Tag: Waduk Karian

  • Andra Soni Janji Bendungan Karian Diusahakan Jadi Tempat Wisata

    Andra Soni Janji Bendungan Karian Diusahakan Jadi Tempat Wisata

    SERANG, BANPOS – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Banten nomor urut 2, Andra Soni-Dimyati Natakusumah mengunjungi kawasan Bendungan Karian, Pasirtanjung, Lebak, pada Sabtu, (28/9/2024). Keduanya disambut meriah warga setempat.

    Kedatangan Andra Soni-Dimyati tak lain untuk menyapa warga sekaligus pendukung untuk menyampaikan program-program yang akan dilaksankan ketika nanti terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Banten.

    Sebelum menyapa dan menyampaikan visi-misinya, Andra Soni-Dimyati terlebih dulu menanam pohon-pohon di sekitar kawasan Waduk Karian, Lebak. Kepada warga, Andr Soni akan berusaha menjadikan Bendungan tersebut menjadi kawasan wisata.

    “Kalau saya jadi Gubernur Banten, kawasan ini akan bekerjasama dengan pengelola untuk bisa menjadi tempat wisata, dan kemudian warga yang pernah tinggal di sini prioritas untuk bisa usaha di sini, Insya Allah Gubernur punya kewenangan, Presiden kita punya maka kita akan sampaikan, asal tidak korupsi,” ujar Andra.

    Jika kawasan tersebut bisa dijadikan tempat wisata kata Andra, maka ekonomi warga sekitar akan semakin hidup.

    Selain itu, mantan Ketua DPRD Provinsi Banten ini berjanji kepada warga Lebak, jika pihaknya akan menggratiskan biaya SMA/SMK dan MA baik negeri maupun swasta, jika terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Banten periode 2024-2029.

    “Harusnya dari dulu kita investasi pendidikan di Provinsi Banten, biar warga Banten bisa bersaing dan cepat mendapatkan pekerjaan. Pak Prabowo siapkan makan bergizi gratis, Andra Soni-Dimyati siapkan sekolah gratis,” kata Andra.

    Program sekolah gratis kata kader Prabowo ini, akan bisa mengurangi beban pembiayaan masyarakat. Terlebih lanjut dia, bisa membuat anak-anak Banten ke depan berdaya saing.

    “Saya yakin dengan gizi yang diberikan Pak Prabowo semua anak Banten tangguh dan pejuang dan Gubernur siapkan sekolah gratisnya agar bisa bersaing. Kami sedang memperjuangkan agar Banten lebih maju, adil merata tidak korupsi,” tegasnya.

    Sementara itu, bakal calon Wakil Gubernur Banten, Dimyati Natakusumah menambahkan, program sekolah gratis bertujuan agar masyarakat Banten semakin mudah menikmati layanan pendidikan.

    “Program Andra-Dim sekolah gratis, tujuannya supaya anak cerdas, pintar, tidak bodoh anak-anak kita bisa bekerja. Insya Allah Andra-Dimyati akan hadi di tengah bapak ibu sekalian,” katanya.

    *Respon Warga*

    Salah satu warga Lebak, Nurmilasari mengapresiasi program yang dimiliki Andra Soni-Dimyati. Ia antusias saat mengetahui SMA/SMK dan MA negeri maupun swasta akan digratiskan.

    “Saya sebagai warga lebak dan sekaligus orangtua, sangat antusias sekali dengan program sekolah gratis dari Pak Andra Soni dan Pak Dimyati, agar anak-anak saya bisa sekolah tanpa terbebani dengan biaya-biaya sekolah yang lumayan tinggi di era ekonomi warga Lebak yang menengah ke bawah seperti saya,” terangnya.(ENK)

  • Jalan Waduk Karian Ditutup, Masyarakat Ancam Blokir Akses Kendaraan Proyek

    Jalan Waduk Karian Ditutup, Masyarakat Ancam Blokir Akses Kendaraan Proyek

    LEBAK, BANPOS – Penutupan jalan Sabagi – Muncang oleh pelaksana proyek nasional pembangunan Waduk Karian di Kampung Baru Desa Tambak diprotes warga.

    “Kami kecewa dengan penutupan jalan ini. Karena jalan ini merupakan jalan lintas yang banyak dilalui masyarakat ketika akan ke Rangkasbitung,” kata Kepala Desa Sangiangjaya, Usep Pahlaludin kepada BANPOS, Jumat (22/5/2020).

    Menurut Usep, jalan Sabagi – Muncang via Waduk Karian ditutup perusahaan yang melaksanakan pembangunan waduk terbesar ketiga di Indonesia itu, menggunakan tumpukan batu di ruas jalan di areal Waduk Karian.

    Dengan adanya penutupan tersebut masyarakat Muncang dan Cimarga yang akan ke Rangkasbitung tidak bisa melintas.

    Padahal, masyarakat di Desa Sangiangjaya, Tambak, Kecamatan Cimarga dan Desa Sindangwangi, Mekarwangi, Kecamatan Muncang, telah berkorban untuk pembangunan Waduk Karian dengan merelakan rumah, kebun, dan areal pesawahan untuk dijadikan Waduk Karian.

    Tapi balasannya sekarang ini justru tidak menyenangkan. Untuk melintas saja ke jalan yang biasa dilewati tidak bisa.

    “Mereka langsung menutup jalan dengan tumpukan batu, tidak ada komunikasi dan koordinasi antara perusahaan dengan pemerintah desa. Dan dampaknya dirasakan masyarakat,” jelasnya

    Karena akses jalan tersebut ditutup, maka masyarakat empat desa di Cimarga dan Muncang juga sepakat menutup akses kendaraan proyek di Desa Tambak, Sangiangjaya, Mekarwangi, dan Sindangwangi.

    Bila ada kendaraan proyek Waduk Karian yang melintas di empat desa tersebut maka masyarakat akan menghentikan dan diminta untuk putar balik.

    “Pembangunan yang dilaksanakan pemerintah mestinya tidak mengganggu kenyamanan dan ketertiban masyarakat di daerah. Kita telah didzolimi,” tegasnya.

    Sampai berita ini dilansir, BANPOS belum mendapat konfirmasi dari pelaksana pembangunan nasional Waduk Karian terkait penutupan ruas jalan tersebut.(CR-01/PBN)

  • Iti Kecewa LMAN Mangkir

    Iti Kecewa LMAN Mangkir

    LEBAK, BANPOS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak menggelar rapat terbatas terkait upaya percepatan pembebasan lahan serta pembayaran rumah warga yang terdampak bencana banjir bandang di wilayah Waduk Karian.

    Rapat yang dihadiri beberapa elemen Camat dan Kepala desa terkait yang dipimpin langsung oleh Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya itu akhirnya batal dan diundur pelaksanannya dikarenakan ketidakhadiran pihak dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) atau perwakilannya selaku penyedia dana pengadaan lahan ataupun pengelolan aset negara.

    Dalam rapat, Iti mengungkapkan rasa kecewanya dan menilai, rapat terbatas tersebut merupakan hal penting dengan skala prioritas tinggi, dikarenakan menyangkut hidup masyarakat Lebak, khususnya mereka yang terkena musibah banjir dan berada di kawasan pembebasan lahan Waduk Karian.

    “Padahal kita sudah mengirimkan surat undangan rapat tiga hari lalu, nah ini kan enggak ada keterangan enggak ada pemberitahuan kalau tidak bisa hadir dan rapat ini terpaksa kita undur menyesuaikan dengan waktu yang telah ditetapkan LMAN nanti,” ungkap Iti di lokasi rapat, Aula Multatuli Setda Lebak, Jumat (10/1)

    Menurutnya, kehadiran LMAN sangat penting dalam rapat tersebut sehingga dapat memastikan kapan akan dilakukan pembayaran lahan milik masyarakat yang telah memenuhi syarat pembebasan sehingga masyrakat yang terdampak di wilayah Waduk Karian ini bisa memiliki modal untuk merelokasi diri.

    “Kita tahu, LMAN memiliki banyak agenda strategis nasional, tapi lihat sensitivitas dan urgensinya, sekarang ini sedang musibah. Kita harus bagaimana menyelamatkan masyarakat sehingga mereka ada kepastian untuk relokasi dari dana yang dibayarkan pembebasan lahannya sudah jelas-jelas mana yang sudah di verifikasi mana yang sudah di ukur tinggal itu kepastian pembayarannya,” terang politikus Demokrat tersebut.

    Kata dia, bagi masyarakat yang sudah terdata, namun belum mendapatkan kompensasi, maka Pemkab Lebak akan terus berusaha mendorong pihak LMAN agar segera menyelesaikan perkara itu dan bagi masyarakat yang sama sekali belum terdata luasannya, Pemkab Lebak juga akan berupaya membantu masyarakat dalam menghitung luasan yang terbawa arus banjir bandang.

    Disebutkan, dalam rapat tersebut dibahas bahwa terdapat tiga kelompok dalam pembebasan lahan tersebut. Pertama kelompok yang sudah mendapat kompensasi dari Waduk Karian tetapi belum pindah, Kedua, kelompok yang sudah didata namun belum dibayar oleh pihak LMAN. Ketiga, kelompok yang sama sekali belum terdata luasannya karena terbawa arus banjir bandang.

    Diketahui dalam rapat yang diundur tersebut, Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Banten, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciujung-Cidanau-Cidurian (BBWS3), serta Panitia Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Bendungan Karian. (WDO/PBN)