LONDON, BANPOS – Kejutan terjadi di ajang tenis Grand Slam Wimbledon 2023. Petenis non unggulan asal Republik Ceko, Marketa Vondrousova berhasil meraih gelar juara, setelah menaklukkan petenis unggulan keenam asal Tunisia, Ons Jabeur 6-4 dan 6-4 di Centre Court, London, Inggris.
Vondrousova menjadi petenis non unggulan pertama yang menjadi juara di All England Club. Bagi petenis berusia 24 tahun, ini merupakan gelar Grand Slam pertamanya di laga final keduanya, setelah sebelumnya kalah dari Ash Barty di laga final Prancis Terbuka 2019.
“Setelah segala yang telah saya lalui, saya bahkan digips di Wimbledon tahun lalu, rasanya luar biasa bisa berada di sini dan memegang trofi ini,” ungkap Vondrousova, yang absen karena cedera pergelangan tangan pada 2022.
“Saya tidak tahu bagaimana saya bisa melakukan ini. Tenis benar-benar gila,” lanjutnya.
Atas pencapaian ini, Vondrousova menjadi petenis ketiga asal Republik Ceko yang berhasil meraih juara Wimbledon, setelah Jana Novotna dan Petra Kvitova.
Dia juga menjadi petenis non unggulan kesembilan yang sukses menjadi juara Grand Slam. Gelar juara Wimbledon melengkapi comeback luar biasa Vondrousova setelah serangkaian cedera mengganggu karier tenisnya.
Dua belas bulan lalu, dia hanya bisa menonton Wimbledon karena cedera. Operasi kedua pada pergelangan tangannya membuat Vondrousova membuat peraih medali perak Olimpiade itu absen selama enam bulan. Meski begitu, saat absen, Vondrosuova melangsungkan pernikahan.
“Melakukan comeback tidak pernah mudah. Anda tidak pernah tahu apa yang akan Anda raih. Saya memang behrarap bisa mencapai level ini dan saya kini telah melakukannya,” imbuhnya.
Dari sisi peringkat, Vondrousova adalah petenis peringkat ke-42 dunia. Ia menjadi petenis peringkat terendah kedua yang berhasil mencapai final Wimbledon. Petenis peringkat terendah yang berhasil mencapai final Wimbledon adalah Serena Williams pada 2018, ketika berperingkat 181 dunia.
Perjalanan Vondrousova menjadi juara Wimbledon sangat tidak disangka oleh petenis putri itu bahkan dia meminta suaminya, Stepan Simek, untuk tidak perlu terbang ke Inggris dan menjaga kucing mereka di rumah, di Praha. Namun, menjelang laga final, Simek pun terpaksa mencari pengasuh kucing agar dia bisa bertolak ke London menonton aksi istrinya.
Sementara itu, sang runner-up, Ons Jabeur tidak bisa menyembunyikan kesedihannya setelah dikalahkan Vondrousova. Ini merupakan kekalahan ketiganya di final Grand Slam sebagai yang paling menyakitkan dalam kariernya.
Dia menegaskan, akan berusaha belajar dari para legenda tenis yang selalu gagal meraih gelar Grand Slam. Petenis berusia 28 tahun itu merupakan petenis putri kedelapan yang kalah di tiga final Grand Slam pertamanya.
Meski begitu, Jabeur bisa sedikit bergembira mengetahui Chris Evert, Kim Clijsters dan Simona Halep juga kalah di tiga final pertama mereka sebelum kemudian berhasil menjadi juara Grand Slam. “Saya sulit berkata-kata. Saya sudah pasti jelek di foto-foto yang muncul di media massa,” ujar Jabeur usai kembali gagal dalam upaya menjadi petenis Arab atau Afrika pertama yang memenangkan gelar Grand Slam.
“Saya merasa ini adalah kekalahan paling menyakitkan dalam karier saya. Saya berjanji untuk bangkit dan suatu hari nanti menjadi juara di sini,” katanya. (RMID)