Tag: WBP

  • Napi Lapas Rangkasbitung Dilatih Jadi Tukang Kayu dan Penjahit

    Napi Lapas Rangkasbitung Dilatih Jadi Tukang Kayu dan Penjahit

    LEBAK, BANPOS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Rangkasbitung terus berupaya untuk meningkatkan keterampilan warga binaannya dengan menggelar berbagai pelatihan.

    Pada Selasa (21/5), Lapas ini mengadakan dua pelatihan sekaligus yakni pelatihan perkayuan dan pelatihan menjahit angkatan kedua.

    Pelatihan perkayuan merupakan program unggulan yang telah menghasilkan berbagai produk berkualitas tinggi.

    Kepala Lapas Kelas III Rangkasbitung, Suriyanta Leonardo Situmorang, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk membekali narapidana dengan keterampilan praktis yang dapat digunakan setelah mereka bebas.

    “Narapidana harus mencapai kompetensi pelatihan. Mereka yang lulus akan mendapatkan sertifikat pelatihan, yang bisa digunakan untuk menciptakan usaha mandiri atau mencari pekerjaan,” ujar Suriyanta.

    Kasubsi Pembinaan, Eka Yogaswara, menambahkan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 20 orang dan telah menghasilkan produk-produk yang dipasarkan dengan merk resmi Pasthika. “Produk best seller kami adalah gitar, yang sudah memiliki kualitas sangat baik. Pelatihan ini memberikan potensi bagi warga binaan untuk masa depan mereka,” kata Eka.

    Selain gitar, pelatihan perkayuan juga menghasilkan produk seperti meja, kursi, asbak, lumpang, dan cobek.
    Sementara itu, pelatihan menjahit angkatan kedua juga dimulai pada hari yang sama, diikuti oleh 20 narapidana setelah angkatan pertama sukses meluluskan peserta pada Maret lalu. Suriyanta menjelaskan bahwa pelatihan menjahit ini penting untuk memberikan bekal keterampilan yang bermanfaat bagi warga binaan.

    “Keahlian menjahit akan sangat bermanfaat sebagai sumber pencaharian atau untuk dimanfaatkan setelah mereka bebas,” jelasnya.

    Eka menegaskan bahwa pelatihan menjahit ini mengikuti kurikulum Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) pada Kementerian Ketenagakerjaan, memastikan peserta dilatih dari dasar hingga mahir.

    “Pelatihan ini memungkinkan warga binaan untuk terus berkarya dan berkontribusi nyata bagi negara dan diri mereka sendiri,” kata Eka.
    Semua warga binaan yang mengikuti pelatihan dan dinyatakan lulus akan mendapatkan sertifikat resmi dari LPK, yang dapat menjadi bukti keterampilan yang bermanfaat setelah mereka bebas. (MYU/DZH)

  • 6 TPS Khusus Disiapkan di Lapas

    6 TPS Khusus Disiapkan di Lapas

    CILEGON, BANPOS – TPS khusus disiapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Lapas Kelas IIA Cilegon. TPS itu disiapkan guna menjamin hak pilih warga binaan pemasyarakatan (WBP).

    Anggota KPU Provinsi Banten, A Munawar menyebut TPS itu disiapkan memfasilitasi para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk menyalurkan hak pilih saat pelaksanaan Pemilu 2024.

    “Di lapas ini, KPU sudah siapkan enam TPS, kami menyebutnya TPS lokasi khusus ada enam TPS di sini,” kata Munawar kemarin.

    Dikatakan, Munawar pihaknya sudah memastikan bahwa KPU Kota Cilegon telah menyiapkannya, sehingga para warga binaan di sana dapat terfasilitasi. Selain itu, dalam rangka mengantisipasi adanya pemilih yang belum terdaftar sebagai pemilih di Kota Cilegon.

    Kemudian, Munawar mengimbau kepada KPU Kota Cilegon beserta jajaran, agar bisa memfasilitasinya sesuai aturan yang berlaku.

    “Sepanjang memenuhi syarat, atau memiliki syarat lalu belum terdaftar di DPT, kami pastikan mereka dapat memilih menjadi pemilih DPK daftar pemilih yang dapat memilih dengan KTP elektronik hak pilihnya sama,” tandasnya.

    Sementara itu, Kadiv Program, Data dan Informasi KPU Cilegon, Cecep Purnama Asri menambahkan bahwa selain menyiapkan enam TPS loksus di Lapas Kelas IIA Cilegon. Pihaknya juga telah melakukan proses pendataan terhadap warga binaan yang memiliki hak pilih.

    “Untuk saat ini jumlah pemilih di Lapas Kelas IIA Cilegon ada sekitar 1.688 orang, tapi jumlah itu bisa berubah, bisa bertambah atau justru berkurang, karena kan ada yang keluar dan ada yang masuk,” tandasnya.(LUK/PBN)

  • SILAY Madani Permudah Akses Informasi

    SILAY Madani Permudah Akses Informasi

    RANGKASBITUNG, BANPOS – LAPAS Rangkasbitung memberikan inovasi
    bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam
    mendapatkan berbagai informasi, yakni melalui Sistem Informasi Layanan Mandiri dan Melayani (SILAY
    Madani).

    Kasubsi Pembinaan Lapas Rangkasbitung, Eka Yogaswara, yang juga penggagas inovasi tersebut
    mengatakan, dengan SILAY Madani ini, WBP dapat menerima layanan informasi, integrasi, bantuan

    hukum, pengaduan, registrasi dan lain sebagainya melalui satu pintu pintu dengan akses yang mudah,
    cepat, transparan dan mandiri.

    Posisinya (SILAY Madani) ada di tengah-tengah kamar WBP, jadi mereka bisa mudah mengakses, kata
    Yoga kepada BANPOS, Rabu (6/9).

    Yoga menjelaskan, mandiri yang dimaksud yakni WBP bisa mendapat informasi secara cepat dengan
    hanya menempelkan jari (sidik jari) pada mesin atau aplikssi yang telah disediakan. "Jika masih ada
    kebingungan, petugas standby untuk membantu menjelaskan sampai tuntas," tandasnya.

    Sementara itu, Salah satu WBP menerangkan, dirinya telah beberapa kali menggunakan layanan SILAY
    Madani tersebut. Menurutnya, kemudahan dalam penggunaannya sangat menguntungkan bagi WBP
    yang sangat membutuhkan berbagai informasi.

    Kami mengucapkan terimakasih atas pelayanan ini, kami sangat terbantu, singkatnya. (MYU/DZH)

  • Tingkatkan Keimanan dan Ketaqwaan, Napi Lapas Cilegon Ikuti Pesantren Kilat Ramadan

    Tingkatkan Keimanan dan Ketaqwaan, Napi Lapas Cilegon Ikuti Pesantren Kilat Ramadan

    CILEGON, BANPOS – Bulan Ramadan menjadi momen Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) umat muslim di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Salah satunya dengan mengikuti kegiatan pesantren kilat, Rabu (12/4).

    Kegiatan yang diikuti 100 WBP tersebut berlangsung di Masjid Al-Muhajirin Lapas Cilegon dengan mengangkat tema

    “Menguatkan karakter jujur, amanah, dan kasih sayang kepada sesama”.

    Menurut Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Cilegon, Enjat Lukmanul Hakim, pesantren Ramadan tersebut digelar dengan tujuan untuk membentuk karakter yang agamis dan Islami.

    “Maksud dari kegiatan pesantren kilat ini tiada lain untuk meningkatkan pemahaman warga binaan kami agar lebih dekat dengan agamanya dan Tuhannya. Tujuannya juga, untuk membentuk karakter yang agamis dan islami,” ujarnya, Rabu (12/4).

    Dalam kegiatan kali ini, Kalapas Cilegon melanjutkan pihaknya bekerja sama dengan Yayasan Raudhatul Jannah Cilegon. Selain memberikan bantuan berupa Al Quran dan Takjil untuk berbuka, pihak yayasan juga memfasilitasi mendatangkan para ustadz yang ahli dalam bidang agama untuk memberikan pelajaran bagi para warga binaan peserta pesantren kilat.

    “Kegiatan digelar dibawah pengawasan dan pembinaan kerohanian warga binaan. Untuk tenaga ahli yang memberikan pelajaran agama bagi warga binaan, kami bekerja sama dengan Yayasan Raudhatul Jannah Cilegon,” jelasnya.

    Salah seorang warga binaan, E-Y mengaku senang mengikuti kegiatan pesantren Ramadan yang digelar pihak Lapas. Dirinya mengaku, sudah lama tidak mendapatkan siraman rohani serta membaca Al-Quran.

    “Pesantren kilat ini memperkuat kembali keimanan saya. Saya juga jadi bisa kembali belajar Al Quran. Sudah lama saya tidak membaca Quran, beberapa huruf lupa. Dengan pesantren kilat saya juga memanfaatkan waktu dengan baik sambil menunggu berbuka,” ungkapnya.

    Kegiatan pesantren Ramadan diharapkan dapat membantu warga binaan dalam memperbaiki diri dan menjadi individu yang lebih baik. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan bisa menciptakan lingkungan yang positif dan memberikan kontribusi yang baik bagi masyarakat. Ilmu yang diberikan dapat menjadi bekal apabila kelak mereka bebas dari Lapas. (LUK)

  • Jelang Pemilu, Rutan Serang Lakukan Perekaman E-KTP WBP

    Jelang Pemilu, Rutan Serang Lakukan Perekaman E-KTP WBP

    SERANG, BANPOS – Dalam waktu dekat, Indonesia akan menyelenggarakan Pemilu untuk memilih Calon Presiden, Gubernur, Bupati/Wlikota dan Legislatif yang dilakukan secara serentak atau bersamaan. Untuk itu, pendataan jumlah pemilih sangatlah penting, guna memastikan seluruh warga negara Indonesia yang telah memenuhi persyaratan sebagai pemilih terdata dan dapat menggunakan hak suaranya.

    Tak terkecuali bagi warga negara Indonesia yang sedang menjalani masa hukuman di Rumah Tahanan Negara (Rutan) maupun Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Walaupun masih menjalani hukuman Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) masih merupakan warga negara Indonesia yang memiliki hak dalam pemungutan suara pada Pemilu 2024 mendatang.

    Di Rutan Kelas IIB Serang, puluhan WBP melakukan pemutakhiran data dan perekaman E-KTP, agar masing-masing WBP di Rutan Serang memiliki identitas yang sah sebagai dasar persyaratan sebagai pemilih di Pemilu 2024, Selasa (21/3/2023).

    “Rutan Kelas IIB Serang bekerjasama dengan Disdukcapil Kota dan Kabupaten Serang untuk melaksanakan perekaman E-KTP sebagai pemenuhan hak bagi WBP dalam pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang,” ujar KA Rutan Kelas IIB Serang, Prayoga Yulanda.

    Diketahui, perekaman E-KTP melibatkan Disdukcapil Kabupaten/Kota Serang dengan merujuk data berdasarkan berkas penahaman kepolisian, yang dilampirkan saat WBP diserahterimakan oleh pihak Kepolisian ke Rutan Serang.

    “Kegiatan ini dalam rangka pemutakhiran data NIK Warga Binaan untuk mengsukseskan pemilu tahun 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 62 WBP dengan keterangan 26 domisili Kabupaten Serang, 23 Domisili Kota Serang dan 13 Berdomisili diluar Disdukcapil kabupaten dan Kota Serang,” jelasnya.

    Dengan dilakukannya pemutakhiran data dan perekaman E-KTP ini, Rutan Kelas IIB Serang turut serta berkontribusi dalam mensukseskan Pemilu 2024 dengan memastikan seluruh WBP yang memenuhi persyaratan sebagai Pemilih di Pemilu 2024, dapat menggunakan hak suara mereka untuk menentukan pemimpin negara Indonesia di 5 tahun yang akan datang. (ZIK/MUF)