Tag: yatim

  • Sahati Anak Lebak Gelar Santunan untuk Ratusan Yatim Dhuafa di Ponpes Al Ahkam Cibadak

    Sahati Anak Lebak Gelar Santunan untuk Ratusan Yatim Dhuafa di Ponpes Al Ahkam Cibadak

    LEBAK, BANPOS – Sahabat Hati (Sahati) Anak Kabupaten Lebak menggelar acara santunan pada ratusan anak yatim dan dhuafa yang dilanjut dengan buka puasa bersama masyarakat di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ahkam Desa Asem Margaluyu Kecamatan Cibadak. Kegiatan itu juga atas kolaborasi dukungan dari semua elemen sosial dan utamanya untuk mendekatkan Sahati Anak dengan masyarakat, Selasa (18/4).

    Ketua Umum Sahati Anak Lebak, Edi Cahya Purnama Alam mengajak seluruh pihak untuk lebih peduli kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa serta masyarakat yang kurang mampu.

    “Sebagai organisasi yang bergerak dalam perlindungan anak, khususnya di Kabupaten Lebak, ini kami hadir sebagai bentuk kepedulian akan meningkatnya angka kekerasan dan pelecehan baik fisik maupun psikis terhadap anak-anak dibawah umur. Saat ini pada acara kita gelar santunan untuk 200 yatim dan dhuafa, ujarnya kepada BANPOS, Selasa (18/04)

    Dalam hal ini, Edi Cahya yang juga pendiri Sahati Anak ini menerangkan, organisasi yang dipimpinnya itu berdiri untuk wadah giat kepedulian terhadap anak-anak yang rawan kekerasan dan pelecehan.

    “Organisasi ini berdiri pada 24 Desember 2022 lalu. Wadah ini kami dirikan bertujuan dalam hal giat sosial untuk merangkul semua elemen masyarakat untuk gabung di kepengurusan tentunya yang peduli terhadap nasib anak-anak agar mereka mendapatkan perlindungan dari tindak kekerasan maupun pelecehan seksual yang bisa saja terjadi,” harap Edi.

    Aktivis sosial yang juga praktisi pendidikan ini pun menyebut, bahwa program ke depan Sahati Anak bisa terbentuk kepengurusan di semua kecamatan di Lebak.

    “Agenda kami ke depan agar kepengurusan Sahabat Hati Anak bisa terbentuk di 28 kecamatan dan desa/kelurahan serta melakukan rekruitmen relawan,” katanya.

    Pada acara santunan anak yatim dan dhuafa tersebut, pihaknya meminta agar masyarakat tidak merasa segan untuk melaporkan apabila ada kejadian atau kasus kekerasan terhadap anak.

    “Di lingkungan kita kerap terjadi yang namanya eksploitasi anak, pelecehan psikis atau pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur. Tolong jangan takut melapor kepada Sahati Anak Kabupaten Lebak. Kami akan melakukan edukasi dan sosialisasi kepada Lembaga Pendidikan, Lembaga keagamaan dan masyarakat di Kabupaten Lebak, agar lebih peduli akan masa depan anak-anaknya dan melakukan pendampingan hukum gratis kepada anak yang menjadi korban kekerasan, pelecehan anak-anak,” terang Edi Cahya.

    Dalam hal ini, Sahati Anak Kabupaten Lebak, kata Edi mengajak berbagai komunitas, paguyuban dan ormas yang konsen pada masalah peduli anak di kabupaten Lebak untuk mendukungnya.

    “Kami pun berkolaborasi dengan berbagai komunitas sosial yang konsen terhadap persoalan sosial dan anak. Yakni para relawan Sehati Peduli Lebak, KBLB, Harkat, Fornas, GABSI, LBH PETA Banten, komunitas Hijrah, komunitas Driver Kagetan dan GEMES. Dan ini akan terus kita bangun ke depannya,” papar Edi Cahya.

    Akmaludin, salah seorang anak yatim piatu yang mendapat santunan mengaku bersyukur atas santunan yang diterimanya dari Sehari Anak Lebak.

    “Saya sangat senang sekali. Terimakasih saya ucapkan kepada Sahabat Hati anak yang telah memberikan santunan, serta kepada bapak-bapak relawan. Semoga Allah balas kebaikan ini dengan pahala yang berlipat ganda,” ungkapnya. (WDO)

  • SBPL Gelar Santunan untuk Ratusan Anak Yatim dan Bantu Pendidikan

    SBPL Gelar Santunan untuk Ratusan Anak Yatim dan Bantu Pendidikan

    LEBAK, BANPOS – Kesempatan peduli pada sesama bisa dilakukan siapa saja, seperti pada bulan Ramadan kalangan Solidaritas Bakti Perempuan Lebak (SBPL) menyelenggarakan giat santunan untuk 105 orang anak yatim yang di selenggarakan di Kampung Babakan, Desa Sumberwaras Kecamatan Malingping, Sabtu (15/04).

    Ketua SBPL DPD Lebak, Wini Andriyani mengatakan bahwa giat tersebut sebagai upaya kepedulian terhadap kaum yatim.

    “Ini dari SBPL kita bangun kebersamaan dan kepedulian dengan anak yatim, dari uang simpanan anggota kita sisihkan untuk membantu mereka alakadarnya. Tadi ada 105 anak kita bantu, semoga mereka bisa sedikit berbahagia,” ungkap Wini.

    Menurutnya, kepedulian terhadap kaum yatim tersebut juga bersifat berkesinambungan, terutama dalam membantu biaya tambahan sekolah buat anak-anak tidak mampu.

    “Jadi kita juga bantu anak-anak tidak mampu untuk meringankan biaya tambahan sekolah mereka. Di sini kita berperan sebagai orang tua angkat mereka untuk bisa sekolah. Selain itu juga kita membantu untuk kesehatan bagi yang tak mampu,” terang Wini kepada BANPOS, Sabtu (15/4).

    Pada bagian lain, Hj Wini Andriyani juga menyebut, bahwa SBPL itu memiliki kegiatan usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam produk kerajinan rumahan jenis kuliner dan mempromosikan produk makanan khas daerah ke pasaran.

    “Kiat program SBPL ini adalah mengkoordinir ibu-ibu warga desa untuk mandiri dalam usaha rumahan dan UMKM serta ikut mempromosikan produk olahan lokal,” tuturnya.

    Intinya, kata Hj Wini lagi, kegiatan yang di kelolanya terhadap kaum ibu-ibu tersebut diarahkan ke hal kreatif dan mandiri.

    “Jadi upaya tersebut agar kaum ibu bisa mendapatkan penghasilan tambahan membantu suami dengan kegiatan bisnis rumahan. Selain itu, kita juga kerjasama dengan pengusaha-pengusaha UMKM lokal dalam kegiatan mempromosikan produk lokal, seperti kue, sale pisang Seblot Silegit ke pasaran yang lebih luas. Alhamdulillah program ini sudah jalan beberapa bulan,” paparnya.

    Sementara, Penasihat SBPL DPD Lebak, Wijaya Sutisna mengungkapkan pihaknya sangat mengapresiasi semangat kaum ibu desa dalam kegiatan kemandirian.

    “Bagi saya ini perlu diapresiasi oleh semua pihak, perlu terus diberdayakan. Kreativitas ibu-ibu di bawah pimpinan Hj Wina Andriyani ini cukup luar biasa dalam membangun program kemandirian rumahan ibu-ibu. Ini adalah potensi memajukan ekonomi kawasan, sehingga dari sini mereka punya penghasilan tambahan. Dan Alhamdulillah, ibu-ibu ini pun sudah bisa menyisihkan penghasilannya untuk kepedulian terhadap yatim, membantu kesehatan bagi yang tak mampu, serta membantu kekurangan biaya sekolah. Semoga usaha mereka berkah, amin,” ungkapnya. (WDO)