Tag: Wakil Walikota Serang

  • Wakil Walikota Serang Tegaskan Pentingnya Musrembang Kecamatan

    Wakil Walikota Serang Tegaskan Pentingnya Musrembang Kecamatan

    SERANG BANPOS – Musrenbang Kecamatan merupakan forum yang sangat penting dan strategis dalam rangka mencari masukan guna penyusunan perencanaan pembangunan Tahun Anggaran 2020.

    Tujuannya untuk mencapai visi, misi serta tujuan dan sasaran program yang ditetapkan dalam RPJMD Kota Serang 2018-2023.

    Demikian disampaikan oleh Wakil Kota Serang, Subadri Ushuludin, saat membuka acara tingkat Kecamatan Curug yang dilaksanakan di Aula Kanwil Kemenag Provinsi Banten, Jumat (24/1).

    “Untuk mencapai visi, misi serta tujuan dan sasaran program Pemerintah Kota, maka dilaksanakanlah Musrenbang di tingkat kecamatan,” kata Subadri.

    Diharapkan dengan adanya Musrembang di tingkat kecamatan, lanjut Subadri, dapat dilakukan sinkronisasi agenda dan prioritas pembangunan, yang perlu dukungan pendanaan APBD, APBD Provinsi serta APBN.

    “Sehingga pelaksanaan Musrenbang kecamatan ini dapat menghasilkan suatu perencanaan yang berkualitas, transparan dan akuntabel, yang akan menjadi dasar pelaksanaan pembangunan pada tahun 2020,” tandasnya. (MG/DZH)

  • Sambil Santap Bontot, Wakil Walikota dan Ketua DPRD Komitmen Dukung UMKM Kota Serang

    Sambil Santap Bontot, Wakil Walikota dan Ketua DPRD Komitmen Dukung UMKM Kota Serang

    SERANG, BANPOS – Pemda Kota Serang mengaku sangat mendukung keberadaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Serang, terutama yang berfokus pada ciri khas daerah.

    Hal ini diungkapkan Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin dan Ketua DPRD Kota Serang, Budi Rustandi, saat menghadiri agenda peluncuran pertama produk DeBontot, UMKM berbasis industri rumahan yang menjual makanan khas daerah, bontot.

    “Pada intinya, kami dari Pemkot Serang sangat mendukung penuh keberadaan UMKM yang ada di Kota Serang. Terlebih UMKM tersebut mengangkat kekhasan daerah seperti bontot ini,” ujarnya seusai menghadiri acara di komplek Tumaritis Indah, Cipocok Jaya, Rabu (22/1).

    Menurutnya, dalam menjalankan kegiatan usaha dibutuhkan keuletan dan konsistensi. Karena, dalam membangun usaha tidak cukup hanya dalam waktu singkat saja.

    “Mungkin ini yang menjadi kekurangan dari masyarakat Kota Serang. Mereka itu sedikit gampang bosenan. Jadi untuk membangun usaha yah harus ulet dan konsisten. Meskipun pada awalnya itu sulit,” ucapnya.

    Selain itu, Subadri menegaskan bahwa kunci kesuksesan UMKM yaitu pengemasan dan pemasaran yang baik serta menarik. Kemasan, kata Subadri, harus dibuat semenarik mungkin.

    “Nah kalau kemasannya sudah menarik, maka selanjutnya itu bagaimana memasarkan produk dengan baik. InsyaAllah usahanya jadi dapat berkembang,” katanya.

    Ia mewakili Pemkot Serang, mengatakan akan mendukung penuh keberadaan UMKM, baik dari segi kebijakan maupun lainnya.

    Sementara, Ketua DPRD Kota Serang, Budi Rustandi, menuturkan bahwa pihaknya telah mengkaji Raperda yang mengatur kewirausahaan dan perlindungan terhadap ekonomi kreatif.

    “Kami sedang bahas itu. Nanti diharapkan dengan disahkannya Raperda menjadi Perda dapat menyokong keberadaan UMKM dan industri kreatif di Kota Serang,” katanya.

    Selain itu, ia juga mendorong kepada Pemkot Serang untuk dapat membuat kebijakan agar produk lokal UMKM Kota Serang dapat bisa dipasarkan di minimarket-minimarket.

    “Kami dorong itu, supaya produk lokal seperti DeBontot ini dapat juga diperjualbelikan di minimarket yang jumlahnya sangat banyak di Kota Serang,” tuturnya.

    Budi mengatakan, hal tersebut dapat dilakukan apabila.Pemkot Serang mengajukan Raperda usulan krpada DPRD Kota Serang, agar minimarket dapat menerima penjualan produk lokal.

    “Kalau gak bisa Perda, yah Perwalkan dulu saja. Jadi mereka minimarket harus menerima produk lokal. Kalau enggak mau, yah tutup aja sekalian,” ujarnya tertawa.

    CEO De Bontot, Soekemi, mengatakan bahwa usaha yang dirintis bersama teman-temannya merupakan upaya untuk memberdayakan masyarakat. Selain itu juga agar makanan khas daerah dapat bersaing dengan makanan lainnya.

    “Tentu ini merupakan upaya kami dalam memberdayakan masyarakat. Karena kalau bukan kami yang membuka lapangan kerja, siapa lagi?” ucapnya.

    Ia mengatakan, kelebihan yang produknya buat yaitu dalam hal lamanya waktu kadaluwarsa. Menurutnya, bontot biasanya hanya dapat bertahan selama satu hari. Akan tetapi untuk produknya, dapat bertahan hingga seminggu.

    “Sedangkan harganya itu bervariasi. Ada yang Rp9.000 itu yang berukuran kecil. Ada yang Rp15.000 untuk ukuran panjang. Sedangkan yang berukuran besar yaitu Rp17.000,” tandasnya. (DZH)

  • Meski Populer, Kinerja Aje Kendor Masih Dinilai Rendah

    Meski Populer, Kinerja Aje Kendor Masih Dinilai Rendah

    SERANG, BANPOS – Kepuasan masyarakat terhadap program penbangunan di Kota Serang masih rendah dan di bawah 50 persen. Sedangkan untuk kepuasan terhadap kepemimpinan Walikota sudah melebihi angka 50 persen.

    Hal ini diketahui berdasarkan hasil riset kepuasan pembangunan daerah yang dilakukan oleh Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS).

    Ketua PWKS, Muhammad Tohir, mengatakan bahwa riset ini diharapkan mampu mendorong partisipasi masyarakat sebagai pengguna layanan dalam menilai kinerja penyelenggara pelayanan.

    “Selain itu dengan adanya riset ini dapat mendorong penyelenggara pelayanan publik agar meningkatkan kualitas pelayanan dan melakukan pengembangan melalui inovasi pelayanan publik,” ujarnya.

    Tohir mengatakan, mayoritas para responden mengenal Syafrudin dari media massa baik cetak, elektronik, maupun online dengan persentase sebesar 51.3 persen.

    “Sedangkan media sosial didominasi oleh Facebook dengan persentase sebesar 22.5 persen serta instagram sebesar 16.6 persen,” ungkapnya.

    Secara tingkat popularitas, Tohir mengungkapkan bahwa Syafrudin sebagai Walikota Serang baru dikenal oleh 75.8 persen responden.

    “Sedangkan sebanyak 17.7 persen responden mengaku tidak mengetahui siapa Syafrudin dan sebanyak 6.5 persen responden menyatakan ragu-ragu,” tuturnya.

    Sementara dari tingkat kepuasan terhadap kinerja, Tohir menerangkan bahwa kepuasan masyarakat terhadap Syafrudin sebesar 52.7 persen responden yang mengaku puas dengan kinerja Walikota Serang.

    “Sedangkan 28.5 persen responden ragu-ragu menilai kinerja Walikota Serang dan sebesar 18.8 persen responden menyatakan tidak puas dengan kinerja Walikota Serang,” jelasnya.

    Kendati kepuasan responden terhadap kinerja Syafrudin cukup tinggi, namun untuk kepuasan terhadap program 100 hari kerja Syafrudin masih di bawah 50 persen. Padahal, harapan atas program 100 hari kerja terbilang tinggi.

    “Tiga program 100 hari kerja yang ditawarkan oleh Syafrudin dan Subadri memiliki tingkat harapan sebesar 80.6 persen dari responden. Akan tetapi, pada tingkat kepuasan pelaksanaan program 100 hari kerja tersebut hanya mencapai angka 23.6 persen, atau mengalami gap sebesar 57 persen,” terangnya.

    Sama halnya dengan kepuasan pembangunan, hanya mendapatkan penilaian dari responden sebesar 36.7 persen. Adapun penilaian pembangunan terendah yaitu pada kepuasan pembangunan ramah disabilitas yang hanya sebesar 26.8 persen.

    “Sedangkan kepuasan tertinggi didapat dari keamanan di Kota Serang yang dianggap sudah baik sehingga mendapat nilai 47 persen,” ujarnya.

    Kepala bidang penelitian dan pengembangan PWKS, Panji Bahari, menuturkan bahwa responden dalam risey tersebut didominasi oleh laki-laki dengan persentase sebanyak 55.9 persen.

    “Adapun untuk domisili, sebaran responden berasal dari seluruh kecamatan, dengan jumlah responden terbanyak berasal dari Kecamatan Serang dengan persentase sebanyak 24.7 persen,” tandasnya. (DZH)

  • Zikir Dengan Warga, Cara Wakil Walikota Serang Rayakan Pergantian Tahun

    Zikir Dengan Warga, Cara Wakil Walikota Serang Rayakan Pergantian Tahun

    SERANG, BANPOS – Wakil Walikota Serang Subadri Ushuludin rayakan malam pergantian tahun baru 2019 dengan Dzikir Bareng-Bareng (Dz Barbar) yang digelar oleh Pemuda Banten Bersatu (PBB) di Masjid At-Tsauroh Kota Serang, Selasa (31/12) malam hari.

    Kegiatan dzikir bersama masyarakat, dipilih olehnya untuk mengisi perayaan malam pergantian tahun baru. Hal itu dilakukan sebagai ajang memanjatkan rasa bersyukur kepada yang maha kuasa karena telah melewati tahun 2019.

    “Alhamdulillah, kami beserta masyarakat Kota Serang melaksanakan dzikir bersama, dalam rangka menyambut datangnya tahun baru 2020 dengan penuh rasa syukur, sudah bisa melewati tahun 2019 dan mudah mudahan bermunajat bersama kepada Allah SWT. Berdoa bersama agar di tahun 2020 ini kita bisa diberi keselamatan, umur panjang dan keberkahan dari Allah SWT,” ujar Subadri usai mengikuti Dzikir, Selasa (31/12)

    Rangkaian acara pada malam pergantian tahun tersebut, diisi dengan Shalawat, Dzikir, penampilan hadroh serta Tausiyah. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Habib M. Dhiya bin Zein bin Syahab dari Bogor.

    Subadri mengatakan malam pergantian tahun 2020 ini, perayaan tidak perlu dengan pesta dan hura-hura. Ia menuturkan bahwa perilaku tersebut tidak membawa manfaat, dan mengajak semua masyarakat merayakannya dengan cara dzikir bersama.

    “Kita berdoa bersama agar di tahun 2020 ini kita bisa dikasih keselamatan umur panjang dan keberkahan dari allah SWT,” imbuhnya.

    Ia juga menyampaikan pesan untuk masyarakat Kota Serang, mudah-mudahan dengan dzikir bersama ini setidaknya semua baik pemerintah maupun masyarakat Kota Serang semakin sadar, bahwa di pergantian tahun 2020, bisa berbuat yang terbaik.

    “Kegiatan diisi dengan dzikir, diisi dengan mengaji bersama. Mudah-mudahan semuanya bisa dilaksanakan dan mengurangi hal yang mudharat,” harapnya.

    Sementara itu Ketua Pemuda Banten Bersatu (PBB), Dede Dea Ferdiana, mengungkapkan bahwa hal itu merupakan kali kelima ia menggelar kegiatan dzikir bersama, yang dilakukan bersama rekan-rekannya. Ia berharap, untuk tahun selanjutnya, dapat melaksanakan kegiatan tersebut di tempat yang lebih besar.

    “Mudah-mudahan tahun depan, kami bisa melakukan kegiatan di tempat uang lebih besar, seperti Alun-alun. Namun dalam hal ini Pemerintah harus ikut aktif membantu kami dan mendorong kami,” ungkap Dede.

    Pihaknya berharap kepada masyarakat Kota Serang, agar dapat memaknai apa yang dijadikan simbol oleh pasangan Walikota dan Wakil Walikota yaitu Aje Kendor. Diungkapkan olehnya, dalam kegiatan tersebut dilibatkan seluruh pemuda masyarakat kota Serang bergabung dengan Jawara dari Terumbu Banten dan para santri.

    “Ayolah sama-sama seperti tagline wali dan pak wakil, aje kendor berdaya dan berbudaya. Budaya kita bukan budaya hiburan, budaya kita bukan budaya main-main, tapi budaya kita adalah budaya gotong royong dan keseriusan, maka ini harus diikuti oleh semua masyarakat,” tuturnya. (MUF)

  • Kado Akhir Tahun, 96 ASN Dindikbud Kota Serang Naik Pangkat

    Kado Akhir Tahun, 96 ASN Dindikbud Kota Serang Naik Pangkat

    CIPOCOKJAYA, BANPOS – Sebanyak 96 ASN golongan Eselon IV di lingkungan Dindikbud Kota Serang mendapatkan kenaikan pangkat pada akhir tahun 2019.

    Dari 96 ASN tersebut, 62 diantaranya merupakan golongan IV b yang naik menjadi IV a. Sementara 34 lainnya semula golongan IV c, naik pangkat menjadi menjadi IV b.

    Upacara kenaikan pangkat tersebut dilakukan di Sanggar Kreatifitas Bersama (SKB) Dindikbud Kota Serang yang berada di Jalan Raya Serang-Petir. Sedangkan SK kenaikan pangkat dibacakan oleh Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin.

    Ditemui seusai acara, Subadri mengatakan bahwa kenaikan pangkat merupakan ajang untuk meningkatkan pengabdian kepada masyarakat.

    “Harapannya mudah-mudahan dengan kenaikan pangkat ini dapat meningkatkan semangat mereka menjadi abdi negara, abdi masyarakat,” ujarnya, Selasa (31/12).

    Di tempat yang sama, Kepala Dindikbud Kota Serang, Wasis Dewanto, menuturkan bahwa kenaikan pangkat ini merupakan penghargaan atas kinerja pegawai tersebut.

    “Kenaikan pangkat guru itu per periode Oktober dengan April. Pasti banyak sekali guru yang naik pangkat. Jadi kenaikan pangkat itu tidak biasa, karena ini penghargaan dari para pimpinan,” katanya.

    Ia mengatakan, untuk mendapatkan kenaikan pangkat ini dibutuhkan pengabdian minimal 5 semester atau dua setengah tahun.

    “Proses naik pangkat itu ada persyaratannya. Kalau kami itu biasanya 5 semester atau dua setengah tahun. Itu minimal. Kecuali yang berprestasi. Bisa di bawah itu,” tandasnya. (DZH)

  • Fotonya Tak Terpasang di Kantor Dinkes, Subadri : Mungkin Ore Seneng Kali

    Fotonya Tak Terpasang di Kantor Dinkes, Subadri : Mungkin Ore Seneng Kali

    SERANG, BANPOS – Meskipun setahun lebih sudah menjabat, ternyata foto Wakil Walikota Serang belum terpasang pada ruangan kepala Dinkes Kota Serang. Hal ini diketahui pada saat Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, melakukan sidak kehadiran pegawai.

    Berdasarkan pantauan di lapangan, pada dinding ruangan kepala Dinkes Kota Serang hanya terpampang foto Walikota Serang, Syafrudin.

    Sementara kepala Dinkes Kota Serang, M. Ikbal, tidak ada di kantornya. Menurut penuturan satpam Dinkes Kota Serang, Ikbal saat itu sedang melakukan rapat dengan Wakil Walikota Serang. Padahal, Wakil Walikota Serang sedang sidak di dalam ruangan.

    Saat BANPOS mencoba melakukan konfirmasi melalui sambungan telepon sebanyak tiga kali, Ikbal tidak juga mengangkat telepon. Sama halnya dengan pesan whatsapp yang dikirimkan, juga tidak direspon.

    Menanggapi tidak ada foto dirinya di ruangan Kepala Dinkes, Subadri mengatakan bahwa mungkin foto dirinya masih dalam proses pencetakan.

    “Masih dicetak kali. Namun kalau mau lebih jelasnya, silahkan tanya ke pak Kadis,” ujarnya saat diwawancara oleh awak media di kantor Dispora Kota Serang seusai sidak.

    Menurutnya, ia tidak mau berspekulasi niatan di balik tidak dipasangnya foto dirinya di kantor kepala Dinkes Kota Serang. “Saya tidak mau berspekulasi. Ya mungkin ore seneng kali (dengan saya),” katanya sembari bercanda. (DZH)

  • Subadri ‘Ceramahi’ Pramusaji Berkerudung di Hiburan Malam, Mengaku Sulit Mendapat Pekerjaan

    Subadri ‘Ceramahi’ Pramusaji Berkerudung di Hiburan Malam, Mengaku Sulit Mendapat Pekerjaan

    SERANG, BANPOS – Wakil Walikota, Subadri Ushuludin, melakukan sidak di dua lokasi hiburan malam di Legok, Kota Serang.

    Dalam sidak tersebut, Subadri mempertanyakan legalitas pengelola dalam menjalankan bisnis ini kepada salah satu pegawai yang menggunakan kerudung. Diketahui, dua pegawai hiburan malam yang berkerudung itu bekerja sebagai pramusaji.

    “Ini siapa yang memberikan izin? Mbak gak malu dengan jilbab duduk-duduk bekerja di tempat seperti ini?” kata Subadri dengan nada keras, Selasa (10/12).

    Pegawai berkerudung itupun menjawab bahwa dirinya terpaksa bekerja di tempat hiburan malam, karena sulit mencari pekerjaan.

    “Sebenarnya saya malu pak, tapi karena sulit mencari pekerjaan jadi terpaksa seperti ini,” jawab dia.

    Subadri pun berkeliling dalam lokasi tersebut untuk mencari pemilik tempat hiburan malam itu. Namun, ia hanya menemukan orang yang mengaku bertanggung jawab disana.

    “Mana karyawan yang lain? Telpon bos kamu sekarang,” ujarnya.

    Sang penanggung jawab pun secara spontan menjawab tidak ada. Mendengar jawaban tersebut, Subadri pun marah.

    “Mana ada karyawan gak punya nomor bosnya? Panggil sekarang,” kata Subadri dengan nana berteriak.

    Setelah mengumpulkan seluruh pegawai tempat hiburan tersebut, Subadri pun memerintahkan kepada Satpol PP untuk membawa semua pegawai ke kantor Satpol PP Kota Serang.

    Setelahnya, Subadri melakukan penyegelan tempat hiburan itu.

    “Ingat, kalau sampai segel ini dibuka, kalian berurusan dengan Pemkot Serang, dan akan kami pidanakan,” tandasnya. (DZH)

  • Subadri Marah Banyak ASN Yang Mau ‘Kabur’ Dari Pengajian Bulanan

    Subadri Marah Banyak ASN Yang Mau ‘Kabur’ Dari Pengajian Bulanan

    SERANG, BANPOS – Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, marah kepada beberapa ASN yang hendak pulang seusai apel. Padahal setelah apel pagi, juga dirangkaikan dengan pengajian rutin bulanan sekaligus memperingati setahun kepemimpinan Aje Kendor.

    Berdasarkan pantauan lapangan, Subadri juga melakukan penguncian terhadap gerbang Puspemkot Serang. Hal ini agar para ASN tidak ada yang ‘kabur’ dari agenda sekali dalam sebulan itu.

    “Ibu, tolong dong hargai disini ada pengajian. Kenapa pulang duluan? Balik-balik,” ujarnya kepada para ASN yang sudah menaiki kendaraannya di depan gerbang Puspemkot Serang, Senin (9/12).

    Ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut tidak setiap hari dilakukan, sehingga tidak boleh ada alasan untuk tidak menghadirinya.

    Sempat ada ASN yang mengaku dirinya akan mengikuti rapat di tempatnya. Namun, Subadri menolak alasan tersebut.

    “Ini tidak setiap hari loh. Hanya sekali dalam sebulan. Balik dulu semua, ikut (pengajian),” tegasnya sambil menutup gerbang Puspemkot. (DZH)

  • Audiensi Dengan Wakil Walikota Serang, BEM FKIP Untirta Tawarkan Penguatan Kebudayaan

    Audiensi Dengan Wakil Walikota Serang, BEM FKIP Untirta Tawarkan Penguatan Kebudayaan

    SERANG, BANPOS – BEM FKIP Untirta melakukan audiensi dengan Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin. Dalam audiensi tersebut, BEM FKIP Untirta menawarkan penguatan kebudayaan Kota Serang, dalam kurikulum pendidikan.

    Ketua BEM FKIP Untirta, Ahmad Fauzan, mengatakan bahwa saat ini kebudyaan di Kota Serang masih kurang. Padahal, Pemkot Serang dalam kepemimpinan duet Aje Kendor mengusung visi Kota yang Berdaya dan Berbudaya.

    “Jujur, kalau ada kawan mahasiswa lain yang datang kesini, yang ditanyakan adalah identitas kebudayaan dalam pendidikan Kota Serang itu apa? Dan saya sendiri pun agak sulit menjawabnya,” ujarnya kepada Subadri dalam audiensi di ruang kerjanya, Kamis (28/11).

    Padahal menurut Fauzan, Kota Serang memiliki banyak sekali kebudayaan yang bisa dijadikan muatan lokal di setiap sekolah. Seperti budaya ubrug yang menurutnya sangat menarik.

    “Jadi ubrug ini seperti drama lawak, namun menggunakan bahasa bebasan. Kalau di Jawa itu seperti ketoprak. Nah kalau dijadikan mutan lokal, bisa menjadi suatu hal yang menarik bukan hanya wisatawan lokal, juga mancanegara,” ucapnya.

    Ia mengaku, penguatan kebudayaan sudah lama menjadi program yang direncanakan oleh pihaknya. Namun menurutnya, pemerintah lah yang memiliki legitimasi untuk menerapkannya secara kongkret.

    “Oleh karena itu, kami mengajak Pemkot Serang agar bagaimana bisa menerapkan program tersebut. Ini supaya identitas kebudayaan dalam dunia pendidikan di Kota Serang itu dapat diterapkan dengan maksimal,” tandasnya. (DZH)

  • Jam 2 Malam, Wakil Walikota Serang Sidak Pelayanan Serang Siaga 112

    Jam 2 Malam, Wakil Walikota Serang Sidak Pelayanan Serang Siaga 112

    Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, saat melakukan sidak pelayanan Serang Siaga 112, Jumat (22/11) dini hari.
    Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, saat melakukan sidak pelayanan Serang Siaga 112, Jumat (22/11) dini hari.

    SERANG, BANPOS – Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantor Diskominfo Kota Serang untuk memastikan pelayanan kegawatdaruratan itu benar-benar berjalan 24 jam.

    Pantauan di lokasi, sekitar pukul 02.00 WIB Wakil Walikota Serang mendatangi langsung ruangan pelayanan Serang Siaga 112, dan berbincang-bincang dengan operator.

    “Masih pada jaga malam?” tanya Subadri ke operator Serang Siaga 112, Jumat (22/11).

    Pertanyaan itu pun dijawab oleh salah satu operator, Rifa, yang bertugas pada shift malam.

    “Masih jaga malam pak, soalnya masih ada yang telepon tapi cuma prank call (telepon iseng) sama ghost call (telepon namun tidak bersuara),” jawab Rifa.

    Ditemui usai sidak, Subadri mengaku ingin memastikan langsung pelayanan masyarakat kegawatdaruratan berjalan lancar meski sudah memasuki dini hari.

    “Ingin lihat pelayanan, operatornya masih pada jaga tidak. Karena ini kan pelayanan kegawatdaruratan jadi harus stand by,” ungkapnya.

    Pelayanan Serang Siaga 112 sendiri menerima panggilan darurat dari masyarakat seperti kecelakaan, kebakaran dan lain-lainnya.

    “Jadi kalau ada membutuhkan ambulans bisa telepon ke call center ini, atau kecelakaan, kebakaran,” lanjutnya.

    Menanggapi masih banyaknya telepon prank call dan ghost call, ia mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan pelayanan ini dengan baik dan tidak digunakan untuk bermain-main.

    “Manfaatkan pelayanan ini oleh masyarakat jangan ada yang main-main. Karena ini untuk kebutuhan masyarakat juga,” tegasnya. (DZH)