Tag: Yogyakarta

  • Pendekar Cisadane Gelar TC Di Yogyakarta

    Pendekar Cisadane Gelar TC Di Yogyakarta

    YOGYAKARTA, BANPOS – Pelatih kepala Luis Edmundo mengembleng anak asuhnya menyambut musim kompetisi baru, dengan pemusatan latihan di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Luis Edmundo memastikan para pemainnya sigap latihan dan mengikuti program latihan yang diberikan.

    “Sejauh ini persiapan berjalan dengan baik dan lancar. Para pemain bekerja keras untuk menghadapi musim ini,” ujar Coach Luis.

    Dua sesi pagi dan sore, serta diselingi dengan latihan di pusat kebugaran, Coach Luis berharap fisik dan stamina para pemain akan terus meningkat.

    Sementara itu mulai musim ini PSSI menyerahkan persiapan menyambut kompetisi kepada klub masing-masing, dengan meniadakan turnamen pra-musim yang selalu menghiasi sepakbola Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini membuat Coach Luis tak ambil pusing.

    “Tidak ada masalah jika kami menyiapkan pra-musim secara mandiri, ada dan tidak adanya turnamen pra-musim tidak terlalu signifikan menurut saya. Saat ini saya bisa lebih matang mempersiapkan konsep bermain untuk tim ini,” katanya.

    Menurut Coach Luis dirinya akan merancang beberapa laga uji coba melawan tim Liga 1 sebelum musim bergulir, ia berharap laga tersebut akan mematangkan cara bermain tim sesuai dengan harapannya.

    “Turnamen pra-musim membuat jadwal akan sangat padat dan kami jadi tidak memiliki waktu persiapan untuk liga yang akan berjalan panjang. Itu akan sulit buat tim dalam mematangkan konsep bermain.

    “Pertandingan uji coba sesama tim Liga 1 sudah cukup bagi kami untuk menyiapkan diri sebelum liga dimulai. Bahkan lebih baik jika kami bisa menghadapi tim dari luar negeri, itu akan lebih baik bagi para pemain dan tim,” papar sosok asal Chile ini.

    Pendekar Cisadane akan berada di Sleman selama dua pekan kedepan untuk pemusatan latihan. (RMID)

  • Pria di Yogyakarta Rekam Aksinya Saat Cabuli 17 Gadis ABG di Apartemen

    Pria di Yogyakarta Rekam Aksinya Saat Cabuli 17 Gadis ABG di Apartemen

    YOGYAKARTA, BANPOS – Polda DIY mengamankan seorang pria berinisial BM (54), yang mencabuli belasan bocah perempuan di salah satu apartemen di Sleman, Yogyakarta.

    Ia juga merekam aksi cabulnya tersebut menggunakan ponsel miliknya.

    Wadir Reskrimum Polda DIY, AKPB K Tri Panungko, menjelaskan perbuatan bejat oleh tersangka itu telah dilakukannya selama setengah tahun. BM ditangkap usai dilaporkan ke polisi pada awal tahun 2023.

    “Rentang kejadiannya antara bulan Juli 2022 sampai dengan Januari 2023, yang kurang lebih estimasi sekitar 6 bulan,” kata Panungko, Senin (29/5).

    Tri Panungko menuturkan bahwa korban berjumlah 17 anak, dengan rentang umur 13 – 17 tahun. Mereka pun diketahui ada yang masih bersekolah dan tidak.

    “Kemudian korban dalam hal ini ada 17 anak-anak di bawah umur yang rentang umurnya antara 13 sampai 17 tahun ya. Dari 17 korban ini ada beberapa yang sudah tidak bersekolah ada, ada juga yang masih berstatus sebagai pelajar di SMP maupun di SMA,” ungkapnya.

    Saat mencabuli para korban, pelaku juga merekam aksinya melalui ponsel pribadinya. Pelaku menyimpan foto dan video para korban tersebut sebagai kenang-kenangan, bukan untuk dijual.

    “Ternyata di dalam handphone banyak sekali video-video yang direkam oleh pelaku apabila melakukan hubungan badan terhadap para korban-korbannya,” kata Tri Panungko.

    “Jadi hanya untuk koleksi pribadi tersangka, tidak ada motif ekonomi. Jadi untuk kenang-kenangan atau koleksi pribadi tersangka,” lanjutnya.

    Pelaku berhasil ditangkap pada 31 Januari 2023 lalu. Selain itu, barang bukti berupa handphone, beberapa pakaian korban, anting emas, uang 10 dolar Singapura, serta botol minuman keras juga berhasil diamankan.

    “(Dijerat) Pasal 81 ayat 2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 yaitu tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman penjara minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun atau denda maksimal 5 miliar ini,” tandasnya. (MUF/BNN)

  • Level Siaga, Jarak Luncur Awan Panas Guguran Merapi Capai 4 Kilometer

    Level Siaga, Jarak Luncur Awan Panas Guguran Merapi Capai 4 Kilometer

    YOGYAKARTA, BANPOS – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menggelar konferensi pers virtual, Sabtu (11/3) berkaitan dengan kondisi Gunung Merapi. Disebutkan bahwa awan panas guguran yang ke luar dari Gunung Merapi pada Sabtu memiliki jarak luncur sejauh 4 kilometer ke arah barat daya yaitu di alur Kali Bebeng dan Krasak.

    Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, mengatakan berdasarkan pantauan sejak meluncur pertama pada pukul 12.12 WIB hingga 16.00 WIB, awan panas guguran tercatat ke luar dari Merapi sebanyak 24 kali.

    “Setidaknya intensitasnya terbesar kedua setelah (erupsi) pada 27 Januari 2021. Saat itu rentetan awan panasnya sebanyak 52 kali ke arah Kali Boyong,” ujarnya.

    ia menjelaskan, awan panas guguran itu terekam di seismograf dengan amplitudo antara 25-70 mm dan durasi 128-458 detik. Kemudian, hujan abu tipis akibat erupsi Merapi itu dilaporkan terjadi di sektor barat laut-utara dengan intensitas bervariasi yang di antaranya mencapai Kota Magelang, Jawa Tengah.

    Sebaran abu juga dilaporkan menjangkau hingga wilayah Wonosobo, Jawa Tengah atau mencapai 33 Kilometer dari puncak Merapi.

    “Jauhnya sebaran abu Merapi ini tidak berarti kemudian erupsinya sangat besar, karena ini tergantung kekuatan angin juga. Tapi memang intensitasnya saat ini terhitung cukup besar,” ucapnya.

    Hingga saat ini, Budi menyampaikan bahwa BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Level III atau Siaga. Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong yaitu sejauh maksimal 5 Kilometer, serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng yang berjarak sejauh maksimal 7 Kilometer.

    Selain itu, guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area di sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 Kilometer dan Sungai Gendol sejauh 5 Kilometer.

    “Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius 3 Kilometer dari puncak gunung,” tandasnya. (ANT/MUF)