Tag: WIRAUSAHA

  • Ari Winanto Ajak Pemuda Percaya Diri Berwirausaha

    Ari Winanto Ajak Pemuda Percaya Diri Berwirausaha

    POTENSI wirausaha pemuda di Kota Serang terbilang cukup besar. Hanya saja, mereka kurang percaya diri untuk merintis usaha mereka, terutama berkaitan dengan modal usaha. Padahal menurutnya, modal akan datang apabila produk yang ditawarkan memiliki konsep yang baik.

    Hal tersebut yang saat ini sedang coba diatasi oleh anggota Komisi II pada DPRD Kota Serang, Ari Winanto. Menurut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, seharusnya jika memang ingin memulai usaha maka seharusnya jalankan saja dulu sebisa mungkin.

    “Jadi orientasinya jangan sampai mikirin uang terlebih dahulu. Tapi mulai saja dulu. Yakin bahwa kita punya produk iniloh, kita punya usaha iniloh, maka kita jalankan,” ujarnya kepada BANPOS.

    Menurut pengusaha muda ini, seharusnya tidak perlu memikirkan darimana modal didapatkan. Sebab, apabila produk yang dijajakan oleh mereka memiliki ciri khas dan kelebihan sendiri, maka modal akan datang dengan sendirinya.

    “Misalkan mau menjual bakso, banyak di Kota Serang yang jualan bakso. Tapi kita rancang dulu konsep jualan bakso kita nanti akan seperti apa, sehingga masyarakat mau untuk membeli bakso yang kita jual. Harus ada konsep unik dan berbeda,” jelasnya.

    Selain itu, ia mengaku telah berkoordinasi dengan Disperdaginkop agar dapat membina UMKM agar dapat semakin maju. Karena menurutnya saat ini, UMKM Kota Serang sudah baik, hanya pemasarannya yang masih kurang.

    “Kami juga sudah mendorong Disperindagkop agar ritel yang ada di Kota Serang dapat dijajakan di sana. Namun memang pelaku UMKM kita masih belum berani mencoba. Maka rasa percaya diri ini yang harus kita bangun,” tandasnya. (DZH)

  • Hasil Karya Siswa SMAN 3 Rangkasbitung Dipamerkan di Smanti Expofest

    Hasil Karya Siswa SMAN 3 Rangkasbitung Dipamerkan di Smanti Expofest

    LEBAK, BANPOS – Kembangkan potensi peserta didik, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Rangkasbitung menggelar acara Smanti Expopest di Jalan Muharam, Kelurahan Muara Ciujung Barat, Kecamatan Rangkasbitung, Sabtu (14/12).

    Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Rangkasbitung, Ucu Lena Murtadewi kepada wartawan mengatakan, pada acara Smanti Expopest ini para pelajar menampilkan hasil kreasi berupa kerajinan tangan, olahan kuliner dan pentas seni.

    “Smanti Expopest yang dilaksanakan ini adalah salah satu cara SMA 3 Rangkasbitung untuk mengurangi angka pengangguran. Untuk memamerkan hasil kreativitas kita siapkan bazar wirausaha di Smanti Expopest ini,” kata Ucu.

    Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten, M. Yusuf mengungkapkan, Smanti Expopest ini sengaja diselenggarakan untuk mengembangkan potensi peserta didik. Ia juga menilai acara Smanti Expopest yang digelar SMAN 3 Rangkasbitung berhasil mengembangkan potensi peserta didik dilihat dari rangkaian acara yang ditampilkan.

    “Acara ini bagus untuk dikembangkan agar kedepan muncul pelajar-pelajar yang berbakat dan memiliki jiwa kewirausahaan dan seni,” ungkapnya. (MG-01/PBN)

  • Mantan Pekerja Migran Asal Lebak Dilatih Wirausaha

    Mantan Pekerja Migran Asal Lebak Dilatih Wirausaha

    LEBAK, BANPOS – Mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Desa Pasirkembang, Kecamatan Maja ikuti pelatihan pembekalan motivasi, teori dan praktek wirausaha konpeksi dan tataboga.

    Kegiatan tersebut merupakan salah satu program Desa Migratif dari Kementerian Republik Indonesia yang dilaksanakan melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Lebak.

    “Pelatihan pembekalan motivasi, teori dan praktek wirausaha bagi para eks TKW atau TKI dilakukan secara berkesinambungan. Pelatihan ini juga kita lakukan tidak hanya bagi mereka (eks TKI), tetapi juga bagi warga Lebak pencari kerja,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lebak, Maman SP, Jumat (13/12) kepada BANPOS.

    Tujuan dari kegiatan ini, untuk memberikan pengetahuan, keterampilan terhadap masyarakat terutama bagi para eks TKW di Desa Pasirkembang yang sekarang ini tidak memiliki pekerjaan.

    Kepala Desa Pasirkembang, Kecamatan Maja, Akhmad, merasa bersyukur desanya menjadi salah satu desa di Kecamatan Maja yang mendapatkan program desa migrasi. Karena dirasa dapat memberikan wawasan dan kemampuan baru bagi para eks PMI yang belum memiliki mata pencaharian baru.

    “Tentu kegiatan ini adalah kesempatan bagi para eks TKI dan TKW untuk mendapatkan pengetahuan tentang wirausaha, yang ikut pelatihan ini mereka yang pernah bekerja di Saudi Arabia, Singapura dan Kuwait,” ungkapnya.

    Ia berharap, bagi mereka yang mengikuti pelatihan pembekalan motivasi, teori dan praktek wirausaha konveksi dan tataboga tidak lagi berpikir untuk bekerja jauh ke luar negeri. Sebab, mereka dapat membuat usaha sendiri di daerahnya masing-masing, sehingga tidak perlu meninggalkan keluarga.

    “Saya kira dengan pengetahuan keterampilan yang di dapat dari pelatihan pembekalan ini mereka bisa membuat usaha disini, dekat dengan anak dan keluarga,” harapnya. (MG-01/PBN)

  • FEB Untirta Bentuk Inkubator Wirausaha, Terapkan Tri Dharma

    FEB Untirta Bentuk Inkubator Wirausaha, Terapkan Tri Dharma

    ANYER, BANPOS – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Untirta gelar agenda workshop inkubator wirausaha selama dua hari. Dalam kegiatan tersebut, disepakati pembentukan Jawara Inkubator Wirausaha (JIWa). Acara ini dibuka oleh Wakil Kadin Provinsi Banten Bidang UMKM, Sudrajat Syahrudin.

    Menurut ketua pelaksana Adih Supriadi, agenda yang diselenggarakan di Anyer ini diikuti oleh pelaku UKM dan entrepreneur di lingkungan kampus maupun masyarakat sekitar.

    Ketua JIWa, Agus David Ramdansyan mengatakan bahwa agenda tersebut memberikan banyak pengetahuan terkait dengan inkubasi bisnis. Bahkan, ia juga mengatakan bahwa setelah agenda berakhir, FEB Untirta telah memiliki inkubasi bisnis sendiri.

    “Banyak pengetahuan yang didapat selama acara tersebut, terutama tentang inkubasi bisnis. Dan Alhamdulillah, ending dari kegiatannya pun tercapai yakni selain menambah wawasan dan pengetahuan tentang inkubasi bisnis, juga terbentuknya suatu inkubasi bisnis di FEB Untirta khususnya dan kota Serang serta Banten secara umum”, Rabu (30/10).

    Keberadaan inkubasi bisnis merupakan suatu hal yang sangat penting. Karena, dengan adanya inkubasi bisnis itu, dapat membantu dalam mengatasi permasalahan bisnis yang dihadapi oleh pelaku bisnis.

    Agus pun berharap, dengan terbentuknya inkubasi bisnis ini, dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya pelaku UKM.

    “Dan semoga inkubasi bisnis ini dapat dijalankan dengan profesional dan proporsional. Sehingga, keberadaannya dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, dan memberi manfaat pula terhadap seluruh SDM yang menjalankannya,” jelasnya.

    Menutut Direktur PIWKU Kota Cilegon, Laura Irawati, kegiatan ini menjadi sebuah gebrakan baru dari Dekan FEB Untirta Fauji Sanusi. Fauji sendiri diketahui merupakan inisiator pembentukan PIWKU di Kota Cilegon.

    Sebab itu, utuk memenuhi permintaan Kota Serang dalam membentuk inkubator bisnis, diinisasikan untuk FEB Untirta yang akan dikolaborasikan dengan dua triple helix lainnya, Pemkot Serang dan Telkom Cabang Banten.

    “Pesan saya untuk Inkubator bisnis yang baru terbentuk ini adalah cukup konsistensi dalam bergerak, karena biasanya semangat dan bagus diawal saja, tapi larut dengan kegiatan-kegiatan lainnya, tapi saya yakin, bisa konsisten kedepan, karena melihat semangat dan antusiasmenya,” ujar Laura.
    Steering Committee (SC) JIWa, Dr.Hady Sujtipto mengapresiasi pembentukan JIWa. Ia mengatakan bahwa hal ini menjadi perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dilakukan oleh FEB Untirta.

    “Terujudnya sistem triple helix di Kota Serang ini untuk dapat menaikkan kelas UMKM di tingkat lokal, regional, nasional bahkan internasional. Dan bisa menjadi UMKM unggulan dengan produk yg memiliki kekhasan Kota Serang dan Banten yang berdaya saing,” tuturnya.

    Ia pun berharap, terbentuknya JIWa dapat menjadi pusat pengembangan kewirausahaan yang dirasakan manfaaatnya oleh masyarakat Kota Serang dan mahasiswa, yang mulai melalukan usaha bisnis. Sehingga, dapat melahirkan pelaku bisnis dan dapat berdaya saing serta mengurangi tingkat pengangguran.

    “Sarannya harus segera mendapat legal standing lembaga, melakukan pemetaan usaha yang berada di lingkungan mahasiwa, dan membangun jaringan dengan stakeholder yang terkait,” tandasnya. (DZH)