SERANG, BANPOS – Kejadian tragis menimpa seorang pelajar salah satu SMA swasta di Walantaka, Kota Serang. Siswa kelas 3 SMA tersebut menjadi korban serangan sekelompok remaja tak dikenal yang secara tiba-tiba membacoknya saat pulang sekolah.
Insiden tersebut terjadi di sekitar area sekolah sekitar pukul 14.00 WIB pada hari Senin (13/11). Diketahui, korban pembacokan berinsial F (17). Akibatnya, timbul kekhawatiran dan kecaman dari masyarakat tentang keamanan para siswa atau bahkan masyarakat sekitar.
Saksi yang juga merupakan teman korban, bernama AP (17) saat itu melihat sekelompok remaja menggunakan motor mendekati korban yang juga tengah membawa motor dan secara tiba-tiba melancarkan serangan menggunakan senjata tajam.
“Kita keluar bareng, dan F ke parkiran dulu. Setelah keluar gerbang, saya lihat ada tiga motor ada sekitar 6 sampai 7 anak laki-laki pakai celana sekolah abu-abu atau sekolah SMA. Mereka ngeliatin saya dan ngeliatin sekitar sekolahan. Ketika F keluar, sekelompok orang itu mengejar F, terus dibacok sampai motornya oleng lalu jatuh,” terangnya, Senin (13/11).
Saksi tersebut juga menyampaikan bahwa setelah F terjatuh dari motornya, anak-anak remaja yang melakukan tindakan pembacokan pun kabur. Dirinya menjelaskan bahwa ketika F bangun, terlihat darah banyak yang keluar dari tubuh korban.
“Saya samperin sama teman saya dan langsung membawa F ke Puskesmas Walantaka menggunakan motor. Setelah itu saya langsung lapor polisi,” ucapnya.
Akibatnya, pelajar tersebut mengalami luka-luka serius di bagian punggung bawah dan segera dilarikan ke Puskesmas Walantaka untuk perawatan medis.
Pihak aparat kepolisian setempat pun segera merespons kejadian tersebut. Berdasarkan informasi dari keluarga korban, polisi tengah mencari para pelaku dan menanyai para saksi yang ada.
Keluarga korban, Fahmi, mengatakan bahwa dirinya bersyukur karena luka yang berada di tubuh korban yang didapati dari bacokan celurit pelaku, bisa segera diobati dan ditangani oleh pihak medis.
“Korban ini sodara saya, dikenal dengan kepribadian baik dan aktif di kegiatan masyarakat remaja Islam masjid. Tadi saya cek mengalami luka di punggung bawah sebesar 7 cm. Alhamdulillah korban baik-baik saja, namun saya tidak bisa mentoleransi perbuatan jahat yang dilakukan oleh pelaku,” katanya.
Pihak keluarga juga mendesak pihak kepolisian untuk segera menangkap dan mengadili pelaku agar memberikan keadilan bagi korban dan mencegah kejadian serupa terulang.
Guru Korban, Eneng, mengatakan bahwa korban merupakan anak yang baik dan tidak banyak bertingkah. Dirinya menjelaskan bahwa akibat dari peristiwa tersebut korban pun harus mendapatkan beberapa jahitan akibat bacokan benda tajam tersebut.
“Sudah dibawa pulang (korban pembacokan, red). Cuma mendapatkan beberapa jahitan di bagian punggung,” katanya.
Kejadian ini menjadi sorotan masyarakat dan menimbulkan keprihatinan terhadap tingkat keamanan di sekitar lingkungan sekolah. Pihak terkait diharapkan dapat mengambil langkah-langkah yang efektif untuk menjaga keamanan siswa dan masyarakat sekitar, serta memberikan kepastian hukum bagi pelaku kejahatan ini. (CR-01)