih lanjut dilakukan melalui  koordinasi Dinkes Provinsi dan Kementerian Kesehatan. Kami telah melakukan upaya-upaya melalui surat edaran ke puskesmas dan Rumah Sakit (RS), kewaspadaan dini di Puskesmas dengan pengenalan dini gejala suspect dan segera dirujuk ke RS yang telah ditetapkan oleh Kemenkes,” ujarnya.

    Sementara itu, telah ditetapkan sore hari itu, Selasa (28/1) bahwa RS rujukan adalah RS Sunyati Soeharso yang berlokasi di Jakarta. Kendati demikian, jika memang banyak masyarakat yang terpapar dan RS rujukan utama sudah penuh, akan dibuka kembali RS rujukan lainnya di Kota Tangerang dan Kabupaten Serang.

    “Rujukan penyakit infeksi menggunakan standar internasional, sebab ada Standar operasional prosedur (SOP) yang harus dilalui,” katanya.
    Di Kota Cilegon, Dinkes setempat juga telah menyurati seluruh layanan Kesehatan yang ada di Cilegon untuk waspada terhadap Corona Virus tersebut.

    “Hari ini saya membuat surat kepada semua layanan kesehatan baik puskesmas atau klinik melalui Asosiasi Klinik dan semua rumah sakit. Saya membuat surat terkait kewaspadaan terhadap Corona Virus. Kita buatkan protapnya sehingga mereka tahu langkah-langkah apa yang harus dilakukan jika menemukan pasien yang ternyata dia habis berpergian ke daerah terpapar Corona Virus,” ujar Kepala Dinkes Cilegon dr. Arriadna, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (28/1).

    Dikatakan, pihaknya juga akan bekerja sama dengan kantor Kesehatan Pelabuhan guna mewaspadai paparan penyakit yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok.

    “Karena mereka (Kantor Kesehatan Pelabuhan) yang mempunyai kewenangan untuk karantina bagi siapapun yang masuk ke negara kita,” ungkapnya.

    Di Kota Tangerang, dinkes setempat juga terus melakukan langkah antisipasi. Salah satunya dengan menerapkan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR).

    “Puskesmas dan Rumah Sakit (RS), memantau ketat dan melakukan isolasi penderita dengan gejala pneumonia dan mempunyai riwayat perjalanan dari negara terjangkit,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr Liza Puspadewi, Selasa, (28/1).

    Selain itu, lanjut Liza pihaknya juga secara rutin memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan dan penularan Novel Coronavirus melalui media elektronik, media sosial dan penyuluhan langsung baik di dalam dan di luar gedung.

    “Kami juga membuat surat edaran kewaspadaan terhadap Pneumonia Novel Coronavirus (nCoV) kepada rumah sakit, puskesmas untuk meningkatkan kewaspadaan, menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standar, meningkatkan kompetensi petugas kesehatan dan mengatur alur rujukan pasien terduga pneumonia akibat Novel Coronavirus,” paparnya.(MUF/WDO/LUK/IRFAN/MADE/ENK/BNN)

  • Banten Siaga Corona

    Banten Siaga Corona

    SERANG, BANPOS-  Dinas Kesehatan (Dinkes) mengeluarkan surat edaran untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona kepada kabupaten/kota dan puskesmas seluruh wilayahnya.

    Tak hanya itu, pemprov juga terus melakukan koordinasi dengan pihak Bandara Soetta di Tangerang. Langkah ini dilakukan menginggat bandar udara tersebut merupakan salah satu pintu masuk warga asing ke Indonesia.

    Kepala Dinkes Banten Ati Pramudji Hastuti melalui WhatsApp Messenger, Senin (28/1) mengatakan, surat edaran yang ditujukan kepada Puskesmas dan Dinkes kabupaten/kota tersebut sebagai bagian tindak lanjut surat edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan No. SR.03.04/II/55/2020 tentang Kesiapsiagaan dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit pneumonia dari Republik Rakyat Tiongkok ke Indonesia.

    “Dinkes Pemprov Banten menganjurkan untuk melakukan langkah-langkah deteksi dini dan pencegahan,” ungkapnya.

    Dalam surat tersebut, kata Ati, puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota diminta untuk melakukan pengamatan terhadap peningkatan kasus Influenza Like Ilness (ILI) dan pneumonia melalui sistem kewaspadaan dini dan respon (SKDR). 

    Selanjutnya, kata dia, puskesmas melakukan pemantauan dalam masa inkubasi pada orang yang datang dari negara terjangkit berdasarkan health alert card (HAC) yang diberikan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

    “Kemudian puskesmas memantau ketat dan melakukan isolasi penderita dengan gejala pneumonia dan mempunyai riwayat perjalanan dari negara terjangkit dalam 14 hari sebelum muncul gejala,” katanya.

    Kemudian, melakukan kampanye edukasi kepada masyarakat tentang pneumonia dan pencegahan penularannya. Diantaranya dengan cuci tangan, etika batuk dan bersin, memerikasakan diri ke fasilitas kesehatan apabila mengalami keluhan demam, batuk, sesak, dan gangguan pernapasan serta memiliki riwayat perjalanan dari negara terjangkit dalam 14 hari sebelum munculnya gejala.

    “Kelima, puskesmas dan rumah sakit segera melaporkan kasus pneumonia berat yang memiliki riwayat perjalan dari negara terjangkit secara berjenjang dari dinas kesehatan kabupaten/kota ke Dinas Kesehatan Pemprov Banten,” kata Ati dalam surat edaran tersebut.

    Adapun  koordinasi dengan PT Angkasa Pura II sebagai operator  Bandara Soetta di Tangerang menurut Ati yang merupakan pejabat hasil open bidding atau lelang jabatan ini mengaku penting. “Koordinasi dengan KKP Bandara Soeta. Koordinasi lintas batas dengan Dinkes Provinsi DKI dan Jabar juga telah kami lakukan,” imbuhnya.

    Terpisah, Direktur Utama RSUD Banten Danang Hamsah Nugroho, Senin (28/1) mengungkapkan, sesuai dengan surat edaran (SE) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten, pihaknya telah mengambil sejumlah langkah. Salah satunya menyiapkan fasilitas kesehatan berupa ruang isolasi dalam penanganan virus corona. 

    “Ruang isolasi kita kan selalu ada, siap sedia. Ada enam tempat tidur tapi belum ada yang terpakai,” katanya.

    Ia menjelaskan, dengan belum digunakannya ruang isolasi tersebut maka pihaknya belum menemukan adanya warga yang terjangkit virus corona. Jika instansi terkait menemukan atau ada laporan terkait kasus vitus tersebut maka akan langsung ditangani di ruang isolasi sebagai bentuk pencegahan.  

    “Di situ saja dulu untuk persiapan. Belum. Belum (ada temuan atau laporan warga terjangkit). Kalau ada itu kita akan buat laporan ke Dinkes (Dinas Kesehatan), kita isolasi, nanti mungkin selanjutnya bagaimana Dinkes menanggapi,” ungkapnya.

    Selain penanganan, kata dia, pihaknya juga senantiasa melakukan pencegahan sesuai dengan surat edaran (SE) Kepala Dinkes Banten. Dalam surat itu pemprov melakukan sejumlah langkah pencegahan penyebaran virus corona. 

    “Sesuai edaran dari kepala dinas, kepada kasus-kasus pneumonia berat. Kemudian warga negara asing atau yang baru saja berkunjung dari negara asing, itu kita tanyakan (beri perhatian lebih, red),” ungkapnya.   

    Sekda Banten Al Muktabar mengatakan, pihaknya telah berkonsolidasi dengan pemerintah pusat untuk langkah pencegahan. Sebab, Banten memiliki Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta). Meski demikian dia memastikan hingga saat ini Banten masih bersih kasus virus corona.

    “Tentu berkonsolidasi untuk melakukan langkah-langkah sesuai kewenangan provinsi, tanggap terhadap itu. Satu diantaranya karena Bandara Soetta itu adalah wilayah Provinsi Banten kita juga lakukan pengecekan, kesiapan dan seterusnya,” tuturnya.  

    Disinggung apakah ada pelajar atau mahasiswa asal Banten yang berada di Tiongkok sebagai negara terindikasi asal virus corona, dia mengaku masih mencari informasi pastinya. 

    “Bahwa kita banyak sekolah di sana iya, tapi alamatnya Jakarta. Itu juga sedang kita tunggu sekarang, datanya seperti apa. Kalau menurut informasi ada, tapi ketika saya mau kejar data dan segala macam, kan harus by name by adress, sebagian besar menstatuskan Jakarta,” ujarnya.  

    Al Muktabar menegaskan, meski tak berharap terjadi namun pihaknya telah siap untuk menghadapi virus tersebut. Sejumlah fasilitas kesehatan telah dioptimalkan untuk penanganannya serta dukungan pendanaannya. 

    “Kita kan ada bantuan sosial tidak terencana kalau memang diperlukan. Kita akan memersiapkan segala sesuatunya secara maksimal. Secara umum kita siap bila itu terjadi. Secara pendekatan kesehatan kita akan melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi itu semua,” pungkasnya.

    Terpisah, Pemkot Serang juga mewaspadai penyebaran virus tersebut. Walikota Serang, Syafrudin mengimbau agar masyarakat dapat menjaga kesehatan tubuh dan kebersihan lingkungan sekitar. Selain itu juga Pemkot telah menginstruksikan seluruh Fasilitas Kesehatan (Faskes) agar mempersiapkan diri jika suatu saat ada laporan mengenai virus itu.

    “Kami mengimbau kepada masyarakat agar dapat menjaga ketahanan tubuh dan kebersihan lingkungan, apalagi saat ini sedang musim penghujan yang rentan adanya penyebaran penyakit, termasuk mungkin Corona itu,” ujar Syafrudin di DPRD Kota Serang, Senin (27/1).

    Menurutnya dengan ketahanan tubuh yang kuat dan lingkungan yang bersih, setidaknya dapat meminimalisir kemungkinan tersebarnya virus Corona dan juga penyakit lainnya seperti DBD.

    “Makan makanan bergizi, ini dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu juga lingkungan yang bersih dapat mencegah persebaran virus. Bukan hanya Corona, tapi juga DBD dan penyakit lainnya,” terangnya.

    Kepala Dinkes Kota Serang, M. Ikbal, mengatakan saat ini perpindahan penduduk, baik kedatangan wisatawan mancanegara maupun pekerja asing sangat dinamis. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan instruksi untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona.

    “Melihat perkembangan virus Corona, terlebih pertukaran masyarakat itu dinamis. Maka dari Kemenkes sampai ke daerah itu sudah melakukan antisipasi melalui Puskesmas atau rumah sakit,” ujarnya di Puspemkot Serang.

    Ia mengatakan, melalui jaringan Puskesmas dan Rumah Sakit, pihaknya telah menginstruksikan agar dapat menenangkan masyarakat. Karena isu virus Corona sedang hangat dibicarakan.

    “Kami sudah sampaikan kepada seluruh jaringan kami agar dapat menenangkan masyarakat. Karena memang saat ini penyebaran virus Corona sedang ramai di dunia. Kemenkes pun menyatakan agar tetap waspada,” ucapnya.

    Selain itu, pihaknya juga telah menginstruksikan agar setiap Puskesmas maupun Rumah Sakit agar dapat memantau gejala yang timbul di masyarakat seperti batuk-batuk yang merupakan gejala awal Corona.

    “Nanti kalau ada masyarakat yang mungkin memiliki gejala-gejala seperti batuk dan gejala lainnya itu dapat segera melakukan pengecekan kesehatan ke Puskesmas terdekat atau rumah sakit terdekat,” katanya.

    Sedikit menjelaskan, Ikbal mengatakan bahwa terdapat kemungkinan virus Corona dapat menyebar melalui batu dan bersin. Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat dapat menggunakan masker.

    “Persebaran virus itu memang dapat melalui batuk dan bersin. Makanya harus menggunakan masker. Selain itu hindari kerumunan orang yang terindikasi terjangkit virus,” tandasnya.

    Sebagai informasi, wabah pneumonia berat akibat virus novel CoronaVirus (nCoV) mulai merebak di luar negeri pada 31 Desember 2019 lalu dan menyebabkan kematian. Hingga 21 Januari 2020, telah ditemukan 224 kasus dengan 4 kasus kematian. Negara lain yang telah ditemukan kasus ini adalah Jepang 1 kasus, Korea Selatan 1 kasus, dan Thailand 2 kasus. Penyakit ini dapat menular antarmanusia secara terbatas. Kemudian belum ada vaksin yang dapat mencegah penyakit ini. 

    Disarankan, langkah yang dapat diambil untuk menghindari penularan penyakit ini ialah pertama, untuk masyarakat yang mengalami gejala demam, batuk, sesak nafas dan baru kembali dari negara terjangkit dalam 14 hari sebelum sakit, disarankan agar segera berobat ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.(RUS/DZH/ENK)