PANDEGLANG, BANPOS – Pasca gempa bumi yang terjadi diwilayah Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang dengan magnitudo 6,7 sekala richter mengakibatkan tingkat kunjungan wisatawan ke objek wisata pantai yang berada di Kabupaten Pandeglang mengalami penurunan secara drastis.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pandeglang, Widiasmanto mengatakan, selain berkurangnya wisatawan karena faktor gempa bumi. Pihaknya juga menilai masih ada beberapa faktor lain yang membuat wisatawan enggan berkunjung.
“Wisatawan berkurang sekali. Karena dampak berbagai kondisi, salah satunya itu (gempa bumi,red),” kata Widi kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Dijelaskannya, saat hari libur jumlah wisatawan yang berkunjung khususnya ke Pantai Tanjung Lesung mencapai 70 persen. Namun saat ini untuk jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 50 persen saja sangat sulit, padahal berbagai cara sudah dilakukan untuk menarik wisatawan agar bisa berkunjung ke Tanjung Lesung.
“Banyak kalau weekend normal biasanya 70 persen. Saat ini hanya kisaran 30 sampai 50 persen saja wisatawan yang berkunjung,” ujarnya.
Oleha karena itu, lanjut Widi, pihaknya berharap para wisatawan yang berkunjung kembali normal kembali. Karena pasca bencana tsunami 2018 lalu, para pengusaha hotel dan restoran di Kabupaten Pandeglang masih terombang ambing untuk menutupi kekurangan pendapatan.
“Selain itu, usai bencana tsunami menerjang pesisir Kabupaten Pandeglang, bencana non alam yaitu pandemi Covid-19 pun turut melanda hingga membuat beberapa pengusaha menjadi gulung tikar,” ungkapnya
(DHE)