JAKARTA, BANPOS – Wakil Ketua MPR Yandri Susanto mengunjungi Toko Bandeng Juwana saat kunjungan kerja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (26/3). Dalam kunjungan tersebut dirinya melihat berbagai macam olahan bandeng dan ikan lainnya dalam berbagai bentuk dan rasa.
Yandri mengatakan, sebagai bangsa Indonesia, perlu berbangga sebab berbagai sumber yang didapat dari alam bila dikelola dengan baik akan menghasilkan aneka rupa dan rasa.
“Saya apresiasi kepada para anak bangsa yang telah melakukan terobosan dan inovasi untuk memperkaya sumber makanan,” ujar Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Dirinya berharap berbagai macam olahan yang ada tidak hanya dinikmati oleh masyarakat di dalam negeri namun juga bisa dinikmati oleh orang-orang luar Indonesia. “Perlu go international,” tegasnya.
Menurut pria asal Bengkulu itu, bila ekspor maka akan menghidupkan siklus ekonomi yang luar biasa. Sumber tenaga kerja akan banyak terserap dan devisa meningkat. “Untuk itu perlu kehadiran negara agar bisa dilakukan ekspor,” tuturnya.
Ia meminta agar Pemerintah mempermudah aktivitas ekspor bagi pelaku usaha seperti Bandeng Juwana. Misalnya pajaknya agak ditekan sedikit supaya tidak terlalu mahal.
Dari kemudahan ekspor yang diberikan oleh Pemerintah, dirinya yakin pelaku usaha akan lebih giat berusaha. Hasilnya tidak akan memberi manfaat yang besar bagi masyarakat dan pemerintah namun mempopulerkan makanan produk dalam negeri.
“Bila sudah go international otomatis petani bandeng, patin, lele, peternakan ayam, akan bangkit,” harapnya.
Di lapangan, kata Yandri, sering terjadi pelaku usaha di atas mengalami kesulitan pasar. Bila produk mereka tidak diserap pasar, banyak pelaku usaha gulung tikar.
Lain bila sudah go international, bisa membuka peluang yang lebih besar untuk membangkitkan perekonomian dalam negeri sekaligus untuk mengimbangi perdagangan internasional. “Neraca ekspor impor akan menjadi imbang,” kata Yandri.
Diceritakan, ketika dirinya menjadi Ketua Komisi VIII, dikatakan agar jamaah haji dari Indonesia yang merupakan jamaah terbesar di dunia beralih mengkonsumsi makanan yang berasal dari Thailand atau Vietnam.
“Uangnya kita, orangnya dari Indonesia tetapi menunya dari negara lain, aneh kan,” paparnya.
Uang yang berputar dari jamaah haji disebut triliunan jadi sangat disayangkan kalau uang itu lari ke luar. Untuk itu, tahun ini, produk-produk Indonesia akan memulai mewarnai rasa yang disantap oleh jamaah haji dari Indonesia. Apakah itu di Madinah atau Makkah.
Bila jamaah haji mengkonsumsi makanan produk dalam negeri akan jadi peluang yang baik bagi pelaku usaha. Untuk menuju ke sana, menurut Yandri, sudah ada terobosan dari Kementerian Agama dan Kementerian Perdagangan.
“Makanan dari Indonesia akan menjadi menu utama jamaah haji,” ujarnya.(RMID)